Lompat ke isi

Loh Batu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Februari 2019 13.40 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis))
Musa menerima kedua loh hukum Allah, loh batu yang ditulisi oleh jari Allah.

Loh Batu, Loh Assyahadat[1], atau Lempeng Batu[2] (bahasa Ibrani: לוחות הבריתLuchot HaBrit - "loh/lempeng perjanjian") di dalam Alkitab, merupakan dua batu istimewa yang ditulisi dengan Sepuluh perintah Allah ketika Nabi Musa menaiki Gunung Sinai seperti tertulis di dalam Keluaran 31:18 merujuk kepada loh-loh ini sebagai "Loh Assyahadat" karena loh-loh ini menunjukkan sifat Tuhan.

Menurut Alkitab, ada dua set batu ini: yang pertama, ditulisi oleh Tuhan dan dihancurkan oleh Musa ketika Ia marah melihat kaum Israel menyembah patung anak lembu emas; dan yang kedua ditulis ulang oleh Tuhan.

Menurut ajaran tradisional Yudaisme di Talmud, batu-batu ini terbuat dari safir sebagai simbol akan langit, sorga, dan akhirnya Takhta Tuhan; namun banyak pakar Torah yang menyatakan bahwa "safir" dalam Alkitab sejatinya adalah lapis lazuli. Baik set pertama atau kedua disimpan di dalam Tabut Perjanjian (Aron Habrit dalam bahasa Ibrani).

Isi

Dalam tradisi Yudaisme, pengaturan hukum-hukum dalam loh batu itu ditafsirkan dalam beberapa cara. Rabbi Hanina ben Gamaliel mengatakan bahwa tiap tablet memuat lima perintah, "tetapi para orang tua (Sage) mengatakan bahwa sepuluh di satu loh dan sepuluh di loh yang lain".[3] Karena perintah-perintah itu merupakan suatu perjanjian, adalah mungkin ditulis dalam dua salinan di kedua loh batu. Ini dapat disejajarkan dengan surat perjanjian diplomatik di Mesir kuno, di mana dibuat satu salinan untuk setiap pihak yang membuat perjanjian.[4]

Loh Batu Musa ini terakhir kali dipastikan keberadaannya dalam Bait Suci Salomo yang dibangun pada abad ke 10 Sebelum Masehi. Nasib akhir dari relikui ini ditentukan ketika Bait Suci tersebut dimusnahkan dalam serangan Nebukadnezar dari Babilonia pada tahun 587 Sebelum Masehi. Sejak waktu itu, Loh Batu Musa ini tidak diketahui lagi keberadaannya.

Gambar

Referensi

  1. ^ Menurut Alkitab Terjemahan Lama
  2. ^ Menurut Akitab Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (1985)
  3. ^ Rabbi Ishmael. Horowitz-Rabin (ed.), ed. Mekhilta. hlm. 233, Tractate de–ba–Hodesh, 5. 
  4. ^ Margaliot, Dr. Meshulam (2004). "What was Written on the Two Tablets?". Bar-Ilan University. Diakses tanggal 2006-09-20.