Silvio Berlusconi
Silvio Berlusconi (lahir 29 September 1936) adalah mantan Perdana Menteri Italia dan pemilik sebuah perusahaan media raksasa di Italia. Dia juga adalah pemimpin partai Forza Italia yang dibentuk khusus pada 1994 untuk keikutsertaannya dalam politik. Ia menjadi Perdana Menteri selama tujuh bulan (10 Mei 1994-17 Januari 1995), tetapi pada 2001, ia kembali diangkat ke dalam jabatan itu. Sejak itu, pemerintahan Berlusconi adalah yang terlama dalam sejarah republik Italia. Pada 20 April 2005, Berlusconi menyerahkan surat pengunduran diri pemerintahannya setelah kalah dalam sejumlah pemilihan regional dan masalah-masalah internal dalam koalisinya. Pada 23 April 2005, ia membentuk pemerintahan baru tanpa banyak perubahan. Ia terpilih kembali tahun 2008 sampai ia mengundurkan diri dan digantikan oleh Mario Monti pada tanggal 16 November 2011.
Perusahaan Berlusconi saat ini, Mediaset, terdiri dari tiga stasiun televisi nasional yang ditonton 45% penonton TV Italia. Berlusconi juga memiliki Il Giornale, surat kabar besar dan majalah berita Panorama'
Berlusconi juga merupakan presiden klub sepak bola AC Milan antara 1986 dan 2004; setelah ia mengundurkan diri – karena diharuskan oleh hukum – pada 26 Desember 2004 timnya tidak memilih presiden yang baru.[1], sehingga kini ia hanya menjadi pemilik tim itu. Menurut majalah Forbes ia adalah orang terkaya di Italia, dengan kekayaan pribadi yang bernilai 12 miliar dolar AS pada 2005, sehingga ia menjadi orang terkaya ke-25 di dunia.
Pada bulan Desember 2012, Berlusconi menyatakan niatnya untuk kembali memimpin partai dalam Pemilu 2013 yang akan diadakan di bulan Febuari untuk menjadi Perdana Menteri lagi. Pada 24 Juni 2013, pengadilan Italia, menjatuhkan hukuman penjara selama tujuh tahun untuk Silvio Berlusconi terkait kasus hubungan seksual dengan seorang penari erotis di bawah umur[2]
Biografi
Berlusconi dilahirkan dalam sebuah keluarga menengah-atas di Milano. Ayahnya, Luigi, bekerja di sebuah bank kecil, Banca Rasini, dan pada tahun 1960-an ia menjadi manajer umum bank itu sebelum pensiun. Silvio adalah anak pertama dari tiga bersaudara; saudaranya adalah Maria Antonietta Berlusconi (lahir 1943) dan Paolo Berlusconi (lahir 1949), keduanya kini merupakan wiraswastawan. Silvio sangat bangga bahwa ayahnya memulai kariernya di Banca Rasini sebagai seorang pegawai dan pensiun sebagaimanajer umumnya. Para hakim Palermo mengindikasikan bahwa Banca Rasini adalah satu di antara bank-bank yang dipergunakan oleh mafia untuk mencuci uang, menurut wawancara dengan Michele Sindona oleh Nick Tosches.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya di sebuah perguruan Salesian, yang ditempuhnya sambil bekerja sebagai pelayan restoran yang menyanyi, ia kemudian belajar hukum di Università Statale di Milano, lulus cum laude dengan tesis tentang aspek-aspek hukum periklanan pada 1961. Berlusconi tidak memasuki dinas militer selama setahun di ketentaraan yang merupakan kewajiban pada saat itu.
Ia tampaknya seperti ditakdirkan hidup untuk berbisnis. Sebagai generasi muda, Berlusconi mengenakan tarif masuk untuk pertunjukkan boneka. Di sekolah menengah, ia mengerjakan pekerjaan rumah untuk siswa lainnya yang kemudian dibayar menurut kualitasnya, yaitu naskah bernilai tinggi diberikan harga tinggi, sedang untuk naskah yang kurang sukses digratiskan.
Ketika belajar ilmu hukum di Universitas Milan, ia membayar uang kuliahnya dengan menjual vacuum cleaner, foto event-event sosial, dan membooking band suksesnya di kapal pesiar musim kemarau. Di universitas tersebut, Berlusconi berteman dengan Bettino Craxi. Ia menyelesaikan studinya pada usia 25 tahun dan ditawarkan sebuah posisi di bank oleh ayahnya yang juga bekerja di bank tetapi menolak. Yang dilakukannya justru mengharapkan bank tersebut meminjamkan dana untuk membiayai perusahaan konstruksi bernama Edilnord.
Karier bisnis
Karier bisnis Berlusconi dimulai dalam bisnis konstruksi pada tahun 1960-an. Ia mendirikan Edilnord pada tahun 1962 hingga menjadi perusahaan pengembang real estat yang sukses. Tahun 1969, Berlusconi membangun seluruh bagian utara kota Milano dengan memberikan nama Milano 2 yang pada akhirnya dihuni oleh sepuluh ribu orang. Mengakui khayalan masyarakat ideal dan terpesona pada “Utopia” More, ia berencana membangun kota sempurna. Tahun 1974, ia memperluas kerajaan bisnisnya dengan mendirikan Telemilano, yaitu sebuah stasiun televisi kabel yang melayani Milano 2.
Vittorio Mangano
Pada 1974 Berlusconi pindah bersama keluarganya ke Villa Casati, di Milano. Marcello Dell'Utri, seorang sahabat karib dan rekan Berlusconi, membawa ke Villa ini seorang bos Mafia muda Vittorio Mangano, dari Palermo (Sicilia). Resminya, Mangano dipekerjakan oleh Berlusconi sebagai pemelihara kandang kuda, tapi ia juga menangani keamanan Villa itu dan kadang-kadang mengantarkan anak-anak Berlusconi ke sekolah. Berlusconi mempertahankan Mangano sebagai seorang karyawannya meskipun ia memiliki catatan kriminal sejak tahun 1960-an, dan tidak pernah memecatnya bahkan ketika pada waktu ia masih bekerja di Villa itu, ia dipenjarakan karena dinyatakan bersalah, dan dicurigai melakukan penculikan terhadap seorang teman Berlusconi. Mangano mendadak pergi pada akhir 1976, karena kuatir akan reputasi Berlusconi, karena banyak surat kabar mulai menulis tentang skandal hubungan Berlusconi dengannya. Berlusconi belakangan menyatakan bahwa ia sama sekali tidak menyadari siapa Mangano sesungguhnya ketika ia mempekerjakannya.
Fininvest
Pada 1978 Berlusconi membangun kelompok medianya yang pertama, Fininvest, yang dalam waktu lima tahun, hingga 1983, menghasilkan 113 miliar lira (setara dengan 260 juta euro pada 1997). Sumber-sumber pendanaannya masih tidak diketahui, karena sistem yang rumit dari perusahaan pemilik saham terbesar (holding company) sehingga membuat semua itu tidak mungkin ditentukan. Di antara bank-bank yang membantu transfer dana ini adalah Banca Rasini yang telah disebutkan di atas.
Fininvest direncanakan akan meluas menjadi sebuah jaringan stasiun TV lokal yang mencakup seluruh Italia, yang semuanya akan menyiarkan materi yang sama sehingga akibatnya menciptakan sebuah stasiun nasional. Saat itu hal ini melanggar hukum, karena hukum Italia memberikan monopoli siaran televisi kepada televisi publik. Tahun 1980, ia mendirikan Canale 5 (Channel 5) yaitu sebuah jaringan televisi swasta dengan siaran nasional, yang segera diikuti oleh Italia 1 yang dibeli oleh keluarga Rusconi (1982) dan Rete 4 (1984) yang dibeli dari Mondadori. Berlusconi mendapatkan bantuan kuat dalam usahanya menciptakan sebuah kerajaan TV komersial yang pertama dan satu-satunya dari Bettino Craxi, yang waktu itu menjabat sekretaris jenderal Partai Sosialis Italia dan perdana menteri Italia. Pada 1986, Berlusconi mencoba pula melakukan ekspansi di Prancis dengan salurannya La Cinq, tetapi proyek ini gagal dan ia harus pergi pada 1990. Selama bertahun-tahun, ketiga saluran TV yang dimiliki oleh Berlusconi tidak diizinkan menyiarkan berita dan komentar politik, tetapi mereka merupakan alternatif utama dari ketiga saluran TV milik pemerintah, Rai Uno, Rai Due dan Rai Tre. Baru pada tahun 1990-an monopoli pemerintah terhadap informasi ini diakhiri.
Berlusconi kemudian meraih kesempatan ekonomi pada televisi yang menyiarkan siaran komersial dan mendengar kembali tulisan-tulisannya sewaktu masih usia sekolah serta mendekati peringkat ketiga perusahaan dengan program jam siar untuk persentase penjualan tingkat tinggi. Tahun 1980, ia menggolongkan kepemilikan perusahaannya dan mengkonsolidasikan miliknya di media. Finivest (sebuah perusahaan holding swasta yang didirikan tahun 1975 dengannya) dan membeli dua stasiun televisi swasta besar lainnya (Rete 4 dan Italia Uno).
Pada 1995, Berlusconi menjual sebagian dari saham medianya, pertama-tama kepada kelompok media Jerman, Kirch (kini bangkrut) dan kemudian melalui penjualan kepada masyarakat. pada 1999 Berlusconi kembali memperluas bisnis medianya dalam sebuah kemitraan dengan Kirch yang dinamai Epsilon MediaGroup.
Asetnya sekarang
Kelompok utama Berlusconi, yang bernama Mediaset, terdiri atas tiga saluran televisi nasional, yang kira-kira menguasai setengah jumlah penonton nasional; dan Publitalia, perusahaan periklanan dan publisitas terkemuka Italia. Berlusconi juga memiliki Mondadori, penerbit terbesar Italia, yang menerbitkan Panorama, sebuah majalah berita; ia juga berminat terhadap bioskop dan perusahaan distribusi video rumahan (Medusa dan Penta), asuransi dan perbankan (Mediolanum) dan berbagai aktivitas lainnya. Adik lelakinya menguasai Il Giornale, dan istrinya Il Foglio, keduanya suratkabar tengah-kanan yang mencetak jauh lebih sedikit eksemplar harian daripada suratkabar yang lebih populer Il Corriere della Sera dan La Repubblica.
Berlusconi juga memiliki klub sepak bola AC Milan yang sebagian orang anggap merupakan faktor penting bagi suksesnya dalam dunia politik ("Forza Italia" berarti "Ayo, Italia!", dan sebelum partai itu didirikan, ia dihubungkan dengan pendukung tim sepak bola nasional[3]).
Berlusconi membantu menciptakan apa yang telah digambarkan sebagai duopoli RAI dan konglomerasi stasiun televisi lokal. Ia menggolongkan kerajaan bisnisnya dengan akuisisi di media cetak di media cetak, yaitu: Panorama adalah Berita Mingguannya dan Mandadori retailing sebagai percetakannya dan tim sepak bola AC Milan.
Karier politik
"Turun ke lapangan"
Pada awal tahun 1990-an, dua partai terbesar Italia, Kristen Demokrat (Democrazia Cristiana) dan Partai Sosialis (Partito Socialista Italiano) kehilangan kekuatan pemilih mereka karena sejumlah tuduhan hukum karena korupsi oleh sebagian anggota utama mereka(lihat skandal Mani Pulite). Hal ini menyebabkan dugaan bahwa pemilihan akan dimenangkan oleh Partai Demokratis Kiri, (sebelumnya bernama Partai Komunis Italia dan partai oposisi utama) dan sekutu-sekutu mereka dari koalisi Progresif, kecuali ada alternatif yang kuat: Berlusconi secara terbuka mengumumkan pada 26 Januari 1994 keputusannya untuk terjun ke dalam politik ("Turun ke lapangan", begitu kata-katanya) dengan platform yang dipusatkan pada upaya untuk mengalahkan komunisme. Ini disebabkan karena hanya beberapa minggu sebelum ia memutuskan terjun ke politik, skandal Mani Pulite hampir saja mengakibatkan dikeluarkannya surat perintah penangkapan baginya dan untuk para pemimpin eksekutif kelompoknya.
Perdebatan mengenai motif
Salah satu masalah yang paling banyak diperdebatkan mengenai Berlusconi adalah alasan-alasan sejati Berlusconi untuk terjun ke dalam politik. Sebagian kritikusnya berpendapat bahwa Berlusconi melakukannya demi kepentingannya sendiri, untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaannya yang hampir bangkrut dan dirinya sendiri dari tuntutan hukum. Sebaliknya, para pendukung Berlusconi menyambutnya sebagai “orang baru” yang akan mengubah birokrasi pemerintahan menjadi lebih efisien dan memperbarui negara dari tingkat yang paling atas hingga yang paling bawah. Mereka berpendapat bahwa ia begitu kaya sehingga ia tidak berminat untuk menggunakan politik untuk menjadi semakin kaya. Mengenai tuntutan-tuntutan pengadilannya sebelum Berlusconi terjun ke dalam politik, lawan-lawannya mencoba menyingkirkannya dengan mengajukan tuntutan hukum.
Ketika menyelidiki masalah-masalah ini, sejumlah wartawan menyebutkan sejumlah fakta:
Laporan tahunan Mediobanca tentang 10 perusahaan terbesar Italia menunjukkan bahwa pada 1992 kelompok media dan finansial Berlusconi mempunyai utang sekitar 7140 miliar lira sementara nilai bersihnya ‘hanya’ 1053 miliar lira. Lebih jauh, bank-bank yang memberikan pinjaman mulai menuntut pengembalian pinjaman dan penghasilan dari iklan mulai berhenti berkembang setelah pertambahan besar pada tahun-tahun sebelumnya.
Antara 1992 dan 1993, Fininvest mengalami sejumlah penyelidikan hukum oleh para jaksa Milano, Turino dan Roma. Mereka meneliti: tuduhan sogokan (kepada partai-partai politik dan pejabat-pejabat publik dengan tujuan untuk mendapatkan kontrak), tuduhan tagihan-tagihan palsu dari Publitalia, pembiayaan kongres politik dan seringnya kemunculan di televisi.
Kemenangan dalam pemilu 1994
Berlusconi mendirikan Forza Italia hanya dua bulan sebelum pemilu 1994; ia membentuk dua aliansi pemilihan terpisah, dengan Liga Utara di sekolah-sekolah tinggi Italia utara, dan dengan pasca-fasis Aliansi Nasional di tengah dan di selatan. Dalam suatu langkah yang pragmatis, ia tidak mengadakan persekutuan dengan Aliansi Nasional di Utara, karena Liga tidak menyukai mereka: Forza Italia kemudian bersekutu dengan kedua partai itu yang tidak bersekutu satu sama lain.
Berlusconi melakukan kampanye besar-besaran lewat iklan di ketiga jaringan TV-nya, dan ia memenangkan pemilu itu dengan Forza Italia menjadi partai yang menduduki peringkat pertama dengan 21% suara popular. Ia diangkat menjadi Perdana Menteri pada 1994, tetapi masa jabatannya singkat karena adanya berbagai kontradiksi di dalam koalisinya, antara Liga, sebuah partai regional dengan basis pemilih yang kuat di Italia utara, yang saat itu terombang-ambing antara posisi federalis dan separatis, dan Aliansi Nasional, sebuah partai nasionalis yang saat itu baru saja membuang referensinya terhadap ideologi dan lambang-lambang fasis.
Kejatuhan pemerintahan Berlusconi I
Pada Desember 1994, Liga Utara meninggalkan koalisi itu dengan alasan bahwa perjanjian sebelum pemilu tidak ditepati, dan memaksa Berlusconi untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan mengalihkan tekanan mayoritas partainya ke sisi tengah-kiri. Koalisi partai-partai oposisi (kini mencakup pula Liga) menggantikannya. Pada 1996, koalisi sementara yang dibentuk oleh Liga Utara dan kiri-tengah digantikan, setelah sebuah pemilu baru, dengan sebuah pemerintahan kiri-tengah (tanpa Liga) yang dipimpin oleh Romano Prodi.[4]
Kemenangan dalam pemilu 2001
Pada 2001 Berlusconi kembali bertarung sebagai pemimpin koalisi kanan-tengah Casa delle Libertà (Wisma Kemerdekaan) yang meliputi Alleanza Nazionale, UDC (Demokrat Kristen), Lega Nord (Liga Utara) dan partai-partai lainnya. Keberhasilannya menjadikannya sekali lagi Perdana Menteri, dengan koalisinya memenangkan 45,4% suara untuk Dewan Perwakilan (Majelis Rendah Italia), dan 42,5% untuk Senat (Majelis Tinggi Italia).
Pemilu-pemilu berikutnya
Casa delle Libertà kurang berhasil dalam pemilu local 2003 dibandingkan dengan pemilu nasional 2001, dan, seperti di banyak kelompok yang memerintah lainnya di Eropa, dalam pemilu 2004 untuk Parlemen Eropa, memperoleh 43,37% dukungan. Dukungan Forza Italia juga menurun dari 29,5% menjadi 21,0% (pada pemilu Eropa 1999 Forza Italia mendapatkan 25,2%). Sebagai akibat dari hasil-hasil pemilu ini, partai-partai koalisi lainnya, yang hasil pemilunya lebih menggembirakan, meminta dari Berlusconi dan Forza Italia pengaruh yang lebih besar dalam garis politik pemerintahan.
Kabinet Berlusconi III
Dalam pemilu lokal terakhir (3 April dan 4 April 2005), kelompok oposisi Uni (sebelumnya dikenal dengan nama Pohon Zaitun) dengan mudah memenangkan 12 dari 14 wilayah yang menyelenggarakan pemilu; Koalisi Berlusconi hanya bertahan di dua wilayah, (Lombardy dan Veneto). Dua partai, (UDC dan NPSI) meninggalkan pemerintahan Berlusconi. Karena itu Berlusconi menyerahkan kepada Presiden pembubaran pemerintahannya pada 20 April 2005, setelah sebelumnya ia ragu-ragu. Pada 23 April ia membentuk suatu pemerintahan baru dengan sekutu-sekutu yang sama, tetapi dengan beberapa perubahan menteri dan program. Sebuah hal utama yang dituntut oleh UDC (dan sampai batas tertentu oleh AN) adalah mengurangi fokus pada pengurangan pajak yang sebelumnya telah diberikan pemerintah, karena hal ini dianggap tidak sesuai dengan situasi keuangan Italia.
Pilihan Berlusconi telah banyak dikritik: departemen kesehatan, yang sebelumnya dijabat oleh Girolamo Sirchia, seorang dokter terkenal, diserahkannya kepada Francesco Storace, yang hanya beberapa minggu sebelumnya dikalahkan dalam pemilu regional di Latium. Langkah kontroversial lainnya adalah pengangkatan Giulio Tremonti sebagai Wakil Perdana Menteri. Tremonti hanya beberapa tahun sebelumnya menjabat Menteri Ekonomi, tetapi dipaksa mengundurkan diri. Ia sangat didukung oleh Liga Utara, tetapi ditentang oleh UDC dan AN.
Kebijakan
Ketika mendirikan partai Forza Italianya dan terjun ke dalam politik, Berlusconi menyatakan dukungannya untuk "kebebasan, individu, keluarga, usaha, tradisi Italia, tradisi Kristen dan cinta-kasih bagi orang-orang yang lemah ".[5] Forza Italia dapat dianggap sebuah partai yang liberal dalam masalah-masalah ekonomi, meskipun acuan kepada liberalisme lebih umum pada tahun-tahun pertama perkembangan partai itu daripada sekarang. Sebagian orang menganggap Forza Italia sebuah partai yang populis. Namun, Forza Italia resmi bergabung dengan Partai Rakyat Eropa pada 1999, dan secara teoretis memilih untuk diidentifikasikan sebagai sebuah partai Demokratik Kristen. Demokrasi internal di dalam partai sangat rendah dan perbedaan pendapat internal praktis tidak ada. Tidak ada faksi atau arus yang dikenal di dalamnya. Saat ini tiga konvensi partai telah diselenggarakan dan semuanya memutuskan untuk mendukung Berlusconi, dan pemilihannya kembali dengan suara mutlak. Setiap orang di dalam perangkat partai ditunjuk oleh Berlusconi sendiri: karena semua alasan ini, lawan-lawan politiknya menyebut Forza Italia "partai plastik".
Sejumlah sekutu Berlusconi, khususnya Lega Nord (Liga Utara) mendesak agar diberlakukan kontrol yang ketat dalam imigrasi dan untuk mendapatkan dukungan mereka, Berlusconi harus melakukan sejumlah perubahan kebijakan. Berlusconi sendiri sebetulnya enggan melakukan kebijakan-kebijakan itu setegas apa yang diinginkan oleh sekutu-sekutunya.[6] Meskipun demikian, sejumlah langkah telah diambil, tetapi akibatnya kontroversial. Pemerintah, setelah memperkenalkan undang-undang imigrasi yang kontroversial ("Bossi-Fini", dari kedua nama pemimpin Lega Nord dan Alleanza Nazionale) berusaha mendapatkan kerja sama dari negara-negara Eropa dan Laut Tengah lainnya untuk menghadapi keadaan darurat karena besarnya jumlah imigran yang berusaha mencapai pantai-pantai Italia dengan menggunakan feri-feri tua dan yang terlalu padat serta kapal-kapal ikan, dengan mempertaruhkan (dan sering kali juga kehilangan) nyawa mereka.
Matt Frei dalam bukunya berjudul Italy The Unifished Revolution (1997) dan Martin Clark dalam bukunya yang berjudul Modern Italy 1871-1995 (1996) menyebutkan bahwa Berlusconi muncul pada saat rakyat Italia jenuh dan bosan dengan nama-nama seperti Liberal, Sosialis, Kristen Demokrat, atau Sosial Demokrat.
Tahun 1984, Berlusconi muncul dengan membawa partai baru bernama Forza Italia (Majulah Italia). Ia juga mengubah perusahannya menjadi partai dan menggerakkan para manajer di perusahaannya untuk turun ke lapangan melakukan kampanye politik. Para manajer perusahaannya juga dicalonkan menjadi anggota parlemen, meskipun mereka sama sekali belum pernah terjun ke panggung politik. Maka, muncullah para politisi dadakan, katrolan, dan politisi potong kompas. Sebelum terjun ke gelanggang mereka ditatar tentang seluk-beluk politik. Lahirlah bentuk baru politik, genre baru politik yang menyimpang dari perpolitikan Italia. Menurut sejarawan Inggris bernama EP Thompson, munculnya Berlusconi yang seorang raja media di saat partai-partai dan falsafah serta ideologi politik melahirkan bahasa baru dalam politik yang berdasarkan pada budaya televisi, bola, dan serba konsumsif. Dia juga pemilik klub sepak bola AC Milan dan tercatat salah satu orang terkaya di dunia menurut versi Majalah Forbes.
Berwiraswasta, Bettino Craxi dan Mafia
Karier Berlusconi sebagai seorang wiraswastawan juga telah sering dipertanyakan oleh lawan-lawannya. Tuduhan-tuduhan yang diajukan kepadanya umumnya mencakup kecurigaan tentang betapa cepat ia meningkatkan aktivitasnya sebagai seorang pengusaha konstruksi pada tahun 1961-1963, sambil memunculkan dugaan-dugaan bahwa pada tahun-tahun itu ia memperoleh uang dari sumber-sumber yang tidak dikenal dan kemungkinan ilegal. Tuduhan-tuduhan ini dianggap oleh Berlusconi dan para pendukungnya sebagai fitnah kosong, yang berusaha mencemarkan reputasinya sebagai seseorang yang berhasil karena sukses pribadinya. Lawan-lawannya juga sering menyebut-nyebut peristiwa-peristiwa pada tahun 1980-an, termasuk apa yang dianggap sebagai “pertukaran bantuan” antara Berlusconi dan bekas perdana menteri Bettino Craxi, yang pada tahun 1990-1991 dituduh dengan berbagai tuduhan korupsi; dan bahkan juga kemungkinan koneksinya dengan Mafia Italia. Tuduhan-tuduhan yang terakhir ini terutama muncul karena ia mempekerjakan Vittorio Mangano. Berlusconi mengakui bahwa ia mempunyai hubungan persahabatan pribadi hanya dengan Craxi, dan sudah tentu menyangkal setiap kaitan dengan Mafia. Perdebatan panas tentang masalah ini baru-baru ini (2004) meletus lagi ketika Marcello Dell'Utri, manajer (belakangan direktur pelaksana) perusahaan penerbitan Berlusconi, Publitalia 80 dan seorang senator Forza Italia serta sahabat lama Berlusconi, dijatuhi hukuman 9 tahun oleh pengadilan Palermo atas tuduhan "hubungan eksternal dengan Mafia". Berlusconi menolak mengomentari hal ini.
Pada beberapa kesempatan, berbagai undang-undang yang diloloskan oleh pemerintahan Berlusconi secara efektif telah menunda kelanjutan proses peradilannya. Hal ini telah membangkitkan gejolak kuat di kalangan oposisi politik Italia, karena telah memungkinkan tuduhan-tuduhannya kedaluwarsa, atau sama sekali dihentikan. Contoh-contoh yang relevan adalah undang-undang yang mengurani hukuman untuk semua kasus penyusunan rekening palsu, undang-undang baru tentang rogatories… internasional, yang membuat catatan-catatan bank Swissnya tidak dapat digunakan di pengadilan untuk melawannya. hukum tentang “kecurigaan sah”, yang memungkinan tertuduh untuk meminta kasusnya dipindahkan ke pengadilan lain bila mereka percaya bahwa hakim-hakim setempat tidak adil terhadap mereka. dan yang terpenting adalah undang-undang lodo Maccanico, yang disahkan pada Juni 2003, yang memberikan kepada lima pejabat negara tertinggi, termasuk Perdana Menteri, kekebalan dari tuntutan sementara mereka masih menduduki jabatan. Undang-undang ini membekukan posisi Berlusconi dalam peradilan SME-Ariosto di mana ia dituduh telah menyogok hakim-hakim dalam keputusan-keputusan sebelumnya menyangkut partisipasinya dalam lelang publik atas perusahaan makanan milik negara SME pada tahun 1980-an. Namun, peradilan ini tidak dibekukan untuk para tertuduh lainnya, dan bekas pengacara perusahaan utama Berlusconi (Fininvest) serta bekas menteri pertahanan Italia, Cesare Previti, dijatuhi hukuman hingga 5 tahun meskipun kejahatannya dikurangi dari menyogok para hakim menjadi korupsi sederhana. Pada Januari 2004 Lodo Maccanico dibatalkan oleh pengadilan Konstitusional karena hal itu dianggap berbenturan dengan konstitusi Italia. Sejak itu Berlusconi telah menyatakan niatnya untuk mengajukan kembali undang-undang itu dengan menggunakna prosedur yang benar untuk modifikasi konstitusional. Karena langkah-langkah legislative ini, lawan-lawan politik menuduh Berlusconi meloloskan undang-undang ad personam, untuk melindungi dirinya sendiri dari tuduhan-tuduhan hukum. Sebaliknya Berlusconi dan sekutu-sekutunya bersikeras bahwa undang-undang seperti itu konsisten dengan hak setiap orang untuk mendapatkan peradilan yang cepat dan adil, dan dengan prinsip “praduga tak bersalah” (garantismo). Lebih jauh mereka mengkklaim bahwa Berlusconi mengalami penganiayaan yudisial, yang dilakukan dengan sengaja untuk menjatuhkannya, suatu jebakan politik yang direkayasa oleh para hakim yang bermain politik (sayap kiri).
Karena alasan-alasan itu, Berlusconi dan pemerintahannya telah terus-menerus bertikai dengan pihak kehakiman Italia, yang mencapai puncaknya pada 2003 ketika Berlusconi berkomentar kepada seorang wartawan asing bahwa hakim-hakim itu "sakit jiwa" dan "secara antropologis berbeda dengan ras manusia lainnya". Belakangan ia mengklaim bahwa pernyataan-pernyataan itu hanya ditujukan kepada hakim-hakim tertentu saja, dan bersifat bercanda. Yang lebih serius lagi, pemerintahan Berlusconi telah lama merencanakan pembaruan kehakiman yang dimaksudkan untuk membatasi kebebasan yang diberikan kepada para hakim dalam keputusan-keputusan mereka (misalnya dengan memperkenalkan tuntutan sipil atas akibat-akibat keputusan yang mereka jatuhkan), tetapi menurut para kritikusnya, hal itu sebaliknya akan membatasi independensi para hakim dengan secara “de facto” menempatkan lembaga kehakiman di bawah kontrol eksekutif. Pembaruan ini ditentang oleh hampir semua hakim Italia dan, setelah perdebatan dan perjuangan selama tiga tahun, diterima oleh parlemen Italia pada Desember 2004, tetapi langsung diveto oleh Presiden Italia, Carlo Azeglio Ciampi, yang mengatakan bahwa sebagian dari undang-undang yang disahkan itu “jelas-jelas inkonstitusional ". Saat ini (Februari 2005) undang-undang sedang dalam proses diteliti ulang oleh parlemen, dengan mempertimbangkan keberatan Presiden tentang konstitusionalitasnya.
Berlusconi juga telah dikenai tuduhan di Spanyol karena mengelakkan pajak dan melakukan pelanggaran hukum anti-trust sehubungan dengan jaringan TV swastanya Telecinco, tetapi statusnya sebagai seorang anggota Parlemen Eropa memungkinkannya mendapatkan kekebalan hukum dari tuntutan.
Pengadilan
Kepribadian
Berlusconi dikagumi oleh sejumlah orang Italia karena sukses besarnya sebagai seorang pengusaha; mereka memujinya atas gagasan-gagasan yang mereka anggap inovatif dan semangat kewiraswastaannya. Namun lawan-lawannya menuding bahwa ia cenderung memusatkan kekuasaan pada diri pribadinya, dan hal ini tecermin dalam pengorganisasi partai Forza Italia. Lebih jauh, para kritikusnya sering kali menuduh sebagian besar sukses finansialnya pada hubungannya yang erat dengan para politikus yang belakangan terbukti korup (misalnya Bettino Craxi) atau bahkan terkait dengan Mafia. Kritik lainnya mengatakan bahwa ia terlalu reaktif terhadap serangan-serangan dari lawan-lawan politiknya. Hampir setiap orang setuju bahwa ia sangat peduli dengan penampilannya; pada Januari 2004, setelah spekulasi mendalam di media, ia mengakui bahwa ia telah menjalani operasi plastik [3].
Berlusconi selalu berusaha mempertahankan watak yang lembut, menyenangkan, dengan siapapun ia berbicara. Lawan-lawannya menanggapi ini sebagai kemunafikan, kaerna ia pun dapat menyampaikan pidato-pidato yang keras yang kadang-kadang cenderung mengandung kebencian, khususnya bila ia berbicara tentang kaum komunis. Ia terkenal karena sering menceritakan cerita-cerita lucu untuk menciptakan suasana yang santai, dan mencoba membuat setiap orang senang di hadapannya. Namun ia sangat berhati-hati untuk tidak menggunakan bahasa Italia yang tinggi, meskipun dengan sedikit aksen Milano, sementara para politisi sebelum 1992 cenderung berbicara dengan jargon yang sulit dimengerti.
Pemilu 2006
Dalam pemilu 2006, Berlusconi kalah tipis oleh Romano Prodi seorang politikus kiri-tengah. Di Majelis Rendah kelompok Prodi memperoleh 49,8% suara, sementara Berlusconi 49,7%, sementara di Senat ia menguasai dengan 158 kursi, sedangkan Berlusconi 156 kursi.
Berlusconi menolak mengaku kalah dan menuduh bahwa pemilu itu diwarnai oleh banyak kecurangan. Setelah beberapa minggu, pada 2 Mei Berlusconi akhirnya mengundurkan diri dan membuka jalan bagi Prodi untuk menyusun kabinetnya dan menggantikannya sebagai Perdana Menteri yang baru.
Periode Ketiga sebagai Perdana Menteri (2008-2011)
Setelah kejatuhan parlemennya pada tahun 2006, Forza Italia,partai yang dipimpinnya sejak tahun 1994 dinyatakan bubar. Berlusconi segera membentuk partai baru yang terdiri dari mantan anggota Partai Forza Italia yang loyal padanya. Partai itu bernama PDL atau Partai Kebebasan Rakyat. Berlusconi dilantik lagi sebagai perdana menteri tahun 2008 setelah memenangkan pemilu yang digelar setelah pemerintahan Romano Prodi dijatuhi mosi tidak percaya. Berlusconi menjadi salah satu politisi tersohor di Eropa. Pada tahun 2009, Berlusconi menjadi Pemimpin G8 dan Pemimpin Senior di G8. Pada masa jabatan ketiganya, Berlusconi dihadapkan atas tuduhan hukum dan skandal seks. Ia dituduh melakukan hubungan seks dengan PSK di bawah umur. Pada tahun 2011, Berlusconi semakin dikecam oleh rakyat Italia. Berlusconi diketahui telah melakukan pesta seks di villa mewahnya meskipun ia menentang semua tuduhan. Ekonomi Italia goyang pada tahun 2011 seiring dengan Krisis Zona Euro. Krisis awalnya menyeret Yunani, Portugal, Spanyol, dan Irlandia. Italia jatuh ke dalam krisis setelah menumpuk utang hingga 2,6 Triliun Euro yang melebihi pendapatan Italia sendiri. Berlusconi dianggap tidak mampu oleh rakyat dan akhirnya dituntut untuk mundur. Pada bulan November, setelah sejumlah desakan dari partai dan parlemen, Berlusconi memutuskan untuk mengundurkan diri dan digantikan oleh mantan Komisioner Eropa, Mario Monti. Kejatuhannya dirayakan oleh jutaan orang Italia yang sangat senang karena akhirnya dapat merasakan pemerintahan baru setelah 17 tahun dominasi politik oleh Berlusconi yang menenggelamkan Italia. PM Monti yang baru terpilih diharapkan mampu menyelesaikan masalah ekonomi Italia yang sedang dalam keadaan bangkrut.
Rujukan
- ^ The Club Info, AC Milan.com, diakses 25 April 2008
- ^ Artikel:"Silvio Berlusconi Dijatuhi Hukuman Tujuh Tahun Penjara" di Kompas.com
- ^ 'Silvio Berlusconi, self-styled man of the people', CNN, diakses 26 April 2088
- ^ [1] Diarsipkan 2007-03-13 di Wayback Machine., Forza-Italia, diakses 26 April 2008
- ^ [2] Diarsipkan 2006-01-26 di Wayback Machine., Forza-Italia, diakses 26 Maret 2008
- ^ 'Bossi focuses immigration fears', BBC, diakses 26 April 2008
Pranala luar
- (Inggris) Biografi resmi di situs pemerintah Italia
- (Italia) Forza Italia
Jabatan partai politik | ||
---|---|---|
Partai politik baru | Presiden Forza Italia 1994–2009 |
Diteruskan oleh: Dirinya sendiri sebagai Presiden Rakyat Merdeka |
Presiden Rakyat Merdeka 2009–sekarang |
Petahana | |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Carlo Azeglio Ciampi |
Perdana Menteri Italia 1994–1995 |
Diteruskan oleh: Lamberto Dini |
Didahului oleh: Giuliano Amato |
Perdana Menteri Italia 2001–2006 |
Diteruskan oleh: Romano Prodi |
Didahului oleh: Renato Ruggiero |
Menteri Luar Negeri Pejabat Sementara 2002 |
Diteruskan oleh: Franco Frattini |
Didahului oleh: Giulio Tremonti |
Menteri Ekonomi dan Keuangan Pejabat Sementara 2004 |
Diteruskan oleh: Domenico Siniscalco |
Didahului oleh: Francesco Storace |
Menteri Kesehatan Pejabat Sementara 2006 |
Diteruskan oleh: Livia Turco |
Didahului oleh: Mario Baccini |
Menteri Administrasi Publik Pejabat Sementara 2006 |
Diteruskan oleh: Luigi Nicolais |
Didahului oleh: Romano Prodi |
Perdana Menteri Italia 2008–sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: Claudio Scajola |
Menteri Kegiatan Produksi Pejabat Sementara 2010 |
Diteruskan oleh: Paolo Romani |
Dewan Perwakilan Rakyat Italia | ||
Didahului oleh: Posisi dijabat bersama |
Anggota Kamar Deputi Italia Legislatur: XII, XIII, XIV, XV, XVI 1994–sekarang |
Petahana |
Jabatan diplomatik | ||
Didahului oleh: Morihiro Hosokawa |
Ketua G8 1994 |
Diteruskan oleh: Jean Chrétien |
Didahului oleh: Giuliano Amato |
Ketua G8 2001 | |
Didahului oleh: Taro Aso |
Ketua G8 2009 |
Diteruskan oleh: Stephen Harper |
Urutan protokoler | ||
Didahului oleh: Gianfranco Fini sebagai Presiden Kamar Deputi |
Urutan prokoler Italia Perdana Menteri |
Diteruskan oleh: Francesco Amirante sebagai Presiden Mahkamah Konstitusi |