Lompat ke isi

Batalyon Infanteri 521

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Batalyon Infanteri Mekanis 521/Dadaha Yodha
Berkas:Gambar Batalyon Infanteri 521.png
Lambang Yonif Mekanis 521/DY
Dibentuk5 Juli 1955
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitSatuan Tempur Infanteri
Bagian dariKodam V/Brawijaya
MotoDadaha Yodha
Situs webwww.kodam5-brawijaya.mil.id/

Batalyon Infanteri Mekanis 521/Dadaha Yodha atau Yonif Mekanis 521/Dadaha Yodha yang dilukiskan dengan gambar simbol "Macan Kumbang" merupakan Batalyon Infanteri Mekanis[1] yang berada di bawah Komando Brigif Mekanis 16/Wira Yudha, Kodam V/Brawijaya. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/70/IV/2007 tanggal 14 April 2007 dan Surat Perintah Pangdam V/Brawijaya Nomor Sprin/481/IV/2007 Yonif 521/DY beralih Komando dari Komando Resort Militer 082/Citra Panca Yudha Jaya ke Brigade Infanteri 16/Wira Yudha. Markas Yonif Mekanis 521/DY berkedudukan di Jl. Ahmad Yani Kota Kediri, Jawa Timur.[2] Sementara itu Kompi Senapan C berada di Kabupaten Tuban.

Sejarah

  1. Keberadaan Yonif 521/Dadaha Yodha tidak lepas dari sejarah perjuangan rakyat Jawa Timur umumnya dan Karisidenan Kediri khususnya. Diawali terbentuknya Kodam V/Brawijaya dari Divisi V/Ronggolawe, Divisi VI/Narotama dan Divisi VII/Suropati diorganisir menjadi satu Divisi yaitu Divisi I Jawa Timur yang diresmikan pada tanggal 17 Desember 1948 di lapangan Kuwak Kediri.
  2. Sejalan dengan perkembangan hakekat ancaman saat itu, Yonif 521/DY terbentuk dari Yonif "A" yang merupakan penggabungan dari Yonif 504/Merak dan Yonif 506/Sriti dan kemudian diresmikan pada tanggal 5 Juli 1955 di Blitar di bawah Komando Resimen 16 berkedudukan di Kediri, dipimpin pertama kalinya oleh Kapten Inf GM. Suparmin, dengan lambang tunggul kesatuan barunya berupa Macan Kumbang.
  3. Lambang dan makna "SEEKOR MACAN KUMBANG SIAP MENERKAM" melambangkan bahwa prajurit-prajurit Yonif 521/DY adalah prajurit yang gagah berani bagaikan seekor Macan yang selalu siap menghadapi setiap tuntutan tugas dan tak mengenal menyerah terhadap lawannya. Mempunyai daya tahan, ulet dan keberanian yang luar biasa. Percaya dan yakin akan kemampuannya.
  4. Seloka (Motto). "DADAHA" sifat pengorbanan yaitu sifat keberanian yang luar biasa dan semangat pengorbanan untuk Tanah Air dan Bangsa Indonesia. "YODHA" Hero, Stidjer yaitu pejuang kemerdekaan yang gagah berani, dia sebagai pelopor dalam menjalankan kewajiban sebagai pelindung masyarakat di dalam setiap pertempuran.
  5. Pada tahun 1984 dengan adanya reorganisasi di TNI AD dimana telah dilaksanakan likuidasi satuan Brigif 16 maka dikeluarkan Surat Keputusan Pangdam VIII/Brawijaya Nomor Kep/1187/VIII/1984 tanggal 31 Agustus 1984 tentang perintah pengalihan status Yonif 521/DY dari satuan organik Brigif 16 menjadi organik Korem 082/CPYJ.
  6. Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/70/IV/2007 tanggal 14 April 2007 dan Surat Perintah Pangdam V/Brawijaya Nomor Sprin/481/IV/2007 tentang alih status Yonif 511/DY Rem 081/DSJ, Yonif 521/DY Rem 082/CPYJ dan Yonif 527/BY Rem 083/BDJ menjadi satuan organik Brigif 16/WY.
  7. Surat Perintah Pangdam V/Brawijaya Nomor Sprin/815/IV/2016 tanggal 28 April 2016 tentang perintah peresmian validasi Yonif 521/DY menjadi Yonif Mekanis 521/DY sampai dengan saat ini.

Likuidasi Satuan

Batalyon Infanteri 521/Dadaha Yodha telah berganti menjadi Batalyon Infanteri Mekanis 521/Dadaha Yodha. Oleh karenanya, dengan meningkatnya status pasukan ke Batalyon Infanteri Mekanis,[3] tentu pasukan ini akan mendapat perlengkapan baru berupa alutsista Kendaraan Tempur Angkut Pasukan (APC) Panser ANOA. Panser ANOA merupakan kendaraan tempur jenis Armoured Personnel Carrier atau APC yang dikembangkan dan diproduksi PT. Pindad. Tahap pertama bakal tiba 6 unit kendaraan tempur Anoa.[4][5][6]

Tragedi Operasi Aceh 2004

Korps Infanteri TNI AD

Tugas operasi Aceh tahun 2004 ditandai dengan Gugurnya seorang Komandan Batalyon Infanteri 521/DY (Letkol Inf Tugas Wignyu Kusbianto).[7] dalam kecelakaan jatuhnya pesawat CN 250 yang ditumpangi almarhum.[8]

Penugasan

Operasi Militer Perang (OMP)

  • Operasi Masemba di Sulsel tahun 1955
  • Operasi DI/TII di Sulsel tahun 1957
  • Operasi Merdeka di Sulut tahun 1959
  • Operasi Kontingen Garuda I di Mesir tahun 1959
  • Operasi Merdeka Amurung di Sulut tahun 1960
  • Operasi Mandala di Tual Maluku tahun 1962
  • Operasi Dwikora di Kalbar tahun 1964
  • Operasi Trisula di Blitar Selatan tahun 1968
  • Operasi Seroja I s.d V di Timtim tahun 1976 sampai dengan 1994
  • Operasi Pam Rahwan di Timtim tahun 1998
  • Oprasi PAM jajak pendapat di Kota Dili Timtim tahun 1999
  • Operasi Rencong II Aceh tahun 1999
  • Operasi Bantuan Militer di Maluku tahun 2000
  • Operasi Pemulihan Keamanan Daerah Rawan di Aceh tahun 2002[9]
  • Operasi Pemulihan Keamanan Daerah Rawan di Aceh tahun 2004
  • Operasi PAM perbatasan di Papua tahun 2006
  • Operasi PAM perbatasan di Papua tahun 2011[10]
  • Operasi PAM perbatasan di Kalimantan Utara tahun 2015[11][12]
  • Operasi PAM perbatasan di Papua tahun 2018

Operasi Militer Selain Perang (OMSP)

  • Operasi Erupsi Gunung kelud 2014[13]

Prestasi

  • Juara I menembak perorangan Kasad Cup tahun 2002
  • Juara II lari 10 Km militer A.n Pratu Agustinus Benu pada HUT TNI ke-58 tahun 2003
  • Juara I lomba ilmu Medan tingkat TNI AD tahun 2009 A.n Lettu Inf Fadli Subur Karamaha.
  • Juara Harapan II lari 10 Km A.n Pratu Agustinus Benu kategori TNI/Polri tahun 2010 di Silang Monas Jakarta
  • Juara Lomba lari 10 Km yang dilaksanakan di Balikpapan tahun 2015 A.n Serda Atjong Tio Purwanto.[14]
  • Juara 1 Lomba lari 10 Km pada kategori Kelompok TNI/Polri Putra yang dilaksanakan di Jakarta, dalam rangkat HUT TNI ke-70 tahun 2015 A.n Serda Atjong Tio Purwanto.[15]
  • Juara III Cakra Run 2017 Kategori Umum Putra di Malang Dalam Rangka HUT ke-56 Kostrad a.n Serda Atjong Tio Purwanto[16]

Komandan

  1. Kapten Inf GM. Suparmin (1954-1955)
  2. Mayor Inf Safiudin (1955)
  3. Mayor Inf Sunarjadi (1955-1956)
  4. Kapten Inf Supangat (1956)
  5. Mayor Inf Suharto (1956-1957)
  6. Letkol Inf Suroso (1957-1959)
  7. Mayor Inf Koesoemo (1959-1960) ⭐⭐
  8. Mayor Inf Gandi Oetomo (1960-1961)
  9. Mayor Inf Paimin (1961-1962)
  10. Mayor Inf Sri Taman (1962-1963)
  11. Mayor Inf Zen Tojib (1963-1965) ⭐
  12. Kapten Inf Koesnan (1965-1966)
  13. Mayor Inf Soeleman (1966-1967)
  14. Mayor Inf Soetisnun (1967-1973)
  15. Mayor Inf Viktor Paing (1973-1975) ⭐
  16. Mayor Inf Soesamto (1975-1977)
  17. Mayor Inf Achdari (1977-1978) ⭐⭐
  18. Mayor Inf Abd. Aziz (1978-1980)
  19. Letkol Inf K. Situmorang (1980-1982)
  20. Mayor Inf Hariyono Danoe (1982-1983)
  21. Letkol Inf Suhendro (1983-1984)
  22. Letkol Inf Binsar Aruan (1984-1986)
  23. Mayor Inf Ukon Durachman (1986-1988)
  24. Mayor Inf R. Gumilar (1988-1989)
  25. Mayor Inf Mulyono (1989-1992) ⭐
  26. Mayor Inf Suhartono (1992) ⭐
  27. Mayor Inf Edy Sarwo (1992-1994)
  28. Mayor Inf S. Yuswandhono (1994-1995) ⭐⭐
  29. Letkol Inf Endang Nirwan (1995-1996)
  30. Letkol Inf M. Mashuri (1996-1997) ⭐
  31. Letkol Inf Nargo Sismiyarno (1997)
  32. Letkol Inf Drs. Putut Winarno (1997-1998) ⭐
  33. Mayor Inf Julianto (1998-1999)
  34. Mayor Inf Ahmad Susetyo, S.H. (1999-2000)
  35. Letkol Inf Suratin Budi Wahyono (2000-2002)
  36. Letkol Inf Ucu Subagja (2002-2004)
  37. Mayor Inf Kup Yanto Setiono, M.A. (2004) ⭐
  38. Letkol Inf Tugas Wignyu Kusbianto (2004-2005)
  39. Letkol Inf FX. Giono (2005-2007)
  40. Letkol Inf Irianto (2007-2009)
  41. Letkol Inf Iskandar (2009-2010)
  42. Letkol Inf Sunaryo, S.Sos. (2010-2012)
  43. Letkol Inf H.D. Arifin Simanjuntak (2012-2013)
  44. Letkol Inf Imam Purnomo Hadi, S.I.P. (2013-2014)
  45. Letkol Inf Slamet Winarto, S.E. (2014-2016)
  46. Letkol Inf Made Sandy Agusto (2016-2018)
  47. Letkol Inf Andi Andrianto Wibowo, S.Sos., M.I.Pol. (2018-Sekarang)

Referensi