Bahasa Sunda: Perbedaan antara revisi
k robot Adding: ka, ms |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
|iso1=su|iso2=sun|sil=SUN}} |
|iso1=su|iso2=sun|sil=SUN}} |
||
'''Bahasa Sunda''' dituturkan oleh sekitar |
'''Bahasa Sunda''' dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di [[Indonesia]] setelah [[Bahasa Jawa]]. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di kawasan selatan provinsi [[Banten]], sebagian besar wilayah [[Jawa Barat]] (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah [[Brebes]], [[Jawa Tengah]]. |
||
Dialek (''basa wewengkon'') bahasa Sunda juga beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur [[bahasa Jawa]]. Diantaranya dialek yang khas adalah: |
|||
⚫ | Karena pengaruh budaya [[Jawa]] pada masa kekuasaan kerajaan [[Mataram-Islam]], bahasa Sunda - terutama di wilayah [[Parahyangan]] - mengenal undak-usuk atau gradasi berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa ''loma''/''lancaran'', hingga bahasa kasar. Namun, di wilayah-wilayah pedesaan/pegunungan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda ''loma'' (bagi orang-orang daerah Bandung terdengar kasar) tetap dominan. |
||
*[[Banten]], |
|||
*[[Bogor]], |
|||
*[[Priangan]], and |
|||
*[[Cirebon]]. |
|||
Bahasa baku yang dapat diterima oleh penutur Bahasa Sunda secara keseluruhan adalah yang berakar dari dialek [[Parahyangan|Priangan]], atau kerap disebut '''basa sakola''' pada masa lalu. |
|||
⚫ | Karena pengaruh budaya [[Jawa]] pada masa kekuasaan kerajaan [[Mataram-Islam]], bahasa Sunda - terutama di wilayah [[Parahyangan]] - mengenal undak-usuk atau gradasi berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa ''loma''/''lancaran'', hingga bahasa kasar. Namun, di wilayah-wilayah pedesaan/pegunungan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda ''loma'' (bagi orang-orang daerah Bandung terdengar kasar) tetap dominan. |
||
Di Jawa Tengah bahasa Sunda terutama dituturkan di [[kabupaten]] [[Cilacap]]. Banyak nama-nama tempat di daerah ini yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti [[Dayeuh Luhur]], [[Cimanggu]] dan sebagainya. Ironisnya nama Cilacap banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan". Sebab pada [[abad ke-19]], nama ini seringkali ditulis sebagai "Clacap". |
Di Jawa Tengah bahasa Sunda terutama dituturkan di [[kabupaten]] [[Cilacap]]. Banyak nama-nama tempat di daerah ini yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti [[Dayeuh Luhur]], [[Cimanggu]] dan sebagainya. Ironisnya nama Cilacap banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan". Sebab pada [[abad ke-19]], nama ini seringkali ditulis sebagai "Clacap". |
||
==Fonologi== |
|||
⚫ | |||
Saat ini Bahasa Sunda di tulis dengan [[Alphabet Latin]] dan sangat [[fonetis]]. Ada lima suara vokal murni (a, é, i, o, u), dua vokal nutral, (e ([[pepet]]) dan eu), dan tidak ada [[diftong]]. Fonem konsonannya di tulis dengan huruf p, b, t, d, k, g, c, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y. |
|||
Konsonan lain yang aslinya muncul dari bahasa Indonesia di ubah menjadi konsonan utama: f -> p, v -> p, sy -> s, sh -> s, z -> j, and kh -> h. |
|||
{{rintisan}} |
|||
==Tata Bahasa Dasar== |
|||
(to be written). |
|||
[[kategori:Bahasa Austronesia]] |
|||
===Kata Akar (Kata Dasar)=== |
|||
(to be written). |
|||
===Bentuk Aktif=== |
|||
(to be written). |
|||
===Negasi=== |
|||
(to be written). |
|||
===Pertanyaan=== |
|||
(to be written). |
|||
===Bentuk Pasif=== |
|||
(to be written). |
|||
===Kata sifat=== |
|||
(to be written). |
|||
===Kata Depan=== |
|||
====Tempat==== |
|||
[[en:Sundanese language]] |
|||
<table border="1"> |
|||
⚫ | |||
<tr><th>Bahasa Indonesia</th><th>Bahasa Sundanese<br/>(normal)</th><th>Bahasa Sunda<br/>(sopan/lemes)</th></tr> |
|||
<tr><td>diatas ..</td><td>diluhureun ..</td><td>diluhureun ..</td></tr> |
|||
<tr><td>dibelakang ..</td><td>ditukangeun ..</td></td><td>dipengkereun ..</td></tr> |
|||
<tr><td>dibawah ..</td><td>dihandapeun ..</td><td>dihandapeun ..</td></tr> |
|||
<tr><td>didalam ..</td><td>di jero ..</td><td>di lebet ..</td></tr> |
|||
<tr><td>diluar ..</td><td>di luar ..</td><td>di luar ..</td></tr> |
|||
<tr><td>diantara .. <br/>dan ..</td><td>di antara ..<br/> jeung ..<td>di antawis .. <br/>sareng ..</td></tr> |
|||
</table> |
|||
====waktu==== |
|||
<table border="1"> |
|||
<tr><th>Bahasa Indonesia</th><th>Bahasa Sundanese<br/>(normal)</th><th>Bahasa Sunda<br/>(sopan/lemes)</th></tr> |
|||
<tr><td>Sebelum</td><td>saacan</td><td>sateuacan</td></tr> |
|||
<tr><td>Sesudah</td><td>sanggeus</td><td>saparantos</td></tr> |
|||
<tr><td>ketika</td><td>basa</td><td>nalika</td></tr> |
|||
</table> |
|||
====Lain Lain==== |
|||
<table border="1"> |
|||
<tr><th>Bahasa Indonesia</th><th>Bahasa Sundanese<br/>(normal)</th><th>Bahasa Sunda<br/>(sopan/lemes)</th></tr> |
|||
<tr><td>Dari</td><td>tina</td><td>tina</td></tr> |
|||
</table> |
|||
===Kata Sambung=== |
|||
(to be written). |
|||
==Lihat Juga== |
|||
*[[Kidung Sunda]] |
|||
==Pranala Luar== |
|||
⚫ | |||
* [http://www.ethnologue.com/show_iso639.asp?code=sun ethnologue report on Sundanese] |
|||
[[Category:Languages of Indonesia]] |
|||
[[Category:Malayo-Polynesian languages]] |
|||
[[Category:Austronesian languages]] |
|||
[[id:Bahasa Sunda]] |
|||
[[jv:Basa Sundha]] |
[[jv:Basa Sundha]] |
||
[[ka:სუნდური ენა]] |
[[ka:სუნდური ენა]] |
||
[[ms:Bahasa Sunda]] |
[[ms:Bahasa Sunda]] |
||
[[su:Basa Sunda]] |
[[su:Basa Sunda]] |
||
⚫ |
Revisi per 30 September 2005 08.59
Bahasa Sunda dituturkan oleh sekitar 27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Sesuai dengan sejarah kebudayaannya, bahasa Sunda dituturkan di kawasan selatan provinsi Banten, sebagian besar wilayah Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan urbanisasi dimana penutur bahasa ini semakin berkurang), dan melebar hingga batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes, Jawa Tengah.
Dialek (basa wewengkon) bahasa Sunda juga beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Diantaranya dialek yang khas adalah:
Bahasa baku yang dapat diterima oleh penutur Bahasa Sunda secara keseluruhan adalah yang berakar dari dialek Priangan, atau kerap disebut basa sakola pada masa lalu.
Karena pengaruh budaya Jawa pada masa kekuasaan kerajaan Mataram-Islam, bahasa Sunda - terutama di wilayah Parahyangan - mengenal undak-usuk atau gradasi berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Namun, di wilayah-wilayah pedesaan/pegunungan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda loma (bagi orang-orang daerah Bandung terdengar kasar) tetap dominan.
Di Jawa Tengah bahasa Sunda terutama dituturkan di kabupaten Cilacap. Banyak nama-nama tempat di daerah ini yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti Dayeuh Luhur, Cimanggu dan sebagainya. Ironisnya nama Cilacap banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan". Sebab pada abad ke-19, nama ini seringkali ditulis sebagai "Clacap".
Fonologi
Saat ini Bahasa Sunda di tulis dengan Alphabet Latin dan sangat fonetis. Ada lima suara vokal murni (a, é, i, o, u), dua vokal nutral, (e (pepet) dan eu), dan tidak ada diftong. Fonem konsonannya di tulis dengan huruf p, b, t, d, k, g, c, j, h, ng, ny, m, n, s, w, l, r, dan y.
Konsonan lain yang aslinya muncul dari bahasa Indonesia di ubah menjadi konsonan utama: f -> p, v -> p, sy -> s, sh -> s, z -> j, and kh -> h.
Tata Bahasa Dasar
(to be written).
Kata Akar (Kata Dasar)
(to be written).
Bentuk Aktif
(to be written).
Negasi
(to be written).
Pertanyaan
(to be written).
Bentuk Pasif
(to be written).
Kata sifat
(to be written).
Kata Depan
Tempat
Bahasa Indonesia | Bahasa Sundanese (normal) | Bahasa Sunda (sopan/lemes) |
---|---|---|
diatas .. | diluhureun .. | diluhureun .. |
dibelakang .. | ditukangeun .. | dipengkereun .. |
dibawah .. | dihandapeun .. | dihandapeun .. |
didalam .. | di jero .. | di lebet .. |
diluar .. | di luar .. | di luar .. |
diantara .. dan .. | di antara .. jeung .. | di antawis .. sareng .. |
waktu
Bahasa Indonesia | Bahasa Sundanese (normal) | Bahasa Sunda (sopan/lemes) |
---|---|---|
Sebelum | saacan | sateuacan |
Sesudah | sanggeus | saparantos |
ketika | basa | nalika |
Lain Lain
Bahasa Indonesia | Bahasa Sundanese (normal) | Bahasa Sunda (sopan/lemes) |
---|---|---|
Dari | tina | tina |
Kata Sambung
(to be written).
Lihat Juga
Pranala Luar
- ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Sunda". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Sunda". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.