Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel Pilihan/12 2014: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Terang Boelan p311.jpg|150|Poster Terang Boelan|{{{seluler|}}}}}
{{HU/Tepigambar|Terang Boelan p311.jpg|150|Poster Terang Boelan|{{{seluler|}}}}}


'''''Terang Boelan''''' ({{IPA-id|təraŋ bulan|pron}}; ''Terang Bulan'' dalam [[Ejaan Yang Disempurnakan]]), dirilis secara internasional dengan judul '''''Full Moon''''', merupakan sebuah film [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) yang dirilis tahun 1937. Ditulis oleh [[Saeroen]], disutradarai oleh [[Albert Balink]], dan dibintangi antara lain oleh [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]] dan E. T. Effendi, ''Terang Boelan'' menceritakan dua sejoli yang kawin lari setelah diganggu oleh seorang penyelundup [[candu]]. Film ini dibuat di Hindia Belanda dan Singapura, dan diilhami oleh film [[Hollywood]] yang berjudul ''[[The Jungle Princess]]''. Film ini, yang menggunakan musik [[keroncong]], ditujukan pada penonton pribumi. Pemainnya kebanyakan diambil dari film Balink sebelumnya, yaitu ''[[Pareh]]'' (1936).
'''''[[Terang Boelan]]''''' ({{IPA-id|təraŋ bulan|pron}}; ''Terang Bulan'' dalam [[Ejaan Yang Disempurnakan]]), dirilis secara internasional dengan judul '''''Full Moon''''', merupakan sebuah film [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) yang dirilis tahun 1937. Ditulis oleh [[Saeroen]], disutradarai oleh [[Albert Balink]], dan dibintangi antara lain oleh [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]] dan E. T. Effendi, ''Terang Boelan'' menceritakan dua sejoli yang kawin lari setelah diganggu oleh seorang penyelundup [[candu]]. Film ini dibuat di Hindia Belanda dan Singapura, dan diilhami oleh film [[Hollywood]] yang berjudul ''[[The Jungle Princess]]''. Film ini, yang menggunakan musik [[keroncong]], ditujukan pada penonton pribumi. Pemainnya kebanyakan diambil dari film Balink sebelumnya, yaitu ''[[Pareh]]'' (1936).


''Terang Boelan'' meraih sukses komersial di Hindia Belanda dan wilayah lainnya, meraih 200.000 [[Dolar Selat]] di [[Malaya Britania]]. Kesuksesan ini menghidupkan kembali industri film dalam negeri yang pada saat itu nyaris punah dan menginspirasi pemasaran film khusus untuk penonton [[orang Melayu|Melayu]] di Malaya. Rumus filmnya, yang terdiri dari lagu, adegan indah, dan cinta, diikuti sampai puluhan tahun kemudian. Sejarawan film Indonesia [[Misbach Yusa Biran]] menyebut film ini sebagai titik tolak dalam sejarah perkembangan sinema Indonesia karena telah memicu pembuatan banyak film lain. Seperti film Indonesia kontemporer lainnya, ''Terang Boelan'' telah [[film hilang|hilang]] sejak tahun 1970-an. '''([[Terang Boelan|Selengkapnya...]])'''
''Terang Boelan'' meraih sukses komersial di Hindia Belanda dan wilayah lainnya, meraih 200.000 [[Dolar Selat]] di [[Malaya Britania]]. Kesuksesan ini menghidupkan kembali industri film dalam negeri yang pada saat itu nyaris punah dan menginspirasi pemasaran film khusus untuk penonton [[orang Melayu|Melayu]] di Malaya. Rumus filmnya, yang terdiri dari lagu, adegan indah, dan cinta, diikuti sampai puluhan tahun kemudian. Sejarawan film Indonesia [[Misbach Yusa Biran]] menyebut film ini sebagai titik tolak dalam sejarah perkembangan sinema Indonesia karena telah memicu pembuatan banyak film lain. Seperti film Indonesia kontemporer lainnya, ''Terang Boelan'' telah [[film hilang|hilang]] sejak tahun 1970-an. '''([[Terang Boelan|Selengkapnya...]])'''

Revisi per 12 April 2014 21.32

Poster Terang Boelan

Terang Boelan (pelafalan [təraŋ bulan]; Terang Bulan dalam Ejaan Yang Disempurnakan), dirilis secara internasional dengan judul Full Moon, merupakan sebuah film Hindia Belanda (sekarang Indonesia) yang dirilis tahun 1937. Ditulis oleh Saeroen, disutradarai oleh Albert Balink, dan dibintangi antara lain oleh Rd Mochtar, Roekiah dan E. T. Effendi, Terang Boelan menceritakan dua sejoli yang kawin lari setelah diganggu oleh seorang penyelundup candu. Film ini dibuat di Hindia Belanda dan Singapura, dan diilhami oleh film Hollywood yang berjudul The Jungle Princess. Film ini, yang menggunakan musik keroncong, ditujukan pada penonton pribumi. Pemainnya kebanyakan diambil dari film Balink sebelumnya, yaitu Pareh (1936).

Terang Boelan meraih sukses komersial di Hindia Belanda dan wilayah lainnya, meraih 200.000 Dolar Selat di Malaya Britania. Kesuksesan ini menghidupkan kembali industri film dalam negeri yang pada saat itu nyaris punah dan menginspirasi pemasaran film khusus untuk penonton Melayu di Malaya. Rumus filmnya, yang terdiri dari lagu, adegan indah, dan cinta, diikuti sampai puluhan tahun kemudian. Sejarawan film Indonesia Misbach Yusa Biran menyebut film ini sebagai titik tolak dalam sejarah perkembangan sinema Indonesia karena telah memicu pembuatan banyak film lain. Seperti film Indonesia kontemporer lainnya, Terang Boelan telah hilang sejak tahun 1970-an. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Sejarah BumiGirls' GenerationPanggilan Darah