Lokomotif DD52
Artikel ini tidak memiliki bagian pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia. (2011) |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Data teknis | |
---|---|
Sumber tenaga | Uap |
Produsen | Werkspoor, Belanda |
Nomor seri | DD52 |
Model | DD52 |
Tanggal dibuat | 1902 |
Jumlah dibuat | 28 unit |
Spesifikasi roda | |
Notasi Whyte | 2-8-8-0 |
Susunan roda AAR | 1-D-D |
Klasifikasi UIC | (1D')D' |
Dimensi | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Diameter roda | 850 mm |
Panjang | 20.737 mm |
Lebar | 2.670 mm |
Berat | |
Berat kosong | 133 ton |
Bahan bakar | |
Jenis bahan bakar | Kayu jati |
Sistem mesin | |
Ukuran silinder | 340 mm x 370 mm |
Kinerja | |
Kecepatan maksimum | 50 km/h |
Daya mesin | 1850 hp |
Jari-jari lengkung terkecil | 170 m |
Lain-lain |
Lokomotif DD 52 adalah salah satu lokomotif mallet yang berada di Indonesia.
Walaupun lokomotif uap CC 10 sudah dapat memenuhi kebutuhan angkutan barang di jalur kereta api yang melalui pegunungan di Jawa Barat namun perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) masih membutuhkan lokomotif dengan daya yang lebih kuat dari lokomotif yang sudah ada dan mampu berbelok dengan mulus pada tikungan yang tajam pada jalur pegunungan di Jawa Barat. Tugas ini dipercayakan kepada lokomotif DD 50, DD 51 dan DD 52. Lokomotif uap DD 50, DD 51 dan DD 52 merupakan lokomotif tipe Mallet generasi ketiga, keempat dan kelima yang beroperasi di Indonesia. Ketiga seri lokomotif uap tersebut memiliki susunan roda 2-8-8-0. Lokomotif DD 50 memiliki berat 133 ton, panjang 20.737 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Lokomotif DD 51 memiliki daya berat 137 ton, panjang 20.737 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Lokomotif DD 52 memiliki daya 1850 hp (horse power), berat 136 ton, panjang 20.792 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 50 km/jam. Dengan spesifikasi teknis yang seperti itu maka lokomotif DD 50, DD 51 dan DD 52 merupakan lokomotif uap terbesar yang pernah beroperasi di Indonesia.
Pada tahun 1916, SS memesan 8 unit lokomotif DD 50 pabrik ALCO (American Locomotive Company, Amerika Serikat). Kemudian pada tahun 1919, SS kembali memesan 12 unit lokomotif DD 51 ke pabrik ALCO dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD 50 namun dengan design teknis yang lebih baik. Lokomotif DD 50 dan DD5 1 mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Pada tahun 1923, SS kembali memesan 10 unit lokomotif DD 52 dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD 50/DD 51 namun dengan kecepatan maksimum yang lebih tinggi yaitu 50 km/jam. Namun pemesanan lokomotif DD 52 ini dilayangkan kepada 3 (tiga) pabrik lokomotif di Eropa (Hanomag/Jerman, Hartmann/Jerman and Werkspoor/Belanda).
Yang patut disayangkan adalah DD 50, DD 51 dan DD 52 saat ini hanya dapat dilihat fotonya saja karena semuanya sudah punah dirucat.
Lihat pula
- Dipo lokomotif
- Diesel elektrik
- Industri Kereta Api
- Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
- Kereta Api Indonesia
- Kereta api ringan
Pranala luar
- (Indonesia) Data teknik lokomotif BB 203
- (Indonesia) Daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)