Pertumbuhan tanaman: Perbedaan antara revisi
→Faktor eksternal: faktor luar |
JThorneBOT (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Rujukan → Referensi |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Seedlings.jpg|thumb|Tanaman pada [[fase]] [[pertumbuhan vegetatif]]]] |
[[Berkas:Seedlings.jpg|thumb|Tanaman pada [[fase]] [[pertumbuhan vegetatif]]]] |
||
'''Pertumbuhan tanaman''' merupakan hasil dari berbagai proses [[fisiologi]], melibatkan faktor [[genotipe]] yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor [[lingkungan]]. |
'''Pertumbuhan tanaman''' merupakan hasil dari berbagai proses [[fisiologi]], melibatkan faktor [[genotipe]] yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor [[lingkungan]].<ref name="Sitompul dan Guritno 1995">{{Cite book|author= Sitompul, S.M dan B. Guritno |title=Analisis Pertumbuhan Tanaman |publisher=Gadjah Mada University Press |location=Yogyakarta |year=1995 }}</ref><ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991">{{Cite book|author= Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R. L Mitchell |title=Physiology of Crop Plants |publisher=UI Press |location=Jakarta |year=1991}}</ref> Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah.<ref name="Sitompul dan Guritno 1995"/> Ciri-ciri pertumbuhan pada tanaman yang tampak sebagai [[fenotipe]] utamanya dipengaruhi oleh [[faktor]] [[genotipe]], sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga pertumbuhan merupakan fungsi dari genotipe x lingkungan.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Dalam [[usaha pertanian]], aspek pertumbuhan tanaman mengacu pada tujuan utamanya yaitu memaksimalkan [[laju pertumbuhan]] dan [[hasil panen]] melalui [[manipulasi]] [[genetik]] dan lingkungan.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
==Definisi Pertumbuhan Tanaman== |
==Definisi Pertumbuhan Tanaman== |
||
Secara umum, '''pertumbuhan''' didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel. |
Secara umum, '''pertumbuhan''' didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> '''Pertumbuhan tanaman''' dalam arti terbatas menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan [[protoplasma]] dan bobot kering pada tanaman.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/><ref name="Harjadi dan Setyati 1988">{{Cite book|author= Harjadi, M. M., S. Setyati |title=Pengantar Agronomi |publisher=Gramedia |location=Jakarta |year=1988 }}</ref> Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan [[ekonomi]] yang paling besar.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Adapun [[parameter]] lain di antaranya adalah tinggi, [[volume]], dan luas daun juga dapat digunakan untuk [[deteksi|mendeteksi]] adanya pertumbuhan pada tanaman.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Adapun [[parameter]] lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya [[fluktuasi|berfluktuasi]] walaupun pada kepentingan tertentu, [[parameter]] ini menjadi penting daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama pada [[studi]] dan [[produksi]] [[hortikultura]].<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
==Faktor Pertumbuhan Tanaman== |
==Faktor Pertumbuhan Tanaman== |
||
Secara umum, '''faktor pertumbuhan tanaman''' meliputi [[faktor]] [[internal]] ([[genetik]]) dan [[faktor]] [[eksternal]] (lingkungan).<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
Secara umum, '''faktor pertumbuhan tanaman''' meliputi [[faktor]] [[internal]] ([[genetik]]) dan [[faktor]] [[eksternal]] (lingkungan).<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
===Faktor internal=== |
===Faktor internal=== |
||
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut : |
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
* ketahanan terhadap tekanan [[iklim]], [[tanah]], dan [[biologis]] |
* ketahanan terhadap tekanan [[iklim]], [[tanah]], dan [[biologis]] |
||
* [[laju]] [[fotosintesis]] |
* [[laju]] [[fotosintesis]] |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
===Faktor eksternal=== |
===Faktor eksternal=== |
||
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut : |
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
* faktor [[iklim]], meliputi [[cahaya]], [[temperatur]], [[air]], [[panjang hari]], [[angin]], dan [[gas]] |
* faktor [[iklim]], meliputi [[cahaya]], [[temperatur]], [[air]], [[panjang hari]], [[angin]], dan [[gas]] |
||
* faktor [[edafik]], meliputi [[tekstur]], [[struktur]], [[bahan organik]], [[kapasitas pertukaran kation]], [[pH]], [[kejenuhan basa]], dan ketersediaan [[nutrisi]] |
* faktor [[edafik]], meliputi [[tekstur]], [[struktur]], [[bahan organik]], [[kapasitas pertukaran kation]], [[pH]], [[kejenuhan basa]], dan ketersediaan [[nutrisi]] |
||
* faktor [[biologis]], meliputi [[gulma]], [[serangga]], [[organisme penyebab penyakit]], [[nematoda]], [[herbivora]], dan [[mikroorganisme tanah]] |
* faktor [[biologis]], meliputi [[gulma]], [[serangga]], [[organisme penyebab penyakit]], [[nematoda]], [[herbivora]], dan [[mikroorganisme tanah]] |
||
Adanya [[faktor pembatas]] dalam pertumbuhan tanaman berakibat pada terjadinya pengurangan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. |
Adanya [[faktor pembatas]] dalam pertumbuhan tanaman berakibat pada terjadinya pengurangan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Beberapa teori terkait hal ini telah dinyatakan, dimulai oleh [[Liebig]] pada tahun [[1862]].<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
==Dinamika Pertumbuhan Tanaman== |
==Dinamika Pertumbuhan Tanaman== |
||
'''Dinamika pertumbuhan tanaman''' adalah proses yang menunjukkan adanya dinamika sepanjang fase pertumbuhan tanaman, secara khas dicirikan oleh fungsi pertumbuhan yang disebut ''kurva sigmoid''. |
'''Dinamika pertumbuhan tanaman''' adalah proses yang menunjukkan adanya dinamika sepanjang fase pertumbuhan tanaman, secara khas dicirikan oleh fungsi pertumbuhan yang disebut ''kurva sigmoid''.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Jangka waktu berlangsungnya proses ini dapat bervariasi kurang dari beberapa hari sampai bertahun-tahun, tergantung pada [[organisme]]nya atau [[organ]]nya.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
===Kurva Sigmoid=== |
===Kurva Sigmoid=== |
||
'''Kurva sigmoid''' adalah suatu fungsi [[pertumbuhan]] yang mencirikan [[pola]] pertumbuhan tanaman sepanjang suatu generasi secara khas. |
'''Kurva sigmoid''' adalah suatu fungsi [[pertumbuhan]] yang mencirikan [[pola]] pertumbuhan tanaman sepanjang suatu generasi secara khas.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> [[Kurva]] ini terbentuk oleh [[variabel]] berupa [[massa]] tanaman (bobot kering), [[volume]], luas daun, tinggi, atau penimbunan [[bahan kimia]] yang digambarkan terhadap waktu menjadi suatu garis yang dapat ditarik dari data secara normal akan berbentuk [[sigmoid]] yang menyerupai huruf S.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan lengkap, untuk bagian-bagiannya ataupun sel-selnya.<ref name="Tjitrosoepomo 1999">{{Cite book|author= Tjitrosoepomo, G.|title=Botani Umum Jilid 2 |publisher= Penerbit Angkasa |location=Bandung|year=1999}}</ref> Pertumbuhan tanaman pada mulanya lambat kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai titik maksimum akhirnya laju tumbuh menurun.<ref name="Tjitrosoepomo 1999"/> Pola pertumbuhan tersebut cepat pada [[fase]] [[vegetatif]] sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada [[fase]] [[senesen]].<ref name="Tjitrosoepomo 1999"/> Bentuk [[kurva]] [[sigmoid]] untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat [[variasi]] di lingkungan.<ref name="Tjitrosoepomo 1999"/> Ukuran akhir, rupa, dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor [[genetik]] dan lingkungan.<ref name="Tjitrosoepomo 1999"/> |
||
Pada [[kurva sigmoid]] digambarkan [[garis]] [[generalisasi]] atau [[kurva]] [[pengukuran|ukuran]] (meliputi [[bobot]], [[tinggi]], [[panjang]], [[lebar]], [[luas]], dan [[isi]]), [[log ukuran]], dan [[laju]] [[pertumbuhan]], masing-masing digambarkan terhadap [[waktu]]. |
Pada [[kurva sigmoid]] digambarkan [[garis]] [[generalisasi]] atau [[kurva]] [[pengukuran|ukuran]] (meliputi [[bobot]], [[tinggi]], [[panjang]], [[lebar]], [[luas]], dan [[isi]]), [[log ukuran]], dan [[laju]] [[pertumbuhan]], masing-masing digambarkan terhadap [[waktu]].<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Fase-fase yang digambarkan dalam ukuran kurva tersebut meliputi : [[fase]] [[eksponensial]] atau [[logaritmik]] (a), [[fase]] [[linear]] (b), [[fase]] [[eksponensial]] [[kelembaban]] (c), dan [[fase]] [[mantap]] (d).<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> [[Laju pertumbuhan]] memuncak pada <math> t = \frac{1}{2} </math>.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
Adapun [[detail]] [[proses]] yang terjadi pada masing-masing [[fase]] adalah sebagai berikut : |
Adapun [[detail]] [[proses]] yang terjadi pada masing-masing [[fase]] adalah sebagai berikut :<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
* [[fase]] [[eksponensial]] atau [[logaritmik]] (a), merupakan [[periode]] [[laju pertumbuhan eksponensial]], terjadi dalam selang [[waktu]] yang [[relatif]] pendek dalam [[tajuk tanaman]] |
* [[fase]] [[eksponensial]] atau [[logaritmik]] (a), merupakan [[periode]] [[laju pertumbuhan eksponensial]], terjadi dalam selang [[waktu]] yang [[relatif]] pendek dalam [[tajuk tanaman]] |
||
* [[fase]] [[linear]] (b),merupakan kelanjutan selama [[periode]] yang [[relatif]] panjang dan selama [[fase]] ini terjadi pertambahan bobot kering dengan [[laju]] yang [[konstan]] |
* [[fase]] [[linear]] (b),merupakan kelanjutan selama [[periode]] yang [[relatif]] panjang dan selama [[fase]] ini terjadi pertambahan bobot kering dengan [[laju]] yang [[konstan]] |
||
Baris 45: | Baris 45: | ||
==Analisis Pertumbuhan Tanaman== |
==Analisis Pertumbuhan Tanaman== |
||
'''Analisis pertumbuhan tanaman''' merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur dengan luas daun dan produksi bahan kering. |
'''Analisis pertumbuhan tanaman''' merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur dengan luas daun dan produksi bahan kering.<ref name="Sitompul dan Guritno 1995"/><ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Kuantitas lain dalam analisis diperoleh melalui perhitungan.<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> Akumulasi bahan kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat [[energi]] dari cahaya matahari melalui proses [[fotosintesis]], serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan.<ref name="Sitompul dan Guritno 1995"/> Distribusi akumulasi bahan kering pada bagian-bagian tanaman seperti [[akar]], [[batang]], [[daun]] dan bagian [[generatif]], dapat mencerminkan [[produktivitas tanaman]].<ref name="Sitompul dan Guritno 1995"/> Salah satu manfaat menggunakan analisis pertumbuhan tanaman adalah mengetahui pengaruh perlakuan dan faktor-faktor dalam [[budidaya tanaman]] terhadap kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman.<ref name="Kalangi 2005">{{Cite journal|author= Kalangi, J.L.|title=Growth analysis of radish crop (Raphanus sativus L) planted in various density|journal=Eugenia|volume=11|pages=18-24|year=2005}}</ref> Kuantitas analisis pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari bobot dan luas daun tanaman yaitu [[Laju Pertumbuhan Relatif]] (''Relative Growth Ratio''), [[Nisbah Luas Daun]] (''Leaf Area Ratio''), [[Luas Daun Khas]] (''Spesific Leaf Area''), [[Bobot Daun Khas]] (''Spesific Leaf Weight''), [[Indeks Luas Daun]] (''Leaf Area Index''), [[Laju Asimilasi Bersih]] (''Net Assimilation Rate''), [[Laju Pertumbuhan Tanaman]] (''Crop Growth Rate''), [[Laju Pertumbuhan Relatif]] (''Relatif Growth Rate''), [[Lamanya Luas Daun]] (''Leaf Area Duration''), dan [[Lamanya Biomassa]] (''Biomass Duration'').<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/><ref name="Leopold and Kriedemann 1975">{{Cite book|author= Leopold, A. C. and P. E Kriedemann|title=Plant Growth and Development |publisher=Tata Mc Grow Hill Pub. Co. Ltd. |location=New Delhi |year=1975|pages=545}}</ref> |
||
===Kuantitas Analisis Pertumbuhan Tanaman=== |
===Kuantitas Analisis Pertumbuhan Tanaman=== |
||
Kuantitas analisis pettumbuhan tanaman yang diperoleh dari berat dan luas daun tanaman, tercantum pada tabel berikut : |
Kuantitas analisis pettumbuhan tanaman yang diperoleh dari berat dan luas daun tanaman, tercantum pada tabel berikut :<ref name="Gardner, Pearce, dan Mitchell 1991"/> |
||
{| cellspacing=0 cellpadding=5 border=1 style="border-collapse: collapse;" |
{| cellspacing=0 cellpadding=5 border=1 style="border-collapse: collapse;" |
||
Baris 111: | Baris 110: | ||
* W = bobot kering total (hasil biologis) |
* W = bobot kering total (hasil biologis) |
||
== |
==Referensi== |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[[Kategori:Agronomi]] |
[[Kategori:Agronomi]] |
Revisi per 26 Februari 2015 07.27
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e0/Seedlings.jpg/220px-Seedlings.jpg)
Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan faktor genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan.[1][2] Proses tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah.[1] Ciri-ciri pertumbuhan pada tanaman yang tampak sebagai fenotipe utamanya dipengaruhi oleh faktor genotipe, sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga pertumbuhan merupakan fungsi dari genotipe x lingkungan.[2] Dalam usaha pertanian, aspek pertumbuhan tanaman mengacu pada tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laju pertumbuhan dan hasil panen melalui manipulasi genetik dan lingkungan.[2]
Definisi Pertumbuhan Tanaman
Secara umum, pertumbuhan didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel.[2] Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman.[2][3] Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar.[2] Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman.[2] Adapun parameter lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya berfluktuasi walaupun pada kepentingan tertentu, parameter ini menjadi penting daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama pada studi dan produksi hortikultura.[2]
Faktor Pertumbuhan Tanaman
Secara umum, faktor pertumbuhan tanaman meliputi faktor internal (genetik) dan faktor eksternal (lingkungan).[2]
Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :[2]
- ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah, dan biologis
- laju fotosintesis
- respirasi
- pembagian hasil asimilasi dan nitrogen
- klorofil, karoten, dan kandungan pigmen lainnya
- tipe dan letak meristem
- kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan
- aktivitas enzim
- pengaruh langsung oleh gen, misalnya heterosis, epistatis
- diferensiasi
Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :[2]
- faktor iklim, meliputi cahaya, temperatur, air, panjang hari, angin, dan gas
- faktor edafik, meliputi tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas pertukaran kation, pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan nutrisi
- faktor biologis, meliputi gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nematoda, herbivora, dan mikroorganisme tanah
Adanya faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman berakibat pada terjadinya pengurangan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.[2] Beberapa teori terkait hal ini telah dinyatakan, dimulai oleh Liebig pada tahun 1862.[2]
Dinamika Pertumbuhan Tanaman
Dinamika pertumbuhan tanaman adalah proses yang menunjukkan adanya dinamika sepanjang fase pertumbuhan tanaman, secara khas dicirikan oleh fungsi pertumbuhan yang disebut kurva sigmoid.[2] Jangka waktu berlangsungnya proses ini dapat bervariasi kurang dari beberapa hari sampai bertahun-tahun, tergantung pada organismenya atau organnya.[2]
Kurva Sigmoid
Kurva sigmoid adalah suatu fungsi pertumbuhan yang mencirikan pola pertumbuhan tanaman sepanjang suatu generasi secara khas.[2] Kurva ini terbentuk oleh variabel berupa massa tanaman (bobot kering), volume, luas daun, tinggi, atau penimbunan bahan kimia yang digambarkan terhadap waktu menjadi suatu garis yang dapat ditarik dari data secara normal akan berbentuk sigmoid yang menyerupai huruf S.[2] Kurva sigmoid berlaku bagi tumbuhan lengkap, untuk bagian-bagiannya ataupun sel-selnya.[4] Pertumbuhan tanaman pada mulanya lambat kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai titik maksimum akhirnya laju tumbuh menurun.[4] Pola pertumbuhan tersebut cepat pada fase vegetatif sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada fase senesen.[4] Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi di lingkungan.[4] Ukuran akhir, rupa, dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor genetik dan lingkungan.[4]
Pada kurva sigmoid digambarkan garis generalisasi atau kurva ukuran (meliputi bobot, tinggi, panjang, lebar, luas, dan isi), log ukuran, dan laju pertumbuhan, masing-masing digambarkan terhadap waktu.[2] Fase-fase yang digambarkan dalam ukuran kurva tersebut meliputi : fase eksponensial atau logaritmik (a), fase linear (b), fase eksponensial kelembaban (c), dan fase mantap (d).[2] Laju pertumbuhan memuncak pada .[2]
Adapun detail proses yang terjadi pada masing-masing fase adalah sebagai berikut :[2]
- fase eksponensial atau logaritmik (a), merupakan periode laju pertumbuhan eksponensial, terjadi dalam selang waktu yang relatif pendek dalam tajuk tanaman
- fase linear (b),merupakan kelanjutan selama periode yang relatif panjang dan selama fase ini terjadi pertambahan bobot kering dengan laju yang konstan
- fase eksponensial kelembaban (c), terjadi penambahan pertumbuhan secara progressif berkurang menurut waktu sampai dicapai keadaan mantap
- fase mantap (d), merupakan fase pematangan fisiologis, yaitu penambahan bobot kering seimbang dengan berkurangnya bobot kering.
Analisis Pertumbuhan Tanaman
Analisis pertumbuhan tanaman merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur dengan luas daun dan produksi bahan kering.[1][2] Kuantitas lain dalam analisis diperoleh melalui perhitungan.[2] Akumulasi bahan kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan.[1] Distribusi akumulasi bahan kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman.[1] Salah satu manfaat menggunakan analisis pertumbuhan tanaman adalah mengetahui pengaruh perlakuan dan faktor-faktor dalam budidaya tanaman terhadap kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman.[5] Kuantitas analisis pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari bobot dan luas daun tanaman yaitu Laju Pertumbuhan Relatif (Relative Growth Ratio), Nisbah Luas Daun (Leaf Area Ratio), Luas Daun Khas (Spesific Leaf Area), Bobot Daun Khas (Spesific Leaf Weight), Indeks Luas Daun (Leaf Area Index), Laju Asimilasi Bersih (Net Assimilation Rate), Laju Pertumbuhan Tanaman (Crop Growth Rate), Laju Pertumbuhan Relatif (Relatif Growth Rate), Lamanya Luas Daun (Leaf Area Duration), dan Lamanya Biomassa (Biomass Duration).[2][6]
Kuantitas Analisis Pertumbuhan Tanaman
Kuantitas analisis pettumbuhan tanaman yang diperoleh dari berat dan luas daun tanaman, tercantum pada tabel berikut :[2]
Kuantitas yang diperoleh | Simbol | Formula | Satuan |
---|---|---|---|
Laju Pertumbuhan Relatif | RGR | ||
Nisbah Luas Daun | LAR | ||
Luas Daun Khusus | SLA | ||
Bobot Daun Khusus | SLW | ||
Laju Asimilasi Bersih | NAR | ||
Indeks Luas Daun | LAI | tidak berdimensi | |
Laju Pertumbuhan Tanaman | CGR | ||
Lamanya Luas Daun | LAD | ||
Lamanya Biomassa | BMD |
Keterangan:
- = luas daun
- = bobot daun
- = luas tanah
- T = waktu
- W = bobot kering total (hasil biologis)
Referensi
- ^ a b c d e Sitompul, S.M dan B. Guritno (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R. L Mitchell (1991). Physiology of Crop Plants. Jakarta: UI Press.
- ^ Harjadi, M. M., S. Setyati (1988). Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia.
- ^ a b c d e Tjitrosoepomo, G. (1999). Botani Umum Jilid 2. Bandung: Penerbit Angkasa.
- ^ Kalangi, J.L. (2005). "Growth analysis of radish crop (Raphanus sativus L) planted in various density". Eugenia. 11: 18–24.
- ^ Leopold, A. C. and P. E Kriedemann (1975). Plant Growth and Development. New Delhi: Tata Mc Grow Hill Pub. Co. Ltd. hlm. 545.