Lompat ke isi

Kabupaten Aceh Tamiang

Koordinat: 4°14′N 97°58′E / 4.233°N 97.967°E / 4.233; 97.967
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Februari 2019 16.47 oleh Putrayoung (bicara | kontrib)

4°14′N 97°58′E / 4.233°N 97.967°E / 4.233; 97.967

Kabupaten Aceh Tamiang
كابوڤاتين اچيه تميانڠ
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Aceh Tamiang
Motto: 
Kaseh pape setie mati
Peta
Peta
Kabupaten Aceh Tamiang كابوڤاتين اچيه تميانڠ di Sumatra
Kabupaten Aceh Tamiang كابوڤاتين اچيه تميانڠ
Kabupaten Aceh Tamiang
كابوڤاتين اچيه تميانڠ
Peta
Kabupaten Aceh Tamiang كابوڤاتين اچيه تميانڠ di Indonesia
Kabupaten Aceh Tamiang كابوڤاتين اچيه تميانڠ
Kabupaten Aceh Tamiang
كابوڤاتين اچيه تميانڠ
Kabupaten Aceh Tamiang
كابوڤاتين اچيه تميانڠ (Indonesia)
Koordinat: 4°16′30″N 97°52′20″E / 4.2749°N 97.8722°E / 4.2749; 97.8722
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri10 April 2002
Dasar hukumUURI Nomor 4 Tahun 2002
Hari jadi-
Ibu kotaKarang Baru
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiMursil SH MKn[2]
 • Wakil BupatiT Insyafuddin ST
 • Sekretaris DaerahBasyaruddin, SH
 • Ketua DPRD-
Luas
 • Total1,956,72 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 (2017[1])
 • Total287,733 jiwa
Demografi
 • AgamaIslam
 • BahasaTamiang, Aceh
 • IPM67,41 (2016)[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
24472
Kode BPS
1114 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0641
Kode Kemendagri11.16 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp.1.175.611.272.018,-[3]
PADRp. 141.815.373.710,-[3]
DAURp. 532.641.693.000,-
Semboyan daerah-
Situs webwww.acehtamiangkab.go.id
Kuala Paret, salah satu tujuan wisata alam di Aceh Tamiang

Kabupaten Aceh Tamiang (Melayu Jawi:كابوڤاتين اچيه تميانڠ) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dan terletak di perbatasan Aceh-Sumatera Utara. Istilah "Tamiang" berasal dari kata Da Miang. Sejarah menunjukkan tentang eksistensi wilayah Tamiang seperti prasasti Sriwijaya, kemudian ada riwayat dari Tiongkok karya Wee Pei Shih yang mencatat keberadaan negeri Kan Pei Chiang (Tamiang), atau Tumihang dalam Kitab Nagarakretagama. Daerah ini juga dikenal dengan nama Bumi Muda Sedia, sesuai dengan nama Raja Muda Sedia yang memerintah wilayah ini selama 6 tahun (1330-1336). Raja ini mendapatkan Cap Sikureung dan hak Tumpang Gantung dari Sultan Aceh atas wilayah Karang dan Kejuruan Muda pada masa itu.

Kabupaten ini berada di jalur timur Sumatera yang strategis dan hanya berjarak lebih kurang 250 km dari Kota Medan sehingga akses serta harga barang di kawasan ini relatif lebih murah daripada daerah Aceh lainnya. Di samping itu, kawasan ini relatif lebih aman semasa GAM berjaya dahulu. Ketika seruan mogok oleh GAM diberlakukan di seluruh Aceh, hanya kawasan ini khususnya Kota Kuala Simpang yang aktivitas ekonominya tetap berjalan.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Periode Ket. Wakil Bupati
1 Drs. H.
Abdul Latief
2006 2012 1 H.
Awalluddin
S.H., S.P.N., M.H.
Anwar Ishak
(Penjabat)
2012 2012
2 H.
Hamdan Sati
S.T.[4]
28 Desember 2012 28 Desember 2017 2 Iskandar Zulkarnain
3 H.
Mursil
S.H., M.Kn
29 Desember 2017 29 Desember 2022 3 Teuku Insyafuddin
S.T.
Dr.
Meurah Budiman
S.H., M.H.
(Penjabat)
29 Desember 2022 29 Desember 2023
Asra
(Penjabat)
29 Desember 2023 Petahana


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Tamiang dalam dua periode terakhir.[5][6]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
Gerindra 3 Kenaikan 6 Penurunan 5
PDI-P 3 Penurunan 1 Penurunan 0
Golkar 3 Penurunan 2 Kenaikan 4
NasDem 3 Penurunan 2 Kenaikan 5
PKS 2 Kenaikan 3 Steady 3
PPP 3 Steady 3 Steady 3
PAN 3 Penurunan 2 Kenaikan 3
Hanura 1 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 3 Steady 3 Kenaikan 5
Partai Aceh 6 Penurunan 4 Kenaikan 5
PNA 0 Kenaikan 3 Penurunan 2
PBB 0 Kenaikan 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 30 Steady 30 Steady 30
Jumlah Partai 10 Kenaikan 11 Penurunan 9


Kecamatan

Demografi

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pecahan dari Kabupaten Aceh Timur dan merupakan satu-satunya kawasan di Aceh yang banyak bermukim etnis Melayu (60%). Suku Jawa (20%) membentuk suku kedua terbesar di kabupaten tersebut. Selain kedua etnis tersebut, suku Aceh (15%) juga banyak dijumpai di kabupaten ini. Sementara di daerah hulu terdapat Suku Gayo dan Suku Alas.[7]

Ekonomi

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan kaya minyak dan gas, meski jumlahnya tidak sebesar Kabupaten Aceh Utara, dan kawasan ini juga merupakan salah satu pusat perkebunan kelapa sawit di Aceh. Di samping itu, Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor angkutan karena posisinya yang strategis, dan angkutan air merupakan salah satu primadona alternatif karena kabupaten ini dialiri dua sungai besar yakni Sungai Tamiang (yang terpecah menjadi Simpang Kiri dan Simpang Kanan) dan Sungai Kaloy. Kabupaten Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan.

Kabupaten Aceh Tamiang memiliki beberapa tempat wisata yang hingga saat ini perlu penataan yang serius dan dikelola dengan baik. Air Terjun Tujuh Tingkat, Bendungan, Gua Walet, Pantai Seruway adalah beberapa contoh tempat wisata di Aceh Tamiang yang perlu mendapatkan perhatian untuk dapat dikelola menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah.

Tokoh Terkenal

Referensi

Lihat pula

Pranala luar