Lompat ke isi

Jibuti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Januari 2009 02.37 oleh Purbo T (bicara | kontrib) (bot Menambah: war:Djibouti)
جمهورية جيبوتي
Jumhuriyah Jibuti
République de Djibouti
Semboyan
Lokasi Djibouti
Ibu kotaKota Djibouti
Kota terbesarKota Djibouti
Bahasa resmiArab, Perancis
Pemerintahanrepublik parlementer
Kemerdekaan
 - Perairan (%)
dapat dihiraukan
Penduduk
 - Perkiraan 2005
476.703 (161)
 - Sensus Penduduk 2000
460.700
PDB (KKB)2005
 - Total
US$1,57 miliar (168)
US$1.878 (150)
Mata uangFranc
(DJF)
Zona waktu
(UTC+3)
 - Musim panas (DST)
UTC+3
Kode telepon253
Kode ISO 3166DJ
Ranah Internet.dj
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Djibouti adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Timur persisnya di Teluk Aden, pintu masuk Laut Tengah. Merdeka pada 27 Juni 1977. Dulu dikenal sebagai Tanah Somalia Perancis atau Afar dan Assa lalu berubah menjadi Djibouti. Bertetangga dengan Ethiopia di selatan dan Somalia di tenggara. Negara yang luas wilayahnya setara dengan Kabupaten Donggala ini penting bagi Ethiopia sebab 60% ekspornya dilepas melalui negara ini.

Sejarah

Republik Djibouti merdeka pada 27 Juni 1977. Djibouti adalah pengganti Somaliland Perancis (kemudian disebut Teritori Perancis orang Afar dan Issas), yang diciptakan di paruh pertama abad ke-19 sebagai akibat kepentingan Prancis di Tanduk Afrika. Namun, sejarah Djibouti tercatat di puisi dan lagu penduduk nomadennya, terlacak balik ke ribuan tahun yang lalu saat orang Djibouti berdagang kulit dan rempah-rempah Mesir, India, dan China kuno. Melalui kontak erat dengan semenanjung Arab selama lebih dari 1.000 tahun, suku-suku Somali dan Afar di kawasan ini menjadi salah satu bangsa Afrika yang masuk Islam. Djibouti adalah negeri Muslim yang secara reguler turut serta dalam pertemuan Islam dan juga Arab.

Politik

Djibouti adalah sebuah republik sejak kemerdekaannya yang diperoleh dari Prancis pada 1977, dan menyelenggarakan pemilu legislatif dan presiden pada 1981.

Negeri ini menyelenggarakan pemisahan kekuasaan : legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Pembagian administratif

Djibouti terbagi kepada 6 distrik (cercle):

(Catatan: Peta tidak menunjukkan Distrik Arta yang baru dibentuk)

Peta distrik-distrik di Djibouti

Geografi

Ekonomi


Ekonomi Djibouti kebanyakan bergantung pada sektor tersier (82 % PDB, perkiraan 2000).

Sebaliknya industri di negeri ini cukup miskin (15 % PDB) dan terutama pertanian (hanya 3 % PDB), yang banyak menyumbang tingkat pengangguran (70 % angkatan kerja negara ini).

Djibouti mengandung kekayaan dibandingkan dengan tetangganya Ethiopia, Somalia, dan Yaman. Dan, dalam ukuran yang lebih kecil, Perancis. Namun negeri ini belakangan diketahui diketahui mengubah keadaan ekonomi karena faktor luar seperti kedatangan orang-orang Amerika untuk ikut serta menciptakan pekerjaan dan juga didirikannya bank-bank baru.

Demografi

Penduduk Djibouti berjumlah 800.000 jiwa (menurut UNDP, jumlah pastinya masih tidak diketahui), yang terbagi lagi atas beberapa kelompok suku : Afar dan Somali, Islam merupakan agama mayoritas, yang masih terkait secara tradisional pada kelompok antropologis Semit, dengan istilah « Semit Timur » untuk membedakan dengan bangsa Semit lain seperti Mesir dan Berber.

Bahasa Afar dan Somali dituturkan pula di samping bahasa Prancis dan Arab, 2 bahasa resmi.

Pertumbuhan demorafis dari 1961 hingga 2003 (sumber FAO, 2005). Populasi dalam juta jiwa.

Kesehatan

Kawasan ini terpencil dari akses yang cukup juga sistem perhatian dan negara ini menghadapi sejumlah penyakit tropis

  • malaria (dari Oktober hingga Februari kawasan ini memungkinkan reproduksi nyamuk : kota, Daï),
  • kolera (berkala, khususnya saat terjadi hujan lebat yang menyebabkan tergenangnya seperempat daerah di kota Ambouli, Djibouti misalnya dan kemungkinan penyebaran penyakit).
  • Seperti negara lain di Afrika, Djibouti menghadapi sejumlah kasus AIDS yang mengancam penduduknya ;

Sebuah perbaikan di sektor kesehatan telah dirancang pada rencana musim panas, dengan sebuah hukum yang berorientasi pada kebijakan kesehatan, dan sebuah strategi 2001-2011 hingga Rencana Pengembangan Sanitasi Nasional 2002-2006.

Menurut Abdallah Abdillahi Miguil, menteri kesehatan, Pusat Pembinaan Tenaga Kesehatan harus diubah menjadi Lembaga Pembinaan Tenaga Kesehatan (akhir 2006?) dan sebuah Fakultas Kedokteran ditinjau kembali di Djibouti untuk tahun 2007.

Proyek-proyek yang juga berkaitan dengan RSUD, sebuah laboratorium rujukan nasional, dan sebuah RS besar yang dikhususkan untuk penyakit TBC.

Pertengahan 2006, Bank Dunia setelah 5 tahun menghentikan pembiayaan Proyek Pengembangan Sektor Kesehatan (PDSS) dan Proyek Pemberantasan AIDS Antarsektor (PLSPT).

Sebuah konferensi wilayah HIV/AIDS Vulnérabilité des populations en mobilité digelar di Djibouti, pada tanggal 29 Juni atau 2 Juli 2006. Sebuah kooperasi selatan-selatan dengan Maroko dilakukan degan mengadakan peninjauan dan studi banding ke sejumlah fakultas kedokteran di Maroko.

Militer AS juga membantu memberikan pertolongan pada penduduk setempat.

Musim panas tahun 2006 ditandai dengan wabah flu burung, seperti yang diumumkan pada hari Kamis pada tanggal 11 Mei 2006 oleh Abdallah Abdillahi Miguil, menteri kesehatan, setelah pengumuman sebelumnya pada tanggal 27 April 2006. Namun menteri tidak mengatakan nama maupun keadaan penyakit, maupun asal dan tempat perawatannya di rumah sakit meskipun menurut pres, 3 ayam piaraan terjangkit virus. Uji laboratorium dilakukan di Pusat Kolaborasi WHO di Mesir, laboratorium rujukan oleh NAMRU III di Kairo.

Budaya

Hari nasional
Tanggal Keterangan
27 Juni Hari Nasional Memperingati hari kemerdekaan

Keberadaan orang asing

Selain adanya sejumlah kedubes di negeri ini, Djibouti juga menyambut unit militer Perancis, Jerman, dan AS, hingga sejumlah kecil pasukan Jepang. Presiden menyatakan diri sebagai «pro-Amerika», kehadiran mereka di negeri ini menuai kontroversi, mengingat bahwa ketakutan mereka ada pada serangan musuh di wilayah itu. AS tak memiliki kepentingan atas penempatan militer dan diplomatik itu, dan keluarga para prajurit itu umumnya di AS.

Memang bukan kasus Perancis, yang memberikan bantuan ekonomi kepada negara ini, dan menmbangun sejumlah sarana dan prasarana, di mana SMA berbahasa Perancis Joseph Kessel ada di pusat Djibouti tahun 1991. Perancis memiliki kepentingan atas prasarana militer di Djibouti sebagai pangkalan udara 188 yang menyambut Mirage 2000C dan 2000D dari Kompi Pemburu 4/33 Vexin hingga Resimen Antarpasukan Seberang Lautan V (RIAOM V), Semibrigadir Legiun Asing III, sebuah detasemen Commando marine dan sejumlah layanan umum.

Serba-serbi

Penduduk : 638 000 jiwa (2002). 0-14 tahun : 42,58% ; 15-64 tahun : 54,58% ; + 65 tahun : 2,84%
Luas wilayah : 23.700 km²
Kepadatan : 20 hab./km²
Perbatasan darat : 508 km (Ethiopia 337 km ; Eritrea 113 km ; Somalia 58 km)
Batas perairan : 314 km
Ketinggian maksimum : - 155 m > + 2 028 m
Harapan hidup pria : 49 tahun (2001)
Harapan hidup wanita : 53 tahun (2001)
Tingkat pertumbuhan penduduk : 2,6% (2001)
Tingkat kelahiran : 40,66 ‰ (2001)
Tingkat kematian : 14,66 ‰ (2001)
Tingkat kematian anak : 101,51 ‰ (2001)
Tingkat kesuburan : 5,72 bayi/wanita (2001)
Tingkat perpindahan : 0 ‰ (2001)
Kemerdekaan : 27 Juni 1977 (bekas koloni Prancis)
Jalur telepon : 8 000 (en 1997)
Portabel telepon : 203 (1997)
Penerima radio : 52 000 (1997)
Penerima TV : 28 000 (1997)
Penggunaan Internet : 1 000 (2000)
Jumlah kebutuhan akses Internet : 1 (2000)
Jalan : 2 890 km (hanya 364 km yang beraspal) (1996)
Jalur KA : 100 km
Jalan yang dapat dilayari : 0 km
Jumlah bandara : 12 (hanya 2 yang diaspal) (2000)

Lihat pula

Pranala luar