Yesaya 52
Yesaya 52 adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Bagian ini di dalam naskah Ibrani kuno nampaknya menjadi satu dengan bagian selanjutnya, Yesaya 53. Ditulis oleh nabi Yesaya yang hidup pada zaman raja Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.
Hamba Yang Menderita
Komentari mengenai Kitab Yesaya tulisan Bernhard Duhm tahun 1892 pertama kali mengidentifikasi ada 4 nyanyian (atau sajak) tentang Hamba Yahweh Yang Menderita (bahasa Inggris: suffering servant of YHWH) di antara pasal 42 sampai 53 Kitab Yesaya. Allah memanggil hamba-Nya ini untuk memimpin bangsa-bangsa, tapi dia disiksa dengan kejam. Hamba ini mengorbankan dirinya, menerima hukuman yang seharusnya untuk orang lain, dan akhirnya, dia diberi pahala. Ke-empat bagian itu adalah:
Nyanyian ke-4 , dari Yesaya 52:13 sampai Yesaya 53:12, berisi kesengsaraan yang dialami “hamba yang menderita”. Identitas hamba ini dapat dideduksi dari pilihan kata penulisnya, apakah ini berkaitan dengan seseorang atau kelompok orang tertentu. Kata "hamba" digunakan 23 kali dalam Kitab Yesaya. 19 kali dalam pasal 41 sampai 53. Israel/Yakub disebut “hamba” 11 kali: 2 kali dalam pasal 41. Sebelum pasal 40 kata “hamba” digunakan 4 kali untuk Yesaya, Eliakim, hamba secara umum, dan Daud. Ada yang beranggapan “hamba” ini adalah seseorang, dan mengusulkan nama-nama tokoh dalam sejarah Israel.[1] Hamba ini menanggung hukuman untuk orang lain dan akhirnya dia diberi kedudukan tinggi. Di pihak lain, ada yang menggangap "hamba" ini adalah kelompok orang, khususnya bangsa Israel. Mereka telah menderita hampir 2000 tahun pembuangan, pogroms, hutang darah, penyiksaan oleh Hitler dan Nazi, serta terus menderita demi orang-orang lain (Yesaya 53:7,11-12). Pilihan kata-kata penulis “kita”, “mereka”, dapat dianggap “hamba” ini berhubungan dengan sekelompok orang. Di awal pasal, “kita” berkonotasi negatif: “kita” tidak menghargainya, tidak senang melihatnya, tidak menarik bagi “kita”. Namun dengan kematian “hamba” ini, setelah ayat 4, “hamba” menanggung dosa “kita”, kelemahan “kita”, dan oleh bilur-bilurnya “kita” disembuhkan. Setelah kematiannya, “hamba” ini dimuliakan oleh Allah. Dengan pilihan kata-kata mengenai penderitaan yang dialami, para pengikut Yesus Kristus percaya bahwa nyanyian/sajak ini merujuk kepada kesengsaraan yang dialami Yesus sebagai mesias, Juruselamat untuk orang-orang lain. Ini masih termasuk ke dalam "Tradisi Yahudi bahwa hamba ini diidentifikasikan dengan figur mesias yang dinantikan."[1]
Naskah-naskah Sumber
Ada 3 naskah sumber utama Yesaya 52 ini: Masoretik, Septuaginta dan Gulungan Laut Mati. Gulungan Yesaya lengkap (the Great Isaiah Scroll') ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati berasal dari abad ke-2 SM. [2]
Referensi
- (Indonesia) Teks Yesaya 52 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yesaya 52
- (Indonesia) Referensi silang Yesaya 52
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yesaya 52
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yesaya 52