Kota Pekalongan
Kota Pekalongan ꦑꦸꦛꦦꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Dari atas, kiri ke kanan: Pemandangan Kota Pekalongan beserta Masjid Agung dan Alun-alun, Museum Batik, Tugu Batik, Tugu Adipura, Tugu Perbatasan Kota Pekalongan-Batang | |
Julukan: Kota Batik | |
Motto: Pekalongan Kota BATIK (Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif) | |
Koordinat: 6°53′18″S 109°40′31″E / 6.8883°S 109.6753°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 1 April 1906 |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H.M Saelany Mahfudz SE |
Luas | |
• Total | 45,25 Km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi ((2015)) | |
• Total | 298.595 |
• Kepadatan | 15,499/km2 (40,140/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0285 |
Kode Kemendagri | 33.75 |
DAU | Rp.457.085.256.000.- |
Flora resmi | Bambu wulung |
Fauna resmi | Perenjak jawa |
Situs web | www.pekalongankota.go.id |
Pekalongan (bahasa Jawa: ꦥꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀) adalah salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.
Kota ini terletak di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 km sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal dengan julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan masuk jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts & folk art pada Desember 2014 dan memiliki city branding World's city of Batik.
Transportasi di kota ini pun sudah cukup berkembang, karena terdapat terminal besar, stasiun, dan taksi. Makanan khas Pekalongan adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan.
Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain misalnya: syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lopis raksasa yang memecahkan rekor MURI oleh wali kota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung.
Sejarah
Nama Pekalongan sampai saat ini belum jelas asal-usulnya, belum ada prasasti atau dokumen lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan, yang ada hanya berupa cerita rakyat atau legenda. Dokumen tertua yang menyebut nama Pekalongan adalah Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomor 40 tahun 1931:nama Pekalongan diambil dari kata ‘Halong‘ (dapat banyak) dan dibawah simbul kota tertulis ‘Pek-Alongan‘.
Kemudian berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 januari 1957 dan Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15 Desember 1958, Serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK Nomor KTPS-PPD/00351/II/1958:nama Pekalongan berasal dari kata ‘A-Pek-Halong-An‘ yang berarti pengangsalan (Pendapatan).
Pada pertengahan abad XIX dikalangan kaum liberal Belanda muncul pemikiran etis-selanjutnya dikenal sebagai Politik Etis yang menyerukan Program Desentralisasi Kekuasaan Administratip yang memberikan hak otonomi kepada setiap Karesidenan (Gewest) dan Kota Besar (Gumentee) serta pemmbentukan dewan-dewan daerah di wilayah administratif tersebut. Pemikiran kaum liberal ini ditanggapi oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dengan dikeluarkannya Staatbland Nomor 329 Tahun 1903 yang menjadi dasar hukum pemberian hak otonomi kepada setiap residensi (gewest); dan untuk Kota Pekalongan, hak otonomi ini diatur dalam Staatblaad Nomor 124 tahun 1906 tanggal 1 April 1906 tentang Decentralisatie Afzondering van Gelmiddelen voor de Hoofplaatss Pekalongan uit de Algemenee Geldmiddelen de dier Plaatse yang berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menandatangani penyerahan kekuasaan kepada tentara Jepang. Jepang menghapus keberadaan dewan-dewan daerah, sedangkan Kabupaten dan Kotamadya diteruskan dan hanya menjalankan pemerintahan dekonsentrasi.
Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus oleh dwitunggal Soekarno-Hatta di Jakarta, ditindaklanjuti rakyat Pekalongan dengan mengangkat senjata untuk merebut markas tentara Jepang pada tanggal 3 Oktober 1945. Perjuangan ini berhasil, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari tentara Jepang.
Secara yuridis formal, Kota Pekalongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam lingkungan Jawa Barat/Jawa Tengah/Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, maka Pekalongan berubah sebutannya menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan.
Terbitnya PP Nomor 21 Tahun 1988 tanggal 5 Desember 1988 dan ditindaklanjuti dengan Inmendagri Nomor 3 Tahun 1989 mengubah batas wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan sehingga luas wilayahnya berubah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dan terdiri dari 4 Kecamatan, 22 desa dan 24 kelurahan.
Sejalan dengan era reformasi yang menuntut adanya reformasi disegala bidang, diterbitkan PP Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP Nomor 32 Tahun 2004 yang mengubah sebutan Kotamadya Dati II Pekalongan menjadi Kota Pekalongan.
Geografis
Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 – 526,75 Km melintang, dimana semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan yang curam, terdiri dari tanah kering 67,48% Ha dan tanah sawah 32,53%. Berdasarkan jenis tanahnya, di Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari Barat ke Timur mencapai ± 7 Km. Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan yaitu:
Utara | Laut Jawa |
Timur | Kabupaten Batang |
Selatan | Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang |
Barat | Kabupaten Pekalongan |
Kota Pekalongan merupakan daerah beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 40 mm - 300 mm per bulan, dengan jumlah hari hujan 120 hari. Keadaan suhu rata-rata di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun tidak banyak berubah, berkisar antara 17º-35 °C.
Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan yang terbagi lagi menjadi 27 kelurahan pasca merger kelurahan yang dilakukan 1 Januari 2015[1] dengan luas keseluruhan mencapai 45,25 km² atau sekitar 0,14 % dari luas wilayah Jawa Tengah.
Data iklim Pekalongan | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.0 (78.8) |
26.5 (79.7) |
26.9 (80.4) |
27.4 (81.3) |
27.5 (81.5) |
27.0 (80.6) |
26.4 (79.5) |
26.7 (80.1) |
27.3 (81.1) |
27.6 (81.7) |
27.4 (81.3) |
26.8 (80.2) |
27.0 (80.6) |
Presipitasi mm (inci) | 632.5 (24.902) |
415.4 (16.354) |
327.0 (12.874) |
195.1 (7.681) |
152.6 (6.008) |
87.7 (3.453) |
82.1 (3.232) |
74.2 (2.921) |
81.4 (3.205) |
143.6 (5.654) |
186.3 (7.335) |
319.5 (12.579) |
2.697,4 (106,197) |
Rata-rata hari hujan atau bersalju | 18.4 | 16.6 | 16.5 | 13.8 | 10.6 | 8.5 | 4.7 | 4.5 | 5.2 | 8.8 | 14.8 | 17.6 | 140.0 |
Sumber: [2] |
Pemerintahan
Secara administrasi pemerintahan Kota Pekalongan dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi beberapa kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Sejak 2005, wali kota Pekalongan dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota.
Perwakilan
Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Kota Pekalongan berjumlah 30 orang dengan perwakilan delapan partai politik.
DPRD Kota Pekalongan 2014-2019 | |
---|---|
Partai | Kursi |
Lambang Partai Golkar Partai Golkar | 9 |
Lambang PDI-P PDI-P | 4 |
Lambang PPP PPP | 4 |
PKB | 3 |
PKS | 3 |
PAN | 3 |
Partai Gerindra | 3 |
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat | 1 |
Total | 30 |
Pembagian Administratif
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penggabungan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan[3], berikut Nama Kelurahan di Kota Pekalongan hasil penggabungan sejak 1 Januari 2015 :Kota Pekalongan memiliki 4 kecamatan dan 27 kelurahan pasca-penggabungan (berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.8 Tahun 2013).[4] Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan sebesar 305.052 jiwa dan luas wilayah 45,25 km² dengan kepadatan 6.741 jiwa/km².[5][6]
Daftar kecamatan dengan masing-masing kelurahan di Kota Pekalongan, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Kodepos[7] | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|
33.75.01 | Pekalongan Barat | 51111-51119 | 7 | |
33.75.04 | Pekalongan Selatan | 51131-51138 | 6 | |
33.75.02 | Pekalongan Timur | 51121-51129 | 7 | |
33.75.03 | Pekalongan Utara | 51141-51148 | 7 | |
TOTAL | 27 |
Kependudukan
Agama
Sejak dulu, Kota Pekalongan dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat religiusitas yang cukup tinggi, indikatornya adalah dengan banyaknya jumlah pondok pesantren yang ada yakni 44 buah dengan jumlah santri mencapai 4.706 orang. Keberagaman pemeluk agama tidak lagi menimbulkan permasalahan yang berarti menunjukkan kondusifnya kehidupan antar umat beragama Kota Pekalongan. Agama Islam merupakan agama mayoritas penduduk Kota Pekalongan, sedangkan agama lain yang dianut sebagian warga Kota Pekalongan adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Untuk memenuhi kebutuhan peribadatan, di Kota Pekalongan terdapat berbagai jenis tempat ibadah berupa masjid 106 unit, mushola 613 unit, 13 buah gereja Kristen, 2 Gereja Katholik, 1 pura dan 5 wihara/klenteng yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Pekalongan.
Etnis
Kota Pekalongan secara etnik didominasi oleh Suku Jawa yang bertutur dengan bahasa Jawa dialek khas pesisir barat (Dialek Pesisir/Pantura) yang cenderung mirip dialek Banyumasan. Sejarah Pekalongan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuatnya memiliki sejumlah komunitas pendatang yang menonjol, seperti etnis Cina dan Arab, selain tentu saja suku-suku Nusantara lain seperti suku Melayu dan Banjar.
Perekonomian
Karena letaknya sangat strategis yaitu di antara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota Pekalongan cukup maju di antara kota-kota lain di Jawa Tengah yaitu dalam bidang industri, perikanan dan properti. Dalam bidang perikanan, Kota Pekalongan memiliki sebuah pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa, Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. Dibidang properti Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dengan pertumbuhan properti yang cukup baik yang ditandai dengan semakin maraknya pembangunan gedung-gedung midrise yang semakin menjamur di Kota Pekalongan.
Retail
Kota Pekalongan memiliki beberapa pusat perbelanjaan dari mall,pasar grosir hingga pasar tradisional. Berikut adalah pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Pekalongan :
- Plaza Pekalongan (Matahari Department Store & Hypermart)
- Carrefour Mega Centre Pekalongan
- Mall Pekalongan (Borobudur Department Store & Giant)
- Pekalongan Square (Ramayana Dept. Store & Robinson)
- Sri Ratu Merdeka Pekalongan (Berhenti Beroperasi)
Dan berikut adalah pusat perbelanjaan tradisional yang ada di Kota Pekalongan :
- Pasar Grosir Batik Setono
- Pasar Induk Banjarsari
- Pasar Induk Grogolan
- Pasar Induk Banyu Urip
- Pasar Pagi Keraton
- Pasar Podosugih
- Pasar Anyar
- Pasar Kraton
- Pasar Poncol
- Pasar Klego
- Pasar Induk Kuripan
Akomodasi
Akomodasi di Kota Pekalongan sangat beragam dari Hotel berbintang hingga losmen yang terdapat di seluruh penjuru kota, berikut adalah daftar akomodasi yang terdapat di Kota Pekalongan :
- Hotel The Sidji Maven ****
- Hotel Dafam****
- Hotel Horison****
- Hotel Sahid Mandarin***
- Hotel Aston Pekalongan City***
- Hotel Santika Pekalongan***
- Hotel Namira Syariah ***
- Hotel Nirwana***
- Hotel Kyriad Pesona***
- Hotel Istana**
- Hotel Jayadipa*
- Hotel Indonesia*
- Hotel Yudhistira
- Hotel Hayam Wuruk
- Hotel Pekalongan
Industri
- Galangan kapal kayu
- Galangan kapal fiberglass,
- Galangan kapal baja (PT Barokah Marine)
- Pabrik Es Balok,
- Industri Ikan Asin
- Industri Pemindangan ikan,
- Pabrik pengalengan ikan Maya Food,
- Industri Kecil pembuatan terasi,
- Pabrik pembuatan fillet ikan,
- Industri kerajinan batik,
- Industri pembuatan mebel rotan dan Bambu.
- Industri Kecil makanan ringan
- Pabrik Rokok Sigaret Kretek Tangan
- Pabrik Teh
Hiburan
- Bioskop Borobudur Cineplex
- Karaoke Happy Puppy
- Karaoke Green Family
- Sahid International Convention Center
- Crown Dupan Club
Pariwisata
Kota Pekalongan dikenal akan batik nya yang telah mendunia, banyak wisatawan yang datang atau sekadar singgah di Kota Pekalongan. Tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik saja, tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam. Tempat wisata di Kota Pekalongan tesebut di antara nya :
- Museum Batik Indonesia
- Kampoeng Batik Kauman
- Kampung Wisata Batik Pesindon
- Kampung Wisata ATBM Medono
- Kampung Wisata Canting Landungsari
- Pantai Pasir Kencana
- Pantai Slamaran Indah
- Seaworld Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP)
- Wisata Hutan Bakau (Mangrove Park)
- Water Park Dupan
- Kawasan Kota Tua Jetayu
- Ziarah Makam Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Atas
- Taman Kota Kawasan Mataram
- Monumen 03-10-1945
- Wahana Wisata Keluarga Meduri Asri
Kuliner
Kota Pekalongan memiliki kuliner khas, diantaranya:
- Tauto, merupakan salah satu makanan khas Kota Pekalongan, makanan ini merupakan sebagaimana makanan soto namun menggunakan daging kerbau dengan bumbu khas yaitu tauco.
- Kopi tahlil, sebuah minuman kopi yang diracik dengan menggunakan bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, pandan.
- Gule kambing kacang hijau, makanan ini dipengaruhi budaya khas Timur Tengah, gule kambing ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
- Nasi kebuli, merupakan nasi yang dimasak menggunakan rempah-rempah yang disajikan dengan potongan daging kambing yang dilengkapi acar nanas.
- Garang asem, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas. Biasa disajikan bersama megono.
- Megono, makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu dan dimasak dengan cara dikukus.
- Nasi uwet, makanan ini hampir mirip gulai kambing namun dengan kuah yang lebih encer karena tidak menggunakan santan.
Di Kota Pekalongan juga terdapat restoran atau kafe baik berjaringan nasional maupun lokal, diantaranya :
- Es Teler 77
- Mokko Donuts
- KFC
- California Fried Chicken
- Papa Ron's Pizza
- Gahwaji Sky Lounge Hotel Namira Syariah
- Warung Orange
- Teras Bali
- Nostalgia Resto The Sidji Hotel
- Obonk Steak & Ribs
- John Fresh
- Coffee and Beyond
- Garuda Madoong Kencana
- Warung Oemang
- ACP Fruit and Coffee
- The Habit Cafe
- Taiwan Tea House
- The Oasis Cafe
Kesenian
- Wayang Kulit
- Simtuduror
- Kesenian Banjar
- Kesenian Melayu
Agenda
Pada setiap tahun pada tanggal tertentu, Pemerintah atau warga Kota Pekalongan mengadakan berbagai acara yang menarik wisatawan, acara-acara tersebut diantaranya :
- Pekan Batik Nusantara (PBN) atau Pekan Batik Internasional (PBI)
Pekan Batik Nusantara diadakan 1 tahun sekali pada bulan Oktober sedangkan Pekan Batik Internasional berlangsung setiap 3 tahun sekali pada bulan yang sama. Kegiatan yang diselenggarakan dalam acara ini adalah gala diner, fashion show, gelar budaya, seminar, karnaval kreasi busana batik, pameran produk batik dalm dan luar negeri, great sale dan wisata kuliner.
- Perayaan HUT Kota Pekalongan
Diadakan 1 tahun sekali yaitu setiap tanggal 1 April, dalam acara ini dilakukan kirab dan gelar kesenian dan budaya khas Kota Pekalongan, karnaval serta berbagai event lomba. Tetapi di tahun 2015, perayaan ini dilaksanakan dalam acara Pekan Kreatif Nusantara (PKN) yang konsep nya tidak jauh berbeda dengan Pekan Batik.
- Hari Teknologi Nasional
Diselenggarakan 1 tahun sekali pada bulan September, agenda dalam acara ini adalah pameran inovasi daerah yang diikuti berbagai daerah di Indonesia serta lomba inovasi.
- Nyadran
Tradisi nelayan Pantura Pekalongan yang diadakan 1 tahun sekali dengan menggelar acara "ngelarung" sesaji ditengah laut yang diperebutkan oleh kalangan masyarakat nelayan.
- Pek Tjun
Dilakukan 1 tahun sekali, kegiatan Pek Tjun menampilkan kebudayaan Tionghoa dengan puncak acara di Pantai Pasir Kencana dengan atraksi barongsai yang dilarung di laut serta lomba mendirikan telur ditengah terik matahari.
- Cap Gomeh
Diselenggarakan 1 tahun sekali oleh umat Kong Hu Chu yang dipusatkan di klenteng Pho An Thian, dengan kegiatan karnaval mengarak "para dewa" keliling kota yang diiringi kesenian Tionghoa.
- Krapyakan / Syawalan
Diselenggarakan 1 tahun sekali, sepekan usai Hari Raya Idul Fitri, acara ini berlokasi di Jalan Jlamprang Krapyak dengan pemotongan lopis raksasa seberat 1 ton lebih dengan tinggi sekitar 2 meter. Kebiasaan ini di Pekalongan dengan tradisi membuat lopis raksasa.[8]
- Festival Pintoe Dalam
Digelar 1 tahun sekali selama 2 hari di kawasan Pecinan Kota Pekalongan yaitu di sepanjang Jalan Blimbing kecamatan Pekalongan Timur, menyajikan kebudayaan/kesenian dan makanan khas etnis Tionghoa.
- Khoul
Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati wafatnya Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas, diselenggarakan 1 tahun sekali menjelang bulan puasa Ramadhan. Acara ini berlangsung di wilayah Makam Sapuro yang dihadiri masyarakat dari berbagai daerah di nusantara dan mancanegara.
Pendidikan
Perguruan tinggi
- Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pekalongan, (Sekarang menjadi IAIN Pekalongan), Jl. Kusumabangsa No. 9 Pekalongan
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Pekalongan (STIEM Pekalongan)
- Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan AKBID HIP
- Politeknik Batik Pusmanu Pekalongan
- Universitas Pekalongan (UNIKAL), Jl Sriwijaya Pekalongan
- Akademi Keperawatan Negeri
- UT Kota Pekalongan
- STMIK Widya Pratama Pekalongan
- STIKES Muhammadiyah Pekalongan
- Akademi Komunitas Negeri Kota Pekalongan
Sekolah menengah atas
- MA Negeri 2 Pekalongan , Jl. Urip Sumoharjo, Pekalongan Barat [9]
- MA Negeri 3 Pekalongan, Jl. Trikora Pragak, Pekalongan Timur
- MA Negeri 1 Pekalongan, Jl. Capgawen 113, Kedungwuni
- MAN Insan Cedekia, Kota Pekalongan , Pekalongan Selatan
- SMA Negeri 1 Pekalongan[10] Jl. R.A Kartini
- SMA Negeri 2 Pekalongan, Jl Kusuma Bangsa
- SMA Negeri 3 Pekalongan, Jl Progo
- SMA Negeri 4 Pekalongan Jl Hos Cokrominoto
- SMA Muhammadiyah 1 Pekalongan
- SMA Muhammadiyah 2 Pekalongan
- SMA Hasyim Asy'ari Pekalongan, Jl Dr. Wahidin
- SMA Saint Bernardus
- SMA Dwija Praja
- SMA Islam Pekalongan
- SMA Masehi Pekalongan
- SMA Santo Bernardus
- SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan[11]
- MA Ribatul Muta'allimin Pekalongan
- MA Hidayathul Athfal Jl. Gatot Subroto, Bali, Pekalongan Selatan
- MA KH. Syafi'i, Buaran Jl. Gatot Subroto, Buaran Pekalongan Selatan
Sekolah menengah kejuruan
- SMK Muhammadiyah 1 Pekalongan [12], Jl. AMD No. 1 Kramatsari Pekalongan Barat
- SMK Negeri 1 Pekalongan, Jl. Angkatan 66 No. 90 Pekalongan Barat
- SMK Negeri 2 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
- SMK Negeri 3 Pekalongan, Jl Perintis Kemerdekaan Pekalongan Barat
- SMK Negeri 4 Pekalongan, Jl. Hos Cokrominoto Pekalongan Selatan
- SMK Gatra Praja Pekalongan, Jl. Perintis Kemerdekaan Pekalongan Utara
- SMK Baitusalam Medono, Pekalongan Barat
- SMK Dwija Praja Pekalongan, Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
- SMK Medika Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
- SMK Perikanan IRMA Jl. Sriwijaya Pekalongan Barat
- SMK Veteran Jl. Maninjau No. 14 Pekalongan Timur
- SMK Syafi'i Akrom Pekalongan Selatan
- SMK Diponegoro Jl. Letjend Suprapto No.1 Pekalongan Selatan
Sekolah lanjutan tingkat pertama
- SMP Negeri 1 Pekalongan
- SMP Negeri 2 Pekalongan
- SMP Negeri 3 Pekalongan
- SMP Negeri 4 Pekalongan
- SMP Negeri 5 Pekalongan
- SMP Negeri 6 Pekalongan
- SMP Negeri 7 Pekalongan
- SMP Negeri 8 Pekalongan
- SMP Negeri 9 Pekalongan
- SMP Negeri 10 Pekalongan
- SMP Negeri 11 Pekalongan
- SMP Negeri 12 Pekalongan
- SMP Negeri 13 Pekalongan
- SMP Negeri 14 Pekalongan
- SMP Negeri 15 Pekalongan
- SMP Negeri 16 Pekalongan
- SMP Negeri 17 Pekalongan
- SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan
- SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah
- SMP Ma'had Islam
- SMP Salafiyah Kauman
- SMP Saint Pius
- SMP Islam YPI Buaran
- MTS Salafiyah Al Muttaqin Medono
- MTS Ribatul Muta'allimin
- MTS Hidayatul Athfal Banyurip Alit
- MTS Salafiyah Simbangkulon 1, Buaran, Pekalongan Selatan
- MTs Isthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng
- MTs Nurul Islam Krapyak Lor
Pendidikan dan layanan khusus
- SDLB Negeri Kota Pekalongan
- SLB PRI Pekalongan
Kesehatan
Rumah sakit
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan, Jl. Sriwijaya
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton (milik Pemerintah Kabupaten Pekalongan)
- Rumah Sakit Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung
- Rumah Sakit Bhakti Waluyo
- Rumah Sakit Umum Budi Rahayu
- Rumah Sakit Bersalin Anugerah
- Rumah Sakit Karomah Holistic
- Rumah Sakit H. Ahmad Djunaid
- Rumah Sakit Ibu & Anak Anugerah, Jl. Perintis Kemerdekaan
- Rumah Sakit Bedah Aro
- Rumah Sakit Ibu Anak Mitra Bunda
Pusat kesehatan masyarakat
- Puskesmas Bendan
- Puskesmas Tirto
- Puskesmas Kramatsari
- Puskesmas Kusuma Bangsa
- Puskesmas Krapyak Kidul
- Puskesmas Dukuh
- Puskesmas Klego
- Puskesmas Tondano
- Puskesmas Noyontaan
- Puskesmas Sokorejo
- Puskesmas Jenggot
- Puskesmas Pekalongan Selatan
- Puskesmas Buaran Pekalongan Selatan
- Puskesmas Kergon
- Puskesmas Salammanis
- Puskesmas Medono
- Puskesmas Degayu
- Puskesmas Setono
Balai pengobatan
- Balai Pengobatan Bina Griya
- Balai Pengobatan Ibu dan Anak Ibu Umi
Transportasi
Kota Pekalongan mudah dijangkau karena merupakan kota perlintasan Jakarta-Surabaya. Di Pekalongan terdapat Fasilitas Transportasi:
- Stasiun Pekalongan, semua kereta api penumpang berhenti di stasiun ini kecuali Kereta api Argo Bromo Anggrek malam
- Terminal Bus Tipe A Pekalongan
- Terminal Bayangan Ponolawen
- Terminal Angkot Sayun
- Terminal Angkot Banjarsari
- Terminal Angkot Slamaran
- Terminal Angkot Grogolan
Olahraga
Di Kota Pekalongan terdapat fasilitas olahraga di berbagai cabang olahraga, diantaranya :
- Stadion Hoegeng[13] markas Klub Persip Pekalongan
- Stadion Bumirejo, Persip Pekalongan
- Stadion Kuripan Lor, Persip Pekalongan
- Kolam Renang Tirta Sari, dengan Standar Nasional PRSI
- Gedung GOR Jetayu, tempat untuk pertandingan Tenis Meja, Bulu Tangkis, Bola Basket, Bola Volley dan Tenis Lapangan.
- Gedung GOR Peritis Kemerdekaan, tempat untuk pertandingan Atletik
- Gedung GOR Medono, tempat untuk semua jenis pertandingan.
- Lapangan Tennis Prabajaya
- Lapangan Tennis PDAM
- Sungai Cemoro Sewu untuk Lomba Kano
- Lapangan Abdi Jaya Pringlangu Pekalongan Barat
- Lapangan Golf Setono Pekalongan
Media Lokal
Di Kota Pekalongan terdapat media lokal baik milik pemerintah maupun swasta, diantaranya :
- Batik TV (57 UHF)
- Kompas TV Regional Pekalongan (26 UHF) (lokasi pemancar di Gantungan, Tegal)
- Radio BSP
- Radio Damasintha
- Radio RCS FM
- Radio Kota Batik
- Radio MS Pekalongan
- Radio Pop FM
- TV Nasional : TVRI, RCTI, SCTV, ANTV, TPI, INDOSIAR, TRANSTV, TRANS7, GLOBALTV, TVONE, METROTV
Tokoh terkenal
- Hoegeng Imam Santoso Kapolri ke-5 (1968-1971)
- Abdul Rahman Saleh Jaksa Agung RI
- Aziz Sattar Aktor,Sutradara
- Supeno Menpora 1948-1949
- Antonius Budi Ariantho Pebulu tangkis
- Lioe Tiong Ping Pebulu tangkis
- Muhammad Sultan Tokoh Melayu
- Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas
- Habib Lutfi bin Yahya
- Habib Baqir Alatas
- Dian Pelangi
- Rudy Hadisoewarno
- Sutrisno Bachir
- Diani Amalia Ramadhani, Penyanyi, Anggota JKT48
Referensi
- ^ "Kota Pekalongan Merger 20 Kelurahan". 5 Februari 2015. Diakses tanggal 7 Februari 2016.
- ^ "Pekalongan, Indonesia Travel Weather Averages". Weatherbase. Diakses tanggal 7 Februari 2016.
- ^ Daftar Kelurahan Kota Pekalongan Pasca Merger
- ^ "Biro Hukum". www.jdih.setjen.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kota Pekalongan
- ^ Lopis Raksasa, Ikon Budaya Pekalongan, diakses dari situs berita Suara Merdeka
- ^ Situs MAN 2 Pekalongan
- ^ SMA Negeri 1 Pekalongan
- ^ SMU Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan
- ^ http://smkmuhpekalongan.sch.id
- ^ Stadion Kota Batik Akan Berganti Nama Jadi Stadion Hoegeng