Lompat ke isi

Surat Yudas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 05.59 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 53 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q131466)

Surat Yudas merupakan salah satu dari kumpulan surat rasuli yang terakhir pada bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen.[1] Surat ini ditulis untuk memperingatkan para pembacanya supaya waspada terhadap guru-guru palsu yang menyebut dirinya Kristen.[2] Dalam surat yang pendek ini, yang isinya mirip dengan surat Petrus yang kedua, penulis memberi dorongan kepada para pembacanya supaya terus berjuang untuk iman.[2]

Pada awal abad ke-3, surat Yudas tersebar luas di kalangan umat Kristen, tetapi selanjutnya sampai abad ke-4 jarang dikutip oleh bapa gereja.[1] Eusebius dari Kaisarea mencatat bahwa ada sejumlah jemaat yang tidak mengakui keaslian surat ini, meskipun pada abad ke-5 surat ini mulai dipakai lagi oleh gereja.[1]

Surat Yudas hanya terdiri dari 1 pasal, yang dibagi dalam 25 ayat.

Penulis

Di awal surat ini tertera nama penulisnya: "Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus".[3][4] Ada sejumlah nama Yudas yang lain dalam Alkitab bagian Perjanjian Baru, kebanyakan percaya bahwa Yudas, saudara Yesus[5] merupakan penulis surat Yudas, meskipun dalam keseluruhan surat Yudas, tidak pernah disinggung mengenai relasi khusus dengan Yesus, selain sebagai "hamba Yesus Kristus."[1] Dengan demikian, Yakobus yang dimaksudkan adalah Yakobus, saudara lain dari Yesus Kristus[5] yang tertera namanya dalam Yakobus 1:1 sebagai penulis surat Yakobus dan merupakan kepala jemaat perdana di Yerusalem, tetapi bukan rasul Yakobus bin Alfeus.[1]

Waktu Penulisan

Surat Yudas ditulis dalam jangka waktu antara penulisan Surat Yakobus dan penulisan Surat 2 Petrus.[1] Surat Yakobus diperkirakan ditulis sebelum tahun 62 Masehi, karena Yakobus mati syahid pada tahun itu[1] sedangkan rasul Petrus diduga mati syahid tahun 64-67 Masehi. Jadi disimpulkan surat Yudas ini ditulis antara tahun 62-67 Masehi.[1] Ada juga yang berpendapat bahwa Surat Yakobus ditulis sekitar tahun 80/90 Masehi dan Surat 2 Petrus tahun 125 Masehi, sehingga diduga surat Yudas ditulis tahun 100 Masehi.[1]

Konteks Penerima

Di awal surat tertulis "kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus."[3]. Jelas bahwa surat ini ditujukan secara khusus kepada sekelompok murid-murid Yesus yang "terpanggil", "dikasihi" dan "dipelihara", bukan kepada orang luar.[6]

Surat Yudas memiliki ciri menggunakan kepustakaan apokrif Yahudi.[7] Sebagai seorang Yahudi, penulis surat Yudas bisa dengan bebas memanfaatkan Perjanjian Lama dan beberapa kitab dari tradisi Yahudi.[1]

Ayat-ayat terkenal

  • Yudas 1:20: Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
  • Yudas 1:21: Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Muatan Teologi

Kemusnahan Sodom dan Amora (Gomora), John Martin, 1852.

Dalam surat Yudas, terdapat penekanan terhadap tema penghakiman.[8] Yudas mengutip perkataan Henokh yang mengatakan bahwa Tuhan akan melaksanakan penghakiman pada hari kedatangannya (Yudas 1:14–15).[8] Ia berbicara tentang malaikat-malaikat yang tidak taat yang ditahan olehnya dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar (Yudas 1:6).[8] Kehancuran Sodom dan Gomora dikutip sebagai contoh dari hukuman siksaan api kekal (Yudas 1:7).[8]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.371.
  2. ^ a b Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 2. Bandung: Bina Media Informasi. Hal. 64.
  3. ^ a b Yudas 1:1
  4. ^ M. E . Duyverman. 1992. Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hal. 204.
  5. ^ a b Matius 13:55; Markus 6:3
  6. ^ Bill Cowder. The Danger of False Teachers. Insight from Jude. Grand Rapids, Michigan: RBC Ministries. 2011.
  7. ^ D. Guthrie, dkk. 2003. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. hal.884.
  8. ^ a b c d (Indonesia)Donald Guthrie. 1992. Teologi Perjanjian Baru 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm.217.

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link GA