Lompat ke isi

Abon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 Juni 2012 16.11 oleh Gunkarta (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 5685269 oleh Ryonsis (Bicara))
  1. REDIRECT [[
  2. REDIRECT Nama halaman tujuan

]]

Abon sapi

Abon adalah makanan yang yang terbuat dari serat daging. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon tampak seperti serat, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering. Karena kering, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan kedap udara.

Selain dari bahan dasar daging, ada beberapa abon yang berbahan dasar ikan, seperti ikan tuna, ikan lele dan belut. Ada beberapa merk abon ikan seperti Pranspul, Putri Racmi, dan lain-lain

Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi atau bubur ayam, atau sebagai isi lemper. Di Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari daging sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Selain daging sapi, bahan lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan dan kambing. Di China abon yang paling lazim adalah abon daging babi yang disebut rousong. Sentra pembuatan abon sapi di Indonesia saat ini ada di daerah Boyolali, Solo, Salatiga dan sekitarnya. Sedangkan sentra pembuatan abon babi terdapat di Bali. Beberapa merek abon daging sapi antara lain Abon Ratu, Abon Ratudua, Abon Kenari, Abon SR Super, Abon Pedo, Abon Permata, Abon Ratu Mawar, dan Abon Gloria. Sedangkan beberapa merk abon ayam, antara lain: abon abadi, ayam kampung, dll. Berkas:Http://www.saudaraku.co.cc/search/label/Abon.

Cara pembuatan

Potongan daging yang telah dibumbui dengan garam dan kecap, direbus dan dididihkan, sehingga serat-serat daging mulai terlepas dan mudah disuwir-suwir. Hal ini karena kandungan kolagen dan elastin zat pengikat otot telah larut oleh air rebusan. Daging yang mulai tercerai-berai hasil rebusan ini kemudian dikeringkan, dapat dengan cara dijemur atau menggunakan oven. Setelah itu daging ini disangrai di atas penggorengan besar sambil ditumbuk-tumbuk. Ketika ditumbuk daging ini membentuk serat-serat daging yang menyerupai gumpalan benang. Saat disangrai ini serat daging ditambahkan bumbu-bumbu penambah rasa, seperti gula jawa dan bawang goreng, terus diaduk hingga benar-benar kering.