Kabupaten Kutai Barat: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ←Suntingan 180.252.149.176 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Relly Komaruzaman |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
||
Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2010 sebanyak 25 orang. Dimana 9 Anggota DPRD merupakan wakil dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 5 orang berasal dari Fraksi Golongan Karya (GOLKAR), 5 Orang berasal dari Fraksi Demokrat, 6 orang lainnya tergabung dalam Fraksi Gabungan Amanat Hati Bangsa Sejahtera yang berasal dari Partai Pelopor, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia dan Partai Gerakan Indonesia Raya<ref>BPS Kab. Kubar, (2011), ''KUTAI BARAT DALAM ANGKA 2011'', BPS Kab. Kubar, ISSN : 1907 - 2112.</ref>. |
Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2010 sebanyak 25 orang. Dimana 9 Anggota DPRD merupakan wakil dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 5 orang berasal dari Fraksi Golongan Karya (GOLKAR), 5 Orang berasal dari Fraksi Demokrat, 6 orang lainnya tergabung dalam Fraksi Gabungan Amanat Hati Bangsa Sejahtera yang berasal dari Partai Pelopor, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia dan Partai Gerakan Indonesia Raya<ref>BPS Kab. Kubar, (2011), ''KUTAI BARAT DALAM ANGKA 2011'', BPS Kab. Kubar, ISSN : 1907 - 2112.</ref>. |
||
== Rencana Pemekaran Daerah == |
|||
=== Rencana Pemekaran Kabupaten & Pemindahan Ibukota=== |
|||
Ibukota dari Kutai Barat, , rencananya akan di mekarkan, mengingat keadaan penduduk yang begitu padat. Pemerintah Kota Depok berencana memindahkan ibu kotanya dari kota Linggang Bigung ke Agrek hitam, karena saat ini kota Anggrek hitam sudah cukup layak untuk menjadi ibukota kabupaten, di bandingkan kota-kota lain di kabupaten tersebut, seperti Peranap, Belilas , dan Pematang Rabah. Sementara Linggang Bigung akan di jadikan kotamadya. |
|||
=== Kota Linggang Bigung === |
|||
[[Linggang Bigung, Kutai Barat|Linggang Bigung]] merupakan ibukota [[Kabuapten Kutai Barat]] akan dinaikkan menjadi kotamadya. Sementara kecamatan [[Linggang Bigung]] yang beribukota di [[Anggrek hitam]] akan menjadi [[ibukota]] dari [[Kutai Barat]], Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi : |
|||
# [[Linggang Bigung, Kutai Barat|Linggang Bigung]] |
|||
# [[Long Iram, Kutai Barat|Long Iram]] |
|||
# [[Barong Tongkok, Kutai Barat|Hari pong Tomgkok]] |
|||
# [[Bongan, Kutai Barat|Bongan]] |
|||
# [[Jempang, Kutai Barat|Jampang]] |
|||
# [[Damai, Kutai Barat|Damai]] |
|||
# [[Murawa Lawa, Kutai Barat|Murawa Lawa]] |
|||
# [[Murawa Pahu, Kutai Barat|Muara Pahu]] |
|||
== Iklim == |
== Iklim == |
||
Karakteristik iklim Kabupaten Kutai barat termasuk dalam kategori iklim tropika humida, dengan rata-rata curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan terendah di bulan Agustus serta tidak menunjukkan adanya bulan kering atau sepanjang bulan dalam satu tahun selalu terdapat sekurang-kurangnya tujuh hari hujan. Namun demikian dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan iklim di Kabupaten Kutai Barat terkadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak hujan, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau bahkan terjadi hujan dengan dengan musim yang lebih panjang. |
Karakteristik iklim Kabupaten Kutai barat termasuk dalam kategori iklim tropika humida, dengan rata-rata curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan terendah di bulan Agustus serta tidak menunjukkan adanya bulan kering atau sepanjang bulan dalam satu tahun selalu terdapat sekurang-kurangnya tujuh hari hujan. Namun demikian dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan iklim di Kabupaten Kutai Barat terkadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak hujan, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau bahkan terjadi hujan dengan dengan musim yang lebih panjang. |
Revisi per 4 Mei 2014 04.41
Kabupaten Kutai Barat | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 0°35′39″S 115°30′57″E / 0.59417°S 115.51575°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Tanggal berdiri | 4 Oktober 1999 |
Dasar hukum | UU No. 47 Tahun 1999 |
Hari jadi | 5 November[1] |
Ibu kota | Sendawar |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Ismael Thomas, SH., M.Si. |
Luas | |
• Total | 31,628,70 km2 km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi ((2010)) | |
• Total | 165,934 jiwa |
• Kepadatan | 5/km2 (10/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0545 |
Kode Kemendagri | 64.07 |
APBD | Rp. 2,064 triliun |
DAU | Rp. 599.731.060.000.- |
Semboyan daerah | Tanaa Purai Ngeriman artinya : Tanah Subur Makmur Melimpah Ruah |
Flora resmi | Anggrek hitam |
Situs web | www |
Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Dengan Ibukota Sendawar merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Dengan luas sekitar 31.628,70 Km2 atau kurang lebih 15 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 165.934 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) , Secara Geografis Kabupaten Kutai Barat terletak antara 113'048'49" sampai dengan 116'032'43"Bujur Timur serta di antara 103'1'05" Lintang Utara dan 100'9'33" Lintang Selatan. Adapun wilayah yang menjadi batas Kabupaten Kutai Barat adalah Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Malinau dan Negara Sarawak (Malaysia Timur) di sebelah Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara di sebelah Selatan dan untuk sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah serta Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Kutai Barat terbagi menjadi 21 Kecamatan dan 238 Kampung. Kedua Puluh Satu Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bongan, Kecamatan Jempang, Kecamatan Penyinggahan, Kecamatan Muara Pahu, Kecamatan Muara Lawa, Kecamatan Damai, Kecamatan Barong Tongkok, Kecamatan Melak, Kecamatan Long Iram, Kecamatan Long Hubung, Kecamatan Long Bagun, Kecamatan Long Pahangai, Kecamatan Long Apari, Kecamatan Bentian Besar, Kecamatan Linggang Bigung, Kecamatan Nyuatan, Kecamatan Siluq Ngurai, Kecamatan Manor Bulatn, Kecamatan Sekolaq Darat, Kecamatan Tering dan Kecamatan Laham[2].
Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2013, Kabupaten Kutai Barat dimekarkan lagi melahirkan kabupaten baru yaitu Kabupaten Mahakam Ulu. Setelah pemekaran tinggal 15 kecamatan yang bertahan bergabung dalam Kabupaten Kutai Barat, terkecuali Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Long Bagun, Long Hubung dan Laham menjadi bagian Kabupaten Mahakam Ulu[3].
Bupati saat ini dijabat oleh Ismael Thomas, SH., M.Si. dan wakil bupati dijabat oleh H. Didik Effendi, S.Sos., M.Si.
Profil
Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Kutai yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999.[4] Secara geografis Kutai Barat terletak di antara 113045’05”-116031’19” BT dan 1031’35”-1010’16” LS.
Batas-batasnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Malinau dan Negara Sarawak |
Timur | Kabupaten Kutai Kartanegara |
Selatan | Kabupaten Paser |
Barat | Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat |
Letak Desa-desa pada umumnya berada di Daerah tepian sungai (119 desa), di daerah dataran (86 desa) dan di lereng/punggung bukit (18 desa). Mayoritas Penduduk Kabupaten Kutai Barat adalah Masyarakat Adat yang terdiri dari bermacam suku Dayak, bahasa, adat-istiadat serta kultur dan budayanya. Konsepsi kepemilikan wilayah-wilayah Adat (kawasan kelola) dipahami mereka secara utuh dalam satu kesatuan berdasarkan faktor genealogis dan teritorial yang ada, berdasarkan asal usul (sejarah) yang sudah ada secara turun-temurun jauh sebelum Republik Indonesia ada.
Pemerintahan
Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2010 sebanyak 25 orang. Dimana 9 Anggota DPRD merupakan wakil dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 5 orang berasal dari Fraksi Golongan Karya (GOLKAR), 5 Orang berasal dari Fraksi Demokrat, 6 orang lainnya tergabung dalam Fraksi Gabungan Amanat Hati Bangsa Sejahtera yang berasal dari Partai Pelopor, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia dan Partai Gerakan Indonesia Raya[5].
Iklim
Karakteristik iklim Kabupaten Kutai barat termasuk dalam kategori iklim tropika humida, dengan rata-rata curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan terendah di bulan Agustus serta tidak menunjukkan adanya bulan kering atau sepanjang bulan dalam satu tahun selalu terdapat sekurang-kurangnya tujuh hari hujan. Namun demikian dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan iklim di Kabupaten Kutai Barat terkadang tidak menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak hujan, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau bahkan terjadi hujan dengan dengan musim yang lebih panjang.
Temperatur minimum umumnya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari sedangkan temperatur maksimum terjadi antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus. Daerah beriklim seperti ini tidak mempunyai perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Pada musim angin barat hujan turun sekitar sekitar bulan Agustus sampai bulan Maret, sedangkan pada musim timur hujan relatif kurang, hal ini terjadi pada sekitar bulan April sampai bulan September.[6]
Kabupaten Kutai Barat dibagi menjadi beberapa kecamatan dan setiap kecamatan dibagi menjadi beberapa kampung (setingkat desa/kelurahan).
Suku bangsa di Kutai Barat antara lain:[7][8]
No. | Suku Bangsa | Prosentase |
1 | Suku Dayak Tunjung | 24,2 % |
2 | Suku Dayak Benuaq | 19,9 % |
3 | Suku Kutai | 15,5 % |
4 | Suku Jawa | 10,7 % |
5 | Suku Dayak Bahau | 9,3 % |
6 | Suku Banjar | 4,5 % |
7 | Suku Bugis | 3,2 % |
8 | Suku Dayak Kenyah | 2,4 % |
9 | Suku Dayak Bentian | 2,3 % |
10 | Suku Dayak Bakumpai | 1,7 % |
11 | Suku Dayak Penihing/Aoheng | 1,7 % |
12 | Suku Dayak Kayan | 1,4 % |
13 | Suku Dayak Seputan | 0,6 % |
14 | Suku Dayak Bukat | 0,2 % |
15 | Suku Dayak Luangan | 0,2 % |
16 | Suku Batak | 0,2 % |
Objek wisata
Objek wisata yang terdapat di Kutai Barat di antaranya adalah sebagai berikut:
- Lamin Tolan dan Danau Tolan
Lamin Tolan satu-satunya Lamin di Kabuaten Kutai Barat yang benar-benar dapat disebut asli dan unik. Selain dapat dikatakan berumur paling tua (± 200 tahun), lamin ini secara konstruksi dibangun secara tradisional karena semua bahan-bahannya dibuat tidak menggunakan alat modern, semuanya dibuat secara manual. Demikian pula spesifikasinya, misalnya lantai menggunakan rotan, dindingnya dibuat dari kulit kayu, bahan pengikat tidak menggunakan paku, melainkan rotan, baik dibagian atap maupun bagian lainnya. Jadi benar-benar unik.
Lamin ini merupakan lamin Suku Dayak Benuaq, Lamin ini terletak di Kampung Lambing, Muara Lawa, Kutai Barat. Dari Sendawar ibukota Kabupaten Kutai Barat berjarak ± 45 KM. Di sekitar lamin terdapat kompleks pekuburan khas Suku Dayak Benuaq, pengunjung bisa melihat Lungun, Templaaq, Kererekng dan Selokng. Selanjutnya bisa pula menyaksikan panorama Danau Tolan.[butuh rujukan]
- Danau Jempang dan danau-danau lainnya
Danau Jempang terletak di Kecamatan Jempang dengan luas kurang lebih 150 km² (15.000 ha). Danau yang ada di Kojo (100 ha), Danau Berambai (30 ha), Danau Malinau (25 ha), dan Danau Loa Maong (100 ha). Semua danau-danau ini merupakan penghasil ikan air tawar yang memasok sebagian besar ikan air tawar di Kalimantan Timur.
- Kersik Luway
Letaknya di Kecamatan Sekolaq Darat, lebih kurang 15 Km dari Desa Melak. Luas area taman ini 50 km². Tiga jenis anggrek yang terdapat di tempat ini antara lain: Anggrek Hitam (Coelogyne Pandurata), Erya Vania, Erya Florida, (Coelogyne Rocus Soini) dan (Bulpophylum Mututina) serta beberapa jenis kantung semar.
Fasilitas di lokasi terdapat ruang informasi, fasilitas kebutuhan bagi wisatawan tersedia di Melak. Untuk berkunjung ke tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda-Melak, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat atau roda dua.
- Mencimai, Benung, Engkuni Pasek dan Pepas Eheng
Adalah desa-desa yang didiami oleh Suku Dayak Benuaq, terdapat lamin yang jaraknya 7 km dari Terminal Kampung Tongkok dan sebagai pusat seni Suku Benuaq. Di desa Mencimai terdapat Museum Mencimai yang berisikan data dan informasi kehidupan suku Dayak Benuaq dalam berladang, berburu dan kehidupan kemasyarakatan lainnya, lengkap dengan foto dan penjelasannya. Museum ini dibangun atas bantuan biaya seorang wisatawan Jepang. Lamin yang dihuni oleh masyarakat di desa-desa ini adalah Lamin Mencimai, Lamin Benung, Lamin Engkuni dan Lamin Eheng.
- Air Terjun Jantur Gemuruh
Obyek wisata air terjun Jantur Gemuruh terletak di desa Mapan. Keistimewaan Air Terjun Jantur Gemuruh ini terdapat candi peninggalan Hindu yang dikenal dengan batu Begulur. Terdapat juga lorong-lorong yang dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter. Lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi penelitian pihak kepurbakalaan.
- Desa Tering
Terletak di tepi Sungai Mahakam Kecamatan Long Iram. Di desa Tering bermukim masyarakat Suku Bahau yang ramah menerima tamu dengan kesenian Hudoq. Fasilitas yang tersedia antara lain Lamin adat dan Warung Art Shop. Upacara yang terkenal adalah Lamelah Tenan, Laliq Iqbal dan Hudoq Apah.
Untuk mengunjungi tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarindake Datah Bilang selama 2 hari.
- Rukun Damai Long Bagun Ilir
Rukun Damai terletak ditepi Sungai Mahakam Kecamatan Long Bagun, Kutai Barat. Desa ini didiami oleh suku Dayak lainnya Lepo Tau yang berasal dari Apo Kayan. Kehidupan mereka sangat rukun dan mempunyai lamin panjang. Seni budayanya asli dan punya ciri khas tersendiri dibandingkan dengan suku-suku Dayak Kenyah lainnya. Desa Long Bagun Ilir dihuni oleh suku Dayak Bahau sehingga budaya mereka berbeda dengan suku lainnya. Sebagian masyarakatnya tinggal di Lamin.
Untuk mengunjungi tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda-Long Bagun selama 2 hari.
- Long Pahangai dan Long Tuyuk
Terletak di tepi Sungai Mahakam dan melalui jeram-jeram yang arusnya deras. Suku Dayak yang berdomisili di Long Pahangai yaitu Umaq Suling, Huang Long Gelaat, Umaq Murut, Huang Kayan dan Umaq Pala. Desa Long Tuyuk yang didomonasi Suku Dayak Bahau terkenal dengan budaya. Di desa ini terdapat lamin adat Mesaat. Pada saat kita menelusuri daerah ini banyak terdapat jeram, di antaranya jeram Udang Napo Hulu dan Neohida. Seni budaya masyarakat setempat yaitu upacara adat Dangai, upacara adat menyambut tamu dan lain-lain. Di daerah ini menggunakan pesawat dari Samarinda ke Data Dawai atau menggunakan long boat yang di-carter.
Bupati dan Wakil bupati
Berikut merupakan daftar Bupati Kutai Barat
No | Nama | Awal masa jabatan | Akhir masa jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Ir. Rama Alexander Asia | 1999 | 2001 | Pejabat Bupati |
2. | Ir. Rama Alexander Asia | 2001 | 2006 | - |
3. | Ismael Thomas, SH | 2006 | 2011 | - |
4. | Ismail Thomas, SH, M.Si | 2011 | sekarang | - |
No | Nama | Awal masa jabatan | Akhir masa jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Ismael Thomas, Bc. Hk | 2001 | 2006 | - |
2. | H. Didik Effendi, S.Sos | 2006 | 2011 | - |
3. | H. Didik Effendi, S.Sos, M.Si | 2011 | sekarang | - |
Referensi
- ^ Pemkab Kutai Barat - Sejarah
- ^ BPS Kab. Kubar, (2011), KUTAI BARAT DALAM ANGKA 2011, BPS Kab. Kubar, ISSN : 1907 - 2112.
- ^ Mendagri Resmikan Kabupaten Mahakam Ulu dan Kaltara
- ^ (Inggris) Decentralisation of policies affecting forests and estate crops in Kutai Barat District, East Kalimantan. CIFOR. 2001. hlm. 1. ISBN 979876482X. ISBN 978-979-8764-82-0
- ^ BPS Kab. Kubar, (2011), KUTAI BARAT DALAM ANGKA 2011, BPS Kab. Kubar, ISSN : 1907 - 2112.
- ^ BPS Kab. Kubar, (2011), KUTAI BARAT DALAM ANGKA 2011, BPS Kab. Kubar, ISSN : 1907 - 2112.
- ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)
- ^ (Inggris) Haug, Michaela (2009). Poverty and Decentralisation in East Kalimantan. Centaurus Verlag & Media KG. ISBN 382550770X.ISBN 978-3-8255-0770-1}}
Pranala luar
- (Indonesia) Kabupaten Kutai Barat di situs web Harian Kompas
- (Indonesia) Kutai Barat dalam Angka 2011