Lompat ke isi

Rano Karno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 39: Baris 39:
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|30px]] [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|30px]] [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
|alma_mater = [[SMA N 6 Jakarta]]<br>Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan
|alma_mater = [[SMA 6 Jakarta]]<br>Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan
|blank1 = Orang tua
|blank1 = Orang tua
|data1 = [[Soekarno M. Noer]] (ayah)<br>Lily Istiarti (ibu)
|data1 = [[Soekarno M. Noer]] (ayah)<br>Lily Istiarti (ibu)
|relations = Rubby Karno (kakak)<br>[[Tino Karno]] (kakak)<br>Santi Karno (adik)<br>[[Suti Karno]]<br>[[Nurli Karno]] (adik)
|relations = Rubby Karno (kakak)<br>[[Tino Karno]] (kakak)<br>Santi Karno (adik)<br>[[Suti Karno]] (adik)<br>Nurli Karno (adik)
|blank2 = Penghargaan
|blank2 = Penghargaan
|data2 = Aktor Terbaik [[Festival Film Indonesia 1991]]
|data2 = Aktor Terbaik [[Festival Film Indonesia 1991]]

Revisi per 17 Januari 2015 21.28

Haji
Rano Karno
S.Ip
Berkas:Rano Karno.jpg
Gubernur Banten
Pelaksana Tugas
Mulai menjabat
9 Mei 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
[[Wakil Gubernur Banten]] 3
Masa jabatan
11 Januari 2012 – 9 Mei 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurRatu Atut Chosiyah
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Bupati Tangerang
Masa jabatan
22 Maret 2008 – 19 Desember 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurRatu Atut Chosiyah
Sebelum
Pendahulu
Tidak diketahui
Pengganti
Hermansyah
Informasi pribadi
Lahir8 Oktober 1960 (umur 63)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KewarganegaraanIndonesia
Partai politikBerkas:PDIPLogo.png Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Suami/istri
Hj. Dewi Indriati
(m. 1988)
HubunganRubby Karno (kakak)
Tino Karno (kakak)
Santi Karno (adik)
Suti Karno (adik)
Nurli Karno (adik)
AnakRaka Widyarma (anak angkat)
Deanti Rakasiwi (anak angkat)
Tempat tinggalLebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan
Alma materSMA 6 Jakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan
PekerjaanAktor, penyanyi, sutradara, penulis skenario, politikus
Orang tuaSoekarno M. Noer (ayah)
Lily Istiarti (ibu)
PenghargaanAktor Terbaik Festival Film Indonesia 1991
Tanda tangan
IMDB: nm0439834 Instagram: si.rano Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Rano Karno (lahir 8 Oktober 1960) adalah seorang aktor, penyanyi, sutradara, dan politikus Indonesia. Ia terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai aktor melalui sejumlah film seperti Rio Anakku, Gita Cinta dari SMA, dan Taksi, serta sebagai Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan pada tahun 1990-an. Selain aktor, Rano Karno juga dikenal sebagai penyanyi dan sutradara.

Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada Maret 2008, ia menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun tanggal 19 Desember 2011, ia menggundurkan diri dari jabatannya Wakil Bupati Tangerang, karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi gubernur terpilih Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017 [1]. Saat ini, Rano Karno merupakan pelaksana tugas Gubernur Banten.

Biografi

Karier di dunia hiburan

Templat:Infobox artis indonesia Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peran-peran remaja dan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.

Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat.

Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, "Yang Sangat Kusayang" terhitung cukup laku di pasaran.[2]

Karier politik

Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.[3] Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.[4]

Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008[5] Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.

Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). dan berdasarka hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki[6].

Kehidupan pribadi dan sosial

Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.

Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.[7]

Kasus

Pada Tanggal 10 Maret 2012 Anak angkatnya, Raka Widyarma ditangkap atas tuduhan narkoba sebesar 5 butir.[8]

Filmografi

Sinetron

Sinetron

Film Televisi

Penghargaan

  • Bintang Drama Pria Terfavorit dalam Panasonic Awards 1997
  • Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) 1997
  • Nominasi FFI: Yang (1984), Ranjau-Ranjau Cinta (1985), Arini I (1987), Arini II (1989), Kuberikan Segalanya (1992)
  • Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991
  • Pemain Cilik Terbaik FFI 1974 di Surabaya
  • Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan lewat film Rio Anakku (1973)
  • Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actrees PWI 1974

Pranala luar

Referensi

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Ratu Atut Chosiyah
Gubernur Banten (Pelaksana Tugas)
2014-sekarang
Diteruskan oleh:
Menjabat
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Rachmat Hidayat
Film : Pacar Ketinggalan Kereta
(1989)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Taksi
(1990)
Diteruskan oleh:
Tio Pakusadewo
Film : Lagu untuk Seruni
(1991)