Lompat ke isi

Petrus Martir Vermigli

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Petrus Martir Vermigli
Pietro Vermigli, karya Hans Asper, 1560[a]
Nama asalPietro Martire Vermigli
LahirPiero Mariano Vermigli
(1499-09-08)8 September 1499
Florence, Republik Firenze
Meninggal12 November 1562(1562-11-12) (umur 63)
Zürich, Kanton Zürich, Konfederasi Swiss
KebangsaanItalia
AlmamaterUniversitas Padua
Ditahbiskan1525
Kiprah di bidang teologi
EraReformasi Protestan
Tradisi atau gerakanTradisi Reformasi
Gagasan terkenalPertahanan doktrin Gereja Reformasi tentang Ekaristi
Project Gutenberg: 25143

Petrus Martir Vermigli[b] (8 September 1499 – 12 November 1562) adalah seorang teolog Reformasi kelahiran Italia. Karya awalnya sebagai reformator di Italia Katolik dan keputusannya untuk lari ke utara Eropa Protestan juga mempengaruhi beberapa orang Italia lainnya untuk berpindah agama dan lari. Di Inggris, ia mempengaruhi Reformasi Edwardian, termasuk pelayanan Ekaristi dari Buku Doa Umum tahun 1552. Ia dianggap menjadi otoritas atas Ekaristi di kalangan gereja-gereja Reformasi, dan menimbulkan kontroversi atas subyek tersebut melalui penulisan risalah-risalah. Loci Communes karya Vermigli, sebuah kompilasi para para pakar berisi komentar-komentar biblikalnya diisi oleh topik-topik teologi sistematis, menjadi buku pelajaran teologi Reformasi standar.

Lahir di Firenze, Vermigli masuk ordo keagamaan dan diangkat pada jabatan-jabatan berpengaruh sebagai abbas dan prior. Ia menjalin kontak dengan para pemimpin gerakan reformasi spirituali Italia, dan membaca karya-karya para teolog Protestan seperti Martin Bucer dan Ulrich Zwingli. Dengan membaca karya-karya tersebut dan mengkaji Alkitab dan Bapa-Bapa Gereja, ia menerima keyakinan Protestan tentang keselamatan dan Ekaristi. Untuk mewujudkan keputusannya dan menghindari penindasan dari Inkuisisi Roma, ia kabur dari Italia ke utara Eropa Protestan. Ia datang ke Strasbourg di mana ia mengajar Perjanjian Lama dari Alkitab di bawah bimbingan Bucer. Reformator Inggris Thomas Cranmer mengundangnya untuk memberikannya sebuah jabatan berpengaruh di Universitas Oxford di mana ia melanjutkan pengajaran tentang Alkitab. Ia juga membela keyakinan Ekaristinya melawan keyakinan Katolik terhadap transubstansiasi dalam persengketaan publik. Vermigli terpaksa meninggalkan Inggris saat kenaikan tahta Ratu Mary yang beragama Katolik. Saat pengasingan Marian, ia kembali ke Strasbourg dan bekas posisi mengajarnya. Keyakinan Vermigli terhadap Ekaristi dan predestinasi berbenturan dengan keyakinan para Lutheran utama di Strasbourg, sehingga ia ditransfer ke kota Gereja Reformasi Zürich di mana ia mengajar sampai ia wafat pada 1562.

Kontribuysi teologi terkenal dari Vermigli adalah pembelaan terhadap doktrin Gereja Reformasi tentang Ekaristi melawan Katolik dan Lutheran. Berlawanan dengan doktrin transubstansiasi Katolik, Vermigli tak meyakini bahwa roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Ia juga tak sepakat dengan pandangan Lutheran bahwa tubuh Kristus ada di mana-mana dan sehingga secara fisik hadir di Ekaristi. Selain itu, Vermigli mengajarkan bahwa Kristus masih berada di Surga meskipun Ia ditawarkan kepada orang-orang yang ikut serta dalam Ekaristi dan diterima oleh para orang percaya.

Vermigli mengembangkan doktrin kuat terhadap predestinasi ganda secara independen dari Yohanes Calvin. Penafsirannya adalah bahwa kehendak Allah menentukan hukuman serta keselamatan. Keyakinan Vermigli mirip namun tak identik dengan Calvin. Teologi politik Vermigli dianggap penting dalam penetapan agama Elizabethan; ia menyediakan pembenaran teologi untuk Supremasi Kerajaan, doktrin bahwa raja dari sebuah kawasan memerintah gereja, alih-alih otoritas gerejawi manapun.

Kehidupan

Kehidupan awal (1499–1525)

Badia Fiesolana, di mana Vermigli masuk kehidupan relijius

Vermigli lahir di Firenze, pusat Republik Firenze, pada 8 September 1499 dari pasangan Stefano di Antonio Vermigli, seorang pembuat sepatu kaya, dan Maria Fumantina.[3] Ia dibaptis dengan nama Piero Mariano pada keesokan harinya.[5] Ia adalah anak sulung dari tiga bersaudara; adik perempuannya Felicita Antonio lahir pada 1501 dan adik laki-lakinya Antonio Lorenzo Romulo lahir pada 1504.[6] Ibunya mengajarkannya Latin sebelum memasukkannya ke sebuah sekolah untuk anak-anak bangsawan Firenze.[c] Ibunya wafat pada 1511, saat Piero berusia dua belas tahun.[7] Vermigli masuk imamat Katolik dari masa muda.[8] Pada 1514, ia menjadi novice di Badia Fiesolana, sebuah biara dari Kanon Reguler Lateran.[9] Kanon Lateran adalah salah satu dari beberapa lembaga yang lahir dari gerakan reformasi agama abad kelima belas. Mereka menerapkan disiplin ketat, dan berpindah dari rumah ke rumah ketimbang menetap di satu tempat. Mereka juga mendorong penyediaan kepemimpinan di kawasan-kawasan kota.[10] Saudari Petrus menyusulnya ke kehidupan monastik, menjadi biarawati pada tahun yang sama.[11]

Saat menyelesaikan novisiatnya pada 1518, Vermigli memakai nama Petrus Martyr yang mengambil nama dari Santo Dominikan abad ketiga belas Petrus dari Verona.[3] Kongregasi Lateran saat itu memutuskan agar para ordinan muda menjanjikan harus dikirim ke biara Santo Yohanes dari Verdara di Padua untuk pelajaran Aristoteles, sehingga Vermigli dikirim ke sana.[12] Universitas Padua, di mana Santo Yohanes dari Verdera kurang berafiliasi, adalah sebuah lembaga paling prestisius pada waktu itu.[13] Di Padua, Vermigli meraih pelatihan dalam skolastisisme Thomistik dan apresiasi untuk Agustinus dan humanisme Kristen.[14] Vermigli memutuskan untuk membaca Aristoteles dalam bahasa aslinya meskipun kekurangan guru bahasa Yunani, sehingga ia belajar sendiri.[15] Ia juga membuat sanjungan terhadap para teolog berpikiran reformasi berpengaruh Pietro Bembo, Reginald Pole, dan Marcantonio Flaminio.[3]

Pelayanan Italia awal (1525–1536)

Vermigli ditahbiskan pada 1525 dan mungkin meraih gelar Doktor Divinitas pada sekitaran masa itu.[3] Kapitel umum Kongregasi memilihnya pada jabatan pengkotbah publik pada 1526.[16] Serangkaian kotbah pertamanya ada di Brescia setahun kemudian. Ia kemudian berkotbah selama tiga tahun, menjelajahi sekitaran utara dan tengah Italia.[3] Tak seperti tatanan kotbah lain yang biasanya hanya dikotbahkan di Prapaskah dan Adven, Agustinian berceramah sepanjang tahun.[17] Ia juga memberikan kotbah tentang Alkitab serta Homeros di rumah-rumah Kongregasi Lateran.[3]

Pada 1530, Vermigli diangkat menjadi vikar biara di San Giovanni in Monte, Bologna.[3] Disana, ia belajar bahasa Ibrani dari seorang doktor Yahudi lokal sehingga ia dapat membaca naskah-naskah Perjanjian Lama dalam bahasa asli mereka.[18] Bahkan di kalangan orang yang mendapatkan kajian biblikal mendalam, rohaniwan tak lazim mempelajari bahasa Ibrani, meskipun tak kurang terdengar.[19] Pada 1533, kapitel-jenderal memilih Vermigli menjadi abbas dua biara Lateran di Spoleto.[d] Pada masa jabatan tersebut, ia juga bertanggung jawab untuk dua konven.[e] Disiplin di rumah-rumah monastik dalam perawatan Vermigli telah berkurang sebelum kedatangannya, dan mereka menjadi sumber skandal di Spoleto. Terdapat juga perjuangan perebutan kekuasaan antara Uskup Spoleto, Francesco Eroli, dan keabbasan Spoletan, sampai uskup tersebut mengekskomunikasi pendahulu Vermigli, saat Roma turun tangan. Vermigli menghimpun tatanan di rumah-rumahnya dan menjalin hubungan dengan uskup tersebut.[22]

Kapitel-jenderal memilih lagi Vermigli di keabbasan Spoletan pada 1534 dan lagi pada 1535, namun ia tak terpilih untuk memimpin rumah apapun pada tahun berikutnya. Ia diidentifikasikan sebagai reformer menjanjikan yang dapat membantu upaya-upaya reformasi di ranah-ranah yang lebih tinggi.[23] Vermigli menjalin kontak dengan para pemimpin Katolik yang mengerjakan Consilium de emendanda ecclesia, sebuah laporan internal tentang reformasi potensial dari Gereja yang dilakukan oleh Paus Paulus III. Ia bahkan datang ke Roma untuk membantu penulisannya.[24]

Kotbah kontroversial pertama dan pelayanan di Lucca (1537–1541)

Kongregasi memilih Vermigli menjadi abbas biara di San Pietro ad Aram, Napoli pada 1537.[24] Disana, ia berkenalan dengan Juan de Valdés, seorang pemimpin gerakan spirituali.[25] Valdés mengenalkan Vermigli kepada tulisan-tulisan para reformator Protestan.[3] Menjelang akhir masanya di Napoli, ia membaca komentar-komentar Martin Bucer tentang Injil-Injil dan Mazmur, dan De vera et falsa religione karya Zwingli.[26] Membaca karya-karya tersebut adalah tindakan melanggar aturan gerejawi, namun bukanlah sebuah hal tak umum dalam lingkup reformis. Vermigli nampaknya perlahan bergerak ke arah Protestan utamanya melalui kajian Alkitab dan Bapa-Bapa Gereja, khususnya Agustinus. Ia mungkin membaca sastra Protestan secara kritis; ini merupakan hal umum untuk orang-orang dalam lingkup pemikiran reformasi untuk melalukannya saat masih menganut Kristen Katolik.[27] Vermigli menyanjung doktrin Protestan dari pembenaran oleh iman saja (sola fide) pada masa itu, dan ia mungkin menolak pandangan Katolik tentang sakramen.[28] Vermigli juga nampaknya mempengaruhi Valdés. Para cendekiawan meyakini bahwa doktrin kuat Valdés terhadap predestinasi ganda, bahwa Allah telah memilih beberapa orang untuk keselamatan dan perbuatan baik lainnya, dipahami dari Vermigli. Vermigli sendiri mendalaminya dari kajiannya terhadap Gregorius dari Rimini di Padua.[29]

Pergerakan Vermigli menjauh dari keyakinan Katolik ortodoks mulai nampak pada 1539 saat ia berkotbah tentang 1 Korintus 3:9–17, sebuah ayat yang umum dipakai sebagai bukti doktrin api penyucian.[30] Vermigli tak memakai pandangan ini dalam kotbahnya, meskipun ia tak secara terbuka membantu keberadaan api penyucian.[31] Gaetano da Thiene, seorang penentang spirituali, melaporkan gugatannya terhadap Vermigli kepada wali raja Spanyol dari Napoli Don Pedro de Toledo, yang melarang Vermigli berkotbah.[32] Larangan tersebut dihapuskan pada banding Vermigli di Roma, di mana ia meraih beberapa bantuan dari para teman berkuasa yang ia miliki di Padua, seperti Kardinal Pole dan Bembo.[33] Disamping kontroversi tersebut, Vermigli masih tersohor di Kongregasi Lateran. Ia diangkat menjadi salah satu dari empat pengunjung oleh kapitel-umum pada 1540.[3] Para pengunjung tersebut memegang jabatan rektor umum dengan memeriksa rumah-rumah keagamaan dari Kongregasi .[34]

Basilika San Frediano, di mana Vermigli diangkat menjadi prior pada 1541

Pada 1541, Kongregasi memilih Vermigli pada jabatan prior Basilika San Frediano di Lucca.[33][f] Prior di San Frediano memegang beberapa otoritas episkopal atas separuh kota tersebut, serta kontrol atas rumah-rumah keagamaan Lateran.[35] Seperti jabatan sebelumnya di Spoleto, para biarawan dari biara San Frediano serta rohaniwan Lucca dikenal karena kurang bermoral, yang berujung pada kemunculan Lutheran di tempat tersebut.[36] Vermigli memandang tugasnya sebagai salah satu pendidikan serta koreksi moral.[37] Ia mendirikan sebuah kolese berbasis prinsip humanis dari pendidikan dan dihimpun berdasarkan pada St John's College, Cambridge yang baru didirikan, dan Corpus Christi College, Oxford. Bahasa pengantarnya adalah Yunani, Latin dan Ibrani.[25] Beberapa profesornya adalah humanis Immanuel Tremellius, Paolo Lacizi, Celio Secondo Curione,[3] dan Girolamo Zanchi, semuanya kemudian akan berpindah ke Protestanisme.[38] Kongregasi tersebut mengauki karya Vermigli dengan memilihnya pada komisi disipliner tujuh kanon pada Mei 1542.[3]

Pergi dari Italia dan menjadi profesor di Strasbourg (1542–1547)

Vermigli banyak dihargai dan sangat disanjung. Ia dapat melanjutkan upaya reformasinya di Lucca tanpa gugatan pandangan tak ortodoks apapun, selain sebuah pertemuan kepausan disana dengan Kaisar Charles V pada 1541.[39] Kejatuhannya pada masa selanjutnya disebabkan oleh dua pengikutnya, yang satu secara terbuka mempertanyakan otoritas kepausan dan yang lainnya menyanjung bentuk Ekaristi Protestan.[3] Rekonstruksi Inkuisisi Roma pada 1542 telah menjadi bagian dalam menanggapi kekhawatiran dari kemungkinan bahwa Luzza dan kota-kota lainnya akan membangkang dari Gereja Katolik.[40] Otoritas Republik Lucca mulai mengkhawatirkan kemerdekaan politik mereka dari Kekaisaran Romawi Suci jika kota mereka masih dipandang terpengaruh Protestan. Pencekalan buku-buku Protestan yang saat itu diabaikan diberlakukan, perayaan agama yang ditinggalkan diadakan lagi, dan prosesi keagamaan dihimpun untuk menunjukkan kesetiaan Lucca terhadap Roma.[41]

Vermigli dipanggil ke Kapitel Luar Biasa Kongregasi Lateran, dan teman-temannya memperingatkannya bahwa ia tak memiliki kekuasaan. Ini makin menimbulkan peristiwa yang berkontribusi pada keputusannya untuk menghiraukan panggilan tersebut dan kabur, namun ia akhirnya didorong oleh hati nuraninya melawan Misa dan ia memutuskan untuk hadir.[42] Vermigli pergi dari Lucca ke Pisa pada 12 Agustus 1542 memakai kuda dengan tiga kanonnya.[g] Disana, ia menyanjung bentuk Ekaristi Protestan untuk pertama kalinya.[44] Saat berhenti di Firenze, singgah di Badia Fiesolana di mana ia masuk kehidupan relijius, Vermigli mengetahui bahwa Bernardino Ochino datang kesana.[45] Vermigli membujuk Ochino, seorang pengkotbah populer dengan pemahaman Protestan, untuk kabur juga dari Italia.[46] Pada 25 Agustus, Vermigli pergi ke Zürich lewat Ferrara dan Verona.[47]

Saat Vermigli datang ke Zürich, ia ditanya tentang pandangan teologinya oleh beberapa pemimpin Protestan yang meliputi Heinrich Bullinger, Konrad Pellikan, dan Rudolph Gualther. Mereka kemudian memutuskan agar ia dapat diijinkan untuk mengajar teologi Protestan,[48] namun tak ada jabatan lowong untuknya untuk diisi disana atau di Basel, di mana ia kemudian datang. Dalam sebuah surat kepada bekas kongregasinya di Lucca, ia menjelaskan motif-motifnya untuk belajar dna juga mengekspresikan kekecewaan atas tidak dapat ditemukannya sebuah jabatan.[49] Humanis Basler Bonifacius Amerbach [de] membantunya dengan uang, dan reformator Oswald Myconius merekomendasikannya ke Martin Bucer di Strasbourg, di mana tulisan-tulisan Vermigli menjadi familiar.[50] Vermigli datang ke Strasbourg dan menjadi teman dekat dan sekutu Bucer,[51] yang mengangkatnya menjadi ketua Perjanjian Lama di Sekolah Senior, menggantikan Wolfgang Capito.[52] Ia mulai mengajar tentang nabi-nabi kecil, disusul oleh Kitab Ratapan, Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, dan Kitab Imamat.[53][h] Vermigli dapat mengajar dari teks bahasa asli Perjanjian Lama, sehingga beberapa muridnya dapat membaca bahasa Ibrani.[55] Ia disukai oleh para muridnya dan cendekiawan sejawatnya.[56] Vermigli dikenal karena presisi, kesederhanaan, dan klaritas pidato kontras dengan propensitas Bucer untuk disgresi yang terkadang membuat para muridnya pergi.[57]

Dua bekas kolega Vermigli di Lucca—Lacizi dan Tremellius—kemudian menyusulnya ke Strasbourg.[58] Pada 1544, ia terpilih menjadi kanon Gereja St. Thomas, Strasbourg.[59] Pada 1545, Vermigli menikahi istri pertamanya, Katarina Dammartin, seorang mantan biarawati asal Metz.[3] Katarina tak mengetahui bahasa Italia, dan Petrus sangat sedikit memahami bahasa Jerman, sehingga mereka dianggap berbincang dalam bahasa Latin.[60]

Inggris (1547–1553)

Engravir dari sebuah cukil kayu karya Jos Murer

Edward VI meraih tahta Inggris pada 1547, dan para reformator Protestan disana berharap untuk meraih kesempatan untuk reformasi yang lebih luas terhadap Gereja Inggris. Uskup Agung Thomas Cranmer mengundang Vermigli dan Ochino untuk membantu upaya tersebut.[61] Selain itu, kemenangan Kaisar Katolik Charles V dalam Perang Schmalkaldic dan dampak Interim Augsburg berujung pada masa ketegangan bagi umat Protestan di Jerman.[62] Vermigli menerima undangan tersebut pada bulan November dan berlayar dengan Ochino ke Inggris.[61] Pada 1548, ia menggantikan Richard Smyth, menjadi Regius Professor of Divinity kedua di Oxford.[62] Ini adalah sebuah jabatan paling berpengaruh di sebuah universitas yang lambat menerima reformasi.[63]

Saat datang ke Oxford, Vermigli mulai berkotbah tentang 1 Korintus,[63] menentang doktrin api penyucian Katolik, selibasi rohaniwan, dan puasa prapaskah. Ia kemudian berpidato menentang doktrin Ekaristi Katolik, ranah paling sensitif dari ketidaksepakatan antara umat Protestan dan Katolik di Inggris pada masa itu.[64] Pihak konservatif, pimpinan Smyth, menantang Vermigli untuk mempertahankan pandangannya dalam persengketaan formal. Smyth kabur ke St Andrews dan kemudian ke Leuven sebelum persengketaan tersebut diadakan,[3] sehingga tiga pihak Katolik, William Tresham, William Chedsey dan Morgan Phillips, melangkah maju untuk menggantikannya.[65] Persengketaan tersebut diadakan pada 1549 oleh Richard Cox, Kanselir Universitas dan pihak Protestan.[66] Ini berfokus pada doktrin transubstansiasi, dengan para lawan Vermigli mendukung hal tersebut dan ia tentang.[67] Kanselir Cox menjadikannya kesempatan agar ia menyaksikan Vermigli mengeluarkan argumen bagus, namun tak resmi dideklarasikan menjadi pemenang.[67] Persengketaan tersebut menempatkan Vermigli di bagian depan perdebatan atas ranah Ekaristi.[65]

Pada 1549, serangkaian kebangkitan yang dikenal sebagai Pemberontakan Buku Doa memaksa Vermigli meninggalkan Oxford dan menetap di Istana Lambeth dengan Cranmer. Pemerontakan tersebut melibatkan oposisi konservatif terhadap liturgi vernakular, yang tercantum pada Buku Doa Umum di Pentakosta pada 1549.[68] Para pemberontak di jalanan Oxford mengancam Vermigli dengan kematian.[69] Di Lambeth, Vermigli membantu Cranmer dengan membantu menulis kotbah-kotbah melawan pemberontakan tersebut.[70] Setelah beberapa waktu, ia kembali ke Oxford, di mana ia menjadi kanon pertama Christ Church pada Januari 1551.[71] Vermigli, imam menikah pertama di Oxford, menimbulkan kontroversi karena membawa istrinya ke ruangnya di Fish Street, Great Quadrangle.[72] Jendela-jendelanya dirusak beberapa kali sampai ia pindah ke sebuah tempat tertutup, di mana ia membuat kajian bentang batu.[73]

Vermigli menjadi makin terlibat dalam politik gereja Inggris. Pada 1550, ia dan Martin Bucer menyediakan rekomendasi kepada Cranmer untuk perubahan-perubahan tambahan pada liturgi Ekaristi pada Buku Doa Umum.[3] Vermigli mendukung posisi gereja dalam kontroversi vestarian, tentang apakah uskup John Hooper harus wajib mengenakkan surplis. Vermigli sepakat dengan keinginan Hooper untuk mendorong pemakaian garmen gereja, ia tak meyakini mereka dilarang ketat. Ia menasehati Hooper untuk menghormati otoritas para superiornya.[74] Vermigli mungkin menjadi instrumental dalam membujuk Hooper untuk menurunkan oposisinya pada Februari 1551. Pada Oktober 1551, ia ikut serta dalam sebuah komisi untuk menulis ulang hukum kanon Inggris. Pada musim dingin, ia membantu penulisan set rancangan hukum semacam itu yang diterbitkan oleh John Foxe dengan judul Reformatio legum ecclesiasticarum pada 1552.[3]

Raja Edward wafat pada 1553, dan disusul oleh kenaikan tahta Mary I dari Inggris, yang menentang para reformator Protestan. Vermigli ditempatkan di bawah penahanan rumah selama enam bulan,[3] dan para lawan Katolik-nya di Oxford nampaknya akan mengeksekusinya, seperti yang kemudian Cranmer alami pada 1556. Disamping berresiko, ia menyepakati persengketaan publik dengan Cranmer melawan pemerintahan Katolik baru tersebut, namun tak pernah membuahkan hasil karena Cranmer dipenjara.[75] Vermigli diberi ijin dari Privy Council untuk meninggalkan Inggris, dan dinasehati oleh Cranmer untuk melakukannya.[3]

Istri Vermigli, Katarina, menjadi dikenal di Oxford karena pengabdian dan pelayanannya terhadap kaum ibu. Ia juga suka mengukir wajah pada batu-batu ukir.[76] Ia wafat tanpa memiliki anak pada bulan Februari sebelum Vermigli pergi. Tak lama setelah keberangkatan Vermigli , Kardinal Pole mengangkat jasadnya dan melemparkannya ke sebuah tumpukan kotoran. Setelah kenaikan tahta Ratu Protestan Elizabeth pada 1558, ia dimakamkan ulang dengan relik Santo Frithuswith di Christ Church Cathedral.[69]

Strasbourg dan Zürich (1553–1562)

Vermigli datang ke Strasbourg pada Oktober 1553, di mana ia merestorasikan posisinya di Senior School dan mulai mengajar Kitab Hakim-Hakim serta Etika Nikomakea karya Aristoteles.[77] Vermigli sering berkumpul dengan para korban pengasingan Marian lainnya untuk melakukan kajian dan berdoa di rumahnya.[78] Kotbah-kotbahnya tentang Hakim-Hakim sering ditujukan kepada masalah politik yang sejalan dengan para korban pengasingan, seperti hak untuk melawan sebuah tiran.[3] Sejak keberangkatan Vermigli dan kematian Bucer pada 1551, Lutheranisme meraih pengaruh di Strasbourg di bawah kepemimpinan Johann Marbach. Vermigli menyatakan Pengakuan Iman Augsburg dan Konkorda Wittenberg agar diangkat lagi menjadi profesor.[79] Ia mengakui Pengakuan Iman Augsburg, namun tidak dengan Konkordat, yang menyatakan kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi.[3] Ia memulihkan dan menyatakan kembali hal apapun, namun kontroversi tentang Ekaristi serta doktrin kuatr Vermigli terhadap predestinasi ganda masih berlanjut dengan umat Lutheran. Profesor lain di Strasbourg, Girolamo Zanchi, yang berpindah ke Protestanisme saat Vermigli masih berada di Lucca, memiliki pemikiran yang sama dengan Vermigli tentang Ekaristi dan predestinasi. Zanchi dan Vermigli menjadi teman dan rekan.[80] Peningkatan alienasi Vermigli dari gerakan Lutheran membuat menerima tawaran dari Heinrich Bullinger pada 1556 untuk mengajar di sekolah Carolinum, Zürich. John Jewel, seorang korban pengasingan Marian sejawatnya, mendatanginya.[80]

Lukisan Vermigli (kiri) dan Theodor Bibliander (kanan), yang sangat tak sepakat dengan doktrin predestinasi Vermigli

Di Zürich, Vermigli menggantikan Konrad Pellikan pada jabatan ketua bahasa Ibrani, sebuah jabatan yang ia pegang sampai kematiannya.[81] Ia menikahi istri keduanya, Katarina Merenda dari Brescia, Italia, pada 1559.[82] Vermigli berbagi tugas mengajarnya dengan Hebrais sejawatnya Theodor Bibliander, yang memberikannya waktu untuk mengkaji dan menyiapkan catatan dari kotbah-kotbahnya pada masa sebelumnya untuk diterbitkan. Ia mulai berkotbah tentang Kitab Samuel dan Kitab Raja-Raja.[83] Saat di Zürich, Vermigli menolak undangan untuk menjabat di Jenewa, Heidelberg, dan Inggris.[82]

Pandangan Ekaristi Vermigli diterima di Zürich, namun ia menimbulkan kontroversi atas doktrin predestinasi gandanya. Mirip dengan Yohanes Kalvin, Vermigli meyakini bahwa dalam beberapa cara, Allah mengkehendaki penghancuran orang-orang yang tak dipilih untuk keselamatan. Vermigli berniat untuk menghindari konfrontasi atas masalah tersebut, namun Bibliander mulai menyerangnya secara terbuka pada 1557, di satu titik dinyatakan menantangnya untuk duel dengan kapak belati ganda.[84][i] Bibliander menyatakan bahwa pandangan Erasmian soal Allah hanya mempredestinasikan orang-orang yang meyakini-Nya akan selamat, bukan keselamatan individual manapun.[86] Para teolog Reformasi pada masa itu memegang berbagai keyakinan tentang predestinasi, dan posisi Bullinger bersifat ambigu, namun mereka sepakat bahwa Allah secara berdaulat dan dan tak kondisional memilih orang untuk diselamatkan. Mereka meyakini keselamatan tak berdasarkan pada sifat apapun dari seseorang, termasuk iman mereka.[87] Bullinger dan gereja Zürich tak menyepakati pandangan predestinarian ganda Vermigli, namun pandangan Bibliander dianggap tak dapat diterima. Ia dikeluarkan pada 1560, dalam rangka mendorong gereja Reformasi lain ke arah pandangan ortodoksi gereja Zürich.[88] Vermigli terlibat dalam kontroversi predestinarian kembali saat Zanchi, yang menetap di Strasbourg saat Vermigli pergi ke Zürich, dituduh mengajarkan ajaran sesat tentang Ekaristi dan predestinasi oleh Lutheran Johann Marbach. Vermigli dipilih untuk menulis pernyataan resmi terhadap gereja Zürich tentang materi dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Bullinger dan para pemimpin gereja lainnya pada Desember 1561. Dukungannya terhadap doktrin predestinasi yang kuat menyajikan tanggapan gereja Zürich secara keseluruhan.[89]

Vermigli menghadiri Kolokium Poissy pada musim panas 1561 dengan Theodore Beza, sebuah konferensi yang diadakan di Perancis dengan tujuan merekonsiliasi Katolik dan Protestan. Ia dapat berbincang dengan ibu suri Perancis Kataria de'Medici dalam bahasa aslinya Italia.[82] Ia memberikan pidato tentang Ekaristi, berpendapat bahwa firman Yesus "inilah tubuh-Ku" di Perjamuan Terakhir bersifat figuratif ketimbang literal.[90] Kesehatan Vermigli makin menurun saat ia terserang wabah demam pada 1562. Ia wafat pada 12 November 1562d di rumahnya di Zürich, yang didatangi oleh dokter Conrad Gesner. Ia dikebumikan di katedral Grossmünster, di mana penerusnya Josias Simler memberikan pidato pemakaman, yang diterbitkan dan menjadi sumber penting untuk biografi-biografi Vermigli pada masa berikutnya. Vermigli memiliki dua anak dari istri keduanya, Katarina, saat ia masih hidup, namun tak ada yang bertahan hidup pada masa bayi. Empat bulan kemudian setelah kematiannya, istrinya melahirkan seorang putri darinya, Maria.[91][j]

Karya

Laman judul Loci Communes tahun 1576

Vermigli dikenal karena Loci Communes (Latin untuk "tempat umum"), sebuah kumpulan diskusi topik tentang komentar biblikalnya.[92] Loci Communes dikompilasikan oleh pendeta Huguenot Robert Masson dan pertama kali terbit pada 1576, empat belas tahun setelah kematian Vermigli.[93] Vermigli nampaknya mengekspresikan keinginan untuk menerbitkan buku semacam itu,[94] dan didorong oleh nasehat Theodore Beza.[95] Masson mengikuti susunan Institut Agama Kristen karya Yohanes Kalvin untuk menghimpunnya.[94] Lima belas edisi Loci Communes antara 1576 dan 1656 menyebarkan pengaruh Vermigli di kalangan umat Protestan aliran Reformasi.[96] Anthony Marten menerjemahkan Loci Communes ke dalam bahasa Inggris pada 1583, menambahkan ketonjolannya.[97]

Vermigli menerbitkan komentar tentang I Korintus (1551), Roma (1558), dan Hakim-Hakim (1561) pada masa hidupnya.[98] Ia dikritik oleh para koleganya di Strasbourg karena lebih sering berkotbah tentang kitab-kitab Alkitab selama bertahun-tahun ketimbang menerbitkannya. Menyerukan catatan kotbahnya tentang Kejadian, Keluaran, Imamat dan Nabi-nabi Kecil dalam "pernyataan singkat dan gegabah", ia menemukan kesulitan untuk menemukan waktu untuk menyiapkan penerbitannya. Para koleganya menyunting dan menerbitkan beberapa karyanya tentang Alkitab setelah ia wafat: doa-doa pada Mazmur (1564) dan komentar-komentar tentang Raja-Raja (1566), Kejadian (1569), dan Ratapan (1629).[99] Vermigli memakai sikap humanis untuk mencari arti asli dari kitab suci, bertentangan dengan bacaan alegori yang seringkali bersifat fantastis dan sewenang-wenang pada tradisi eksegetikal abad pertengahan.[100] Ia terkadang mengadopsi bacaan alegori untuk menafsirkan Perjanjian Lama seperti yang dilakukan Kristus secara tipologi,[101] namun ia tak memakai metode quadriga dari penafsiran biblikal abad pertengahan, di mana setiap ayat memiliki empat tingkat pengartian. Pengantar Ibrani dari Vermigli, serta pengetahuannya tentang sastra rabbinik, melampaui kebanyakan orang sezamannya, termasuk Calvin, Luther, dan Zwingli.[102]

Vermigli menerbitkan sebuah catatan tentang persengketaannya dengan umat Katolik Oxford terhadap Ekaristi pada 1549, bersama dengan sebuah risalah yang makin menjelaskan posisinya.[103] Persengketaan tersebut banyak menyoroti tentang doktrin transubstansiasi, yang sangat ditentang oleh Vermigli, namun risalah tersebut dapat memajukan teologi Ekaristi milik Vermigli sendiri.[104] Pandangan Ekaristi Vermigli, seperti yang diekspresikan dalam persengketaan dan risalah tersebut, mempengaruhi perubahan pada Buku Doa Umum tahun 1552.[105] Vermigli memberatkan lagi kontroversi Ekaristi di Inggris pada 1559. Defense Against Gardiner buatannya adalah balasan dari Confutatio Cavillationum karya Stephen Gardiner tahun 1552 dan 1554, yang karya itu sendiri merupakan sebuah balasan dari karya Thomas Cranmer. Terdiri dari 821 laman folio, karya tersebut merupakan karya terpanjang tentang subyek tersebut yang dipublikasikan pada periode Reformasi.[106]

Penulisan polemik Ekaristi Vermigli awalnya ditujukan melawan uamt Katolik, namun pada permulaan 1557, ia mulai melibatkan dirinya sendiri dalam perdebatan dengan umat Lutheran. Beberapa Lutheran pada masa itu berpendapat bahwa tubuh dan darah Kristus secara fisik hadir dalam Ekaristi karena mereka hadir di mana-mana. Pada 1561, Johannes Brenz menerbitkan karya yang membela pandangan semacam itu, dan para teman Vermigli membujuknya untuk menulis sebuah balasan.[107] Hasilnya, Dialogue on the Two Natures in Christ, ditulis dalam bentuk dialog antara Orothetes ("Pembuat Batas"), pembela doktrin Reformasi bahwa tubuh Kristus secara fisik berada di Surga, dan Pantachus ("Di mana-mana"), yang pidatonya banyak mengambil langsung dari karya Brenz.[108] Brenz menerbitkan sebuah balasan pada 1562, di mana Vermigli mulai menyiapkan pembundelan ulang, namun ia wafat sebelum dapat menyelesaikannya.[109]

Teologi

Vermigli biasanya menjadi guru kitab suci ketimbang teolog sistematis, namun pengaruh berkelangsungannya banyak diasosiasikan dengan doktrin Ekaristi-nya. Ini dapat dijelaskan oleh hubungan dekat yang ia majukan antara eksgesis kitab suci dan refleksi teologi.[110] Metode komentar biblikal Vermigli, yang mirip dengan Martin Bucer, meliputi diskusi khusus pada topik-topik doktrinal yang dilandasi oleh teks-teks biblikal.[111] Seperti Protestan lainnya, ia meyakini hanya kitab suci yang memegang otoritas tertinggi dalam menghimpun kebenaran.[112] Selain itu, ia familiar dengan bapa-bapa gereja melebihi beberapa orang sezamannya, dan ia sering menyebut mereka.[113] Ia menghargai bapa-bapa tersebut karena ia menemukan pencerahan dalam kitab-kitab suci yang tak ia temukan,[114] dan karena beberapa lawan Katolik-nya sangat memberatkan arhumen dari otoritas patristik.[115] Meskipun demikian, ia seringkali memakai bapa-bapa tersebut sebagai dukungan untuk penafsiran yang ia capai atas hasil kerjanya sendiri dan tak menghiraukannya saat penafsirannya tak sejalan dengan mereka.[116]

Engravir tahun 1599 karya Hendrik Hondius I

Vermigli dikenal karena polemiknya melawan doktrin transubstansiasi Katolik dan doktrin "presensi sakramental" Gereja Reformasi.[117] Ia berpendapat bahwa transubstansiasi, keyakinan bahwa substansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus, tak berdasarkan pada argumen manapun dari kitab suci. Ia juga berpendapat tentang dasar Kristologi Kalsedonia, bahwa karena Kristus mempertahankan alam ilahinya saat menjadi manusia (alam ilahi ditambahkan ke alam manusia ketimbang alam manusia-Nya menjadi ilahi), substansi roti dan anggur masih sama ketimbang berubah menjadi substansi tubuh dan darah Kristus.[118] Pada akhirnya, ia memakai analogi penyatuan dengan Kristus oleh orang percaya melawan gagasan transubstansiasi. Unsur-unsur Ekaristi tak dibutuhkan untuk bertransformasi menjadi tubuh Kristus.[119] Sebagai ganti substansi elemen yang berubah menjadi daging Kristus, Vermigli memajukan tindakan sakramen sebagai alat agar Kristus ditawarkan pada pengambil bagian.[120] Ia juga tak sepakat dengan keyakinan Anabaptis bahwa Ekaristi hanyalah simbolik atau figuratif, sebuah pandangan yang disebut memorialisme atau tropisme.[121]

Vermigli tak memandang predestinasi sebagai pusat sistem teologinya, namun menjadi diasosiasikan dengannya karena kontroversi yang ia alami.[122] Vermigli mengembangkan doktrinnya secara independen dari Yohanes Kalvin, dan sebelum Kalvin menerbitkannya dalam Institutes of the Christian Religion pada tahun 1559.[123] Vermigli menandang Allah sebagai penguasa atas seluruh peristiwa, dan meyakini bahwa seluruh hal, termasuk kejahatan, dipakai oleh-Nya untuk mewujudkan kehendak-Nya.[124] Meskipun demikian, Vermigli tak menganggap bahwa manusia diperintahkan untuk bertindak baik atau jahat.[125] Vermigli menyatakan bahwa Allah memilih beberapa orang untuk keselamatan atas dasar hanya anugerah atau jasa tanpa pamrih, dengan tak memandang sifat baik atau jahat, sebuah pandangan yang disebut sebagai "pemilihan tak kondisional".[126] Vermigli juga meyakini bahwa Allah menentukan reprobat, orang-orang yang tak dipilih untuk keselamatan. Ia memandangnya masuk dalam kehendak Allah, namun berbeda dalam karakter dari keputusan untuk pemilihan orang yang terpilih untuk keselamatan. Karena semua orang jatuh dalam dosa, kehendak Allah atas reprobasi memperlakukan mereka jatuh dan menghadapi kehancuran.[127] Perumusan reprobasi Vermigli sebagai ketentuan Allah sesambil membedakannya dari pemilihan keselamatan-Nya sangat berbeda dari Kalvin. Kalvin memandang predestinasi untuk keselamatan dan reprobasi sebagai dua sisi dari sebuah dekrit tunggal. Doktrin Vermigli lebih berpengaruh dalam pengakuan-pengakuan iman Gereja Reformasi.[128]

Tulisan-tulisan biblikal Vermigli kemudian ditujukan kepada materi-materi politik.[129] Ia mengikuti pandangan Aristotelian baha otoritas politik dilembagakan untuk mempromosikan kebajikan, dan bahwa ini meliputi agama sebagai kebajikan utama.[130] Vermigli membela doktrin Protestan Inggris standar dari Supremasi Kerajaan, bahwa raja, sepanjang mereka mengikuti Allah, memiliki hak untuk memerintah gereja di wilayah mereka, sementara Kristus menjadi satu-satunya kepala gereja universal.[131] Ia menolak gagasan bahwa Sri Paus atau otoritas gerejawi lainnya dapat memegang otoritas atas seorang penguasa sipil seperti raja, sebuah masalah penting pada masa itu yang menimbulkan konflik antara Paus Klemens VII dan Henry VIII pada permulaan Reformasi Inggris.[132] Meskipun Vermigli menempatkan magistrat sipil dengan pemberlakuan tugas-tugas keagamaan, ia mengikuti pernyataan Agustinus dalam Kota Allah antara lingkup spiritual (dalam kata-kata Vermigli "pergerakan bagian dalam pada pikiran") dan "disiplin luar" masyarakat. Otoritas magistrat sipil hanyalah materi eksternal ketimbang pencurahan relijius spiritual dan bagian dalam.[133] Pembenaran teologi Vermigli untuk Supremasi Kerajaan dipakai oleh para pencetus Elizabethan Settlement tahun 1559, penempatan ibadah Protestan berdasarkan pada Buku Doa Umum sebagai agama negara.[134]

Warisan

Kepemimpinan Vermigli di Lucca menjadikannya kota yang paling dianggap Protestan di Italia. Inkuisisi membuat beberapa umat Protestan kabur, menciptakan populasi pengungsi Protestan signifikan di Jenewa. Beberapa pemimpin penting dalam Reformasi juga menjalin hubungan dengan karya Vermigli di Lucca, termasuk Girolamo Zanchi dan Bernardino Ochino.[135]

Para cendekiawan makin mengakui pengaruh figur-figur selain Yohanes Kalvin dan Huldrych Zwingli pada formasi awal tradisi Reformasi. Richard Muller, seorang kepala otoritas pengembangan dari gerakan tersebut, berpendapat bahwa Vermigli, Wolfgang Musculus, dan Heinrich Bullinger berpengaruh jika tak melebihi pengaruh Kalvin pada pengembangan teologi Reformasi pada abad keenam belas.[136] Vermigli adalah figur transisional antara periode Reformasi dan periode yang dikenal sebagai ortodoksi Reformasi. Pada periode ortodoks Reformasi, teologi mula-mula fiartikulasikan oleh figur-fugyr Reformasi secara terkodifikasi dan tersistematis. Para teolog makin memakai metode teologi skolastik dan tradisi Aristotelianisme.[137] Vermigli adalah teolog skolastik Reformasi pertama, dan mempengaruhi para skolastik pada masa berikutnya scholastics Theodore Beza dan Girolamo Zanchi.[138]

Vermigli memiliki pengaruh menonjol pada Reformasi Inggris melalui hubungannya dengan Thomas Cranmer. Sebelum kontak dengan Vermigli, Cranmer memegang pandangan Ekaristi Lutheran. Vermigli nampaknya membujuk Cranmer untuk mengadopsi pandangan Gereja Reformasi, yang mengubah tatanan Reformasi Inggris sejak Cranmer utamanya bertanggung jawab atas revisi Buku Doa Umum dan menulis Empat Puluh Dua Pasal.[139] Vermigli memiliki peran langsung dalam modifikasi Buku Doa Umum pada tahun 1552.[140] Ia juga diyakini berkontribusi pada, jika tak menuliskan, artikel tentang predestinasi yang ditemukan dalam Empat Puluh Dua Pasal Agama pada tahun 1553.[141] Di Oxford dan Cambridge pada zaman Elizabethan, teologi Vermigli lebih berpengaruh ketimbang Kalvin.[142] Teologi politiknya membentuk penetapan agama Elizabethan dan otoritasnya secara konstan merasuk dalam kontroversi-kontroversi pada periode ini.[142]

Berbagai tulisan Vermigli dicetak sekitar 110 kali antara 1550 dan 1650.[143] Loci Communes dari tahun 1562 menjadi buku pelajaran standar dalam pendidikan teologi Reformasi.[144] Ia dikenal secara khusus di kalangan pembaca teologi Inggris pada abad ketujuh belas. John Milton mungkin mengkonsultasikan komentarnya tentang Kitab Kejadian saat menulis Paradise Lost.[145] Edisi Inggris dari Loci Communes dibawa ke Koloni Teluk Massachusetts di mana karya tersebut menjadi buku pelajaran penting di Harvard College.[146] Karya-karya Vermigli banyak ditemukan di perpustakaan Harvard Divinity School dari abad ketujuh belas ketimbang Kalvin. Karya-karya Vermigli sangat dihargai oleh para teologi Puritan New England seperti John Cotton dan Cotton Mather.[145]

Catatan dan referensi

Catatan

  1. ^ Atribusi lukisan ini kepada Asper diragukan oleh Roy Strong, namun kajian paling terkini mendukung atribusi tersebut.[1] Puisi Latin di atas, yang diyakini dikomposisikan oleh Rudolph Gualther, artinya:[2]

    Firenze membawanya ke depan, sekarang ia mengembara seperti orang asing dan peziarah
    Itu yang membuatnya selamanya menjadi warga negara di kalangan atas.
    Ini adalah kesukaannya; tulisan-tulisan menorehkan pikirannya;
    Integritas dan pietas tak dapat diwakili oleh seni.

  2. ^ Namanya dalam bahasa Italia adalah Pietro Martire Vermigli. Ia lahir dengan nama Piero Mariano Vermigli, namun memakai nama Petrus Martyr saat ia menjadi biarawan.[3] Dalam kesusastraan awal, ia biasanya disebut Petrus Martyr, namun para cendekiawan modern biasanya memakai Vermigli.[4]
  3. ^ Sekolah tersebut dijalankan oleh Marcello Virgilio Adriano [it].[3]
  4. ^ Biara-biara tersebut adalah Pertapaan San Giuliano [it] dan Biara Sant'Ansano (berada di Gereja Sant'Ansano [it]).[20] San Guiliano mungkin ditinggalkan sebelum Vermigli menjabat sebagai abbas.[21]
  5. ^ Konven-konven tersebut adalah San Matteo dan La Stella.[20]
  6. ^ Ia menggantikan Tommaso da Piacenza.[35]
  7. ^ Kanon-kanon tersebut adalah Paolo Lacizi, Teodosio Trebelli dan Giulio Santerenziano.[3] Vermigli digantikan pada jabatan prior oleh Francesco da Pavia.[43]
  8. ^ Kotbah-kotbanya tentang Ratapan [53] dan Kejadian diterbitkan sebagai komentar, namun kotbah-kotbah tentang nabi-nabi kecil[53] dan Keluaran tidak ada yang tercatat.[54]
  9. ^ Frank A. James, III, menyatakan bahwa cerita duel kapak "tak nampak memiliki dasar sejarah yang solid" mengutip Joachim Staedke.[85]
  10. ^ Maria mula-mula menikahi Paolo Zanin, kemudian Gorg Ulrich, seorang pendeta di Thalwil.[91]

Referensi

  1. ^ Kirby 2007, hlm. 235.
  2. ^ Kirby 2007, hlm. 240.
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Taplin 2004.
  4. ^ Zuidema 2008, hlm. 14.
  5. ^ McNair 1967, hlm. 53.
  6. ^ McNair 1967, hlm. 56.
  7. ^ McNair 1967, hlm. 60.
  8. ^ McNair 1967, hlm. 62.
  9. ^ Steinmetz 2001, hlm. 106.
  10. ^ Zuidema 2011, hlm. 376.
  11. ^ McNair 1967, hlm. 63.
  12. ^ McNair 1967, hlm. 84–85.
  13. ^ James 1998, hlm. 106.
  14. ^ James 1998, hlm. 108.
  15. ^ McLelland 1957, hlm. 3.
  16. ^ McNair 1967, hlm. 118.
  17. ^ McLelland 2009a, hlm. 28.
  18. ^ McLelland 2009a, hlm. 28; James 1998, hlm. 195.
  19. ^ McNair 1967, hlm. 125.
  20. ^ a b McNair 1967, hlm. 127.
  21. ^ McNair 1967, hlm. 128.
  22. ^ McNair 1967, hlm. 128–129.
  23. ^ McNair 1967, hlm. 130–131.
  24. ^ a b McLelland 2009a, hlm. 30.
  25. ^ a b Kirby 2009, hlm. 136.
  26. ^ Steinmetz 2001, hlm. 107; James 1998, hlm. 194–195, 197, 200.
  27. ^ James 1998, hlm. 195, 197, 199.
  28. ^ James 1998, hlm. 40.
  29. ^ James 1998, hlm. 163.
  30. ^ McNair 1967, hlm. 161.
  31. ^ McLelland 2009a, hlm. 32.
  32. ^ McNair 1967, hlm. 165.
  33. ^ a b Steinmetz 2001, hlm. 107.
  34. ^ McNair 1967, hlm. 193.
  35. ^ a b McNair 1967, hlm. 206.
  36. ^ McNair 1967, hlm. 213.
  37. ^ McNair 1967, hlm. 221.
  38. ^ McNair 1994, hlm. 7.
  39. ^ McNair 1967, hlm. 239.
  40. ^ McNair 1967, hlm. 249.
  41. ^ McNair 1967, hlm. 254–255.
  42. ^ McNair 1967, hlm. 265–268.
  43. ^ McNair 1967, hlm. 271.
  44. ^ James 1998, hlm. 39.
  45. ^ McNair 1967, hlm. 276—277.
  46. ^ McNair 1967, hlm. 282.
  47. ^ Taplin 2004; McNair 1967, hlm. 290.
  48. ^ James 1998, hlm. 3.
  49. ^ McLelland 1957, hlm. 10; Hobbs 2009, hlm. 38.
  50. ^ Hobbs 2009, hlm. 38.
  51. ^ James 1998, hlm. 4.
  52. ^ Campi 2009, hlm. 97.
  53. ^ a b c Hobbs 2009, hlm. 50.
  54. ^ Hobbs 2009, hlm. 60.
  55. ^ Hobbs 2009, hlm. 49.
  56. ^ Hobbs 2009, hlm. 53.
  57. ^ Anderson 1975, hlm. 80; Hobbs 2009, hlm. 53.
  58. ^ Hobbs 2009, hlm. 54.
  59. ^ McNair 1994, hlm. 8.
  60. ^ Kirby 2009, hlm. 137.
  61. ^ a b McLelland 1957, hlm. 16.
  62. ^ a b Methuen 2009, hlm. 71; Taplin 2004.
  63. ^ a b Methuen 2009, hlm. 71.
  64. ^ Overell 1984, hlm. 89.
  65. ^ a b Steinmetz 2001, hlm. 108; James 1998, hlm. 4, 8.
  66. ^ Overell 1984, hlm. 90.
  67. ^ a b McLelland 2000, hlm. xxx.
  68. ^ Kirby 2009, hlm. 139; Taplin 2004.
  69. ^ a b McNair 1994, hlm. 10.
  70. ^ Overell 1984, hlm. 92.
  71. ^ Overell 1984, hlm. 93.
  72. ^ McNair 1994, hlm. 10; Anderson 1996.
  73. ^ Overell 1984, hlm. 93; Taplin 2004.
  74. ^ McLelland 1957, hlm. 26–27.
  75. ^ Kirby 2009, hlm. 140.
  76. ^ McNair 1994, hlm. 9.
  77. ^ McLelland 1957, hlm. 44–46.
  78. ^ Anderson 1996.
  79. ^ James 1998, hlm. 4, 31; Steinmetz 2001, hlm. 112–113.
  80. ^ a b James 1998, hlm. 4, 32; Steinmetz 2001, hlm. 112–113.
  81. ^ McNair 1994, hlm. 11–12.
  82. ^ a b c McNair 1994, hlm. 12.
  83. ^ Campi 2009, hlm. 99–100.
  84. ^ James 1998, hlm. 4, 33–34; Steinmetz 2001, hlm. 112–113.
  85. ^ James 2007, hlm. 170.
  86. ^ Venema 2002, hlm. 76–77.
  87. ^ Venema 2002, hlm. 87.
  88. ^ Venema 2002, hlm. 78–79.
  89. ^ James 1998, hlm. 4, 35; Steinmetz 2001, hlm. 112–113.
  90. ^ McLelland 1957, hlm. 63.
  91. ^ a b McNair 1994, hlm. 12–13.
  92. ^ McLelland 2009b, hlm. 480.
  93. ^ Donnelly & Kingdon 1990, hlm. 98.
  94. ^ a b McLelland 2009b, hlm. 487.
  95. ^ Donnelly 1976, hlm. 172.
  96. ^ McLelland 2009b, hlm. 488; Kirby, Campi & James 2009, hlm. 2.
  97. ^ McLelland 2009b, hlm. 493–494.
  98. ^ Balserak 2009, hlm. 284.
  99. ^ Hobbs 2009, hlm. 52.
  100. ^ Kirby, Campi & James 2009, hlm. 2–3.
  101. ^ Campi 2009, hlm. 102–103.
  102. ^ Campi 2014, hlm. 134–135.
  103. ^ McLelland 2009a, hlm. xv.
  104. ^ McLelland 2009a, hlm. xxiii–xxiv.
  105. ^ McLelland 2009a, hlm. xlii.
  106. ^ McLelland 2009a, hlm. xxxv–xxxvi.
  107. ^ Donnelly 1995, hlm. xvi.
  108. ^ Donnelly 1995, hlm. xvii.
  109. ^ Donnelly 1995, hlm. xix.
  110. ^ McLelland 2009c, hlm. 496.
  111. ^ Amos 2009, hlm. 189.
  112. ^ Rester 2013, hlm. 11–12.
  113. ^ Wright 2009, hlm. 129.
  114. ^ Wright 2009, hlm. 123.
  115. ^ McLelland 1957, hlm. 267.
  116. ^ Schantz 2004, hlm. 131.
  117. ^ Donnelly, James & McLelland 1999, hlm. 151.
  118. ^ Boutin 2009, hlm. 199.
  119. ^ Boutin 2009, hlm. 202–203.
  120. ^ McLelland 1957, hlm. 185.
  121. ^ McLelland 1957, hlm. 221.
  122. ^ James 1998, hlm. 33.
  123. ^ Muller 2008, hlm. 62.
  124. ^ Muller 2008, hlm. 64.
  125. ^ Neelands 2009, hlm. 360.
  126. ^ Neelands 2009, hlm. 358.
  127. ^ Muller 2008, hlm. 65.
  128. ^ Muller 2008, hlm. 70.
  129. ^ Kirby 2009, hlm. 401.
  130. ^ Kirby 2004, hlm. 291.
  131. ^ Kirby 2010, hlm. 96.
  132. ^ Kirby 2004, hlm. 295.
  133. ^ Kirby 2004, hlm. 294.
  134. ^ Kirby 2010, hlm. 105.
  135. ^ Donnelly 1976, hlm. 173.
  136. ^ Benedict 2002, hlm. 50.
  137. ^ Baschera 2007, hlm. 325–326.
  138. ^ Donnelly 1976, hlm. 207.
  139. ^ Donnelly 1976, hlm. 174–175.
  140. ^ Steinmetz 2001, hlm. 112; James 1998, hlm. 4.
  141. ^ Neelands 2009, hlm. 374.
  142. ^ a b Kirby 2009, hlm. 143–144.
  143. ^ Donnelly 1976, hlm. 3.
  144. ^ Benedict 2002, hlm. 62.
  145. ^ a b Donnelly 1976, hlm. 180.
  146. ^ McLelland 2009b, hlm. 488.

Sumber

Amos, N. Scott (2009). "Exegesis and Theological Method". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 175–194. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.45. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Anderson, Marvin W. (1996). "Peter Martyr Vermigli". Dalam Hillebrand, Hans J. Oxford Encyclopedia of the Reformation. Oxford: Oxford University Press. doi:10.1093/acref/9780195064933.001.0001. ISBN 978-0-19-518757-1 – via Oxford Reference. ((Perlu berlangganan (help)). 
——— (1975). Peter Martyr: A Reformer in Exile (1542–1562). Bibliotheca Humanistica & Reformatorica. X. Nieuwkoop, The Netherlands: B. De Graaf. ISBN 978-90-6004-343-1. 
Balserak, Jon (2009). "I Corinthians Commentary: Exegetical Tradition". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 283–304. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.69. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Baschera, Luca (2007). "Peter Martyr Vermigli on Free Will: the Aristotelian Heritage of Reformed Theology". Calvin Theological Journal. 42 (2): 325–340. 
Benedict, Philip (2002). Christ's Churches Purely Reformed. New Haven: Yale University Press. ISBN 978-0-300-10507-0. 
Boutin, Maurice (2009). "Ex Parte Videntium: Hermeneutics Of The Eucharist". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 195–206. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.50. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Campi, Emidio (2014). Shifting Patterns of Reformed Tradition. Göttingen, Germany: Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-55065-6. 
——— (2009). "Zurich: Professor In The Schola Tigurina". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 95–114. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.28. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Donnelly, John Patrick (1995). Dialogue on the Two Natures in Christ. Sixteenth Century Essays & Studies. XXXI. Kirksville, MO: Truman State University Press. ISBN 978-0-940474-33-8. 
——— (1976). Calvinism and Scholasticism in Vermigli's Doctrine of Man and Grace. Studies in Medieval and Reformation Thought. XVIII. Leiden, The Netherlands: Brill. ISBN 978-90-04-04482-1. 
Donnelly, John Patrick; James, Frank A.; McLelland, Joseph C., ed. (1999). The Peter Martyr Reader. Kirksville, MO: Truman State University Press. ISBN 978-0-943549-75-0. 
Donnelly, John Patrick, S. J.; Kingdon, Robert M. (1990). A Bibliography of the Works of Peter Martyr Vermigli. Sixteenth Century Essays & Studies. XIII. Kirksville, MO: Sixteenth Century Journal Publishers. ISBN 978-0-940474-14-7. 
Hobbs, R. Gerald (2009). "Strasbourg: Vermigli and the Senior School". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 35–70. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.11. ISBN 978-90-474-2898-5. 
James, Frank A., III (2007). "The Bullinger/Vermigli Axis: Collaborators in Toleration and Reformation". Dalam Campi, Emidio; Opitz, Peter. Heinrich Bullinger, Life — Thought — Influence. 1. Zurich: Theological Verlag. hlm. 165–176. ISBN 978-3-290-17387-6. 
——— (1998). Peter Martyr Vermigli and Predestination: The Augustinian Inheritance of an Italian Reformer. Oxford: Clarendon Press. ISBN 978-0-19-826969-4. Diakses tanggal 23 April 2016 – via Questia. ((Perlu berlangganan (help)). 
Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. (2009). "Introduction". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 1–18. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.8. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Kirby, Torrance (2010). "Peter Martyr Vermigli's Political Theology and the Elizabethan Church". Dalam Ha, Polly; Collinson, Patrick. The Reception of Continental Reformation in Britain (PDF). Oxford: British Academy. ISBN 978-0-19-726468-3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 June 2016. 
——— (2009). "From Florence to Zürich via Strasbourg and Oxford: The International Career of Peter Martyr Vermigli". Dalam Opitz, Peter; Moser, Christian. Bewegung und Beharrung: Aspekte des reformierten Protestantismus 1520–1650. Studies in the History of Christian Traditions. 144. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 135–146. doi:10.1163/ej.9789004178069.i-470.36. ISBN 978-90-474-4042-0 – via Brill Online. ((Perlu berlangganan (help)). 
——— (2007). "'Vermilius Absconditus': the Zurich portrait". The Zurich Connection and Tudor Political Theology. Studies in the History of Christian Traditions. 131. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 235–258. doi:10.1163/ej.9789004156180.i-288.18. ISBN 978-90-474-2038-5 – via Brill Online. ((Perlu berlangganan (help)). 
——— (2004). "Peter Martyr Vermigli and Pope Boniface VIII — The Difference between Civil and Ecclesiastical Power". Dalam James, Frank A. Peter Martyr Vermigli and the European Reformations: Semper Reformanda. Boston: Brill. hlm. 291–304. ISBN 978-90-04-13914-5 – via Questia. ((Perlu berlangganan (help)). 
McLelland, Joseph C. (2009a). "Italy: Religious and Intellectual Ferment". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 23–34. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.10. ISBN 978-90-474-2898-5. 
——— (2009b). "A Literary History of the Loci Communes". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 479–494. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.129. ISBN 978-90-474-2898-5. 
——— (2009c). "Conclusion: Vermigli's 'Stromatic' Theology". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 495–498. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.134. ISBN 978-90-474-2898-5. 
———, ed. (2000). The Oxford Treatise and Disputation on the Eucharist, 1549. Sixteenth Century Essays & Studies. LVI. Kirksville, MO: Sixteenth Century Journal Publishers. ISBN 978-0-943549-89-7. 
——— (1957). The Visible Words of God: An Exposition of the Sacramental Theology of Peter Martyr Vermigli, A.D. 1500–1562. Grand Rapids, MI: Eerdmans. OCLC 4337417. 
McNair, Philip M. J. (1994). "Biographical Introduction". Dalam McClelland, Joseph C. Early Writings: Creed, Scripture, Church. Sixteenth Century Essays & Studies. 30. Kirksville, MO: Sixteenth Century Journal Publishers. ISBN 978-0-940474-32-1. 
——— (1967). Peter Martyr in Italy: An Anatomy of Apostasy. Oxford: Clarendon. OCLC 849189667. 
Methuen, Charlotte (2009). "Oxford: Reading Scripture in the University". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 71–94. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.20. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Muller, Richard A. (2008) [1986]. Christ and the Decree: Christology and Predestination in Reformed Theology from Calvin to Perkins. Grand Rapids, MI: Baker Academic. ISBN 978-0-8010-3610-1. 
Neelands, David (2009). "Predestination and the Thirty-Nine Articles". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 335–374. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.99. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Overell, M. A. (1984). "Peter Martyr in England 1547–1553: An Alternative View". The Sixteenth Century Journal. 15 (1): 87–104. doi:10.2307/2540841. JSTOR 2540841 – via JSTOR. ((Perlu berlangganan (help)). 
Rester, Todd M. (2013). "'Dominus dixit': principles of exegetical theology applied in two loci of Peter Martyr Vermigli's I Corinthians commentary". Reformation and Renaissance Review. 15 (1): 9–19. 
Schantz, Douglas H. (2004). "Vermigli on Tradition and the Fathers: Patristic Perspectives from His Commentary on I Corinthians". Dalam James, Frank A. Peter Martyr Vermigli and the European Reformations: Semper Reformanda. Boston: Brill. hlm. 115–138. ISBN 978-90-04-13914-5 – via Questia. ((Perlu berlangganan (help)). 
Steinmetz, David C. (2001). Reformers in the Wings: From Geiler Von Kaysersberg to Theodore Beza (edisi ke-2nd). New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-513047-8. Diakses tanggal 8 April 2013 – via Questia. ((Perlu berlangganan (help)). 
Taplin, Mark (2004). "Vermigli, Pietro Martire [Peter Martyr] (1499–1562)". Oxford Dictionary of National Biography (edisi ke-online). Oxford University Press. doi:10.1093/ref:odnb/28225. Diakses tanggal 22 December 2015.  berlangganan atau keanggotan Perpustakaan Umum Britania Raya diperlukan
Venema, Cornelius P. (2002). Heinrich Bullinger and the Doctrine of Predestination: Author of "the Other Reformed Tradition"?. Texts and Studies in Post-Reformation Thought. Grand Rapids, MI: Baker Academic. ISBN 978-0-8010-2605-8. 
Wright, David (2009). "Exegesis and Patristic Authority". Dalam Kirby, W. J. Torrance; Campi, Emidio; James, Frank A. A Companion to Peter Martyr Vermigli. Brill's Companions to the Christian Tradition. 16. Leiden, The Netherlands: Brill. hlm. 115–132. doi:10.1163/ej.9789004175549.i-542.33. ISBN 978-90-474-2898-5. 
Zuidema, Jason (2011). "Peter Martyr: Protestant Monk?". Reformation and Renaissance Review. 13 (3): 373–386. 
——— (2008). Peter Martyr Vermigli (1499–1562) and the Outward Instruments of Divine Grace. Göttingen, Germany: Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-56916-0. 

Bacaan tambahan

  • Baumann, Michael (2016). Petrus Martyr Vermigli in Zürich (1556–1562) (dalam bahasa Jerman). Göttingen, Germany: Vandenhoeck & Ruprecht. 
  • Campi, Emidio, ed. (2002) Peter Martyr Vermigli: humanism, republicanism, reformation = Petrus Martyr Vermigli: Humanismus, Republikanismus, Reformation. Genève: Droz.

Pranala luar