Bendungan Bening
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Januari 2019) |
Bendungan Bening | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Lokasi | Madiun, Jawa Timur |
Koordinat | 7°32′41″S 111°47′49″E / 7.544588°S 111.796966°E |
Kegunaan | Serbaguna |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 1977 |
Mulai dioperasikan | 1984 |
Biaya konstruksi | ¥ 6,763 milyar |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor |
|
Perancang | Nippon Koei |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 35 m |
Panjang | 660 m |
Lebar puncak | 8 m[1] |
Volume bendungan | 596.800 m3 |
Ketinggian di puncak | 111 mdpl |
Membendung | Sungai Bening |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Pintu |
Kapasitas pelimpah | 600 m3 / detik |
Waduk | |
Nama | Waduk Bening |
Kapasitas normal | 28.900.000 m3 |
Kapasitas aktif | 24.800.000 m3 |
Kapasitas nonaktif | 2.100.000 m3 |
Luas tangkapan | 89,5 km2 |
Luas genangan | 570 hektar |
PLTM Bening | |
Pengelola | Jasa Tirta I[3] |
Mulai dioperasikan | November 1984 |
Jenis | Konvensional |
Kepala hidraulik | 28,6 m |
Jumlah turbin | 1 |
Kapasitas terpasang | 0,65 MW[2] |
Bendungan Bening atau juga disebut sebagai Bendungan Widas, adalah sebuah bendungan yang terletak di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur atau sekitar 40 kilometer di timur Kota Madiun.[4] Bendungan ini dibangun untuk membendung aliran Sungai Bening dan anak sungainya, yakni Sungai Petung. Sungai Bening sendiri adalah anak Sungai Widas. Luas permukaan waduk ini sekitar 570 hektar dengan volume waduk normal 33 juta meter kubik. Bendungan ini kini dikelola oleh Jasa Tirta I. Di sisi utara bendungan ini terdapat Gunung Pandan, sebuah gunung api nonaktif. Gunung tersebut merupakan perbatasan antara Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Bojonegoro.
Akibat terjadinya sedimentasi, pada tahun 2012, total kapasitas dari waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini diperkirakan tinggal 27,8 juta meter kubik, dengan kapasitas aktif sebesar 25,4 juta meter kubik dan kapasitas nonaktif sebesar 2,4 juta meter kubik.[5]
Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Bendungan ini dibangun di Desa Pajaran mulai tahun 1977 hingga 1984 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik melalui Proyek Brantas, dengan diawasi oleh Nippon Koei asal Jepang.
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Air yang terbendung oleh bendungan ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 9.120 hektar.[6] Selain itu, air yang terbendung juga dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTM berkapasitas 0,65 MW guna memenuhi kebutuhan operasional bendungan.[3]
Bendungan ini juga menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Madiun. Fasilitas wisata yang ada di bendungan ini antara lain wisata pemancingan, taman bermain anak, kios, dermaga, outbond, banana boat dan speed boat. Selain itu, juga terdapat lapangan tenis, kereta wisata di dalam hutan, penginapan, dan rumah makan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 208.
- ^ Development of the Brantas River Basin (part 10) (PDF) (dalam bahasa Inggris). Tokyo: JICA. 1998. hlm. 200–201.
- ^ a b Dewanto, Ulie (12 Juli 2021). "PLTM Serba Serbi". PT Jasa Tirta Energi. Diakses tanggal 6 November 2022.
- ^ Waduk Widas di Madiun
- ^ "Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Brantas" (PDF). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 20 Maret 2020. hlm. 145. Diakses tanggal 16 Januari 2023.
- ^ "Bendungan Bening". Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. 30 September 2022. Diakses tanggal 6 November 2022.