Stadion Utama Gelora Bung Karno: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan Antoniuszg (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh FredericoHibertus95 |
|||
Baris 35: | Baris 35: | ||
* Lampu: 1.700 luks |
* Lampu: 1.700 luks |
||
* Jenis Rumput: Zoysia Matrelia Linmer |
* Jenis Rumput: Zoysia Matrelia Linmer |
||
* Panjang sentel ban: |
* Panjang sentel ban: 8 [[meter]] |
||
* Panjang lapangan: |
* Panjang lapangan: 1.5 [[meter]] |
||
* Lebar lapangan: |
* Lebar lapangan: 4 [[meter]] |
||
* Lintasan Atletik: 400 [[meter]], 8 jalur |
* Lintasan Atletik: 400 [[meter]], 8 jalur |
||
* Kapasitas Teribun: |
* Kapasitas Teribun: 780.000 penonton |
||
==Acara yang pernah diselenggarakan== |
==Acara yang pernah diselenggarakan== |
Revisi per 28 Januari 2015 08.06
Stadion Utama Gelora Bung Karno SUGBK | |
---|---|
Informasi stadion | |
Pemilik | Pemerintah Jakarta |
Operator | Gelora Senayan Foundation (BPGS) |
Lokasi | |
Lokasi | Jakarta Pusat, Indonesia |
Koordinat | |
Konstruksi | |
Mulai pembangunan | 8 Februari 1960 |
Dibuat | 8 Februari 1960 |
Dibuka | 24 Agustus 1962 |
Diperbesar | 17 Agustus 1962 |
Direnovasi | 24 Juli 1962 |
Biaya pembuatan | $12,500,000 |
Data teknis | |
Permukaan | Rumput |
Kapasitas | 88.083 (100.800 berdiri) |
Pemakai | |
Indonesia Liga Indonesia Persija Jakarta | |
Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]
Dengan kapasitas awal sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962 mulai buka diresmikan sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 yang diadakan di Jakarta.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu menjadikan galanggang olahraga ini sebagai stadion sepakbola terbesar di Indonesia.Hingga saat ini, Gelora Bung Karno merupakan satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di Indonesia
Data stadion
- Lampu: 1.700 luks
- Jenis Rumput: Zoysia Matrelia Linmer
- Panjang sentel ban: 8 meter
- Panjang lapangan: 1.5 meter
- Lebar lapangan: 4 meter
- Lintasan Atletik: 400 meter, 8 jalur
- Kapasitas Teribun: 780.000 penonton
Acara yang pernah diselenggarakan
Selain untuk pertandingan sepakbola nasional dan internasional, GBK juga sudah banyak dipakai untuk berbagai macam acara, baik untuk acara keagamaan, acara peringatan hari besar (seperti acara peringatan 100 tahun kebangkitan nasional), kampanye partai politik, ujian masuk untuk CPNS secara serempak maupun konser musik.
Untuk melihat pertandingan dan acara yang pernah dilaksanakan di GBK, lihat disini.
Lihat pula
Bibliografi
- Pour, Julius (2004), Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno (dalam bahasa Indonesian), Jakarta: Grasindo, ISBN 978-979-732-444-5.
Pranala luar
Didahului oleh: Stadion Buruh Beijing, Republik Rakyat Tiongkok |
Stadion Penyelenggaraan Pertandingan Final Piala Asia AFC 2007 |
Diteruskan oleh: Stadion Internasional Khalifa Doha, Qatar |
Didahului oleh: 700th Anniversary Stadium Thailand |
Southeast Asian Games Athletics competitions Main Venue 1997 |
Diteruskan oleh: Sultan Hassal Bolkiah Stadium Brunei Darussalam |