Kereta api ketel Pertamina
Informasi umum | |
---|---|
Jenis layanan | Kereta api barang |
Status | Beroperasi |
Daerah operasi | Daerah Operasi IV Semarang Daerah Operasi V Purwokerto Daerah Operasi VI Yogyakarta Daerah Operasi VII Madiun Daerah Operasi VIII Surabaya Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh Divisi Regional III Palembang Divisi Regional IV Tanjungkarang |
Operator saat ini | Kereta Api Indonesia PT Pertamina (Persero) |
Lintas pelayanan | |
Stasiun awal | Maos Cilacap Pelabuhan Rewulu Benteng Labuan Kertapati |
Stasiun akhir | Larangan Rewulu Madiun Malang Kotalama Kisaran Siantar Lubuk Linggau Lahat Tigagajah |
Jenis rel | Rel berat |
Teknis sarana dan prasarana | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Elektrifikasi | - |
Kecepatan operasional | 40 s.d. 70 km/jam |
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Kereta api ketel Pertamina adalah layanan kereta api angkutan barang yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia hasil kerja sama dengan PT Pertamina untuk mengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK).[1]
Pengoperasian kereta api
Gerbong ketel
Pada umumnya, pengoperasian kereta api ketel ini menggunakan gerbong tangki dengan dua dan empat gandar. Karena tidak sesuai dengan kondisi jalan rel supaya pengangkutan BBM cepat sampai tujuan, gerbong ketel gandar dua tidak diizinkan beroperasi. Saat ini, ia hanya beroperasi menggunakan gerbong ketel dengan empat gandar.
Dalam buku Album Gerbong yang diterbitkan oleh PT Kereta Api Indonesia,[1][2] gerbong ketel empat gandar dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan berat muat maksimum. Gerbong ketel yang diproduksi tahun 2009 oleh PT INKA memiliki berat muat maksimum sebesar 40 ton, kemudian gerbong ketel yang dibuat di Korea dan Prancis memiliki berat muat maksimum sebesar 30 ton, sedangkan gerbong ketel buatan Rumania dan Jepang—diperuntukkan untuk mengangkut bahan bakar diesel kecepatan-tinggi (high-speed diesel, HSD)—hanya memiliki berat muat maksimum sebesar 31,5 ton. Rangkaian gerbong ketel ini memiliki kecepatan maksimal hingga 70 km/jam.
Dahulu, sistem penomoran yang digunakan adalah KKW/KKR (gerbong gandar empat) dan KR/KW (gerbong gandar dua). Dengan berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010, semua gerbong ketel menggunakan format penomoran GK—dengan dua digit menandakan muatan maksimum dalam ton, dua digit menandakan tahun, dan dua atau tiga digit menandakan nomor urut administrasi gerbong.
Bakal pelanting
Lokomotif CC201, CC203, atau CC204 merupakan lokomotif yang sering digunakan sebagai bakal pelanting angkutan ketel pada dasawarsa 2000-an hingga tahun 2013, sedangkan kereta api ketel jarak pendek menggunakan berbagai lokomotif diesel hidrolik, seperti BB302, BB303, atau BB306.
Mulai tahun 2013, lokomotif CC206 dioperasikan untuk menggantikan semua jenis lokomotif di atas sebagai bakal pelanting, terutama kereta api ketel di Jawa.
Daftar layanan kereta api ketel
Di Jawa
Kereta api ketel Maos–Larangan (Tegal)
Angkutan kereta api ketel lintas Maos–Larangan menempuh jarak sejauh 140 km. Kereta api ini membawa sekitar 15 gerbong ketel (GK) dengan lokomotif CC206 sebagai penarik. Muatan yang dibawa kereta api ketel ini berupa premium, solar dan kerosin yang didistribusikan untuk wilayah Pantura Barat Jawa Tengah seperti, Kabupaten dan Kota Tegal, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang dan Kabupaten dan Kota Cirebon di provinsi Jawa Barat.
Kereta api ketel Cilacap–Rewulu
Angkutan kereta api ketel lintas Cilacap–Rewulu menempuh jarak sejauh 163 km. Muatan yang dibawa kereta api ketel ini berupa avtur. Kereta api ini membawa sekitar 12 gerbong ketel (GK). Dari Rewulu, bahan bakar avtur dikirim melalui truk tangki untuk pengoperasian pesawat terbang di Bandara Internasional Adisoemarmo untuk kota Surakarta dan Bandara Internasional Yogyakarta untuk kota Yogyakarta.
Kereta api ketel Rewulu–Madiun
Angkutan kereta api ketel lintas Rewulu–Madiun mengangkut BBM jenis premium, solar, dan residu untuk wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Rangkaian kereta api ini terdiri dari 18–22 gerbong ketel KKW.
Kereta api ketel Benteng–Madiun
Angkutan kereta api ketel lintas Benteng-Madiun membawa sekitar 20 gerbong ketel bermuatan premium, solar, dan kerosin untuk wilayah Gerbangkertosusila dan Jawa Timur bagian tengah.
Kereta api ketel Benteng–Malang Kotalama
Angkutan kereta api ketel lintas Benteng–Malang Kotalama membawa sekitar 20 gerbong ketel untuk wilayah Malang Raya dan Jawa Timur bagian selatan. Karena terdapat tanjakan pada lintasan yang dilaluinya, rangkaian kereta api ini harus dilakukan dua kali penarikan—setiba di Stasiun Bangil, susunan gerbong ketel dirangkai sebanyak sepuluh gerbong untuk setiap perjalanan menuju Malang .
Di Sumatera
Kereta api ketel Sumatera Utara
Angkutan kereta api ketel di Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh melayani pengiriman BBM dari Depo Pertamina Labuan menuju Kisaran (149 km) dan Siantar (174 km).
Kereta api ketel Sumatra Selatan
Angkutan kereta api ketel di Divisi Regional III Palembang dan Divisi Regional IV Tanjungkarang melayani pengiriman BBM jenis premium, solar, dan kerosin dari Depo Pertamina Kertapati menuju Lubuklinggau (305 km), Lahat (190 km), dan Tigagajah (171 km).
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Pertamina
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia