Laskar Cinta adalah album ketujuh karya grup band Dewa. Album ini dirilis pada tahun 2004 di bawah label Aquarius Musikindo. Album ini menghasilkan beberapa hits singel seperti "Pangeran Cinta, "Satu", "Hidup Ini Indah" dan "Cinta Gila". Setelah album ini dirilis, Dewa kembali menggunakan nama lama yaitu Dewa 19. Album ini sempat memancing perseteruan antara Dewa 19 dengan Front Pembela Islam karena sampul album yang menyerupai kaligrafi Allah.[1] Perseteruan ini sempat berbuntut pada pelaporan Dewa 19 ke polisi oleh FPI. Setelah saling melempar komentar-komentar panas di media, akhirnya pada tanggal 27 April 2005, Dewa 19 dan pengacaranya Habib Umar Husein SH menggelar jumpa pers, untuk mengumumkan itikad mau mengubah logo dalam sampul album Laskar Cinta.[2] Perubahan logo ini dilakukan oleh Tepan Cobain dari tim kreatif Dewa 19 dengan berkonsultasi pada ahli kaligrafi Al Qur'an, Didin Sirajuddin AR.[2] Menyangkut perubahan logo, Dewa 19 juga mencetak ulang cover album Laskar Cinta. Dalam cetak ulang cover album itu, selain ada perubahan logo, juga ada perubahan di gambar personel Dewa 19 yang sebelumnya terlihat memakai tato dihilangkan, sesuai saran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).[2]
Lagu "Pangeran Cinta" disebut mirip dengan lagu dari Led Zeppelin berjudul "Immigrant Song" yang juga menjadi inspirasi dibalik lagu itu.
Beberapa lagu yang dijadikan soundtrack sinetron dalam album ini adalah : Satu (OST Sinetron "Kusebut Namamu" - RCTI, 2006), Pangeran Cinta (OST Sinetron "Pangeran" -SCTV, 2015 & OST Web Series "Ada Dewa di Sisiku" - RCTI+, 2020) dan Cinta Gila (OST Sinetron "Anak Jalanan" - RCTI, 2015). Lagu Cinta Gila juga kembali digunakan sebagai soundtrack dalam Film Televisi "Anak Jalanan Reborn" (RCTI, 2021) dan Sinetron "Anak Jalanan: A New Beginning" (GTV, 2021)