Jembatan Sakalibel
Jembatan Sakalibel | |
---|---|
Kategori bangunan hikmat: jembatan | |
Letak | |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Brebes |
Kecamatan | Bumiayu |
Posisi | Di dekat Stasiun Bumiayu, di atas Kali Keruh |
Sejarah | |
Tahun dibuka | 1917 |
Informasi bangunan | |
Operator | Daerah Operasi V Purwokerto |
Panjang jembatan | 298 m |
Letak | km 313+434 |
Nomor bangunan hikmat | 1153 |
Layanan |
|
Jembatan Sakalimolas, Sakalimalas, atau Sakalibel (dari bahasa Jawa: saka, tiang; limalas, lima belas) adalah sebutan untuk jembatan kereta api bertiang lima belas, yang melintang di atas Sungai Keruh, Bumiayu, Brebes. Jembatan ini bernama asli Jembatan Kali Keruh dan merupakan jembatan kereta api terpanjang di Daerah Operasi V Purwokerto ini memiliki nomor bangunan hikmat 1153 dan terletak sekitar satu kilometer dari arah timur Stasiun Bumiayu di jalur tengah Pulau Jawa. Dengan panjang sekitar 298 m dan dilatarbelakangi oleh pemandangan pegunungan, Sakalimolas populer sebagai tempat berburu foto, terutama para pecinta kereta api (railfans). Apalagi setelah dibangunnya jalan lingkar luar kota Bumiayu yang melintas di kolong Sakalimolas.[butuh rujukan]
Pada 18 Maret 1972, salah satu pilar Jembatan Sakalibel runtuh karena aliran deras dan luapan Sungai Keruh. Pada saat itu, sebuah kereta akan melintasi jembatan yang runtuh tersebut. Beruntung, kereta tersebut berhasil diberhentikan oleh warga Desa Adisana yang mengingatkan masinis perihal adanya jembatan yang runtuh. Atas upaya warga tersebut, Pemerintah Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada 6 perwakilan warga Desa Adisana pada 28 Maret 1972 dengan memberikan hadiah berupa piagam penghargaan dan uang sebesar 30.000 rupiah. Selain itu, mereka juga mendapat hadiah dari Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) berupa tiket kereta api gratis ke seluruh jurusan dan hadiah dari Presiden Soeharto berupa 6 ekor kerbau. Dan, sebagai wujud terima kasih kepada warga Desa Adisana, Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Sekolah Dasar Negeri 1 Adisana yang terletak tidak jauh dari Jembatan Sakalibel.[1]
Sementara, pilar beton yang runtuh pada Jembatan Sakalibel diganti dengan pilar baja. Proses perbaikan jembatan berlangsung hingga Juli 1972 meskipun Jembatan Sakalibel telah dapat dilintasi oleh kereta api pada Juni 1972 dan diresmikan pada 16 Juni 1972 oleh Menteri Perhubungan Frans Seda bersamaan dengan peresmian SDN 1 Adisana.[1]
Seiring dengan pembangunan jalur ganda kereta api antara Purwokerto dan Prupuk, Jembatan Sakalibel yang menggunakan rangka baja tersebut digantikan dengan bangunan baru berkonstruksi beton dan berganti nama menjadi Sakanenem.[2] Jembatan beton baru itu sekaligus memuat dua jalur rel, sedangkan jembatan lama tidak difungsikan lagi.
Data Teknis
[sunting | sunting sumber]BH 1153 | |
---|---|
Nama Sungai | Keruh |
Panjang | 298 m |
Tahun pemasangan | 1917 |
Diperkuat tahun | 1968, 1972, 1997 |
Konstruksi | Besi baja dengan rasuk rangka lalu lintas atas |
Letak | km 313+434 antara St. Bumiayu - St. Kretek, Jawa Tengah |
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Proses pembangunan jembatan Sakalibel, ca. 1914
-
Pembangunan jembatan Sakalibel yang melintasi Kali Keruh, 1915
-
Potret jembatan Sakalibel dari kereta yang melintas, 2012
-
Jembatan Sakalibel dengan kondisi rel yang telah dicabut
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Runtuhnya Jembatan Sakalibel, 1972". Roda Sayap. 7 Agustus 2022. Diakses tanggal 8 Agustus 2022.
- ^ Majalah Kereta Api Edisi November 2009, 40: 8-9
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pikiran Rakyat OL: PT KA Kelola Jembatan Sakalibel Jadi Objek Wisata[pranala nonaktif permanen]
7°14′14.8″S 109°00′59.5″E / 7.237444°S 109.016528°E