Lompat ke isi

Dinasti pertama Mesir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 65: Baris 65:
* [[Firaun]]
* [[Firaun]]


{{Penguasa Mesir Kuno}}
[[Kategori:Dinasti Mesir Kuno|01]]
[[Kategori:Dinasti Mesir Kuno|01]]

Revisi per 24 Februari 2015 20.52

Daftar Dinasti
pada zaman Mesir Kuno

Periode Pra-Dinasti
Periode Proto-Dinasti
Periode Dinasti Awal
ke-1 ke-2
Kerajaan Lama
ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Periode Menengah Pertama
ke-7 ke-8 ke-9 ke-10
ke-11 (hanya Thebes)
Kerajaan Pertengahan
ke-11 (seluruh Mesir)
ke-12 ke-13 ke-14
Periode Menengah Kedua
ke-15 ke-16 ke-17
Kerajaan Baru
ke-18 ke-19 ke-20
Periode Menengah Ketiga
ke-21 ke-22 ke-23
ke-24 ke-25
Periode Akhir
ke-26
ke-27 (Periode Persia Pertama)
ke-28 ke-29 ke-30
ke-31 (Periode Persia Kedua)
Periode Yunani-Romawi
Alexander Agung
Dinasti Ptolemaik
Mesir Romawi
Serbuan Arab

Dinasti pertama Mesir Kuno seringkali digabungkan dengan dinasti kedua dalam kelompok yang sama, Periode Dinasti Awal Mesir. Ibu kotanya pada waktu itu adalah Thinis.

Penguasa

Penguasa yang diketahui dalam sejarah Mesir, untuk Dinasti Pertama adalah sebagai berikut:

Dinasti Pertama
Nama Keterangan Waktu Urutan dalam Daftar Raja Abydos
Narmer Mungkin sama dengan Menes c. 31003050 SM 01
Hor-Aha Teti; Menes pada daftar sebelumnya c. 3050 SM 02
Djer - 41 tahun (batu Palermo) 03
Merneith Bupati untuk Den -
Djet - - 04
Den - 14 sampai 50 tahun 05
Anedjib - 10 tahun (batu Palermo) 06
Semerkhet - 9 tahun (batu Palermo) 07
Qa'a - 2916?–2890 SM 08

Informasi mengenai dinasti ini diperoleh dari beberapa monumen dan benda-benda lainnya yang memuat nama-nama para raja. Benda yang paling penting adalah Narmer Palette. Tidak ada catatan mendetail mengenai dua dinasti pertama ini yang masih ada kecuali sebuah catatan pendek pada batu Palermo. Hieroglif Mesir pun cukup berkembang setelah itu, dan bentuk-bentuk tulisan tersebut digunakan dengan sedikit perubahan selama sedikit lebih dari tiga ribu tahun.

Makam-makam besar para raja di Abydos, Naqada dan Saqqara, serta sebuah pemakaman di Helouan di dekat Memphis, menunjukkan bahwa bangunan-bangunan tersebut dibangun dengan menggunakan kayu dan batu dari tanah liat dengan sedikit penggunaan batu untuk dinding dan lantai. Batu kebanyakan digunakan untuk ornamen, wadah, dan kadang-kadang patung.

Lihat pula