Lompat ke isi

Kabupaten Madiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Madiun
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ
Daerah tingkat II
Peta
Peta
Kabupaten Madiun ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ di Jawa
Kabupaten Madiun ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ
Kabupaten Madiun
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ
Peta
Kabupaten Madiun ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ di Indonesia
Kabupaten Madiun ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ
Kabupaten Madiun
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ
Kabupaten Madiun
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀ / كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ (Indonesia)
Koordinat: 7°37′00″S 111°39′00″E / 7.61667°S 111.65°E / -7.61667; 111.65
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri-
Dasar hukum-
Ibu kotaMejayan[1]
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: -
Pemerintahan
 • BupatiH. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos
 • Wakil BupatiH. Hari Wuryanto, S.H., M.Ak
Luas
 • Total1.010,86 km2 (39,030 sq mi)
Populasi
 ((2015))
 • Total2.061.886
 • Kepadatan891/km2 (2,310/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3519 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0351
Kode Kemendagri35.19 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 734.152.390.000.-
Situs webwww.madiunkab.go.id


Kabupaten Madiun (Hanacaraka: ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀, Pegon: كَبُڤَتَينْ مَدِيُنْ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Nganjuk di timur, Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi di barat. Ibukotanya adalah Kecamatan Mejayan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2010. Sebagian gedung-gedung pemerintahan sudah berada di wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung pemerintahan lain telah dipindah secara bertahap dari Kota Madiun ke Caruban sejak 2011.

Madiun dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta dengan kode Jalan Nasional 15 dari Kota Surabaya hingga Kecamatan Mejayan dan Jalan Nasional 22 dari Kecamatan Mejayan hingga Kecamatan Madiun. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa Daerah Operasi 7 Madiun. Kota-kota kecamatan yang cukup signifikan adalah Caruban, Saradan, Dolopo, Dagangan dan Balerejo.

Bagian utara wilayah Madiun berupa perbukitan, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian tengah merupakan dataran tinggi dan bergelombang. Sedang bagian tenggara berupa pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis-Gunung Liman.

Kabupaten Madiun terdiri atas 15 kecamatan, yang terbagi dalam 206 terdiri dari 198 desa dan 8 kelurahan. Dalam percakapan sehari-hari penduduk kabupaten Madiun menggunakan Bahasa Jawa dengan Dialek Madiun.

Potensi yang menonjol saat ini adalah pertanian padi, kedelai, palawija, perkebunan kakao, kopi, mangga, durian, rambutan dan produk hasil hutan dan produk olahan lainnya seperti kerajinan kayu jati dan lain sebagainya. Durian dan kakao banyak di budidayakan di Kecamatan Dagangan, dan Kecamatan Kare. Kebun Kopi dengan skala besar di budidayakan di Kandangan, Kecamatan Kare, yang merupakan peninggalan Belanda.

Gunung Liman merupakan puncak tertinggi di Pegunungan Wilis menjajikan sensasi pendakian yang luar biasa. Banyak sekali ditemukan flora fauna dan juga arca sepanjang jalur pendakian dari Pulosari, Kecamatan Kare. Sayang jalur tersebut jarang sekali dilalui pendaki. Karena Aksesnya yang susah. Jika jalur Kecamatan Kare- Telaga Ngebel sudah dilakukan pengaspalan akan bisa menyaingi pesona gunung-gunung lain di Jawa. Karena di lerengnya menyimpan potensi wisata yang luar biasa. seperti Air Terjun Slampir, Monumen Kresek, Monumen Jendral Sudirman, Air Terjun Selorejo, Kebun Kopi Kandangan, Wana Wisata Grape dan lain-lain.

Sejarah

Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah, berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Kamis Kliwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be - Jawa Islam.

Berawal pada masa Kesultanan Demak, yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah putri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan, Dolopo. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun). Pangeran Surya Patiunus menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. (Sogaten = tempat Rekso Gati)

Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Juli 1568 berpusat di desa Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 - 1568.

Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun sampai tahun 1590.

Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timur (Panembahan Rangga Jumena) kepada putrinya Raden Ayu Retno Dumilah. Bupati inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit Mancanegara Timur.

Pada tahun 1586 dan 1587 Mataram melakukan penyerangan ke Purbaya dengan Mataram menderita kekalahan berat. Pada tahun 1590, dengan berpura-pura menyatakan takluk, Mataram menyerang pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno Djumilah dengan sejumlah kecil pengawalnya. Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja dengan Raden Ayu Retno Djumilah dilakukan disekitar sendang di dekat istana Kabupaten Wonorejo (Madiun).

Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawidjaja dan melalui bujuk rayunya, Raden Ayu Retno Djumilah dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Plered (Jogjakarta) sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari Jumat Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama "Purbaya" diganti menjadi "Madiun".

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
1 P. Timoer 1568 1586 1
2 R.A. Retno Djumilah 1586 1590 2
3 R.M. Rangsang 1590 1591 3
4 R.M. Sumekar 1591 1595 4
5 R.M. Djulig Pringgolojo 1595 1601 5
6 R.M. Bagus Djunina Petak
Mangkunegoro I
1601 1613 6
7 R.M. Kenitren Mertolojo
Mangkunegoro II
1613 1645 7
8 P. Kyai Balitar Irodikromo
Mangkunegoro III
1645 1677 8
9 P. Tumenggung Balitar Tumapel 1677 1703 9
10 R.A. Puger 1703 1704 10
11 P. Harijo Balater 1704 1709 11
12 Tumenggung Surowidjojo 1709 1725 12
13 P. Adipati Mangkunegara VI yang kemudian salin asma Pangeran Mangkudipura I 1725 1755 13
14 R. Ronggo Prawirosentiko

(R.Ronggo Prawirodirdjo I)

1755 1784 14
15 R. Ronggo Mangundirdjo

(R.Ronggo Prawirodirdjo II)

1784 1797 15
16 P.R.R. Prawirodirdjo III 1797 1810 16
17 P. Dipokusumo 1810 1820 17
18 K.P.R.R. Ario Prawirodiningrat 1820 1861 18
19 R.M.T. Harijo Notodiningrat 1861 1869 19
20 R.M.T. Adipati Sosronagoro 1869 1879 20
21 R.M.T. Sosrodiningrat 1879 1885 21
22 R.A.H. Brotodiningrat 1885 1900 22
23 R.H.T. Kusnodiningrat 1900 1929 23
24 R.M.T.R. Kusnen 1929 1937 24
25 R.M.T.R. Kusnendar 1937 1954 25
26 R.M.H.T. Brotodiningrat 1954 1956 26
27 R. Sampurno 1956 1962 27
28 R. Kardiono
BA
1962 1965 28
29 Mas Soewandi 1965 1967 29
30 H.
Saleh Hassan
1967 1973 30
31 H.
Slamet Hardjoutomo
1973 1978 31
32 H.
Djajadi
1978 1983 32
33 Drs.
Bambang Koesbandono
1983 1988 33
34 Ir.
S. Kadiono
1988 1993 34
1993 1998 35
35 H.
KRH. Djunaedi Mahendra
SH, M.Si
1998 2003 36
2003 2008 37 H.
Muhtarom
S.Sos
36 H.
Muhtarom
S.Sos
23 Juli 2008 23 Juli 2013 38 [2] Drs. H.
Iswanto
M.Si
Soekardi
(Pelaksana Harian)
23 Juli 2013 3 Agustus 2013
(36) H.
Muhtarom
S.Sos
3 Agustus 2013 3 Agustus 2018 39 Drs. H.
Iswanto
M.Si
Boedi Prijo Soeprajitno
SH. M.Si
(Penjabat)
4 Agustus 2018 24 September 2018 [3]
37 Ahmad Dawami 24 September 2018 24 September 2023 40 [4] Hari Wuryanto
Ir.
Tontro Pahlawanto
(Penjabat)
24 September 2023 Petahana
Singkatan Nama Bangsawan
  • P. = Pangeran
  • P.R.R. = Pangeran Raden Ronggo
  • K.P.R.R. = Kanjeng Pangeran Raden Ronggo
  • R. = Raden
  • R.A. = Raden Ayu
  • R.M. = Raden Mas
  • R.A.H. = Raden Adipati Harijo
  • R.H.T. = Raden Hario Tumenggung
  • R.M.T = Raden Mas Tumenggung
  • R.M.T.R = Raden Mas Tumenggung Ronggo
  • R.M.H.T. = Raden Mas Harsojo Tumenggung


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Madiun dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[5] 2014–2019[6] 2019–2024[7] 2024–2029[8]
PKB 9 Kenaikan 13 Penurunan 9 Penurunan 6
Gerindra (baru) 0 Kenaikan 4 Steady 4 Kenaikan 6
PDI-P 9 Penurunan 8 Kenaikan 9 Penurunan 8
Golkar 8 Penurunan 5 Kenaikan 6 Kenaikan 8
NasDem (baru) 0 Kenaikan 5 Steady 5
PKS 2 Kenaikan 3 Penurunan 2 Kenaikan 4
Hanura (baru) 2 Steady 2 Steady 2 Steady 2
PAN 1 Penurunan 0 Steady 0 Steady 0
Demokrat 6 Steady 6 Steady 6 Steady 6
PPP 1 Kenaikan 2 Penurunan 0 Steady 0
PKPI 0 Kenaikan 2 Steady 2
Patriot 1
PDK 5
PKNU (baru) 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Penurunan 9 Steady 9 Penurunan 8

Kecamatan

Pariwisata

Kuliner Khas

Referensi

  1. ^ Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2010 tentang Pemindahan ibu kota Kabupaten Madiun dari wilayah Kota Madiun ke wilayah Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur
  2. ^ "Sambil Pemilu, Dua Bupati Dilantik". Kompas.com. 23 Juli 2008. Diakses tanggal 23 Juli 2018. 
  3. ^ Sur, Cak, ed. (4 Agustus 2018). "Gubernur Soekarwo Lantik Tiga Penjabat Bupati". Tribunnews.com. Diakses tanggal 4 Agustus 2018. 
  4. ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Madiun (24 September 2018). "Bupati dan Wakil Bupati Madiun Periode 2018-2013 dilantik Gubernur Jawa Timur". Pemerintah Kabupaten Madiun. Diakses tanggal 24 September 2018. 
  5. ^ "Kabupaten Madiun dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun. 06-06-2014. Diakses tanggal 27-10-2023. 
  6. ^ "KPU Tetapkan 45 Anggota DPRD Kabupaten Madiun 2014-2019". Surya.co.id. Diakses tanggal 2023-10-23. 
  7. ^ Apridayani, Yupi. "Lolos Gugatan PHPU, KPU Kabupaten Madiun Tetapkan Calon Anggota DPRD Terpilih". TIMES Indonesia. Diakses tanggal 2023-10-24. 
  8. ^ Rahayu, Dian (2024-03-04). "Hasil Pileg 2024 DPRD Kabupaten Madiun, PKB Raup Suara Terbanyak, PDIP dan Golkar Raih 8 Kursi". radarmadiun.jawapos.com. Diakses tanggal 2024-06-27. 

Pranala luar