Arema FC
Berkas:Logo Arema FC 2017 logo.png | |
Nama lengkap | Arema Football Club |
---|---|
Julukan | Singo Edan |
Berdiri | 11 Agustus 1987 |
Stadion | Stadion Kanjuruhan (Kapasitas: 42,449) |
Pemilik | Yayasan Arema |
Manajer | Ruddy Widodo |
Pelatih | Milomir Šešlija |
Asisten Pelatih | Joko Susilo Kuncoro |
Liga | Liga 1 |
2018 | 6th |
Situs web | Situs web resmi klub |
Kelompok suporter | Aremania |
Musim ini |
Arema FC (dahulu bernama Arema Malang), atau biasa disebut dan dikenal sebagai Arema, adalah sebuah klub sepak bola yang berasal dari Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan". Dalam Liga 1, Arema ber- "home base" di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dan Stadion Gajayana, Kota Malang. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang, Persekam Metro, dan Malang United.
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa.[1] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania dan Aremanita (untuk pendukung wanita)
Sejarah tentang Arema
Nama Arema pada masa Kerajaan
Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis dalam Kitab Negarakertagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.
Nama Arema di dekade '80-an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.
Awal mula berdirinya PS Arema
Arema Football Club (Persatuan Sepak Bola Arema, nama resminya) lahir pada 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi Arek Malang. Stadion Gajayana – home base klub pemerintah itu – selalu disesaki penonton. Di mana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "Sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep, Kota Malang dengan tema "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber antara lain; Bapak Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka oleh Bapak Wali kota Tom Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar yaitu: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada, yaitu gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akta notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus.
Dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. Agustus itu identik dengan Zodiac Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop).
Perjalanan Arema di Galatama
Di awal keikutsertaan Arema di Kompetisi Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan. Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung. Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abdurrahma Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dan kawan-kawan ditampung di barak. TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana, masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama, Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen. Namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.
Perjalanan Arema di Ligina
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema tercatat sudah tujuh kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/1997) dan enam kali masuk 8 besar (1999/2000, 2001, 2002, 2005, 2006 dan 2007). Walaupun berprestasi lumayan, Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat pengelolaan Arema diserahkan ke Bentoel (PT Bentoel Internasional Tbk) pada pertengahan musim kompetisi 2003, meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh Bentoel, prestasi Arema semakin meningkat; menjuarai Divisi 1 pada 2004, juara Copa Indonesia pada 2005 dan 2006, serta juara Piala Soeratin LRN U-18 pada 2007. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.
Perjalanan Arema di ISL
Pada Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai, tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[2] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas Bentoel ke British American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun wacana tersebut ditolak oleh Aremania.
Pada musim kompetisi 2009/2010,Arema yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts berhasil meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.
Legalitas
Pemilik
Secara hukum pemilik Arema adalah Yayasan Arema. Berdasarkan pengesahan SK Menkumham No. AHU-AH.01.06-317 pada tanggal 9 Mei 2012 atas akta Yayasan Arema yang dibuat oleh Notaris Nurul Rahadianti disebutkan bahwa pengurus Yayasan Arema adalah;
- Pembina Yayasan: Darjoto Setyawan
- Ketua Yayasan: Muhammad Nur
- Bendahara: Rendra Kresna
- Sekretaris: Mujiono Mujito
- Pengawas Yayasan: Bambang Winarno.
Pada saat Arema dikelola oleh Bentoel, Badan Hukum yang digunakan adalah PT. Arema Indonesia. Badan Hukum tersebut tetap digunakan oleh Yayasan Arema setelah Bentoel mengembalikan Arema kepada Yayasan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Pada saat dikembalikan kepada Yayasan pada tahun 2009 tersebut, susunan Pemegang saham PT. Arema Indonesia adalah Yayasan Arema sebesar 13 lembar saham (93%, mayoritas) dan Lucky Andriandana Zainal sebesar satu lembar saham (7%), yang diberikan sebagai penghormatan kepada beliau sebagai pendiri Arema. Direktur Utama PT. Arema Indonesia adalah Iwan Budianto dan General Manager adalah Ruddy Widodo.
Sejak 2015 Yayasan Arema membentuk badan hukum baru sebagai pengelola Arema FC akibat dari adanya larangan menggunakan PT. Arema Indinesia dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akibat adanya klaim kepemilikan dari pihak di luar Yayasan Arema. Badan Hukum baru yang digunakan dan didaftarkan oleh Arema sejak 2015 adalah PT. Arema Aremania Bersatu Bersaudara Indonesia (AABBI).
Pengelola
- Lucky Acub Zaenal (1987 - 2003)
- Lucky Acub Zaenal/H.M Mislan (1995 - 1996)
- PT Bentoel Investama, Tbk (2003 - 2009)
- PT. Arema Indonesia (2009 - 2011)
- IPL: Grup Ancora (2011 - 2013)
- ISL: PT. Arema Indonesia (2011 - 2015)
- PT. Arema Aremania Bersatu Bersaudara Indonesia (2015 - sekarang)
Nama
Arema sempat beberapa kali berganti nama:
- PS Arema Malang (1987 - 1995)
- PS Arema Bentoel (1995 - 2009)
- Arema Indonesia FC (2009 - 2013)
- Arema Cronus FC (2013 - 2016)
- Arema FC (2017 - Sekarang)
Logo
-
Logo Arema Malang (1987-1995)
-
Logo Arema Indonesia (1996-2012)
-
Logo Arema Cronous (2013-2016)
-
Logo Arema FC (2017 - sekarang)
Pengurus Klub[3]
Manajemen
Presiden Direktur | Iwan Budianto |
Manajer Umum | Ruddy Widodo |
Manajer Bisnis | Muhammad Yusrinal |
Manajer Legal | Eko Prasetyo |
Manajer Hubungan Internasional | Fuad Ardiansyah |
Media Officer | Sudarmadji |
Staff Pelatih Tim Senior
Pelatih Kepala | Milomir Seslija |
Asisten Pelatih | Joko Susilo |
Asisten Pelatih | Kuncoro |
Pelatih Kiper | Branislav Radojcic |
Pelatih Kiper | Yanuar Hermansyah |
Pelatih Fisik | Dusan Momcilovic |
Pemain
Skuat terkini
Berikut pemain Arema FC yang didaftarkan untuk mengikuti liga Liga 1 2018[4]
- Per 13 Juli 2018.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Transfer 2015-2016
Transfer 2017-2018
Prestasi Musim per Musim
Musim | Liga | Piala Indonesia | Liga Champions AFC | Piala AFC | Top skor | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Pld | M | D | K | GF | GA | Pts | Pos | Nama | Gol | ||||
1987-88 | Galatama | 26 | 10 | 10 | 6 | 33 | 20 | 40 | 6th | — | — | — | — | — |
1988-89 | Galatama | 34 | 14 | 8 | 12 | 33 | 32 | 36 | 8th | — | — | — | Mecky Tata | 18 |
1990 | Galatama | 34 | 15 | 11 | 8 | 31 | 26 | 41 | 4th | 8 besar | — | — | — | — |
1990-92 | Galatama | 37 | 18 | 11 | 8 | 54 | 29 | 47 | 4th | 2nd | — | — | Singgih Pitono | 21 |
1992-93 | Galatama | 32 | 18 | 9 | 5 | 53 | 22 | 45 | 1st | — | — | — | Singgih Pitono | 16 |
1993-94 | Galatama (Divisi Timur) | 28 | 5 | 17 | 6 | 19 | 23 | 27 | 6th | — | — | — | — | — |
1994-95 | Divisi Utama (Divisi Timur) | 16 | 7 | 4 | 5 | 21 | 21 | 25 | 7th | — | — | — | Singgih Pitono | 14 |
1995–96 | Divisi Utama (Divisi Timur) | 30 | 8 | 11 | 11 | 19 | 25 | 35 | 12th | — | — | — | — | — |
1996-97 | Divisi Utama (Barat) | 20 | 10 | 5 | 5 | 26 | 20 | 35 | 3rd | — | — | — | N/A | N/A |
Divisi Utama (2S Group C) | 3 | 1 | 0 | 2 | 4 | 5 | 3 | 3rd | ||||||
1997-98 | Divisi Utama (Divisi Timur) | 14 | 4 | 6 | 4 | 9 | 9 | 18 | DNF | — | — | — | Pacho Rubio | 3 |
1998–99 | Divisi Utama (Divisi Tengah Grup C) | 10 | 4 | 3 | 3 | 10 | 6 | 15 | 3rd | — | — | — | Charis Yulianto | 3 |
1999-00 | Divisi Utama (Divisi Timur) | 26 | 14 | 5 | 7 | 31 | 18 | 47 | 2nd | — | — | — | Rodrigo Araya | 7 |
Divisi Utama (2S Group B) | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 5 | 4 | 3rd | ||||||
2001 | Divisi Utama (Divisi Timur) | 25 | 14 | 4 | 7 | 29 | 23 | 46 | 3rd | — | — | — | Ahmad Junaedi | 14 |
Divisi Utama (2S Group B) | 3 | 0 | 0 | 3 | 2 | 9 | 0 | 4th | ||||||
2002 | Divisi Utama (Divisi Barat) | 22 | 11 | 5 | 6 | 31 | 25 | 38 | 2nd | — | — | — | Johan Prasetyo | 13 |
Divisi Utama (2S Group K) | 3 | 1 | 0 | 2 | 1 | 4 | 3 | 4th | ||||||
2003 | Divisi Utama | 38 | 11 | 11 | 16 | 38 | 39 | 44 | 17th | — | — | — | Charles Horik | 13 |
2004 | Divisi 1 (Wilayah Timur) | 22 | 16 | 3 | 3 | 37 | 8 | 51 | 1st | — | — | — | Junior Lima | 13 |
2005 | Divisi Utama (Divisi Barat) | 26 | 13 | 7 | 6 | 42 | 40 | 46 | 2nd | 1st | — | — | Emaleu Serge | 28 |
Divisi Utama (2S Group Timur) | 3 | 0 | 1 | 2 | 1 | 3 | 1 | 4th | ||||||
2006 | Divisi Utama (Divisi Barat) | 26 | 13 | 8 | 5 | 39 | 17 | 47 | 1st | 1st | — | — | Emaleu Serge | 19 |
Divisi Utama (2S Wilayah Barat) | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3rd | ||||||
2007 | Divisi Utama (Divisi Barat) | 34 | 15 | 12 | 7 | 45 | 28 | 57 | 4th | — | — | — | Émile Mbamba | 13 |
Divisi Utama (2S Wilayah Barat) | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 4 | 4 | 3rd | ||||||
2008-09 | Liga Super | 34 | 13 | 8 | 13 | 40 | 42 | 47 | 10th | — | — | — | Emaleu Serge | 6 |
2009-10 | Liga Super | 34 | 23 | 4 | 7 | 57 | 22 | 73 | 1st | 2nd | — | — | Noh Alam Shah | 16 |
2010-2011 | Liga Super | 28 | 15 | 7 | 6 | 52 | 25 | 52 | 2nd | — | — | — | Noh Alam Shah | 9 |
2011-12 | Liga Super | 34 | 10 | 8 | 16 | 45 | 51 | 38 | 12th | — | — | — | Marcio Souza | 7 |
2013 | Liga Super | 34 | 21 | 6 | 7 | 70 | 33 | 69 | 2nd | — | — | — | Cristian Gonzáles | 19 |
2014 | Liga Super (Wilayah Barat) | 20 | 14 | 4 | 2 | 49 | 13 | 46 | 1st | Gustavo López | 7 | |||
Liga Super (Grup I) | 6 | 3 | 2 | 1 | 14 | 7 | 11 | 2nd | ||||||
Liga Super (KO)4 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 3 | 2nd | |||||||
2015 | Liga Super5 | |||||||||||||
2016 | ISC A6 | 34 | 18 | 10 | 6 | 46 | 23 | 64 | 2nd | — | — | — | Cristian Gonzáles | 15 |
2017 | Liga 1 | 34 | 13 | 10 | 11 | 43 | 44 | 49 | 9th | — | — | — | Cristian Gonzáles | 9 |
2018 | Liga 1 | 34 | 14 | 8 | 12 | 60 | 48 | 40 | 5th | Makan Konaté | 13 | |||
2019 | Liga 1 |
Champion Runners-up 3rd place Promoted Relegated
Note:
^1 Putra Samarinda mundur; Semua pertandingan mereka dari babak kedua kejuaraan dibatalkan.
^2 Semua tim dalam grup ini masing-masing bermain 12 game, namun hasil yang tersisa tidak diketahui. Putra Samarinda lolos ke tahap kedua.
^3 Hasil yang tersisa tidak diketahui. Persisam Putra Samarinda tidak lolos ke tempat final maupun play-off ketiga. Tapi mereka dipromosikan.
^4 Putaran Knockout hanya statistik, tidak menghitung poinnya.
^5 Indonesia Soccer Championship A merupakan kompetisi tidak resmi menggantikan Indonesia Super League yang sempat ditangguhkan.
Prestasi
Liga Nasional
Piala Nasional
Turnamen Nasional
- Piala Gubernur Jatim
- Trofeo Persija
- SCM Cup 2015
- Juara (1): 2015
- Piala Menpora
- Juara (1): 2013
- Soeratin Cup U-18
- Juara (1): 2007
- Inter Island Cup
- Juara (1): 2014
- Bali Island Cup
- Piala Bhayangkara
- Juara (2) : 2016, 2017
- Torabika Soccer Championship (ISC A)
- Runner-Up (1): 2016
- Piala Presiden
- Juara "'(1)"' : 2017
- Gojek Traveloka Liga 1
- Peringkat 9[5] : 2017
- Gojek Liga 1 2018
- Peringkat 6 : 2018
Rekor Kemenangan-Kekalahan Terbesar
Menang
- (Tandang) 05-09-2014 Persijap FC (8-0)
- (Kandang) 19-06-2011 Bontang FC (8-0)[6]
- (Tandang) 02-10-2010 Bontang FC (5-0)[7]
Kalah
- (Kandang) 28-02-2009 Persipura (0-5)
- (Tandang) 26-01-2003 Persipura (0-6)
- (Tandang) 07-03-2011 Persipura (1-6)
Partisipasi di Liga
Galatama
|
Liga Indonesia
|
Liga Super Indonesia
|
Partisipasi di Level Asia
- Kejuaraan Klub Asia 1993–94 (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6 dari Thai Farmers Bank Thailand)
- Liga Champions AFC 2006 (dicoret karena PSSI LALAI mendaftarkan peserta AFC Champions League)
- Liga Champions AFC 2007 (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati urutan ke-3)
- Liga Champions AFC 2011 (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati urutan ke-4)
- Piala AFC 2012 (lolos ke perempat final, disingkirkan Al Ettifaq dari Arab Saudi dengan skor 2-0 [home] dan 2-0 [away])
- Piala AFC 2014 Babak 16 Besar
Musim | Kompetisi | Babak | Klub | Kandang | Tandang | |
---|---|---|---|---|---|---|
1993–94 | Asian Club Championship | Babak penyisihan | Quảng Nam Đà Nẵng | 1–0 | 2–1 | |
Babak pertama | Thai Farmers Bank | 2–2 | 1–4 | |||
2007 | AFC Champions League | Group | Kawasaki Frontale | 1–3 | 0–3 | |
Grup | Chunnam Dragons | 0–1 | 0–2 | |||
Grup | Bangkok University | 1–0 | 0–0 | |||
2011 | AFC Champions League | Grup | Cerezo Osaka | 0–4 | 1–2 | |
Grup | Jeonbuk Hyundai Motors | 0–4 | 0–6 | |||
Grup | Shandong Luneng | 1–1 | 0–5 | |||
2012 | AFC Cup | Grup | Ayeyawady United | 1–1 | 3–0 | |
Grup | Navibank Saigon | 6–2 | 1–3 | |||
Grup | Kelantan | 1–3 | 0–3 | |||
Babak 16 Besar | Kitchee | – | 2–0 | |||
Perempat final | Ettifaq | 0–2 | 0–2 | |||
2014 | AFC Cup | Grup | Selangor FA | 1–0 | 1–1 | |
Grup | Hanoi T&T | 1–3 | 1–2 | |||
Grup | Maziya | 3–2 | 3–1 | |||
Babak 16 Besar | Kitchee | 0-2 |
Pelatih
|
Pemain terkenal
Lokal
|
|
|
Asing
Sponsor
- Universitas Merdeka Malang
- Universitas Kanjuruhan Malang
- Malang Post
- Corsa Tire
- Torabika Duo
- Ijen Suites
- Guna Bangun Perkasa
- GO-JEK
- Indomie
Sponsor seragam (kit supplier)
- Adidas (1995–1998)
- Reebok (1999–2000)
- Nike (2001)
- Puma (2006–2009)
- Diadora (2009–2010)
- Lotto (2010–2011)
- Umbro (2011-2013/IPL)
- Axl (2011/ISL)
- Ultras (2012-2014/ISL)
- Joma (2014-2015)
- Specs (2015-2018)
- Munich Sport (2019-Sekarang)
Referensi
- ^ http://malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=18337:cara-aremania-nahelop-menyambut-indonesia-super-league&catid=3:feature&Itemid=77
- ^ http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=83816
- ^ "Pengelola PT Baru Arema Ternyata Orang Lama | SportaNews | Arena Sang Kampiun". www.sportanews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-04.
- ^ "Skuat Arema FC di Liga 1 2018".
- ^ "Klasemen Akhir Liga 1 2017". liga-indonesia.id. Diakses tanggal 2017-12-19.
- ^ Bontang FC jadi lumbung gola Arema
- ^ Arema cukur Bontang FC
- ^ "Joko Susilo Ditunjuk Jadi Pelatih Kepala Arema FC Musim Depan - Tribunnews.com". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-12-04.
- ^ https://www.bola.com/indonesia/read/3524619/arema-putuskan-ganti-getuk-dengan-milan-petrovic/page-1. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Resmi Arema
- (Indonesia) Profil Arema di Liga Indonesia
- (Indonesia) Profil Arema di Indonesian Soccer Championship
- (Indonesia) Ongisnade | Situs Berita Seputar Arema dan Aremania
- (Indonesia) Situs Seputar Arema dan Aremania
- (Indonesia) Malang Post | Arema Sport
- (Indonesia) Situs Art of Arema
- Arema FC di Facebook
- Arema FC di Twitter
- Arema FC di Instagram