Sahrul Gunawan
H. Sahrul Gunawan | |
---|---|
Wakil Bupati Bandung ke-5 | |
Mulai menjabat 26 April 2021 | |
Gubernur | Ridwan Kamil |
Bupati | Dadang Supriatna |
Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 Mei 1976 Bogor, Jawa Barat, Indonesia |
Partai politik |
|
Suami/istri | Indriani Hadi
(m. 2007; c. 2016)Dine Mutiara Aziz (m. 2023) |
Anak | 3 |
Almamater | Universitas Pakuan |
Pekerjaan | |
Karier musik | |
Genre | Pop |
Instrumen | Vokal Piano |
Label |
|
Sunting kotak info • L • B |
H. Sahrul Gunawan, S.E., M.Ag. (lahir 23 Mei 1976) adalah pemeran, penyanyi, presenter, politikus dan model Indonesia. Ia dikenal luas berkat perannya dalam sinetron Jin dan Jun dan Pernikahan Dini.
Selain akting, alumnus Universitas Pakuan Bogor jurusan Ekonomi itu pun memasuki dunia olah vokal. Tercatat 5 album telah diluncurkannya. Lewat tembang "Janji" (dari album ketiganya) Sahrul masuk dalam nominasi AMI Sharps 2000. Album teranyarnya (album kelima) Sahrul Gunawan dirilis 25 Juli 2007. Dalam album ini, Sahrul menggamit beberapa musisi senior, antara lain Melly Goeslaw, Anto Hoed, Icha Jikustik, Yovie Widianto, Ricky FM, Andi Rianto, Valent, dan Tengku Safick. Dari 11 lagu dalam album ini, 2 diantaranya adalah ciptaan Sahrul sendiri, yaitu "Cintaku Tak Terbatas Untukmu" dan "Nyata Kau Tak Bisa".
Seperti keempat album sebelumnya, album kelima Sahrul pun tak menuai sukses. Malah mendapat masalah lebih dulu. Pihak D'Astro, Management yang menaungi Sahrul memutuskan hubungan bisnis secara sepihak. Sahrul mengaku telah berinvestasi lebih dari 500 juta rupiah di album kelimanya tersebut untuk pengerjaan mastering sampai beberapa promo album. Namun ternyata, setelah launching album, CD dan kasetnya belum bisa didapat di pasaran. Tak puas, Sahrul pun menempuh jalur hukum.[1] Konflik ini berlanjut hingga terjadi saling melaporkan antara Sahrul dan mantan manajernya.[2]
Kehidupan dan karier
1976—1995: Masa kecil dan Awal Karier
Sahrul Gunawan lahir sebagai anak kedua dari lima bersaudara pasangan H. Soemantri dan Hj. Hasanah. Syahrul bersama keempat saudaranya, Hadi Suman Jaya, Heri Sunandar, Ade Juanda dan Hamdan Ferdiansyah dibesarkan dalam keluarga yang sederhana dan taat beragama di Ciawi, Bogor. Moehammad Soemantri ayahnya hanya bekerja sebagai karyawan pada Pabrik Ban Goodyear, sementara Hasanah ibunya adalah ibu rumah tangga yang setia mendidik kelima anaknya.
Sahrul masuk sekolah pada usia lima tahun. Waktu itu ia dimasukkan orang tuanya ke TK Sembojasari, Ciawi, Bogor. Setelah itu Sahrul melanjutkan sekolahnya ke SDN 05 Sindang Barang, Bogor. Semasa TK dan SD, bakat Sahrul sebagai penyanyi dan pemain sinetron belum terlihat. Prestasinya di sekolah pun biasa-biasa saja. Tetapi ketika duduk di bangku SMP Bhakti Insani Bogor, Sahrul mulai menunjukkan bakatnya. Ia terlihat lebih senang tampil di depan umum.
Kesukaannya tampil di depan orang dimulainya ketika ia bisa menirukan gaya penyanyi atau pembawa acara televisi di depan kaca. "Pokoknya, kalau ada acara, baik di sekolah maupun di rumah, saya pasti ikut mengisi acara. Yang jelas, saya senang mencuri perhatian orang. Karena ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri kalau sudah bisa mengaktualisasikan diri dan menunjukkan pada orang lain kalau saya mampu tampil di depan banyak orang, "ujar Sahrul penuh percaya diri. Awalnya, ia hanya tampil sebagai pembaca Pembukaan UUD 45 saat apel bendera di sekolah. Namun, Ia kemudian didaulat untuk menyanyi pada acara peringatan HUT Proklamasi RI. Berkat seringnya tampil di depan umum, Sahrul mulai berani mengikuti berbagai ajang dan kontes menyanyi di Bogor.
Sekitar tahun 1993, Sahrul mewakili Bogor mengikuti kontes model Top Guest yang diselenggarakan Majalah Aneka Yess!. Bermodalkan uang saku pas-pasan, Syahrul berangkat ke kantor majalah tesebut di kawasan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat. Setelah turun di Stasiun Cikini, Sahrul naik bajaj menuju Raden Saleh. Entah mengapa, perasaan tidak PD begitu ia melihat para pesaingnya yang jauh lebih hebat dan tampan. Apalagi bila mengingat tinggi badannya hanya pas-pasan. "Yang bikin saya pesimis adalah tinggi badan saya yang kurang. Sementara para pesaing saya rata-rata tinggi, berkulit putih, cakep dan wangi lagi. Mereka umumnya membawa mobil. Sepertinya mereka anak orang kaya. Sementara saya harus dandan lagi, karena sudah lecek karena kelamaan di kereta," kisah Sahrul. Namun, perasaan tidak PeDe itu berubah drastis ketika ia berada di atas panggung. Tiba-tiba rasa percaya dirinya muncul. Hal itu pula yang membawanya menjadi juara ketiga pemilihan model Top Guest Aneka. Namun, lantaran merasa tidak berbakat dan kurang percaya diri dalam bidang modelling, Sahrul menghentikan kariernya di jalur modelling dan kembali ke dunia tarik suara.
Sejak SMP hingga SMA, Sahrul dikenal sebagai pribadi periang dan pandai bergaul. Ia pun aktif dan menduduki struktur OSIS di sekolahnya. Hal yang sama ia lakukan ketika meneruskan sekolah ke SMA Negeri 1 Ciawi, Bogor. Bukan bermaksud menyombongkan diri, waktu itu Sahrul dijadikan pioner di sekolahnya karena bakat menyanyinya dan prestasi yang ia raih sebelumnya. Akibat kesibukannya mengikuti berbagai ajang dan kontes menyanyi, prestasi Sahrul di bidang akademik sedikit terganggu. Terutama menghadapi ujian kelulusan SMA maupun Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Meski ia kemudian lulus SMA dengan nilai pas-pasan, tetapi Sahrul gagal UMPTN. Padahal, sebelum mengikuti UMPTN, Sahrul sudah dibina di Lembaga Pendidikan Ganesha Operation (GO) di Bandung. Hal ini dilakukan karena ia ingin masuk Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran khususnya bidang studi Humas. Tapi keinginan Sahrul masuk perguruan tinggi negeri tidak tercapai karena kebanyakan waktunya habis untuk menyanyi. Hal ini membuat ayahnya marah dan tidak menyetujui karier yang dipilihnya. Lantaran tidak ada pilihan lain, tahun 1993 Sahrul masuk Universitas Pakuan Bogor, Jurusan Manajemen. "Kamu boleh kuliah di universitas swasta di Bogor, karena ayah tidak sanggup membiayai kamu kalau mau kuliah di universitas swasta di luar Bogor. Apalagi di Jakarta," tutur Syahrul menirukan ucapan M. Soemantri ayahnya kala itu.
Setelah setahun kuliah, Sahrul merasa tidak kerasan. Setahun kemudian Sahrul mengikuti kontes menyanyi Asia Bagus tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya. Kali ini Sahrul mengikuti lomba untuk menunjukkan kalau karier yang selama ini tidak disetujui orangtuanya, sebenarnya bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Bahkan, bisa dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Namun sayang, dalam kompetisi tingkat Asia kali ini, Syahrul hanya sampai grand final. Merasa tidak puas dengan apa yang didapat, usai mengikuti Asia Bagus, Sahrul kembali mencoba kemampuan vokalnya lewat ajang Cipta Pesona Bintang yang diselenggarakan RCTI. Hasilnya, Sahrul hanya bertahan sebulan karena kesulitan mondar-mandir Bogor-Jakarta untuk mengikuti ajang ini. Maklum, acara ini digelar setiap minggu, sementara Sahrul tinggal di Bogor. Hadiah uang dari kontes menyanyi, sebagian digunakan untuk membeli baju untuk modal mengikuti kompetisi berikutnya. Sebagian lagi digunakan untuk membayar uang kuliah. "Tapi sebelum saya belikan baju, terlebih dahulu saya belikan pager. Dulu, kalau punya pager itu gayanya minta ampun," ungkap mantan jawara Pop Singer se Kota Bogor ini.
1996—sekarang: Merintis Karier Tarik Suara Dan Sinetron
Seiring dengan berjalannya waktu, talenta Sahrul tidak hanya menonjol dalam bidang tarik suara, tetapi juga dunia presenter dan akting. Hingga akhirnya setelah mengikuti berbagai kompetisi olah vokal, sekitar tahun 1996, Sahrul berhasil masuk dapur rekaman lewat album bertajuk Hanya Dirimu. Sahrul juga meraih sukses lewat duetnya dengan Lavenia dalam album Mandarin berjudul "White Snake Legend" versi Indonesia.
Setelah memunculkan album perdananya, Sahrul mendapatkan tawaran sebagai peran utama dalam sinetron serial Jin dan Jun dan tak dapat dipungkiri, sinetron inilah yang membuat namanya semakin dikenal orang. Bahkan saking suksesnya memerankan tokoh Jun dalam sinetron itu, membuat Sahrul dikenal tidak dengan nama aslinya, tetapi Jun. Lewat sinetron ini pulalah, nama Sahrul masuk ke dalam nominasi Bintang Komedi TV Pria Favorit Panasonic Awards 2000 dan juga mendapatkan penghargaan sebagai Bintang Potensial Tabloid Bintang 1997.
Sukses dengan Sinetron Jin dan Jun, Sahrul lagi-lagi mendapatkan tawaran bermain sinetron. Namun kali ini bergenre drama komedi. Yaitu serial Kecil-Kecil Jadi Manten, dipasangkan dengan aktris muda berbakat, mendiang Sukma Ayu. Lewat sinetron ini pulalah, nama Sahrul Gunawan semakin berkibar di blantika persinetronan Indonesia. Hingga kini sudah puluhan judul sinetron diperankan Sahrul, dan dari beberapa aktingnya di sinetron, Sahrul mendapatkan beberapa penghargaan. Seperti di Sinetron Bukan Cinderella Sahrul berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Aktor Sinetron Terpuji Festival Film Bandung 2004 serta masuk ke dalam nominasi Aktor Ngetop SCTV Awards 2003 & 2004. dan Melalui Sinetron Adam & Hawa, Sahrul berhasil masuk ke dalam nominasi Aktor Sinetron Terpuji Festival Film Bandung 2005. Selain penghargaan dari media elektronik, Sahrul juga mendapatkan penghargaan sebagai Bintang Paling Berkilau Tabloid Bintang 2003. Sekarang orang lebih mengenalnya sebagai bintang sinetron, ketimbang seorang penyanyi. "Padahal kalau boleh jujur, saya lebih senang dikenal sebagai penyanyi daripada pemain sinetron. Karena awalnya saya memang lebih senang dengan dunia tarik suara," papar pria berdarah Sunda ini.
Prestasi di dunia akting juga berbanding lurus dengan prestasi di dunia tarik suara, lewat album "Janji" (dari album ketiganya) Sahrul masuk dalam nominasi AMI Sharps 2000. Dan dari Album "Sentuhan Baru" (album keempatnya) Sahrul juga masuk dalam nominasi AMI Samsung Awards 2004. Sahrul sudah mengeluarkan 5 album Pop yaitu: Hanya Dirimu, Matahariku, Janji, Sentuhan Baru, dan Sahrul Gunawan. Selain album Pop, Sahrul juga sudah mengeluarkan 2 album Religi yaitu: Langkah Awal, dan Daun Pun Berdzikir. Seiring kesuksesan Sahrul di dunia tarik suara dan sinetron, dia juga mendapatkan tawaran baik itu sebagai bintang iklan maupun presenter.
Kehidupan pribadi dan sosial
Dalam beberapa tahun belakangan, Sahrul juga rutin menyantuni sekitar 80 anak yatim yang masih duduk di bangku SD dan SMP dengan memberikan biaya sekolah kepada mereka. Awalnya, hanya beberapa orang tetapi kemudian semakin banyak orang yang dibantu sesuai dengan rezeki yang diterima Sahrul. Jadi, semakin banyak orang tidak mampu di Ciawi, Bogor yang terbantu Sahrul. Untuk memacu motivasi ke-80 anak asuhnya, Sahrul berjanji, setiap anak yang berprestasi akan mendapatkan santunan lebih besar. Bahkan, biaya sekolah SMA akan dia tanggung sepenuhnya. "Selama saya masih mampu dan terus dikasih rezeki sama Allah SWT, saya akan tetap membantu mereka", tutur Sahrul penuh syukur. Kebiasaan menyantuni anak tidak mampu di Ciawi, Bogor menjadi alasan didirikannya Yayasan Al-Hikmah tahun 2003. Yayasan itu berdiri di atas lahan seluas 3500m² milik ayahnya. Termasuk dibangunlah SMA dan SMK Sagamulia di Kawasan Ciawi, Bogor. Maka tanggal 23 Mei 2005 lalu, bersamaan dengan ulang tahunnya, sekolah tersebut resmi dibuka untuk umum. Sekolah ini dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu. Ia dibantu beberapa anggota keluarga dan 42 staf pengajar yang memahami dunia pendidikan. SMA terbagi menjadi dua kelas untuk angkatan pertama. Sedangkan untuk angkatan kedua, jumlah siswanya menurun sehingga hanya satu kelas. Sementara SMK terbagi menjadi lima kelas dan tetap lima kelas pada tahun kedua. Jadi seluruhnya menjadi 13 kelas.
Sahrul pernah menjalin hubungan asmara dengan pesinetron Intan Nuraini hingga mendekati rencana pernikahan. Namun hubungan mereka tiba-tiba putus dengan sebab tak jelas. Sahrul kemudian dekat dengan pesinetron berkerudung, Zaskia Adya Mecca. Mereka bahkan telah merencanakan pernikahan, tapi tidak terlaksana. Sahrul akhirnya melabuhkan hati pada gadis asal Kalimantan, Indriani Hadi. Mereka menikah tanggal 3 Februari 2007. Pada saat terjadi konflik album kelima antara Sahrul dan manajernya, Sahrul dan Indri mendapat kebahagiaan dengan lahirnya buah cinta pertama mereka, Ezzar Raditya Gunawan, di bulan September 2007. Kelahiran putra pertama Sahrul tentu menimbulkan berbagai pertanyaan, karena kalau dihitung sejak pernikahan sampai kelahiran anak mereka belum genap 9 bulan. Sahrul pun mengakui bahwa mereka telah menikah siri pada 25 November 2006.[3]. Pada Rabu 28 Januari 2009 pukul 15.16 WIB, ia dikaruniai anak kedua. Bayi dengan berat 3,41 kilogram dan panjang 50 sentimeter itu diberi nama Raihana Zemma Gunawan.
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
2013 | Gending Sriwijaya | Purnama Kelana | ||
2017 | Syaikh Abubakar | Ustadz Basri | ||
2023 | Jin & Jun |
Serial web
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
2022 | Geng Kolot |
Serial televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
1995 | Emosi | |||
1996—1997 | Anakku Terlahir Kembali | Aditya | ||
1996—2000 | Jin dan Jun | Junaidi/Asep Surasep | 2 musim | |
1997—1999 | Mama | |||
1998 | Tuyul & Mbak Yul | Junaidi | ||
2000 | Tali Kasih | |||
2001—2002 | Pernikahan Dini | Gunawan | ||
2002 | Jalan Lain Ke Sana | Ustadz Jaka | ||
2002—2004 | Kecil-Kecil Jadi Manten | Aimin | ||
2003—2004 | Bukan Cinderella | Randy | ||
2004 | Gembel Naik Kelas | Tokek | ||
2004—2005 | Itukan Cinta | Andika | ||
Adam & Hawa | Adam | |||
2005 | Anak Cucu Adam | Yusuf | ||
2006 | Legenda Ular Putih | Kresna | ||
Kembang Surga | Aditya | |||
2007 | Maha Cinta | |||
2008 | Diva | Dokter Riyan | ||
2008—2009 | Ta'aruf | Fauzan | ||
2009 | Muallaf | Dave | ||
Dibalik Jilbab Zaskia | ||||
2010 | Nurjannah | Deni | ||
2012 | Keburu Jodoh | Akbar | ||
2015 | Dendam dari Gunung Merapi | Raden Walangsungsang | ||
2017 | Putri Duyung | Bayu | ||
Kisah Nyata Spesial Ramadan | Ahmad | Episode: "Rezeki Karena Memuliakan Anak Yatim" | ||
Seribu Kisah | Episode: "Permadani Alibaba" | |||
2018 | Bubu | Tio | ||
2019 | Firasat | Bintang tamu; Episode 115 | ||
Pintu Berkah | Ahmad | Episode: "Tukang Setrika Keliling Jadi Pengusaha Batik Terkenal" | ||
Anton | Episode: "Anakku Hilang Telah Kembali Karena Berkah Allah" | |||
2020 | Rindu Suara Adzan | |||
Suara Hati Istri | Andre | Episode: "Aku Tak Menyangka Kalau Aku Adalah Istri Kedua" | ||
Wahyu | Episode: "Pernikahan yang Dipaksa Pasti Akan Penuh Air Mata" | |||
Farhan | Episode: "Sungguh Sengsara Pernikahan Tanpa Ada Rasa Saling Percaya" | |||
Chiko | Episode: "Salahkah Aku Selalu Curiga Dengan Suami Yang Pernah Mengkhianatiku?" | |||
Wahyu | Episode: "Dari Wanita Lain Aku Belajar Apa Arti Seorang Istri" | |||
Pintu Berkah | Imam | Episode: "Kaligrafi Teraniaya Yang Berhasil Menggapai Sukses" | ||
2021 | Ratapan Buah Hati | Episode: "Tuhan, Kembalikan Anakku" | ||
Kisah Nyata | Episode: "Menderitanya Aku Mempunyai Istri Tempramental" |
Film televisi
- Istriku Tertukar (2015) sebagai Wahyu
Acara televisi
Tahun | Judul | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
1994 | Zimponi | ||
1996 | Info Musik | ||
1998 | Kurma | ||
2000 | Kompilasi | ||
Kuis Kurcaci-Kurcaci | |||
2001 | Musik Klip | ||
2003 | Diva Dangdut | ||
2005 | Dai | ||
2011 | Halal | ||
Genre | |||
Tabligh Uje | |||
2012 | Hijrah | ||
2014 | Berita Islami Masa Kini | ||
2015 | 3 Arjuna | ||
2018 | Bintang Dubi | sebagai Juri | |
2019 | Voice Of Ramadhan | sebagai Juri |
Diskografi
Album Studio
Album pop
Tahun | Judul | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
1996 | "Hanya Dirimu" | ||
1998 | "Matahariku" | ||
1999 | "Janji" | ||
2004 | "Sentuhan Baru" | ||
2007 | "Sahrul Gunawan" |
Album religi
Tahun | Judul | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
2011 | "Langkah Awal" | ||
"Daun Pun Berdzikir" |
Album Lain
Tahun | Judul | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
1995 | "Pop Indonesia Volume 1" | ||
"Iya Boyz" | |||
2005 | "Suara Hati" | ||
2009 | "Indonesian Jazzy Vocal... Again" |
Singel
Tahun | Judul | Album | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
2020 | "Sang Pencinta" | Singel non-album | ||
"Selagi Ada Waktu" | ||||
"Pemenang Hati" | ||||
2021 | "Papisah Hiber" | |||
"Ku Memilihmu" | ||||
2022 | "Tak Berjarak" | |||
"Purnama di atas Ka'bah" |
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
2000 | Panasonic Awards 2000 | Bintang Komedi TV Pria Favorit | — | Nominasi | |
2002 | Panasonic Awards 2002 | Aktor Pria Terfavorit | Pernikahan Dini | ||
2003 | SCTV Awards 2003 | Aktor Ngetop | Kecil-Kecil Jadi Manten | ||
2004 | Festival Film Bandung 2004 | Aktor Sinetron Terpuji | Bukan Cinderella | Menang | |
AMI Samsung Awards 2004 | — | Nominasi | |||
SCTV Awards 2004 | Aktor Ngetop | Adam & Hawa | |||
2005 | Festival Film Bandung 2005 | Aktor Sinetron Terpuji | |||
Anugerah Planet Musik Singapore 2005 | — |
Prestasi
- Juara 3 Top Guest Aneka 1993
- Weekly Champion Asia Bagus 1994
- Juara 1 Cipta Pesona Bintang 1994
- Bintang Potensial Tabloid Bintang 1997
- AMI Sharp Awards 2000
- Bintang Paling Berkilau Tabloid Bintang 2003
Sejarah elektoral
Pemilu | Lembaga legislatif | Daerah pemilihan | Partai politik | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2019 | Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | Jawa Barat V | Partai Nasional Demokrat | Tidak diketahui[butuh rujukan] | Tidak Terpilih |
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Profil di Disctarra.com
- Sahrul Gunawan di Instagram
Referensi
- ^ Album Baru, Sahrul Rugi 500 Juta diakses 8 November 2007
- ^ Sahrul Gunawan Bakal Laporkan Balik Mantan Manajer diakses 8 November 2007
- ^ Anak Sahrul Gunawan Telah Lahir diakses 8 November 2007
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Gun Gun Gunawan |
Wakil Bupati Bandung 2021–sekarang |
Diteruskan oleh: Petahana |
- Orang hidup berusia 48
- Kelahiran 1976
- Penyanyi laki-laki Indonesia
- Pemeran laki-laki Indonesia
- Model majalah Aneka
- Tokoh Sunda
- Tokoh Jawa Barat
- Tokoh dari Bogor
- Politikus Indonesia
- Selebritas-politikus Indonesia
- Wakil Bupati Bandung
- Politikus Partai Golongan Karya
- Politikus Partai Nasional Demokrat
- Alumni Universitas Pakuan