Lompat ke isi

Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur

Koordinat: 6°21′17.64″S 106°54′36.72″E / 6.3549000°S 106.9102000°E / -6.3549000; 106.9102000
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pondok Ranggon
Negara Indonesia
ProvinsiJakarta
KotaJakarta Timur
KecamatanCipayung
Kodepos
13860
Kode Kemendagri31.75.10.1003 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3172030001 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°21′17.64″S 106°54′36.72″E / 6.3549000°S 106.9102000°E / -6.3549000; 106.9102000

Kelurahan Pondok Ranggon, Cipayung memiliki kode pos 13860

Kelurahan ini terletak di kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar ... jiwa dan luas ... km2.

TAMBANG BATU KALI PONDOK RANGGON

Sampai akibat dari Krisis sekitar tahun 1997, kelurahan ini dikenal sebagai kelurahan terkenal dengan daerah tambang batu kali sejak dibuka pada tahun 1923an. Lahan penambang batu kali terdapat di 4 kampung, yakni:

Pemasarannya diangkut melalui kereta api barang ditarik dengan Lokomotif D301 yang ditarik sampai tahun 1987 dan Lokomotif BB301 sampai tahun 1994 serta Lokomotif CC201 sampai ditutup akibat dari Krisis 1997 dengan rute ke Stasiun Kalimas, Surabaya melalui Jembatan Jalan tol Jagorawi, lalu bercabang ke Stasiun Cibubur, lalu melewati Stasiun Wanaherang, Stasiun Nambo, Stasiun Citayam, Stasiun Depok, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanahabang, Stasiun Pasarsenen, Stasiun Jatinegara, Stasiun Cikampek, Stasiun Cirebon, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Cepu, Stasiun Bojonegoro dan Stasiun Surabaya Pasarturi. Dalam lagunya, adalah: "Penambang batu kali di Pondok Ranggon", yang diciptakan oleh Iwan Fals pada tahun 1979 dan "Tambang batu kali Pondok Ranggon", yang diciptakan oleh Ebiet G Ade pada tahun 1982.

Usaha penambang batu kali beserta jalur dan keretanya ini dibuka di Desa Pondok Ranggon sejak tahun 1955-1956. Sejak dibuka, Produksi batu kali masih hanya 2.500 ton. Pada tahun 1961, Produksi batu kali meningkat menjadi 4.000 ton. Pada tahun 1965, saat terjadi Gerakan 30 September, Produksi batu kali menurun menjadi 3.500 ton.

Pada tahun 1971, Produksi batu kali meningkat menjadi 4.580 ton. Kemudian, akibat dari perubahan batas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi 661,7 km2 pada tahun 1976 (berdasarkan PPRI nomor 45/1974) Produksi batu kali meningkat menjadi 6.000 ton. Kemudian, akibat dari perubahan status menjadi kelurahan pada tahun 1978 (berdasarkan PPRI nomor 25/1978), Produksi batu kali menurun menjadi 5.000 ton. Kemudian, Pada tahun 1980, Produksi batu kali meningkat menjadi 6.500 ton. Kemudian, akibat dari kecelakaan KMP Tampomas pada awal tahun 1981, Produksi batu kali menurun menjadi 6.000 ton.

Kemudian, akibat dari Tragedi Bintaro pada tanggal 19 Oktober 1987, Produksi batu kali menurun menjadi 5.000 ton. Kemudian, akibat dari pembentukan Kecamatan Cipayung pada tahun 1990 (berdasarkan PPRI nomor 60/1990), Produksi batu kali meningkat menjadi 7.200 ton.

Kemudian, pada tahun 1994, Produksi batu kali meningkat menjadi 7.500 ton. Kemudian, saat ditutup akibat dari Krisis ekonomi hebat melanda Asia pada tahun 1997 karena pengusahanya menderita kerugian dan diberi dana dari IMF, Produksi batu kali menurun menjadi 7.000 ton.

Transportasi

Transportasi di Pondok Ranggon sudah ada sejak tahun 1930-an. Maka sarana transportasi yang diperlukan saat itu adalah kereta api lokal jurusan Wanaherang-Pondok Ranggon via Cibubur.

Angkutan dan bus kota

Transportasi umum lain

Ojek

Ojek merupakan sarana transportasi di Kelurahan Pondok Ranggon untuk menggantikan Kereta api lokal jurusan Wanaherang-Pondok Ranggon via Cibubur, yang melayani 24 jam, yang biasa melayani warga Pondok Ranggon yang hendak ke pasar, sekolah, dll.

Taksi

Taksi di Kelurahan Pondok Ranggon melayani warga kelurahan ini yang hendak ke pasar, sekolah, dll. Taksi yang melayani Kelurahan Pondok Ranggon adalah:

  • Blue Bird
  • Express
  • Dian
  • Taxiku
  • Koperasi Taxi

Perkeretaapian di Pondok Ranggon

Perkeretaapian di Kelurahan Pondok Ranggon secara resmi berada di Daerah Operasi I Jakarta. Dahulu dilewati oleh beberapa jaringan kereta api dan didominasi daerah pertambangan batu kali dan pertanian.

Jembatan kereta api

Pada tahun 1934, Jembatan kereta api di Kali Cipinang, Desa Cibubur Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor ini sudah diresmikan oleh Gubjen Hindia-Belanda yang saat itu setelah dibangun dengan biaya 5.000 gulden.

Dengan dibangunnya Jalan tol Jagorawi pada tahun 1973, maka jalur kereta api yang bermuatan tambang batu kali dari Pondok Ranggon yang ditarik Lokomotif D301 yang saat itu, melewati jalur baru yang berupa jembatan ini.

Stasiun kereta api

Stasiun Pondok Ranggon
Stasiun Pondok Ranggon
Berkas:Pondokranggon.JPG
Stasiun Pondok Ranggon yang sudah tak terpakai lagi
Lokasi
Koordinat6°21′17.64″S 106°54′36.72″E / 6.3549000°S 106.9102000°E / -6.3549000; 106.9102000
Ketinggian+ 44,9m
Operator
Letak
Jumlah peron4
Jumlah jalur8
Layanan
  • Kereta api angkutan batu kali rute Pondok Ranggon-Kalimas dan Pondok Ranggon-Semarang Poncol pp (ditutup akibat Krisis finansial Asia 1997)
  • Kereta api lokal rute Wanaherang-Pondok Ranggon (ditutup akibat Krisis finansial Asia 1997)
  • Kereta api wisata tambang (rencana dibuka Juli 2013) rute Cibubur-Pondok Ranggon pp
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1939
Ditutup2 Juli 1997
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Stasiun Pondok Ranggon (kode: POR, +44,9 m dpl.) merupakan bekas stasiun kereta api yang terletak di Jalan Haji Ipin nomor 16, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur kode pos 13860.

Sejarah

Stasiun Pondok Ranggon ini dibangun pada tahun 1936 oleh Tjiboeboer Tramweg Maatschappij dan dibuka pada tanggal 2 Agustus 1939 oleh Gubjend Hindia-Belanda yang saat itu. Pembangunan ini memudahkan pengangkutan batu kali, gula/tebu dari Pabrik gula Pondok Ranggon, kayu jati, karet, hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan penumpang dari daerah Pondok Ranggon dan sekitarnya dengan kereta api.

Saat pembukaan, jumlah yang terangkut kereta api dari Pondok Ranggon masih sedikit, yakni penumpang 200-300 orang dan barang (diantaranya batu kali dari Kali Sunter) 10-20 ton. Kemudian pada tahun 1950an, jumlah penumpang yang terangkut kereta api mencapai 550-600 orang dan barang mencapai 25-40 ton.

Kemudian pada tahun 1970an, jumlah penumpang yang terangkut kereta api mencapai 620-680 orang dan barang (diantaranya batu kali mencapai 50-60 ton.

Percabangan

Dari stasiun ini terdapat percabangan rel kereta api menuju Cibubur, tambang batu kali dan pabrik gula.

Penutupan

Pada tanggal 2 Juli 1997, akibat dari Krisis ekonomi dahsyat melanda Asia pada tahun 1997, maka produksi batu kali menurun, usaha batu kali, stasiun kereta api beserta jalurnya ditutup dan sehingga pengusaha mengalami kerugian serta diberi dana dari IMF sebesar $9,8 juta.

Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error.

Yang berada di kelurahan ini

Di kelurahan ini terdapat rumah makan Padang, rumah makan Taman Arwana Cibubur, bioskop untuk menonton sejarah pertambangan batu kali di Pondok Ranggon, mall, sarana hiburan, beberapa perumahan dan sekolah-sekolah.

Salah satunya adalah Rumah makan Taman Arwana Cibubur, yang letaknya hampir 1,5 km dari bekas bangunan Stasiun Cibubur, adalah tempat pemberhentian kereta api barang yang mengangkut hasil pertambangan, sampah, gula, garam, semen, pupuk PUSRI, minyak Pertamina, bahan kimia dan bahan peledak di era Orde baru sampai ditutup akibat dari Kerusuhan dan Krisis moneter pada tahun 1998. Luasnya adalah 6,2 ha. Rumah makan ini dibangun pada tahun 2005 di lahan eks tambang batu kali. Bangunan parkiran, rumah makan, toilet dan musholla ini dibangun di eks lahan tambang batu kali seluas 4 ha, area permainan ini dibangun di eks lahan tambang batu kali seluas 2 ha dan danau ini dibangun di eks galian batu kali seluas 1,2 ha.

Batas wilayah

Kelurahan ini berbatasan dengan:

Utara Mabes TNI dan Kelurahan Cilangkap
Timur Kecamatan Jatisampurna (Bekasi)
Selatan Kelurahan Harjamukti (Depok)
Barat Kelurahan Munjul dan Cibubur

Sejarah Kelurahan Pondok Ranggon

Berdirinya Kelurahan Pondok Ranggon tak lepas dari ditemukan tambang batu kali di Kali Sunter pada tahun 1918 dan pembangunan Pabrik gula di daerah ini pada tahun 1899.

Desa Pondok Ranggon merupakan pemekaran dari Desa Sukatani pada tahun 1969 yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat nomor: 18/1969 tanggal 4 April 1969 tentang pembentukan desa-desa masing-masing di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, Bekasi, Bogor, Karawang, Cirebon, Bandung, Majalengka, Cianjur, Garut dan Sumedang dalam Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Dulunya Desa Pondok Ranggon masuk ke dalam wilayah Kecamatan Cimanggis, Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. Namun sejak awal tahun 1975, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor: 45/1974 tentang Perubahan batas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, beserta 3 desa lainnya, Desa ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya Jakarta Timur dengan kode pos 16960.

Sejak tahun 1978, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor: 25/1978 tentang Pembentukan wilayah kotamadya dan kecamatan dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Desa ini ditingkatkan status menjadi kelurahan dan berubah nama menjadi Kelurahan Pondok Ranggon dengan kodepos 13860 sampai dengan sekarang.

Dahulu, kelurahan ini termasuk dalam kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya Jakarta Timur. Namun pada tahun 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor: 60/1990 tentang Pembentukan 13 kecamatan di wilayah DKI Jakarta, terjadi pemekaran wilayah kecamatan Pasar Rebo menjadi 3 kecamatan, yakni kecamatan Pasar Rebo, kecamatan Ciracas dan kecamatan Cipayung, besertaan dengan 7 kelurahan lainnya, maka kelurahan ini termasuk ke dalam kecamatan Cipayung.

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.