Filipi 4
Filipi 4 | |
---|---|
Kitab | Surat Filipi |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 11 |
Filipi 4 (disingkat Flp 4) adalah bagian terakhir dari Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus dan Timotius.[3]
Teks
- Surat aslinya dalam bahasa Yunani dan ditujukan kepada jemaat gereja di kota Filipi.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Codex Vaticanus (ditulis tahun ~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Freerianus (~450 M; terlestarikan ayat 3-6, 13-15)
- Codex Claromontanus (~550 M)
- Pasal ini dibagi atas 23 ayat.
- Berisi nasihat-nasihat kepada jemaat.
Struktur
Pembagian isi pasal:
- Filipi 4:1–9 = Nasihat-nasihat terakhir
- Filipi 4:10–20 = Terima kasih atas pemberian jemaat
- Filipi 4:21–23 = Salam
Ayat 3
- Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.[4]
- "Klemens" menurut tradisi adalah uskup Klemens dari Roma yang juga dikenal sebagai Paus Klemens I.
- "Kitab kehidupan" merupakan rujukan yang disebut juga dalam Wahyu kepada Yohanes 3:5; 20:12 dan 15, yaitu
- "setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api"[5]
Ayat 4
- Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah![6]
Orang percaya harus bersukacita dan memperoleh kekuatan dengan mengingat akan kasih karunia dan dekatnya Tuhan serta janji-janji-Nya (lihat Filipi 1:4).[7]
Ayat 5
- Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat![8]
Orang Kristen harus percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus dapat datang sewaktu-waktu. Perjanjian Baru menyatakan bahwa kedatangan Kristus "sudah dekat" (lihat Lukas 12:35–40) karena itu, orang percaya harus selalu siap sedia, bekerja, dan berjaga-jaga (Matius 24:36; 25:1–13; Roma 13:12–14).[7]
Ayat 6
- Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.[9]
Satu-satunya cara untuk melenyapkan kekhawatiran adalah doa, karena alasan-alasan berikut:
- 1) Oleh doa orang percaya memperbaharui kepercayaannya dalam kesetiaan Tuhan dengan menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kepada Dia yang memeliharanya (Matius 6:25–34; 1 Petrus 5:7).
- 2) Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran orang percaya sebagai akibat dari persekutuannya dengan Kristus Yesus (Filipi 4:6–7; Yesaya 26:3; Kolose 3:15).
- 3) Allah menguatkan orang percaya untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari orang tersebut (Filipi 3:20; 4:13; Efesus 3:16).
- 4) Orang percaya menerima rahmat, kasih karunia, dan pertolongan pada waktu ia memerlukannya (Ibrani 4:16).
- 5) Orang percaya yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikannya (lihat Filipi 4:11; Roma 8:28).[7]
Ayat 13
13 Bahasa Indonesia
- Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.[10]
"Dia" merujuk kepada "Kristus" sebagaimana dalam versi aslinya (bahasa Yunani). Kuasa dan kasih karunia Kristus berada pada orang percaya untuk memungkinkan mereka melakukan segala sesuatu yang Ia minta mereka lakukan.[7]
13 Bahasa Inggris
Versi Raja James (KJV)
- I can do all things through Christ which strengtheneth me.
13 Bahasa Yunani
- πάντα ἰσχύω ἐν τῷ ἐνδυναμοῦντί με Χριστῷ
Transliterasi
- panta ischyō en tō endynamounti me Christō
Terjemahan harfiah:
- Semua aku-mampu (melakukan) dalam yang* menguatkan aku (yaitu) Kristus
(*) bentuk maskulin, jadi merujuk kepada "Kristus" di akhir ayat. Tidak merujuk kepada "roh" seperti dugaan beberapa orang, karena "roh" dalam bahasa Yunani adalah kata benda "netral", bukan "maskulin".
13 Catatan
Varian tekstual: di antara ratusan naskah kuno bahasa Yunani, ada 2 naskah yang tidak memuat kata "Kristus" di akhir ayat, yaitu: Codex Alexandrinus (A - 02) dan Codex Vaticanus (B - 03). Pada Codex Sinaiticus (ℵ - 01) (naskah Alkitab terlengkap dari abad ke-4 M) juru tulis pertama tidak menyalinnya, tetapi terdapat koreksi tambahan kata "Kristus" oleh seorang korektor (dengan kode "C2").[11] Mayoritas semua naskah bahasa Yunani lain memuatnya dalam teks, demikian pula naskah bahasa Latin kuno (Vetus Latina) (abad ke-2 M), Peshitta (bahasa Suryani, abad ke-3 M), Harclean, versi Ethiopia, bahasa Spanyol Reina Valera, bahasa Italia Diodati, bahasa Inggris (Tyndale, Geneva, KJV, NKJV), Lamsa, bahasa Jerman terjemahan Luther, dan versi nama Ibrani.[12]
Referensi
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ Filipi 1:1
- ^ Filipi 4:3
- ^ Wahyu 20:15
- ^ Filipi 4:4
- ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Filipi 4:5
- ^ Filipi 4:6
- ^ Filipi 4:13
- ^ Transkrip Perjanjian Baru pada Universitas Muenster, Jerman.
- ^ Studi Tekstual Surat Filipi - Sovereign Word.
Lihat pula
- Euodia
- Klemens
- Sintikhe
- Sunsugos
- Tesalonika
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Roma 8, Ibrani 4, Wahyu 20
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Filipi 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Filipi 4
- (Indonesia) Referensi silang Filipi 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Filipi 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Filipi 4