Kabupaten Banyumas: Perbedaan antara revisi
Baris 26: | Baris 26: | ||
==Geografi== |
==Geografi== |
||
⚫ | Bagian utara Kabupaten Banyumas, yakni berbatasan dengan Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Purbalingga, merupakan kawasan pegunungan yang merupakan ujung barat |
||
⚫ | Bagian utara Kabupaten Banyumas, yakni berbatasan dengan Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Purbalingga, merupakan kawasan pegunungan yang merupakan ujung barat '''Pegunungan Serayu Utara'''. Puncak tertingginya adalah [[Gunung Slamet]] (3.428 meter dpl), di samping terdapat puncak lain seperti Gunung I Kucing (1.520 meter) dan Gunung I Manis (2.163 meter). |
||
Perbukitan yang terdapat di bagian barat merupakan perpanjangan dari Depresi Bandung di Jawa Barat. Sedangkan pegunungan yang terdapat di bagian tenggara adalah ujung barat dari Pegunungan Serayu Selatan, dengan puncaknya Gunung Jampang (809 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. |
Perbukitan yang terdapat di bagian barat merupakan perpanjangan dari Depresi Bandung di Jawa Barat. Sedangkan pegunungan yang terdapat di bagian tenggara adalah ujung barat dari Pegunungan Serayu Selatan, dengan puncaknya Gunung Jampang (809 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. |
Revisi per 29 Mei 2007 13.52
Kabupaten Banyumas, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purwokerto. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini.
Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, dimana budaya ini terdapat di bagian barat Jawa Tengah. Bahasa yang dituturkan adalah Bahasa Banyumasan, yakni salah satu dialek Bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar Bahasa Jawa. Terkenal dengan sebutan Ngapaknya.
Kabupaten Banyumas | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Rarasing Rasa Wiwaraning Praja | |
Koordinat: 7°37′S 109°21′E / 7.61°S 109.35°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Purwokerto |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. Aris Setiono |
Luas | |
• Total | 1,329,02 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1,603,000 (2.003) |
• Kepadatan | 1,206/km2 (3,120/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0281 |
Kode Kemendagri | 33.02 |
DAU | Rp. 404.114.000.000 |
Situs web | http://www.banyumas.go.id |
Geografi
Bagian utara Kabupaten Banyumas, yakni berbatasan dengan Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Purbalingga, merupakan kawasan pegunungan yang merupakan ujung barat Pegunungan Serayu Utara. Puncak tertingginya adalah Gunung Slamet (3.428 meter dpl), di samping terdapat puncak lain seperti Gunung I Kucing (1.520 meter) dan Gunung I Manis (2.163 meter).
Perbukitan yang terdapat di bagian barat merupakan perpanjangan dari Depresi Bandung di Jawa Barat. Sedangkan pegunungan yang terdapat di bagian tenggara adalah ujung barat dari Pegunungan Serayu Selatan, dengan puncaknya Gunung Jampang (809 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara.
Pembagian Administratif
Kabupaten Banyumas terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan.
Ibukota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto, dimana meliputi kecamatan Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, dan Purwokerto Utara. Purwokerto dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Purwokerto kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Banyumas.
Diantara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Banyumas adalah: Banyumas, Ajibarang, Wangon, dan Sokaraja.
Transportasi
Kabupaten Banyumas dilalui jalan negara yang menghubungkan kota Tegal-Purwokerto, Purwokerto-Temangggung-Magelang/Semarang, serta jalan lintas selatan Bandung-Yogyakarta-Surabaya. Wangon merupakan persimpangan jalur Yogyakarta-Bandung dan Tegal-Cilacap.
Angkutan umum bis antarkota diantaranya jurusan Jakarta, Tegal/Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta/Solo.
Kabupaten ini juga terdapat jalur kereta api lintas selatan Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya. Stasiun kereta api Purwokerto merupakan stasiun paling besar di wilayah Jawa Tengah bagian barat. Diantara kereta api yang melintasi Purwokerto adalah: Bima (Jakarta-Surabaya), Argo Lawu (Jakarta-Solo), Senja Utama dan Fajar Utama (Jakarta-Yogyakarta), Logawa (Purwokerto-Surabaya-Jember), dan Purwojaya (Jakarta-Cilacap).
Media
Banyumas memiliki stasiun televisi lokal Banyumas TV, waktu on air adalah 13.00 sampai 23.00. Acaranya terutama relay stasiun televisi Global TV atau MetroTV. Sedangkan surat kabar yang terbit di Banyumas antara lain Radar Banyumas, yang masih satu grup dengan Jawa Pos Surabaya. Sejak Mei 2006 lalu di Banyumas juga sudah terbit media lokal baru yang lebih mBanyumasi, yakni KORAN RAKYAT yang dikelola oleh pengusaha lokal.
Pendidikan
Kabupaten Banyumas memiliki perguruan tinggi negeri Universitas Jenderal Soedirman, yang berada di kota Purwokerto.selain itu ada pula universitas swasta yakni Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijaya Kusuma, dan STAIN Purwokerto.
Budaya
Budaya Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, walaupun akarnya masih merupakan budaya Jawa.
Diantara seni pertunjukan yang terdapat di Banyumas antara lain:
- Wayang kulit gagrag Banyumas, yaitu kesenian wayang kulit khas Banyumasan. Terdapat dua gagrak (gaya), yakni Gragak Kidul Gunung dan Gragak Lor Gunung. Kekhasan wayang kulit gragak Banyumasan adalah nafas kerakyatannya yang begitu kental dalam pertunjukannya.
- Begalan, adalah seni tutur tradisional yang pada upacara pernikahan. Kesenian ini menggunakan peralatan dapur yang memiliki makna simbolis berisi falsafah Jawa bagi pengantin dalam berumah tangga nantinya.
Kesenian musik tradisional Banyumasa juga memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan kesenian musik Jawa lainnya, diantaranya:
- Calung, adalah alat musik yang terbuat dari potongan bambu yang diletakkan melintang dan dimainkan dengan cara dipukul. Perangkat musik khas Banyumas yang terbuat dari bambu wulung mirip dengan gamelan Jawa, terdiri atas gambang barung, gambang penerus, dhendhem, kenong, gong dan kendang. Selain itu ada juga Gong Sebul dinamakan demikian karena bunyi yang dikeluarkan mirip gong tetapi dimainkan dengan cara ditiup (Bahasa Jawa: disebul), alat ini juga terbuat dari bambu dengan ukuran yang besar. Dalam penyajiannya calung diiringi vokalis yang lazim disebut sinden. Aransemen musikal yang disajikan berupa gending-gending Banyumasan, gending gaya Banyumasan, Surakarta-Yogyakarta dan sering pula disajikan lagu-lagu pop yang diaransemen ulang.
- Kenthongan (sebagian menyebut tek-tek), adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Kenthong adalah alat utamanya, berupa potongan bambu yang diberi lubang memanjang disisinya dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu pendek. Kenthongan dimainkan dalam kelompok yang terdiri dari sekitar 20 orang dan dilengkapi dengan bedug, seruling, kecrek dan dipimpin oleh mayoret. Dalam satu grup kenthongan, Kenthong yang dipakai ada beberapa macam sehingga menghasilkan bunyi yang selaras.
- Salawatan Jawa, yakni salah satu seni musik bernafaskan Islam dengan perangkat musik berupa terbang jawa. Dalam pertunjukan kesenian ini menyajikan lagu-lagu yang diambil dari kitab Barzanji.
- bongkel, yakni peralatan musik tradisional sejenis angklung, namun terdiri empat bilah berlaras slendro.
Sejumlah tarian khas Banyumasan antara lain:
- lengger, merupakan tarian yang dimainkan oleh dua orang perempuan atau lebih. Di tengah-tengah pertunjukkan hadir seorang penari laki-laki disebut badhud (badut/bodor). Tarian ini umumnya dilakukan di atas panggung dan diiringi oleh alat musik calung.
- sintren, adalah tarian yang dimainkan oleh laki-laki yang mengenakan baju perempuan. Tarian ini biasanya melekat pada kesenian ebeg. Di tengah-tengah pertunjukan biasanya pemain ditindih dengan lesung dan dimasukan ke dalam kurungan, dimana dalam kurungan itu ia berdandan secara wanita dan menari bersama pemain yang lain.
- aksimuda, yakni kesenian bernafaskan Islam berupa silat yang digabung dengan tari-tarian.
- angguk, yakni kesenian tari-tarian bernafaskan Islam. Kesenian ini dilakukan oleh delapan pemain, dimana pada akhir pertunjukan pemain tidak sadarkan diri.
- aplang atau daeng, yakni kesenian yang serupa dengan angguk, dengan pemain remaja putri.
- buncis, yaitu paduan antara kesenian musik dan tarian yang dimainkan oleh delapan orang. Kesenian ini diiringi alat musik angklung.
- ebeg, adalah kuda lumping khas Banyumas. Pertunjukan ini diiringi oleh gamelan yang disebut bendhe.
Makanan khas Banyumas diantaranya adalah keripik tempe, mendoan tempe, Soto_Sokaraja, dage, dan getuk goreng sokaraja.
Tempat wisata
Banyumas memiliki beberapa tempat wisata andalan, kebanyakan berupa keindahan alam seperti gua, air terjun dan wana wisata.
- Baturaden
- Pancuran Pitu
- Curug Cipendok
- Masjid Saka Tunggal
- Bumi Perkemahan Kendalisada
- Telaga Sunyi
- Mata Air Panas Kalibacin
- Bendung Gerak Serayu
- Wahana Wisata Lembah Combong
- Combong Valley Paint Ball and War Games
Tokoh terkenal
- Ebiet G. Ade, penyanyi.
- Ahmad Tohari, sastrawan yang dikenal melalui trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan telah memperoleh penghargaan dari dalam dan luar negeri.
- S. Bagyo, pelawak yang terkenal pada tahun '80an, membintangi berbagai judul film dan sering tampil dalam acara lawak di TVRI.
- Jenderal Soedirman, jenderal besar pertama di Indonesia. Legenda dalam dunia militer Indonesia, pakar perang gerilya dan terkenal gigih dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
- Soesilo Sudarman, mantan menteri di era Orde Baru.
- Koes Hendratmo, presenter.
Pranala luar
- (Inggris) www.serayu.net