Perkebunan
- Perkebunan tidak sepenuhnya sama dengan kebun.
Perkebunan adalah usaha pertanian intensif yang menggunakan lahan luas untuk menghasilkan komoditas perdagangan berbasis pertanian dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.
Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya. Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting; sementara dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebunan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekarangan terutama karena skala usaha dan pasar produknya.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sejarah perkebunan di banyak negara kerap terkait dengan sejarah penjajahan/kolonialisme dan pembentukan suatu negara, termasuk di Indonesia.
Komoditas
Perkebunan dapat mengusahakan tanaman keras/industri seperti kakao, kelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, dan anggrek. Dalam pengertian di Indonesia , "perkebunan" mencakup plantation atau orchard.
Perkebunan tropika dan subtropika
Di daerah tropika dan subtropika, perkebunan mencakup komoditas tanaman semusim maupun tahunan. Berikut adalah daftar komoditas (tidak lengkap) perkebunan, menurut produknya.
Tanaman industri semusim
- Serat henep, dari tanaman Cannabis sativa
- Serat kapas, dari beberapa spesies kapas, Gossypium spp.
- Serat kenaf, dari batang Hibiscus cannabinus
- Serat goni dan bunga rosela, dari tanaman Hibiscus sabdariffa
- Serat sisal, dihasilkan dari daun tanaman sisal, Agave sisalana
- Serbuk indigo, dihasilkan dari tanaman tarum, Indigofera tinctoria.
- Gula tebu, dihasilkan dari perasan batang tebu dan produk sampingannya (dapat pula dibudidayakan secara tahunan)
- Daun tembakau, dihasilkan dari tanaman tembakau, Nicotiana spp.
Tanaman industri tahunan
- Karet, dari getah (lateks) tanaman para (Hevea brasiliensis)
- Kopra dan produk-produk lainnya dari kelapa
- Minyak sawit, minyak inti sawit, dan produk-produk lainnya dari kelapa sawit
- Kulit dan batang kina, dihasilkan oleh beberapa jenis Cinchona spp.
- Biji dan bubuk kopi, dihasilkan dari kebun Coffea spp.
- Biji dan serbuk kakao, dihasilkan oleh tanaman kakao, Theobroma cacao
- Teh, dihasilkan dari pemrosesan daun teh, Camellia sinensis
Terdapat pula produk tanaman industri tahunan lain yang ditanam dengan skala kecil dan kurang intensif, tetapi dikumpulkan lalu diolah sebagai produk perkebunan. Komoditas ini biasanya merupakan "perkebunan rakyat" dan perbedaannya dengan usaha tani pekarangan menjadi kabur. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Biji pala dan salut bijinya (fuli), dari kebun pala (Myristica fragrans)
- Buah dan bubuk merica, dihasilkan oleh tanaman lada, Piper nigrum
- Serat kapuk, dihasilkan dari tanaman kapuk Ceiba pentandra.
- Kacang mete, dihasilkan oleh tanaman mete, Anacardium occidentale
- Bunga, daun, dan minyak cengkeh, dihasilkan oleh tanaman cengkeh, Syzigium aromaticum
- Kulit manis, dihasilkan dari kulit batang/cabang beberapa jenis Cassia
- Minyak sitronela, dihasilkan dari ekstrak batang semu sitronela, Cymbopogon spp.
- Bubuk vanili, dihasilkan dari pengolahan buah vanila, Vanilla planifolia
- "Buah" kemukus, dihasilkan dari tanaman kemukus, Piper cubeba
- "Buah" cabe jawa, dihasilkan dari tanaman cabe jawa, Piper retrofractum dan Piper longum
Tanaman hortikultura
- Buah apel
- Berbagai macam tanaman dan bunga anggrek
- Buah durian
- Buah mangga
- Buah nanas
- Buah pisang
- Buah rambutan
- Buah aprikot
- Buah persik
- Buah zaitun
Perkebunan subtropika dan iklim sedang
Perkebunan di kawasan ini kebanyakan tergolong sebagai orchard, bukan plantation. Selain itu, tidak ada yang merupakan tanaman semusim, karena yang semusim biasa digolongkan sebagai tanaman ladang (field crop), seperti tembakau dan kapas; bahkan juga meskipun ia menghasilkan produk yang mirip dengan perkebunan di kawasan tropika, seperti gula yang dihasilkan dari bit gula untuk daerah beriklim sedang, sementara untuk daerah tropika dihasilkan dari tebu. Contoh lainnya adalah minyak masak yang dihasilkan dari ladang kanola atau bunga matahari di daerah beriklim sedang, sementara untuk kawasan tropika kebanyakan dihasilkan dari kelapa sawit dan kelapa.
Komoditas perkebunan yang dihasilkan kawasan ini kebanyakan buah-buahan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Buah dan minuman anggur, dari beberapa jenis tanaman anggur budidaya
- Buah apel, dari tanaman apel, Malus domestica
- Buah aprikot (Prunus americana), plum (terutama P. domestica), dan berbagai hibridanya
- Pohon natal, dihasilkan dari beberapa jenis tanaman runjung.
Dalam peristilahan di Amerika Serikat, pertanaman pinus atau tanaman runjung lainnya, serta pertanaman untuk produksi kayu dan kertas digolongkan sebagai "perkebunan" (plantation), tetapi di Indonesia hal semacam itu digolongkan ke dalam usaha tani kehutanan atau silvikultur, dan awam menyebut lahannya sebagai "hutan", seperti "hutan jati" atau "hutan pinus".