Indonesia AirAsia
| |||||||
Didirikan | 1999 sebagai Air Wagon International | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | |||||||
Program penumpang setia | BIG | ||||||
Armada | 25 | ||||||
Tujuan | 22 | ||||||
Slogan | Now Everyone Can Fly | ||||||
Perusahaan induk | PT. Fersindo Nusaperkasa | ||||||
Kantor pusat | Tangerang, Banten, Indonesia | ||||||
Tokoh utama |
| ||||||
Situs web | www |
PT. Indonesia AirAsia dioperasikan sebagai Indonesia AirAsia (IDX: CMPP) adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan domestik terjadwal. Basis utamanya terletak di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan[1]. Indonesia AirAsia merupakan lisensi dari maskapai AirAsia International, maskapai penerbangan berbiaya rendah dari Malaysia telah tercatat publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode IDX: CMPP sejak 3 Januari 2018 sebagai papan utama.
Sejarah
Indonesia AirAsia didirikan pada September 1999 dengan nama PT. AWAIR International. Mereka memulai penerbangan berjadwal ke beberapa kota di Indonesia pada tahun 2000, yang kemudian diikuti pembukaan penerbangan ke luar negeri (Singapura). Persaingan yang ketat di sektor penerbangan di Indonesia membuat AWAIR menghentikan operasinya sekitar setahun kemudian.
Maskapai penerbangan ini didirikan dan memulai operasinya pada 2003. Sahamnya dimiliki oleh PT Avia Megatama[2]. Pada tahun 2004, AWAIR diambil alih AirAsia, dan mengalihkan orientasi pasarnya ke penerbangan berbiaya rendah. Penerbangan pertamanya dimulai pada Desember tahun itu. Mulai 1 Desember 2005, AWAIR berganti nama menjadi PT. Indonesia AirAsia.
Menteri Transportasi Indonesia pada Februari 2007 Asia Avia Megatama Airlines digabungkan dengan dengan PT. Indonesia AirAsia lisensi terhadap 11 maskapai penerbangan termasuk PT Asia Megatama, untuk memberi kesempatan merestrukturisasi maskapai tersebut[3].
Sejak 3 Januari 2018, Indonesia AirAsia resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia.
Pemegang saham
Sejak 3 Januari 2018, Indonesia AirAsia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Layanan
Di bawah manajemen baru, Indonesia AirAsia awalnya berencana melayani penerbangan berbiaya rendah antara Indonesia dan Singapura namun hal tersebut dibatalkan setelah Otoritas Dirgantara Sipil Singapura (CAAS) menolak permohonan untuk hak pendaratan (rujukan: Airliner World, April 2005).
Tujuan
Asia Avia Airlines mengoperasikan penerbangan dari Malaka menuju Pekanbaru dan Jambi hingga tahun 2007[1]. Indonesia AirAsia terbang ke kota-kota berikut (data pada Oktober 2019):
- Indonesia
- Banda Aceh - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda
- Bandar Lampung - Bandar Udara Internasional Radin Inten II
- Bandung – Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara
- Denpasar – Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Hub
- Jakarta – Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Hub Utama
- Kupang – Bandar Udara Internasional El Tari Hub
- Labuan Bajo – Bandar Udara Komodo
- Lombok – Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Hub[4]
- Majalengka – Bandar Udara Internasional Kertajati
- Medan – Bandar Udara Internasional Kualanamu Hub
- Pekanbaru - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II
- Semarang – Bandar Udara Internasional Ahmad Yani
- Sorong – Bandar Udara Domine Eduard Osok
- Surabaya – Bandar Udara Internasional Juanda Hub
- Surakarta – Bandar Udara Internasional Adisumarmo
- Tanjung Pandan – Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin
- Yogyakarta – Bandar Udara Internasional Adisutjipto
- Yogyakarta – Bandar Udara Internasional Yogyakarta
- Australia
- Malaysia
- Singapura
- Thailand
Armada
Maskapai sebelumnya dioperasikan terdiri dari pesawat berikut:
- Airbus A310 sebagai Awair
- Boeing 737 sebagai Awair
- Fokker F28 Sebagai Awair
Per Juli 2019, armada Indonesia AirAsia terdiri dari pesawat berikut:
Pesawat | Total | Dipesan | Jumlah Penumpang | Catatan |
---|---|---|---|---|
Airbus A320-200 | 26 | 4 | 180 | |
Total | 26 | 4 |
Insiden dan kecelakaan
- 28 Desember 2014 - Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC, Jurusan Surabaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang, dinyatakan hilang kontak dari radar. Pesawat lepas landas pada 05.20 WIB dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Bandara Changi, Singapura. Pesawat dilaporkan hilang kontak pada pukul 07.10 WIB. Belum diketahui penyebabnya. Pesawat diduga hilang kontak disekitar perairan Belitung Timur.[5][6][7][8]
Galeri
-
Sebuah A320 Spijkers
-
Sebuah Boeing 737 saat masih dinamai Awair
-
Sebuah Boeing 737-300 Awair di bandar udara Medan Polonia (foto diambil tahun 2005)
Lihat Pula
Referensi
- ^ a b Flight International 27 March 2007
- ^ Flight International 27 March 2007
- ^ Angkasa March 2007
- ^ Creedy, Steve (2019-05-03). "AirAsia inaugurates Lombok as its fifth Indonesian hub". Airline Ratings (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-26.
- ^ Pesawat Airasia Jurusan Surabaya-Singapura Hilang Kontak, Liputan6 News. diakses pada 28 Desember 2014 pukul 12.48 WITA.
- ^ Pesawat Airasia Jatuh di Perairan Belitung Timur, Tribun Belitung. diakses pada 28 Desember 2014 pukul 12.48 WIB
- ^ Pesawat AIrAsia Rute Surabaya-Singapura Hilang Kontak, Detik News. diakses pada 28 Desember 2014 pukul 12.48 WIB
- ^ Air Asia Pastikan Pesawatnya Hilang, Kompas. diakses 28 Desember 2014 pukul 12.48 WITA
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Inggris) Detail Armada Indonesia AirAsia
- (Indonesia) "Indonesia AirAsia Gantikan AWAIR", DetikFinance, 30 November 2005