Kabupaten Magelang: Perbedaan antara revisi
Baris 167: | Baris 167: | ||
=== Televisi === |
=== Televisi === |
||
* [[Grabag TV]] 5 VHF jaringan [[Rajawali Televisi]] (Dalam Proses 2015) |
* [[Grabag TV]] 5 VHF jaringan [[Rajawali Televisi]] (Dalam Proses 2015) |
||
Mungkid memiliki rencana membangun stasiun televisi, di antaranya: |
|||
* [[Mungkid TV]] pemerintah Kota Mungkid (masih rencana November 2014) |
* [[Mungkid TV]] 28 UHF pemerintah Kota Mungkid (masih rencana November 2014) |
||
* [[Indosiar]] 23 VHF jaringan [[Bali TV]] (masih rencana September 2014) |
* [[Indosiar]] 23 VHF jaringan [[Bali TV]] (masih rencana September 2014) |
||
* [[Trans 7]] 41 UHF jaringan [[Teman RTV]] [[Cibinong]] (masih rencana September 2014) |
* [[Trans 7]] 41 UHF jaringan [[Teman RTV]] [[Cibinong]] (masih rencana September 2014) |
Revisi per 25 Juli 2014 12.33
Kabupaten Magelang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Magelang Gemilang: Gemah Ripah Iman Cemerlang | |
Koordinat: 7°39′27″S 110°16′23″E / 7.6575°S 110.2731°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Kota Mungkid |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Zaenal Arifin, SIP |
Luas | |
• Total | 1.085,73 km2 (41,920 sq mi) |
Populasi ((2012)[1]) | |
• Total | 1.219.371 |
• Kepadatan | 11/km2 (29/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62293 |
Kode Kemendagri | 33.08 |
DAU | Rp. 899.528.369.000.- |
Situs web | http://www.magelangkab.go.id/ |
Kabupaten Magelang adalah sebuah Kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ibu kota Kabupaten ini adalah Kota Mungkid. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali di timur, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di barat, serta Kota Magelang yang berada di tengah-tengahnya.
Candi Borobudur, sebuah mahakarya peninggalan Dinasti Syailendra yang kini menjadi kebanggaan Indonesia dan dunia, berada di wilayah Kabupaten Magelang.
Sejarah
Terdapat beberapa versi yang menjelaskan asal nama Magelang. Versi terpopuler mengatakan bahwa Magelang berasal dari kata tepung gelang, yang berarti "mengepung rapat seperti gelang". Nama tersebut diberikan untuk mengenang Raja Jin Sonta yang dikepung di daerah ini oleh pasukan Mataram sebelum akhirnya mati di tangan Pangeran Purbaya.
Sejarah Kabupaten Magelang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan Kota Magelang. Pada tahun 1812, Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles mengangkat Ngabei Danuningrat sebagai bupati pertama Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I. Penunjukkan ini terjadi sebagai konsekuensi perjanjian antara Inggris dan Kesultanan Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1812 yang menyerahkan wilayah Kedu kepada pemerintah Inggris. Sejak itu Danuningrat menjadi bupati pertama di Kabupaten Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I. Atas petunjuk dari gurunya beliau memilih daerah antara desa Mantiasih dan desa Gelangan sebagai pusat pemerintahan. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan dari dinasti Danuningrat kepada pejabat baru yang bernama Ngabei Danukusumo. Sementara itu sebagai tindak lanjut dari Keputusan Desentralisasi (Decentralisatie Besluit) tahun 1905, Kota Magelang menjadi gemeente bersama dengan Kota Semarang, Salatiga, dan Pekalongan. Jabatan walikota baru diangkat pada tahun 1924. Meskipun demikian, kedudukan bupati masih tetap berada di kota Magelang. Akibatnya ada sejumlah pimpinan daerah di kota Magelang yaitu bupati Magelang, residen Kedu, asisten residen Magelang dan walikota Magelang.
Seiring dengan waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun 1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, sehingga ada kebijaksanaan untuk memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai penganti Kota Magelang, yaitu Kawedanan Grabag atau Kawedanan Muntilan, namun kedua daerah ini ditolak. Pada tanggal 22 Maret 1984, kecamatan Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan nama Kota Mungkid.
Geografi
Kabupaten Magelang berada di cekungan sejumlah rangkaian pegunungan. Di bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Boyolali) terdapat Gunung Merbabu (3.141 meter dpl) dan Gunung Merapi (2.911 m dpl). Di bagian barat (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo) terdapat Gunung Sumbing (3.371 m dpl). Di bagian barat daya terdapat rangkaian Bukit Menoreh. Pada bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan. Di Kabupaten Magelang juga terdapat Kali Elo yang membelah dua wilayah ini. Pertemuan kembali kedua kali tersebut terletak di desa Progowati yang konon dahulu di tempat itu lebih banyak penduduk berjenis kelamin wanita daripada pria.
Pembagian administratif
Kabupaten Magelang terdiri atas 21 kecamatan. Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut.
Semarang|Semarang]] dan Yogyakarta. Kota Mungkid sebagai ibu kota kabupaten ini, berada sekitar lima belas kilometer di sebelah selatan Kota Magelang, dapat dijangkau mudah dengan kendaraan roda empat. Selain itu, Secang merupakan persimpangan antara jalan negara Semarang - Magelang - Yogyakarta dan jalan provinsi menuju Temanggung.
Dahulu wilayah Kabupaten Magelang dilalui jalur kereta api yang menghubungkan Semarang - Yogyakarta, bahkan merupakan salah satu jalur kereta api tertua yang berada di Indonesia. Stasiun yang dimiliki Kabupaten Magelang antara lain adalah Stasiun Muntilan, Stasiun Blabak, Stasiun Mertoyudan, dan Stasiun Secang. Namun, meletusnya Gunung Merapi sekitar tahun 1970-an membuat jalur kereta api tersebut rusak akibat terjangan lahar sehingga menyebabkan jalur dan stasiun tersebut kini tidak difungsikan lagi.
Stasiun TV di Kota Mungkid
- RTV Mungkid - 23 UHF (mulai 5 Oktober 2014)
- NET. Mungkid - 41 UHF (mulai 5 Oktober 2014)
Pendidikan
Kabupaten Magelang jika dilihat dari segi pendidikan memang tidak begitu merata jika dibandingkan antara satu sekolah dengan sekolah yang lain, namun di Kabupaten Magelang ini tetap memiliki beberapa sekolah negeri dan beberapa sekolah swasta unggulan. Berikut sekolah negeri dan swasta unggulan di Kabupaten Magelang :
- SMP Negeri terbaik dari 57 SMP Negeri di Kabupaten Magelang
Nama Sekolah | Alamat | Status |
---|---|---|
SMP Negeri 1 Muntilan | Jalan Pemuda 161 Muntilan | Mantan RSBI |
SMP Negeri 1 Salaman | Jalan Pangeran Diponegoro Salaman | Mantan RSBI |
SMP Negeri 1 Mungkid | Jalan Danurejo | SSN |
SMP Negeri 1 Grabag | Jalan Raya Magelang - Grabag Km. 21 Grabag | SSN |
SMP Negeri 2 Mertoyudan | Jalan Danurejo | SSN |
- 5 SMA Negeri terbaik dari 11 SMA Negeri di Kabupaten Magelang
Nama Sekolah | Alamat | Status |
---|---|---|
SMA Negeri 1 Kota Mungkid | Jalan Letnan Tukiyat Kota Mungkid | Mantan RSBI |
SMA Negeri 1 Muntilan | Jalan Ngadiretno 1 Muntilan | SSN |
SMA Negeri 1 Salaman | Jalan Raya Magelang - Purworejo Km. 16 Salaman | SSN |
SMA Negeri 1 Grabag | Jalan Raya Magelang - Grabag Km. 20 Grabag | SSN |
SMA Negeri 1 Mertoyudan | Jalan Pramuka 49 Perumahan Panca Arga I Mertoyudan | SSN |
- SMK Negeri di Kabupaten Magelang
Nama Sekolah | Alamat | Status |
---|---|---|
SMK Negeri 1 Ngablak | Jalan Raya Magelang Kopeng Km. 26 Bandungrejo Ngablak | SSN |
SMK Negeri 1 Salam | Jalan Krapyak Seloboro Salam | SSN dan SKM |
SMK Negeri 1 Windusari | Jalan Lettu Subandi Patreman Banjarsari Windusari | SSN |
Pariwisata
Di kabupaten ini terdapat Candi Borobudur merupakan obyek wisata andalan Provinsi Jawa Tengah yang kini mendapat perlindungan dari UNESCO sebagai warisan dunia (World Heritage). Selain Borobudur, terdapat sejumlah candi di antaranya Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Canggal atau Candi Gunungwukir, Candi Selogriyo, Candi Gunungsari, Candi Lumbung, Candi Pendem, dan Candi Asu. Selain candi sebagai objek wisata budaya, Kabupaten Magelang juga mempunyai satu museum yang terletak di jalan antara Candi Mendut dan Borobudur, yaitu Museum Senirupa Haji Widayat.
Untuk obyek wisata alam, Kabupaten Magelang memiliki beberapa obyek wisata, antara lain kawasan wisata Arung Jeram CitraElo[2], Kopeng, Kolam Renang Kalibening-Payaman, Gardu Pandang Ketep Pass juga air terjun Kedung Kayang kira-kira lima kilometer dari Ketep Pass, Gardu Pandang Babadan, Curug Silawe, Losari Coffee Plantation, pemandian air panas Candi Umbul dan air terjun Sekar Langit (di Kecamatan Grabag). Di samping itu Kali Progo dan Kali Elo juga sering digunakan untuk wisata arung jeram.
Beberapa obyek wisata religi yang ada di Kabupaten Magelang antara lain Langgar Agung Pangeran Diponegoro, Makam Kyai Condrogeni, Makam Sunan Geseng, dan Makam Raden Santri. Sementara itu, untuk seni budaya dan kriya terdapat beberapa obyek dan daya tarik wisata (ODTW) antara lain kesenian tradisional, kerajinan cinderamata, kerajinan mebel dan interior, serta makanan khas.
Kuliner
Masakan
Kabupaten Magelang memiliki beberapa masakan khas, yaitu:
Jajan Pasar
Kabupaten Magelang memiliki beberapa jajan pasar khas, yaitu:
- Gethuk Trio
- Wajik Salaman
- Tape Ketan Muntilan
- Gethuk Ireng
- Jenang Gempol
- Es Plered
- Jali-jali
- Kipo
- Patilo Polengan
Oleh-Oleh
Kabupaten Magelang memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:
Mulai Pemekaran Daerah tanggal 4 Oktober 2014
Kota Mungkid
Bagian ini kosong. Anda bisa membantu dengan melengkapinya. (September 2013) |
Media masa di Kota Mungkid
Online
Televisi
- Grabag TV 5 VHF jaringan Rajawali Televisi (Dalam Proses 2015)
Mungkid memiliki rencana membangun stasiun televisi, di antaranya:
- Mungkid TV 28 UHF pemerintah Kota Mungkid (masih rencana November 2014)
- Indosiar 23 VHF jaringan Bali TV (masih rencana September 2014)
- Trans 7 41 UHF jaringan Teman RTV Cibinong (masih rencana September 2014)
Radio
Kesenian
Kabupaten Magelangmempunyai beberapa kesenian, antara lain adalah:
- Kubro Siswo
- Badui
- Dayakan
- Jathilan
- Laras Madyo
Tokoh Utama yang Berkaitan
- Kurniawan Dwi Yulianto salah satu pemain sepak bola Nasional yang pernah berkarir sampai ke Itali dan Swiss, dilahirkan di sebuah desa bernama Kalinegoro Kecamatan Mertoyudan.
- Rastiawan salah satu pemain sepak bola Nasional yang berkarir di PSCS Cilacap, dilahirkan di sebuah dusun bernama Janan Kecamatan Borobudur