Lompat ke isi

Tegaldlimo, Banyuwangi

Koordinat: 8°30′48″S 114°16′56″E / 8.5134°S 114.2823°E / -8.5134; 114.2823
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

8°30′48″S 114°16′56″E / 8.5134°S 114.2823°E / -8.5134; 114.2823

Tegaldlimo
ꦏꦼꦕꦩꦠꦤ꧀ꦠꦼꦒꦭ꧀ꦢ꧀ꦭꦶꦩ (Jawa)
ᬢᬾᬕᬮ᭄ᬤ᭄ᬮᬶᬫᭀ (Bali)
Peta lokasi Kecamatan Tegaldlimo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBanyuwangi
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri35.10.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3510040 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan9
Peta
PetaKoordinat: 8°30′48.14939″S 114°16′56.54384″E / 8.5133748306°S 114.2823732889°E / -8.5133748306; 114.2823732889


Tegaldlimo (Hanacaraka: ꦏꦼꦕꦩꦠꦤ꧀ꦠꦼꦒꦭ꧀ꦢ꧀ꦭꦶꦩ, Templat:Script/Balinese) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.[1] Kecamatan Tegaldlimo terletak di bagian ujung tenggara dari wilayah Kabupaten Banyuwangi, serta menjadi titik yang paling selatan dan paling timur dari seluruh wilayah Pulau Jawa. Mayoritas penduduk Kecamatan Tegaldlimo memeluk agama Hindu karena daerahnya yang berdekatan dengan Pulau Bali, bahkan sebagian besar wilayah Kecamatan Tegaldlimo mayoritas didiami oleh masyarakat suku Bali dengan menggunakan bahasa Bali sebagai percakapan sehari-hari mereka, meskipun Kecamatan Tegaldlimo masih termasuk ke dalam wilayah Pulau Jawa. Kecamatan Tegaldlimo berada di Semenanjung Blambangan yang menjorok ke Samudera Hindia dan sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh Taman Nasional Alas Purwo.

Geografi

Kecamatan Tegaldlimo memiliki luas wilayah 80,51 Km2 yang menjadikannya sebagai kecamatan terluas di Kabupaten Banyuwangi, kemudian kecamatan ini terbagi menjadi 9 desa. Wilayah kecamatan ini dilewati beberapa sungai seperti Sungai Kali Pahit (Kalipait) dan Sungai Bangeran.

Sejarah

Pada masa Hindia Belanda, wilayah Tegaldlimo pada awalnya merupakan sebuah kawedanan dari Kadipaten Blambangan yang dipimpin oleh seorang wedono. Ketika terjadi pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda yang dimulai di Pulau Jawa pada tahun 1942, Kawedanan Tegaldlimo diubah menjadi sebuah kemantren yang dipimpin oleh seorang mantri.[2] Kemantren ini didirikan atas mufakat 5 desa dipimpin oleh seorang mantri polisi bernama Wiryo Adjmojo sampai tahun 1949. Sekitar tahun 1947 Pemerintah Kolonial melaksanakan pemerintahan di Kemantren tersebut. Sehingga pemerintahan kemantren yang dibentuk sebelumnya, dibubarkan pada 1948. Kemantren lalu berdiri lagi pada tahun 1949 di bawah naungan Kecamatan Purwoharjo

Berikut adalah daftar Mantri Tegaldlimo sejak 1946:

No Nama Periode
1 R. Prabaseno 1946 - 1949
2 M. Ngabei 1949 - 1952
3 Suwarno 1952 - 1954
4 R. Suwarno 1954 - 1956
5 M. Margono 1956 - 1965
6 R. Sungkono 1965 - 1968

Karena dengan luas wilayah yang besar dan penduduk yang semakin banyak maka pemerintah berinisiatif mengubah status Tegaldlimo dari Kemantren menjadi Kecamatan. Perubahan ini menjadikan kecamatan baru ini memiliki 9 desa (sebelumnya 7 desa) hingga saat ini. Kantor Camat pun dibangun dengan dana milik desa (bondo deso)

Pemerintahan

Pemerintahan Kecamatan Tegaldlimo berada di Kantor Camat Tegaldlimo yang beralamat di Jalan Koptu Ruswadi 12, Tegaldlimo.

Daftar Camat

Berikut adalah daftar Camat Tegaldlimo sejak 1968:

No Nama Periode
1 Sumuharjo 1968 - 1970
2 M. Jamilun 1970 - 1973
3 Modo 1973 - 1978
4 Sutejo 1978 - 1980
5 Wim Armaya 1980 - 1984
6 Drs. Sugiarno 1984 - 1986
7 Kasim, BA 1986 - 1987
8 Drs. Hendrawan Sutopo 1987 - 1991
9 Drs. Sugiharto 1991 - 1993
10 Pustrali Sembiring, SH 1993 - 1996
11 Timbul Basuki, BA 1996 - 1997
12 Drs. Abin Hidayat 1997 - 1999
13 Puji Utomo, SH 1999 - 2003
14 Suyitno 2003 - 2004
15 Suryanto, S.Sos., MM 2004 - 2007
16 M. Junaidi, SH., MH 2007 - 2010
17 Megawan Mashari, S.Sos 2010 - 2011
18 Drs. Ahmad Laini, M.Si 2011 - 2016
17 Megawan Mashari, S.Sos 2016 -
18 Drs. Sigit Harijanto
19 Mujiono, S.A.P 2022-Sekarang

Pembagian administratif

Kecamatan Tegaldlimo terdiri dari 9 desa yakni:

Selain itu, Kecamatan Tegaldlimo juga terdiri dari 26 dusun (pedukuhan), 500 Rukun Tetangga (RT) dan 57 Rukun Warga (RW)

Pendidikan

Lembaga Pendidikan yang ada di Kecamatan Tegaldlimo adalah sebagai berikut:

SD Sederajat

  • SD Negeri 1 Kalipait
  • SD Negeri 1 Kedungasri
  • SD Negeri 1 Kedunggebang
  • SD Negeri 1 Kedungwungu
  • SD Negeri 1 Kendalrejo
  • SD Negeri 1 Purwoagung
  • SD Negeri 1 Tegaldlimo
  • SD Negeri 1 Wringinpitu
  • SD Negeri 2 Kalipait
  • SD Negeri 2 Kedungasri
  • SD Negeri 2 Kedunggebang
  • SD Negeri 2 Kedungwungu
  • SD Negeri 2 Purwoagung
  • SD Negeri 2 Purwoasri
  • SD Negeri 2 Tegaldlimo
  • SD Negeri 3 Kalipait
  • SD Negeri 3 Kedungasri
  • SD Negeri 3 Kedunggebang
  • SD Negeri 3 Kedungwungu
  • SD Negeri 3 Kendalrejo
  • SD Negeri 3 Purwoasri
  • SD Negeri 3 Tegaldlimo
  • SD Negeri 4 Kalipait
  • SD Negeri 4 Kedunggebang
  • SD Negeri 4 Kedungwungu
  • SD Negeri 4 Kendalrejo
  • SD Negeri 4 Tegaldlimo
  • SD Negeri 4 Wringinpitu
  • SD Negeri 5 Kedungasri
  • SD Negeri 5 Tegaldlimo
  • SD Negeri 5 Wringinpitu
  • SD Negeri 6 Kedunggebang
  • SD Negeri 6 Wringinpitu
  • SD Negeri 7 Kedunggebang
  • SDLB PGRI Tegaldlimo

SMP Sederajat

  • SMP Negeri 1 Tegaldlimo
  • SMP Negeri 2 Tegaldlimo
  • SMP 17 Agustus 1945 Tegaldlimo
  • SMP PGRI 17 Tegaldlimo
  • SMP PGRI 2 Tegaldlimo
  • SMP Tri Bhakti Tegaldlimo
  • SMPLB PGRI Tegaldlimo

SMA Sederajat

  • SMA Negeri 1 Tegaldlimo
  • SMA PGRI 5 Tegaldlimo
  • SMK 17 Agustus 45 Tegaldlimo

Batas

Kecamatan Tegaldlimo memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara Kecamatan Muncar dan Selat Bali, Provinsi Bali
Timur laut Selat Bali, Provinsi Bali
Timur Selat Bali, Provinsi Bali
Tenggara Samudra Hindia
Selatan Samudra Hindia
Barat daya Samudra Hindia
Barat Kecamatan Purwoharjo
Barat laut Kecamatan Cluring

Galeri

Referensi

  1. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  2. ^ Mursidi, A., dan Soetopo, D. (Juli 2021). Andriyanto, ed. Toponimi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi Pendekatan Historis (PDF). Klaten: Penerbit Lakeisha. hlm. 118–119. ISBN 978-623-6322-59-8. 

Pranala luar