Bukit Asam
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Anak perusahaan BUMN bersifat publik | |
Kode emiten | IDX: PTBA |
Industri | Pertambangan batu bara |
Didirikan | 1950 |
Pendiri | Belanda |
Kantor pusat | , Indonesia |
Tokoh kunci | Arviyan Arifin, President Director Agus Suhartono, Head of Commissioner |
Produk | Medium - High Grade Coal |
Merek | Bukitasam |
Pendapatan | Rp21.787 triliun (2019) |
Rp5.014 triliun (2019) | |
Rp4.040 triliun (2019) | |
Total aset | Rp26.098 triliun (2019) |
Total ekuitas | Rp18.42 triliun (2019) |
Pemilik |
|
Karyawan | 2.199 (2019) |
Induk | Inalum |
Anak usaha | PT Bukit Pembangkit Innovative PT Bukit Energy Investama Bukit Asam Banko PT Batubara Bukit Kendi PT International Prima Coal PT Bukit Multi Investama PT Huadian Bukit Asam Power Bukit Asam Prima |
Situs web | Bukit Asam |
PT Bukit Asam Tbk (disingkat BA, IDX: PTBA, memiliki nama resmi Tambang Batubara Bukit Asam) adalah anak perusahaan Inalum yang berfokus pada pertambangan batu bara yang didirikan pada tahun 1950.
Sejarah Perusahaan
Sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.
Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batu bara.
Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.
Unit Bisnis
Merek
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki beberapa jenis produk batu bara sesuai dengan kandungan kadar kualitas sebagai berikut:[1]
Merek Dagang | Calorific Value
(Kcal/Kg.ar) | |
---|---|---|
IPC | GAR 4600 | 4.600 |
GAR 4700 | 4.700 | |
GAR 4800 | 4.800 | |
PTBA | BA-48 | 4.800 |
BA-50 | 5.000 | |
BA-64 | 6.400 | |
BA-67 | 6.700 | |
BA-71 | 7.100 |
Penghargaan & Pencapaian
- April - Top Performing Listed Companies 2009 dalam acara Investor Award 2009 untuk emiten sektor Industri Dasar dan Primer.
- Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
- Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 Standard Management System bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Nord Germany.
- Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Resmi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam