Komunikasi teknologi
Artikel ini sedang dalam perbaikan. Untuk menghindari konflik penyuntingan, mohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan. Halaman ini terakhir disunting oleh Edai Endratno (Kontrib • Log) 3358 hari 831 menit lalu. |
Pengguna ini sedang mengerjakan proyek sekolah dan universitas di Wikipedia. |
Pengertian Teknologi
Teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Perancis yaitu La Teknique yang berarti suatu konsep yang dibuat sebagai upaya proses perwujudan secara rasional. Pemahaman rasional disini ialah suatu proses yang dapat dilakukan secara berulang-ulang atau berkali-kali. Teknologi merupakan modifikasi manusia yang dikembangkan dari teknologi yang sudah ada secara alami yang kemudian diproses kedalam media sesuai kebutuhannya masing-masing.
Menurut A. Grant teknologi dapat dijelaskan dengan menggunakan perspektif payung Grant atau yang lebih dikenal dengan the umbrella perspective dimana terdapat dua aspek yang sangat menonjol pada teknologi komunikasi yaitu Hardware dan software-nya. Hardware atau perangkat keras merupakan pondasi utama didalam sistem teknologi komunikasi, dapat dibuktikan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang tidak lepas dari hardware-nya. Setelah itu dikembangkan sistem software sebagai message atau pengantar pesan dari teknologi komunikasi tersebut.[1]
Rogers (1986) membuat definisi hardware dan software tentang kaitannya pada teknologi komunikasi yaitu tentang adanya hardware, organizational structures, dan social values dari kumpulan individu, proses, serta pertukaran informasi dari individu satu ke individu yang lainnya.[2] Ada faktor lain yang lebih besar yang dikemukakan oleh Ball-Rokeach (1982), Rokeach menjelaskan tentang media system dependency theory yang secara harfiahnya adalah teori ketergantungan seistem media. Dalam teorinya tersebut dijelaskan bahwa komunikasi dapat kita pahami dengan menggunakan analisis relasi ketergantungan yang dimulai dari berbagai tingkatan, termasuk level individu, organisasi , dan sistem. Dalam sistem ini Rokeach mengidentifikasikannya kedalam 3 (tiga) analisa diantaranya, the media system (sistem media), the political system (sistem politik), dan the economic system (sistem ekonomi).[3]
Umbrella Perspective on Communication Technology dapat dijelaskan sebagai berikut: hardware dan software berada pada tingkatan paling bawah, sedangkan di tingkatan kedua ditempati oleh organizational infrastructure yang menjelaskan bahwa kelompok / lembaga yang mempunyai andil dalam terciptanya produksi dan distribusi teknologi. Kemudian pada tingkatan yang paling atas adalah social system yang meliputi 3 analisa yang dikemukakan oleh Ball-Rokeach yaitu the media system, the political system, dan the economic system. Dan pada pegangan payung terdapat individual user atau pengguna itu sendiri, implikasinya adalah hubungan yang didiperoleh dari user dan teknologi yang digunakan harus diteliti sampai pada akhirnya bisa menangani teknologi itu dengan sendirinya. Ada beberapa faktor yang harus di identifikasi pada masing-masing tingkatan sebagai dampak dari hadirnya teknologi pada saat ini, faktor-faktor tersebut diantaranya enabling factors, limiting factors, motivating factors, dan inhibiting factors. Ke empatnya mempunyai peranan dalam penyebaran teknologi.
A.E. Grant menjelaskan tentang faktor-faktor tersebut dalam kaitannya dengan teknologi komunikasi berikut dintaranya:
- Yang di mulai dari enabling factors. Faktor tersebut menjelaskan tentang kemungkinan penerapan teknologi itu dapat terjadi, sebagai contoh dia menemukan fakta tentang adanya jaringan yang disalurkan dari kabel sebagai saran penyampaian kepada televisi, sehingga televisi tersebut dapat menyalurkan berbagai macam siaran. Dapat dikatakan juga bahwa enabling factors sebagai kategori perangkat keras (hardware). Enabling factors juga dapat dikaitkan dengan tingkatan sistem politik, hal ini disebabkan oleh keputusan para pengambil keputusan untuk mengirimkan berbagai spektrum kanal dari perusahaan-perusahaan untuk keperluan telepon selular. Salah satu cara yang digunakan untuk menganalisis teknologi komunikasi ialah dengan cara membuat daftar yang membahas tentang faktor apa saja yang terdapat pada masing-masing tingkatan dalam perspektif payung A.E. Grant yang tujuannya utk memastikan komunikasi mempuyai tempat paling utama dalam kaidah teknologi.[4]
- Limiting factors merupakan faktor yang berlawanan dari enabling factors, faktor ini lebih condong pada faktor yang menciptakan hambatan bagi para pengguna atau lembaga dalam menimbulkan dampak pada teknologi karena ada keterbatasan. Jika menggunakan contoh yang sama dengan contoh telivisi diatas ialah limiting factors memiliki skala yang besar dalam artian teknologi tersebut mempunyai jaringan kabel yang bertujuan untuk meningkatkan saluran televisi yang bisa dihubungkan kerumah-rumah, namun pada umumnya jaringan tersebut bersifat analog yang tidak bisa menyalurkan lebih dari 100 siaran acara televisi. Mungkin bagi pengguna televisi 100 siaran sudah lebih dari cukup, namun bagi programmer merupakan suatu hambatan yang menghalangi mereka membuat program baru ke dalam jaringan televisi tersebut. Dalam kaidah tingkatan sistem politik yang membahas tentang perusahaan telepon seluler para penentu keputusan hanya memberikan ijin kepada beberapa perusahaan saja untuk memenuhi ekspektasi pasar. Dengan kata lain A.E Grant menjelaskan limiting factors dalam perspektif payungnya dengan membatasi sistem adopsi, pengunaanya atau dampak yang diterima dari teknologi komunikasi tersebut.[5]
- Motivating factors mempunyai sifat yang lebih kompleks dari kedua faktor sebelumnya, faktor ini lebih memungkinkan terjadinya adopsi dalam teknologi. Teknologi hadir bukan karena semata-mata dia hadir dengan sendirinya, melainkan melebihi itu, individu, organisasi, dan sistem sosial harus bisa mengambil manfaat dengan adaya teknologi itu. Jika diangkat dari contoh perusahaan telepon diatas, keinginan perusahaan telepon tersebut untuk meningkatkan income-nya yang di padukan dengan adanya fakta kesempatan untuk bertumbuh menjadi perusahaan penyedia layanan jasa telepon yang besar dilihat dari besarnya hasrat yang ditimbulkan masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi.[6]
- Inhibiting factors merupakan faktor yang sangat bertolak belakang dengan motivating factors, faktor ini tidak memperoleh manfaat dalam mengadopsi teknologi komunikasi. Contohnya terdapat pada software yang meng-update suatu informasi yang baru menjadi lebih cepat dibandingkan teknologi yang sudah ada sebelumnya, namun hanya menyediakan konten lama yang sudah konsumen miliki dari sumber yang lainnya. Salah satu faktor lainnya dalam inhibiting factors adalah masalah biaya, pengguna harus menanggung biaya layanan teknologi komunikasi apakah sudah sesuai dengan anggaran biayanya tersebut serta memikirkan teknologi lainnya sebagai pesaingnya / kompetitornya. Kompetitor dari teknologi lainnya merupakan salah satu hambatan atau penghalang yang harus dihadapi oleh teknologi yang memang sudah ada sebelumnya. Dan dapat diperkirakan akan lebih banyak inhibiting factors dibandingkan dengan motivating factors dalam semua bentuk teknologi komunikasi apapun.[7]
Penjelasan terakhir tentang perkenalan atau pengoperasian teknologi dalam teori perspektif payung A.E. Grant dengan menggunakan faktor lainnya. Faktor tersebut ialah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal dapat dipengaruhi dari lingkungan disekitarnya sedangkan faktor internal dapat diperoleh dari diri sendiri.
Analog
Analog dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diterima dan dirasakan dengan panca indera kita dan sifat analog seperti serupa akan tetapi tidak sama, didalam teknologi berbagai teknologi awal dibuat untuk menyerupai bentuk aslinya sehingga memerlukan banyak teknologi untuk memperoleh hasil akhir yang dicapai. Jika dalam perspektif komunikasinya analog merupakan komunikasi tatap muka yang mengharuskan masing-masing individu saling bertemu dalam satu ruang dan waktu yang sama. Contoh analog dalam perspektif masyarakat antara lain : interaksi sosial, relasi sosial, jaringan sosial, struktur hirarki dan keberpihakan.
Teknologi Analog
Teknologi analog dapat didefinisikan sebagai teknologi yang masih mengacu pada sistem manual. Dalam prosesnya teknologi ini mengacu pada proses pengiriman sinyal yang diterima dari gelombang elektromagnetik yang kemudian ditransmisikan kedalam suara dan gambar dalam bentuk continuous varying atau disebut juga dengan gelombang yang bersifat kontinu. Sebagai contoh, telepon rumah merupakan salah satu bentuk teknologi analog. Melalui gelombang yang dikirim dengan satuan kecepatan hertz (HZ) yang di konversi kedalam bentuk suara sehingga akan menghasilkan frekuensi suara yang diterima oleh penerimanya. Dalam perspektif komunikasi teknologi analog dapat dikategorikan sebagai teknologi komunikasi yang efektif, sebagai contoh teknologi komunikasi analog dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi yang terjalin 2 arah secara face to face tentunya akan lebih efektif karena pada saat itu kita bisa mengetahui dan merasakan bahasa tubuh lawan komunikasi kita secara lebih jelas.
Digital
Digital dapat didefinisikan sebagai suatu konsep yang didasari dari 0 dan 1 yang mendeskripsikan antara off dan on. Proses penjabaran ini didasari menggunakan logika algoritma. Digital dapat melakukan semua proses secara bersamaan seperti misalnya proses produksi, distribusi dan konsumsi yang kesemuanya dapat dilakukan dalam satu sistem. Jika dalam perspektif komunikasinya digital merupakan komunikasi yang disaranai oleh media (bermediasi), seperti misalnya jika ingin berkomunikasi jarak jauh yang dibatasi oleh ruang dan waktu yang berbeda maka media komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan media telekomunikasi atau internet. Contoh digital dalam perspektif masyarakat antara lain: interaksi semu, jaringan kolegial, struktur horizontal serta netralitas.
Teknologi Digital
Teknologi digital yaitu teknologi yang dioperasikan dengan menggunakan sistem komputerisasi, sistem tersebut didasari dari bentuk informasi sebagai nilai numeris 0 dan 1 yang mengidentifikasikan tombol hidup dan mati. Teknologi digital juga dapat dikatakan teknologi nirkabel, maksudnya adalah teknologi ini memanfaatkan signal sebagai sarana penghubung kepada medianya sebagai penyampai pesan. Signal digital mempunyai keistimewaan tersendiri bahwa kecepatan yang di kirimkan oleh signal tersebut melebihi kecepatan cahaya yang mana sistem ini tidak ditemukan dalam teknologi analog. Teknologi digital dalam perspektif komunikasi merupakan sistem penyampaian yang efisien, komunikasi menjadi lebih dinamis tanpa terhalang oleh ruang dan waktu. Contoh manfaat teknologi digital dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan perantara internet, ada berbagai aplikasi internet yang menyediakan sarana video call atau chatting dalam menciptkan terjalinnya komunikasi dua arah. Namun pada hakikatnya komunikasi menggunakan teknologi digital bermuara pada penyampaian atau hasil yang diterima secara analog, perlu diketahui bahwa teknologi digital merupakan jembatan dalam mengirimkan data baik visual atau tulisan melalui gelombang signal, namun pada akhirnya hasil yang diterima oleh si penerima adalah analog, karena hasilnya dapat kita terima oleh panca indera kita.
Komunikasi
Komunikasi berpangkal dari perkataan latin yaitu communis yang secara harfiah adalah membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Terdapat makna lain dari bahasa latin lainnya tentang komunikasi yaitu communico yang artinya membagi (Cherry Stuart, 1983).[8]
Harold D. Laswell menjabarkan tentang definisi komunikasi, menurutnya cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”. Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1981)[9] bahwa “komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
Unsur-Unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka dapat diperjelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi jika seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, maksudnya komunikasi dapat terjadi apabila di dukung oleh sumber, pesan, media, penerima dan efek.[10]
Sumber
Sumber sering disebut pengirim, komunikator, atau dalam bahasa inggris disebut source, sender atau encoder. Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, seperti misalnya organisasi, lembaga, atau partai.
Pesan
Pesan sering disebut juga sebagai message, content, atau information. Pesan merupakan sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima, pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi yang isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat ataupun propaganda.
Media
Media merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media mempunyai bermacam-macam bentuk, misalanya panca indera sebagai media komunikasi antarpribadi, media massa, media elektronik baik analog maupun digital.
Penerima
Penerima dapat disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggrisnya disebut sebagai audience atau receiver. Penerima merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh sumber. Penerima juga bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa juga dalam bentuk kelompok, partai atau negara.
Efek
Efek dapat dikatakan juga sebagai pengaruh, yang artinya perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek atau pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982).
Umpan Balik
Umpan balik atau tanggapan balik atau dikatakan juga sebagai feedback merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima, akan tetapi umpan balik bisa brasal dari unsure lainnya seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Sebagai contoh sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
- ^ Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press:
- ^ Everett M. Rogers (1986), Communication Technology. The New Media in Society. The Free Press, New York.
- ^ DeFleur, Melvin. L., and Sandra Ball-Rokeach (1982), Theories of Mass Communication. Longman, London.
- ^ Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press:
- ^ Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press:
- ^ Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press:
- ^ Grant, A. E. & Meadows, J. H. (2010). Communication Technology Update and Fundamentals. 12th Edition. Focal Press:
- ^ Stuart,Teresa M. The Communication Process. Institute of Development Communication, University of the Philipines. 1987
- ^ D. Lawrence Kincaid (1981). Communication Network: Towards a new paradigm for research. Free Press, New York.
- ^ Cangara, Hafied (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Pt RajaGrafindo Persada, Jakarta.