Lompat ke isi

Kota Tanjungbalai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Tanjungbalai
Logo resmi Kota Tanjungbalai
Motto: 
Balayar Satujuan Batambat Satangkahan
Peta Kota Madya Tanjungbalai
Peta Kota Madya Tanjungbalai
IbukotaTanjungbalai
Pemerintahan
 • Wali KotaM. Syahrial, SH, MH
 • WakilDrs. Ismail
Luas
 • Total60,52 km2 (23,37 sq mi)
Populasi
 (2015[1])
 • Total169.084
 • Kepadatan2,552/km2 (6,610/sq mi)
 Islam 70.14%
Buddha 19.70%
Kristen Protestan 8.11%
Katolik 1.01%
Hindu 0.02%
Konghucu 0.02%
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 623
Situs webwww.tanjungbalaikota.go.id

Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan penduduk berjumlah 154.445 jiwa. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak tempuh dari Medan lebih kurang 186 KM atau sekitar 5 jam perjalanan kendaraan.

Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2 km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan.

Demografi

Hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Tanjungbalai berjumlah 154.445 jiwa yang terdiri atas 77.933 jiwa pria dan 76.512 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluknibung dengan jumlah penduduk 35.802 jiwa sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara Dengan jumlah penduduk 15.862 jiwa. Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjungbalai Per Kecamatan Tahun 2010 :

Nomor Kecamatan Penduduk/Jiwa
1 Datuk Bandar 33.797
2 Datuk Bandar Timur 26.942
3 Tanjungbalai Selatan 19.330
4 Tanjungbalai Utara 15.862
5 Sei Tualang Raso 22.712
6 Teluknibung 35.802

Agama

Mayoritas masyarakat kota Tanjungbalai beragama Islam: 85.10%, Kristen Protestan: 8.01%, Katolik: 1.01%, Budha: 5.70%, Hindu: 0.02% dan Konghucu: 0.02%, dan lainnya 0.14%.[3]

Geografi

Jembatan angkat di atas sungai Silau dekat Tanjungbalai
Tanjungbalai pada tahun 1895

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2° 58' LU dan 99° 48' BT, dengan luas wilayah 60,52 km² (6.052 ha), dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Asahan dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara Kecamatan Tanjung Balai
Timur Kecamatan Sei Kepayang
Selatan Kecamatan Simpang Empat
Barat Kecamatan Simpang Empat

Pandangan Umum

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2º58' Lintang Utara dan 99º48' Bujur Timur. Posisi Kota Tanjungbalai berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0–3 m di atas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjungbalai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelurahan. Luas wilayah Kota Tanjungbalai 6.052 Ha (60,52 km²)

No Kecamatan Kelurahan
1 Datuk Bandar Sijambi, Pahang, Sirantau, Pantai Johor, Gading
2 Datuk Bandar Timur Pulau Simardan, Bunga Tanjung, Semula Jadi, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan
3 Tanjungbalai Selatan TB Kota I, TB Kota II, Perwira-Karya, Pantai Burung, Indra Sakti
4 Tanjungbalai Utara TB Kota III, TB Kota IV, Sejahtera, Kuala Silo Bestari, Matahalasan
5 Sei Tualang Raso Muara Sentosa, Sumber Sari, Pasar Baru, Keramat Kubah, Sei Raja
6 Teluknibung Perjuangan, Pematang Pasir, Kapias Pulau Buaya, Beting Kuala Kapias, Sei Merbau

Perbankan

Sejarah

Foto udara Tanjungbalai pada tahun 1930-an
Pelabuhan Tanjungbalai pada masa Hindia Belanda
Kantor perusahaan Güntzel & Schumacher di jalan Heerenstraat di Tanjungbalai tahun 1917

Sejarah perkembangan kota ini sangat berkaitan dengan kehadiran Kesultanan Asahan, sekitar pertengahan abad ke-18, kemudian kerajaan ini dianeksasi oleh pemerintah Hindia Belanda, menjadi suatu gemeente berdasarkan Besluit Governeur General tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl. no. 284/1917, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Timur, termasuk daerah Asahan, seperti H.A.P.M., SIPEF, London Sumatera ("Lonsum"), dan lain-lain. Kota Tanjungbalai menjadi kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan yang penting artinya bagi lalu-lintas perdagangan Hindia Belanda.

Pemerintahan

Wali kota

No. Nama Masa bakti
1 Dr. Edwarsyah Syamsura 1956 - 1958
2 Wan Wasmayuddin 1958 - 1960
3 Zainal Abidin 1960 - 1965
4 Syaiful Alamsyah 1965 - 1967
5 Anwar Idris 1967 - 1970
6 Patuan Naga Nasution 1970 - 1975
7 H. Bahrum Damanik 1975 - 1980
8 Drs. H. Ibrahim Gani 1980 - 1985
9 Ir. H. Marsyal Hutagalung 1985 - 1990
10 H. Bachta Nizar Lubis, S.H. 1990 - 1995
11 Drs. H. Abdul Muis Dalimunthe 1995 - 2000
12 dr. H. Sutrisno Hadi, Sp.O.G. dan Mulkan Sinaga (wakil) 2000 - 2005
13 dr. H. Sutrisno Hadi , Sp.O.G. dan Drs. H. Thamrin Munthe, M.Hum. (wakil) 2005 - 2010
14 Drs. H. Thamrin Munthe M.Hum dan Rolel Harahap (wakil) 2011 - 2015
15 M.Syahrial SH,MH dan Drs.H.Ismail (Wakil) 2015- sekarang

Kecamatan

  1. Datuk Bandar
  2. Datuk Bandar Timur
  3. Sei Tualang Raso
  4. Tanjungbalai Selatan
  5. Tanjungbalai Utara
  6. Teluk Nibung

Perwakilan

DPRD kota Tanjungbalai 2014-2019
Partai Kursi
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 7
Lambang PDI-P PDI-P 3
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 3
Lambang Gerindra Gerindra 3
Lambang PPP PPP 3
Lambang PKB PKB 3
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 2
Logo Nasdem Nasdem 1
Total 25
Sumber:[4]

Televisi

Terrestrial Televisi

Kota Tanjungbalai juga memiliki beberapa terdiri dari 17-stasiun televisi (14-siaran nasional & 3-siaran lokal) seperti:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama Perusahaan Ternama (PT.) Pemilik Status Negara
22 479.250-MHz

      UHF

Tanjungbalai TV   PT Tanjungbalai Media Televisi Pemerintah Kota Tanjungbalai Lokal Indonesia
26 511.250-MHz tvOne PT Lativi Media Karya Visi Media Asia    

Nasional   

28 527.250-MHz Indosiar   PT Indosiar Visual Mandiri Elang Mahkota Teknologi
30 543.250-MHz Trans TV   PT Televisi Transformasi Indonesia Trans Media
32 559.250-MHz ANTV   PT Cakrawala Andalas Televisi Visi Media Asia
34 575.250-MHz MNCTV   PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia Media Nusantara Citra
36 591.250-MHz Global TV   PT Global Informasi Bermutu
38 607.250-MHz Metro TV   PT Media Televisi Indonesia Media Group
40 623.250-MHz RCTI   PT Rajawali Citra Televisi Indonesia Media Nusantara Citra
42 639.250-MHz SCTV   PT Surya Citra Televisi Elang Mahkota Teknologi
44 655.250-MHz Trans7   PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Trans Media
46 671.250-MHz TVRI Nasional  TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia
TVRI Sumatera Utara Pemeritah Sumatera Utara Lokal
48 687.250-MHz Kompas TV PT Gramedia Media Nusantara Kompas Gramedia Nasional
50 703.250-MHz iNews TV PT Kisaran Media Televisi Media Nusantara Citra
52 719.250-MHz NET.   PT Net Mediatama Indonesia Indika Group
56 751.250-MHz RTV PT Cahaya Nusantara Perkasa Televisi Rajawali Corpora
59 775.250-MHz DAAI TV   PT Duta Anugerah Indah Tau Chi Media Berjaringan

Penduduk

Tanjungbalai yang dalam sejarahnya menjadi kota perdagangan tidak diragukan lagi merupakan kota multietnis. Berbagai suku bangsa bercampur di sini: Melayu, Jawa, Batak, dan Tionghoa adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini.

Wisata kuliner

Beberapa makanan khas kota Tanjungbalai diantaranya adalah kerang daguk (kerang batu), kerang bulu, ikan asin mayung, ikan teri Medan (Teri Putih), udang asin (udang pukul), belacan (Rm.Ratu), gulai asam, sayur daun ubi tumbuk, sombam ikan, anyang pakis, dan anyang Kepah, saksang (es ka es ge), BPK [5].

Lain-lain

  • Setiap akhir tahun, diadakan Pesta Kerang guna memperingati Hari Ulang Tahun Kota Tanjungbalai.
  • Kota ini dijuluki "Kota Kerang". (hal ini dikarenakan dulu Kota Tanjungbalai pernah menghasilkan Kerang dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa waktu belakangan ini produksi Kerang jauh menurun dikarenakan ekosistim yang tidak mendukung)
  • Kota ini memiliki jembatan terpanjang di sumatera utara yang melintasi Sungai Asahan.
  • Tanjungbalai pernah menerima Anugerah Adipura sebagai kota terbersih se-Indonesia pada tahun 2008, 2009,2012,dan 2013.
  • Penduduk Tanjungbalai menyukai jalan - jalan mengendarai motor mengelilingi jalan terkenal dikota (Jalan Teuku umar, imam bonjol, masjid, sudirman, aini) pada saat hari besar maupun malam kamis dan malam minggu.

Referensi

Pranala luar