Lompat ke isi

Kereta api Cirebon Ekspres

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kereta api Cirebon Ekspres
Berkas:New Papan Nama KA Cirebon Ekspres khas Daop 3.png
KA 69 Cirebon Ekspres melintas langsung Wilayah area Stasiun Cikampek
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi III Cirebon
Pendahulu
  • Cirebon Ekspres Utama (Sekarang Argo Jati) (2005-2010)
  • Cirebon Ekspres Tegal (Sekarang Tegal Bahari) (2007-2014)
Mulai beroperasi
  • 29 November 1989; 34 tahun lalu (1989-11-29) (sebagai KA Cirebon Ekspres relasi Cirebon-Gambir)
  • 25 Juli 2007 (sebagai KA Cirebon Ekspres Tegal relasi Tegal-Cirebon-Gambir sebelum diganti namanya sebagai Tegal Bahari)
  • 18 Februari 2015 (d'Cheribon Express New Image)
Penerus
  • d'Cheribon Express (2015 s.d 2016 Rangkaian d'Cheribon Express Telah terpisah dari rangkaiannya dan akan digunakan lagi rangkaian d'cheribon express sebagai Kereta api Tegal Bahari dan Kereta api Ranggajati)
  • Tegal Bahari (2014-sekarang)
  • Argo Jati (2010-sekarang)
  • Ranggajati (2016-sekarang)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalCirebon
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh219 km
Waktu tempuh rerata3 jam 18 menit (Rata-rata)
Frekuensi perjalananTiga kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi AC Plus New Image
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk dengan Konfigurasi 2-2, reclining and revolving seat (Eksekutif)
64/80 tempat duduk dengan Konfigurasi 2-2, saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan, tidak ada reclining and revolving seat (tempat duduk agak sempit dan tidak sesuaikan jarak tempat duduk tertentu) (Ekonomi AC Plus New Image)
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiKereta Bagasi tergantung operasional
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara, musholla.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional50 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal67-70
Peta rute
Templat:TG-CN-GMR

Kereta api Cirebon Ekspres (Cireks), (Carakan: ꦱꦼꦥꦸꦂ​ꦕꦺꦂꦧꦺꦴꦤ꧀​ꦌꦏ꧀ꦱ꧀ꦥꦽꦱ꧀, Sepur Cérbon Ekspres) adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon di Jawa dengan jurusan Gambir-Cirebon. Kereta api Cirebon Ekspres diluncurkan pada tanggal 29 November 1989.[1][2]

KA 69 Cirebon Ekspres melintas Langsung wilayah area Stasiun Cikampek
KA 64 Tegal Bahari melintas langsung wilayah area PJL 1 Cikampek

Dalam satu rangkaiannya, kereta api Cirebon Ekspres membawa 1 kereta pembangkit (P), 5 hingga 7 kereta kelas eksekutif (K1), 1 kereta makan (M1), dan 3 hingga 4 kereta kelas ekonomi (K3). Kereta api ini sejak awal beroperasi melayani koridor Cirebon - Jakarta. Perjalanan sejauh 219 km ditempuh dalam waktu 3 jam dan hanya berhenti di stasiun Jatibarang, Stasiun Terisi, Stasiun Haurgeulis, Stasiun Cikampek, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Jatinegara.[1][2]

Sejarah

Berkas:Ka Cirebon Ekspres 61.jpg
Kereta api Cirebon Ekspres di Stasiun Gambir.
Kereta api Cirebon Ekspres di Stasiun Cirebon pada tahun 2006.
Kereta api Cirebon Ekspres melintas Stasiun Tambun. 04 Oktober 2014, pada hari yang sama Kereta api Tegal Bahari diluncurkan di Stasiun Tegal.

Kereta api Cirebon Ekspres pertama kali diresmikan pada 29 November 1989. Pada awalnya, kereta api ini menawarkan layanan kelas bisnis saja, dengan menggunakan armada KRD seri MCW 302 (KD2), meskipun setelah beberapa tahun beroperasi kereta ini pada akhirnya diganti dengan kereta bisnis (K2) karena rangkaian KRD sering mengalami gangguan.[3] Seiring waktu juga, kereta api Cirebon Ekspres ditambah dengan kelas eksekutif.

Sejak itulah, kereta api Cirebon Ekspres menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 3 (tiga) kereta api per hari dari arah stasiun Cirebon menuju stasiun Gambir dan sebaliknya.[1][2]

Pada tahun 2005, kereta api Cirebon Ekspres memiliki layanan baru, yaitu Cirebon Ekspres Utama yang merupakan kelas eksekutif satwa. Kereta api ini hanya bertahan dua tahun karena digantikan oleh kereta api Argo Jati sejak 12 April 2007.

Sejak 25 Juli 2007, satu rangkaian Cirebon Ekspres diperpanjang rutenya sampai Tegal.[2] Dengan okupansi Cirebon Ekspres Tegal yang memuaskan, membuat satu rangkaian lagi direncanakan pula untuk diperpanjang rutenya sampai Ciledug di petak Cirebon-Purwokerto. Walaupun sempat dibuat jadwalnya (bahkan sempat dipampangkan di Stasiun Ciledug), tetapi kemudian perpanjangan rute ini dibatalkan.

Mulai tahun 2009, kereta api Cirebon Ekspres ini yang biasa melayani rute Cirebon-Jakarta pergi pulang, dilanjutkan hingga sampai stasiun Tegal. Dari 5 kali jadwal pemberangkatan, 2 kali di antaranya melayani perjalanan dari Tegal ataupun Jakarta. Mulai hari Sabtu, 4 Oktober 2014, KA Cirebon Ekspres Tegal diganti dengan nama baru, KA Tegal Bahari dengan jadwal, kelas dan nomor KA yang sama seperti sebelumnya.

Mulai 18 Oktober 2016, kereta kelas bisnis dari kereta api Cirebon Ekspres dan juga Tegal Bahari saling bertukar dengan kereta api eks Ekonomi AC Plus New Image 2016 seperti Fajar Utama Yogya, dikarenakan kereta kelas ekonomi AC Plus New Image yang terlalu sempit untuk perjalanan jauh.

Perjalanan kereta api ini hampir sama seperti pelayanan Kereta api Tegal Bahari, yakni 3 kali pulang pergi (terdiri dari 2 kali perjalanan reguler dan 1 kali perjalanan fakultatif). Perlu diingat bahwa perjalanan fakultatif hanya dijalankan pada hari Sabtu, Minggu, ataupun hari libur.

Tarif

Tarif kereta api ini bersifat fluktuatif, yakni berkisar antara Rp 100.000,00 - Rp 180.000,00 untuk kelas ekonomi AC dan Rp 135.000,00 - Rp 230.000,00 untuk kelas eksekutif, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk di dalam kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.

  • Haurgeulis - Cirebon maupun sebaliknya Rp 50.000,00 (Eksekutif) dan Rp 35.000,00 (Ekonomi AC)
  • Bekasi - Jakarta maupun sebaliknya Rp 30.000,00 (Eksekutif) dan Rp 20.000,00 (Ekonomi AC)

Jadwal kereta api

Jadwal sesuai Gapeka 2017 (Mulai 16 Agustus 2019)

Stasiun KA 67 Cireks KA 69 Cireks KA 71F Cireks Fakultatif
Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat
Cirebon - 05.50 - 08.30 - 16.45
Jatibarang 06.22 06.24 09.02 09.04 17.17 17.19
Terisi 06.34 06.36 09.14 09.16 Ls.
Haurgeulis 05.54 06.56 09.37 09.39 17.51 17.54
Cikampek 07.41 07.43 Ls. Ls.
Bekasi 08.32 08.34 11.08 11.10 19.23 19.25
Jatinegara 08.53 08.55 11.29 11.31 19.44 19.46
Gambir 09.08 - 11.44 - 19.59 -
Stasiun KA 68 Cireks KA 70 Cireks KA 72F Cireks Fakultatif
Datang Berangkat Datang Berangkat Datang Berangkat
Gambir - 12.10 - 22.20 - 20.25
Bekasi 12.40 12.42 22.53 22.55 20.55 20.57
Haurgeulis 14.08 14.10 00.22 00.24 22.27 22.30
Terisi 14.25 14.27 Ls. Ls.
Jatibarang 14.41 14.43 00.55 00.57 23.01 23.03
Arjawinangun 15.01 15.03 Ls. Ls.
Cirebon 15.18 - 01.27 - 23.35 -

Rangkaian

Pada awalnya, kereta api Cirebon Ekspres menggunakan KRD buatan Nippon Sharyo yang cukup umum di Indonesia, yaitu KRD MCW 302. Karena rangkaian KRD ini seringkali mengalami gangguan, maka rangkaiannya diganti dengan kereta kelas bisnis biasa yang ditarik lokomotif (K2). Seiring waktu, kereta api ini ditambahkan dengan kelas eksekutif (K1). Awalnya, dalam satu rangkaian jumlah kereta bisnis lebih banyak dari kelas eksekutif, tetapi seiring waktu, kereta eksekutifnya kini lebih banyak.

Pada tanggal 18 Februari 2015, diluncurkanlah rangkaian baru kereta api Cirebon Ekspres new image "d'Cheribon Express" yang menggunakan rangkaian dengan livery "Kesepakatan" yang memiliki desain seperti pada kereta api Jayabaya. Kereta eksekutifnya memiliki kaca seperti pesawat dan merupakan hasil modifikasi kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif oleh Balai Yasa Manggarai, sementara kereta kelas bisnisnya masih merupakan kereta yang selama ini digunakan namun interiornya dipercantik dengan ornamen batik.

Rangkaian baru ini dikenali dari tulisan "d'Cheribon Express" yang dipasang di salah satu kereta. Selain itu, gerbong bagasinya pun merupakan kereta bagasi "Cargo" baru buatan PT INKA tahun 2014 dan tetap menggunakan kereta makan batik.[4] Meskipun demikian, saat ini kereta retrofit dan biasa sudah seringkali tercampur. Selain itu, ada juga kereta eksekutif hasil modifikasi dari kelas bisnis oleh Balai Yasa Gubeng tahun 2015 yang seringkali ikut dalam rangkaian kereta.

Mulai 18 Oktober 2016, kereta kelas bisnis milik Cirebon Ekspres ditukar dengan kelas Ekonomi AC Plus New Image 2016 (K3 2016) dari rangkaian Kereta Api Fajar Utama dan Senja Utama Yogya yang terkendala masalah kenyamanan dikarenakan kursi yang terlalu sempit untuk jarak jauh.[5]

Berikut ini adalah stamformasi rangkaian kereta api Argo Cheribon pada saat ini:

  • 1 Lokomotif seri CC 206
  • 1 Kereta Pembangkit (P)
  • 5 hingga 7 Kereta Eksekutif (K1)
  • 1 Kereta Makan (M1)
  • 3,4 hingga 5 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016)

Catatan: Jumlah kereta eksekutif dan ekonomi berubah-ubah sesuai keterangan di atas, tetapi total jumlah kereta dalam satu rangkaian termasuk kereta makan dan kereta pembangkit maksimal adalah 12 hingga 13 kereta.

Ketiga Layanan KA akhirnya dilebur

Mulai 16 Agustus 2019, operasional KA Argo Jati, Cirebon Ekspres dan Tegal Bahari akan dilebur menjadi KA Argo Cheribon (Mengikuti Layanan KA Argo Parahyangan). Tapi Hasil Peleburan tersebut tidak ada sistem mengubah jadwal Perjalanan, kecuali untuk KA 72F akan diperpanjang sampai Tegal untuk menambah layanan KA dari cirebon ke tegal.

Catatan kaki

  1. ^ a b c (Indonesia) "http://www.kereta-api.co.id". Diakses tanggal 12-4-9.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  2. ^ a b c d (Indonesia)"Cirebon Ekspres". Diakses tanggal 12-4-9. 
  3. ^ Majalah KA Edisi April 2009
  4. ^ Majalah KA Edisi Maret 2015
  5. ^ Liputan6.com (2016-10-17). "Harga Tiket Kereta Api Jarak Jauh Turun‎, Cek Daftarnya". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-06-22. 

Pranala luar