Lompat ke isi

Sjamsuridjal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Oktober 2020 23.33 oleh Rizal Febri (bicara | kontrib) (Penguasa monarki Surakarta tidak memiliki wewenang dalam pemerintah kota, maka dianggap riset asli)
Sjamsuridjal
Wali Kota Jakarta Raya ke-3
Masa jabatan
29 Juni 1951 – 9 November 1953
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Suwiryo
Pengganti
Sudiro
Sebelum
Wali Kota Surakarta ke-3
Masa jabatan
14 November 1946 – 13 Januari 1949
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Iskaq Tjokrohadisoerjo
Pengganti
Soedjatmo Soemowerdojo
Sebelum
Wali Kota Bandung ke-2
Masa jabatan
1945–1946
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
R.A. Atmadinata
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1903-10-11)11 Oktober 1903
Hindia Belanda Karanganyar, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Syamsuridjal adalah politisi berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjabat Wali Kota Jakarta periode 1951-1953 serta Wali Kota Surakarta.[1][2][3]

Menjadi Gubernur Jakarta

Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Raya, Sjamsuridjal menjabat Wali Kota Solo.[4] Pada masa awal pemerintahannya, dimulai dibangun stadion nasional IKADA (Ikatan Atletik Djakarta) yang dimulai pada 18 Juli 1950 untuk keperluan Pekan Olahraga Nasional ke-2 (PON II) yang dilaksanakan pada Oktober 1951.[3] Kebijakan yang cukup terkenal pada masa kepemimpinannya adalah mengenai masalah listrik. Walau begitu, ia juga memberi prioritas pada masalah air minum, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kebijakan atas tanah. Guna mengatasi masalah listrik yang sering padam, Sjamsuridjal membangun pembangkit listrik di Ancol. Adapun untuk meningkatkan penyediaan air minum, dia membangun penyaringan air di Karet, penambahan pipa, peningkatan suplai air dari Bogor. Di bawah pemerintahan Sjamsuridjal, bidang pendidikan juga mendapat perhatian. Ia mendukung pengembangan Universitas Indonesia.[1]

Referensi

  1. ^ a b Golden, Daan Van (Januari 2001). Jakarta Batavia: Socio-Cultural Essays (Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde). Leiden: Koninklijk Institute of Linguistic vor Taal-, Land- en Volkenkunde. ISBN 9789067181396. 
  2. ^ M., Zaenuddin H. (2013). Banjir Jakarta: dari zaman Jenderal J.P. Coen (1621) sampai Gubernur Jokowi (2013). Jakarta: Change Publisher. ISBN 6021781511. 
  3. ^ a b Sedyawati, Edi; Rahardjo, Supratnikno; Johan, Irmawati Marwoto; Manilet, G.A. (1987). Sejarah Kota Jakarta 1950-1980. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 
  4. ^ Soetanto, Himawan (2006). Yogyakarta: Jendral Spoor (Operatie Kraai) versus Jendral Sudirman (Perintah Siasat no. 1). Gramedia Pustaka Utama. hlm. 150. ISBN 9792221786.