Lompat ke isi

Willem Hendrik de Greve

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Juni 2019 16.48 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (namun (di tengah kalimat) → tetapi)
Willem Hendrik de Greve

Ir. Willem Hendrik de Greve (15 April 1840 – 22 Oktober 1872) adalah geolog berkebangsawan Belanda yang telah melakukan berbagai penelitian dalam dunia pertambangan terutama di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Kehidupan

Willem Hendrik de Greve lahir di Franeker, Belanda pada 15 April 1840. Ia lebih akrab dipanggil "De Greve", yang sebenarnya merupakan nama keluarga dari ayahnya, Mr. F. Greve. Menginjak usia 19 pada tahun 1859, ia telah meraih gelar insinyur pertambangan dari Akademi Delft, dimana ia menempuh pendidikan di akademi tersebut sejak tahun 1855. Setelah itu, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di Hindia Belanda. Pada 14 Desember 1861, ia ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menangani berbagai penelitian tentang bahan tambang, sesuai dengan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele. Tidak lama kemudian, pada 27 Desember 1861 ia menikah dengan E.L.T. Baroness, yang merupakan putri dari pasangan W.R. Baron Hoevelinggi dan E.J.W. Shutter. Kemudian hari, dari pernikahannya De Greve dan istrinya E.L.T Baroness dikaruniai tiga orang anak.

Karier

Di Hindia Belanda pada bulan Agustus 1862, De Greve bersama kepala pertambangan Ir. C. De Groot van Embden mulai melakukan penyelidikan dan pemetaan berbagai jenis kendungan mineral di Buitenzorg (sekarang Bogor, Jawa Barat). Kemudian pada tahun 1864, ia ditempatkan di pulau Bangka, dan berhasil mendorong perkembangan eksploitasi timah di daerah tersebut. Pada 26 Mei 1867, ia ditugaskan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda waktu itu, Pieter Mijer untuk melakukan penelitian terhadap kandungan mineral di pedalaman Minangkabau yang juga telah diteliti sebelumnya oleh De Groot pada tahun 1858. Setelah melaporkan hasil penelitiannya kepada pemerintah Hindia Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1870, dan mempublikasikannya dalam bentuk buku bersama dengan W.A. Henny pada tahun 1871, ia kembali melakukan penelitian di tempat yang sama pada tahun 1872. Namun dalam penelitian keduanya itu, ia terseret arus Batang Kuantan (salah satu sungai di Sawahlunto) hingga tewas pada 22 Oktober 1872. Ia lalu dimakamkan di Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.

Penghormatan

Kantor Javaansche Bank dan Monumen De Greve di Padang pada tahun 1931

Penelitian De Greve pada tahun 1867 di pedalaman Minangkabau (dikenal sebagai Dataran Tinggi Padang oleh Belanda) telah membawa berbagai dampak, baik bagi pemerintah Hindia Belanda maupun bagi perkembangan ekonomi di Sumatra Barat waktu itu. Sarana dan prasarana seperti jalan, gedung, pelabuhan, dan lain-lain dibangun; jalur kereta api Padang–Sawahlunto mulai dibangun pada tahun 1887 dan selesai pada tahun 1894, kemudian dibangun juga pelabuhan di Padang dengan nama Emmahaven pada tahun 1888 sampai 1893 yang kini dikenal sebagai Pelabuhan Teluk Bayur. Sebagai penghormatan, pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu menamakan suatu taman di Padang dengan nama "Taman De Greve", yang terletak di dekat Kantor Javasche Bank (Bank Indonesia lama). Di sekitarnya juga dibangun monumen bernama "Monumen De Greve", tetapi monumen tersebut tidak lagi dapat ditemukan akibat dari kebijakan pembangunan di Padang pada masa kemerdekaan. Selain itu, salah satu dermaga di tepian Batang Arau juga dinamakan "De Grevekade" (bermaksud Dermaga De Greve).

Rujukan

Daftar pustaka
  • Asoka, Andi (2005). Sawahlunto Dulu, Kini, dan Esok Menyongsong Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya. Yogyakarta: Meja Malam Desain Grafis dan Nailil Printika. ISBN 978-979-3723-50-1. 
  • Erman, Erwiza (2005). Membaranya Batu Bara: Konflik Kelas dan Etnik Ombilin Sawahlunto (1892-1996). Jakarta: Desantra. 
  • Colombijn, Freek. Paco-Paco (Kota) Padang. hlm. 65. 
  • Hendrik de Greve, Willem (1871). Het Ombilien Kolenveld in de Padangsche Bovenlanden en Het Transportstelsel op Sumatra’s Westkust. 
  • Brill, E. J. (1916). Land en Volk van Sumatra. Leiden. 
  • 100 Tahun Tambang Batubara Ombilin Sumatra Barat. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Unit Pertambangan Ombilin. 1992. 
Sumber internet