Kereta api Argo Cheribon
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api ekspres | ||||
Status | segera beroperasi | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi III Cirebon | ||||
Pendahulu | |||||
Mulai beroperasi | 16 Agustus 2019 | ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Tegal / Cirebon | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah | ||||
Stasiun akhir | Gambir | ||||
Jarak tempuh | 214 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 3-4 jam (rata-rata) | ||||
Frekuensi perjalanan | Tiga kali perjalanan pulang pergi sehari | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Plus New Image | ||||
Pengaturan tempat duduk | 50 (eksekutif) atau 80 (ekonomi) tempat duduk disusun 2-2 | ||||
Fasilitas restorasi | Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas | ||||
Fasilitas lain | Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, dan peredam suara | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Kecepatan operasional | 60 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
|
Kereta api Argo Cheribon (secara informal disebut Gocher; bisa disebut juga Argo Cirebon) merupakan kereta api penumpang Kelas Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Plus New Image yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) dan Daerah Operasi III Cirebon yang akan melayani rute tersebut Tegal-Gambir dan rute Cirebon-Gambir dan sebaliknya
Kereta api Argo Cheribon akan beroperasi pada tanggal 16 Agustus 2019 akan dilepas oleh Humas Daop 3 dan Walikota Cirebon serta Kru dari PT Kereta api Daerah Operasi III Cirebon.
Stamformasi
Berikut ini adalah rangkaian KA Argo Cheribon
- 1 Lokomotif CC 206 (Dipo Induk CN)
- 1 Kereta Pembangkit (P CN) (P 2017 CN)
- 5 Kereta Eksekutif (K1 2017 CN) (K1 2016 CN)
- 1 Kereta Makan (M1 2017 CN) (M1 2016 CN) (M1 CN)
- 4 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 CN)
Keterangan:
- Stanformasi ini dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti peminatan pasar, ketersediaan sarana, dan hal lainnya
- Rangkaian Kereta Tersebut Menggunakan Rangkaian Kereta api Kelas Eksekutif K1 2017 (12 gerbong dari Argo Lawu Fakultatif sudah termasuk kereta makan + kereta pembangkit) dan K1 2016 (2 gerbong dari KA Sembrani) bekas dari Dipo Kereta Jakarta Kota (JAKK) akan dimutasi ke Dipo Kereta Cirebon (CN) sedangkan Kereta api Kelas Ekonomi New Image K3 2016 bekas dari Bandung (BD) akan dimutasi Ke Dipo Kereta Cirebon (CN) yang akan digunakan untuk Memenuhi Rangkaian Kereta api Argo Cheribon (K1 2016/2017 ada 20 Gerbong) (K3 2016 ada 16 Gerbong + 4 Gerbong Cadangan).
- Rangkaian Kereta api Eksekutif K1 2010 dari Dipo Kereta Cirebon (CN) (K1 0 10 01 - K1 0 10 06) telah dimutasi Ke Jakarta Kota (JAKK) untuk memenuhi rangkaian yang membutuhkan seperti KA Gumarang maupun KA Argo Lawu/Dwipangga Fakultatif.
- Rangkaian Kereta api Eksekutif K1 2018 Dipo Induk Cirebon (CN) milik KA Argo Jati (K1 0 18 123 - K1 0 18 132) telah dimutasi ke Dipo Kereta Solo (SLO) untuk digunakan sebagai rangkaian KA Argo Lawu / Argo Dwipangga.
Sejarah
Nama Argo, sebagaimana disebutkan dalam kelas pelayanan PT KAI, merupakan sebuah brand image layanan kelas tertinggi. Sementara Cheribon sendiri berasal dari penamaan Kota Cirebon yang dahulu disahkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Nama ini sempat digunakan oleh PT KAI dalam salah satu rangkaian kereta eksekutif milik Daop III, yaitu "d'Cheribon Express". Layanan ini merupakan penggabungan dari tiga layanan KA naungan Daop III yang memiliki layanan rute dari dan ke Jakarta, yaitu Argo Jati (Layanan KA sekarang dioperasikan oleh Daerah Operasi I Jakarta), Cirebon Ekspres, dan Tegal Bahari.
Sejarah KA Argo Jati
Awal pengoperasian (2007-2010)
Sebelum KA Argo Jati diluncurkan, di jalur Jakarta - Cirebon terdapat dua KA yang beroperasi, yaitu KA Cirebon Ekspres kelas eksekutif-bisnis sebanyak 3 kali PP dan KA Cirebon Ekspres Utama kelas eksekutif sebanyak 2 kali pergi pulang. Kedua kereta mengawali dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Gambir.
Peluncuran KA Argo untuk jalur ini pun sudah mulai diwacanakan mengingat adanya permintaan kelas argo dan turunnya pamor KA Cirebon Ekspres Utama. Maka, Daop III Cirebon meluncurkan KA Argo Jati pada tanggal 12 April 2007, berangkat pukul 14.00. KA ini menggunakan rangkaian bekas KA Argo Gede yang diproduksi pada tahun 1995 dan dengan diluncurkannya KA ini, lokomotif CC203 01 05 (CC 203 35) pun dikirim ke Cirebon sebagai penarik utama KA Argo Jati.[1]
Peluncuran kembali (2010-sekarang)
Peluncuran ulang kereta api Argo Jati dengan nama "New Argo Jati" pada saat itu dilaksanakan pada tanggal 3 November 2010 sebagai pengganti rangkaian kereta api Argo Jati layanan lama yang merupakan hasil improvisasi/peningkatan dari kereta api Cirebon Ekspres yang diresmikan tanggal 13 Mei 2005, sebagai cikal bakal kereta api Argo Jati. Animo masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya terhadap layanan kereta api kelas eksekutif yang semakin meningkat, sehingga PT KAI berupaya meningkatkan layanan kelas eksekutif argo dengan jurusan Stasiun Gambir dan Stasiun Cirebon.
Sejak tahun 2013, lokomotif CC 206 resmi menggantikan lokomotif CC 203 35 yang biasa menarik kereta api Argo Jati. Selain itu, kereta api ini sempat mengalami beberapa kali pergantian rangkaian hingga akhirnya mendapatkan satu set rangkaian terbaru di tahun 2018.
Rangkaian
Pada masa-masa awal beroperasi, kereta api ini menggunakan rangkaian kereta eksekutif keluaran tahun 1995 yang sebelumnya digunakan oleh kereta api Argo Gede bernomor K1 0 95 05, K1 0 95 11, K1 0 95 15, K1 0 95 16, K1 0 95 17, K1 0 95 19 dan K1 0 95 22. Pada tahun 2010, bersamaan dengan peluncuran layanan baru yang bernama "New Argo Jati", maka kereta api ini pun kembali mendapatkan kereta eksekutif terbaru keluaran tahun 2010 dari PT INKA Madiun dengan nomor K1 0 10 01 - K1 0 10 06. Sedangkan K1 buatan tahun 1995 ex-Argo Gede digunakan sebagai rangkaian KA Cirebon Ekspres dan rangkaian cadangan KA Argo Jati.
Pada tahun 2010, bersamaan dengan peluncuran layanan baru yang bernama "New Argo Jati", maka kereta api ini pun kembali mendapatkan kereta eksekutif terbaru keluaran tahun 2010 dari PT INKA Madiun dengan nomor K1 0 10 01 - K1 0 10 06. Sedangkan K1 buatan tahun 1995 ex-Argo Gede digunakan sebagai rangkaian KA Cirebon Ekspres dan rangkaian cadangan KA Argo Jati.
Pada tahun 2016, kereta api Argo Jati sempat menggunakan rangkaian kereta kelas bisnis yang dimodifikasi oleh Balai Yasa Gubeng pada tahun 2015. Sedangkan rangkaiannya yang buatan tahun 2010 sempat dihibahkan ke kereta api Purwojaya yang saat itu naik kelas menjadi kelas eksekutif seluruhnya (sebelumnya eksekutif-bisnis) hingga 23 Februari 2017.
Mulai 25 Februari 2017 rangkaian KA Argo Jati sudah kembali menggunakan kereta eksekutif buatan tahun 2010 dari Kereta api Purwojaya, karena KA Purwojaya sudah mendapatkan hibah K1 buatan tahun 2009 (K1 0 09 01 - K1 0 09 10 dan M1 0 09 01) yang sebelumnya merupakan milik Kereta api Gajayana.
Mulai 29 Oktober 2018, KA Argo Jati mendapatkan rangkaian baru tahun 2018 trainset 21 (K1 0 18 123 - K1 0 18 132, M1 0 18 21 dan P 0 18 21), sedangkan rangkaian lama KA Argo Jati buatan tahun 2010 dihibahkan ke KA Ranggajati.
Sejarah KA Cirebon Ekspres
Kereta api Cirebon Ekspres pertama kali diresmikan pada 29 November 1989. Pada awalnya, kereta api ini menawarkan layanan kelas bisnis saja, dengan menggunakan armada KRD seri MCW 302 (KD2), meskipun setelah beberapa tahun beroperasi kereta ini pada akhirnya diganti dengan kereta bisnis (K2) karena rangkaian KRD sering mengalami gangguan.
Sejak itulah, kereta api Cirebon Ekspres menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif dengan alternatif jadwal perjalanan sebanyak 3 (tiga) kereta api per hari dari arah stasiun Cirebon menuju stasiun Gambir dan sebaliknya.
Pada tahun 2005, kereta api Cirebon Ekspres memiliki layanan baru, yaitu Cirebon Ekspres Utama yang merupakan kelas eksekutif satwa. Kereta api ini hanya bertahan dua tahun karena digantikan oleh kereta api Argo Jati sejak 12 April 2007.
Sejak 25 Juli 2007, satu rangkaian Cirebon Ekspres diperpanjang rutenya sampai Tegal. Dengan okupansi Cirebon Ekspres Tegal yang memuaskan, membuat satu rangkaian lagi direncanakan pula untuk diperpanjang rutenya sampai Ciledug di petak Cirebon-Purwokerto. Walaupun sempat dibuat jadwalnya (bahkan sempat dipampangkan di Stasiun Ciledug), tetapi kemudian perpanjangan rute ini dibatalkan.
Mulai tahun 2009, kereta api Cirebon Ekspres ini yang biasa melayani rute Cirebon-Jakarta pergi pulang, dilanjutkan hingga sampai stasiun Tegal. Dari 5 kali jadwal pemberangkatan, 2 kali di antaranya melayani perjalanan dari Tegal ataupun Jakarta. Mulai hari Sabtu, 4 Oktober 2014, KA Cirebon Ekspres Tegal diganti dengan nama baru, KA Tegal Bahari dengan jadwal, kelas dan nomor KA yang sama seperti sebelumnya.
Mulai 18 Oktober 2016, kereta kelas bisnis dari kereta api Cirebon Ekspres dan juga Tegal Bahari saling bertukar dengan kereta api eks Ekonomi AC Plus New Image 2016 seperti Fajar Utama Yogya, dikarenakan kereta kelas ekonomi AC Plus New Image yang terlalu sempit untuk perjalanan jauh.
Perjalanan kereta api ini hampir sama seperti pelayanan Kereta api Tegal Bahari, yakni 3 kali pulang pergi (terdiri dari 2 kali perjalanan reguler dan 1 kali perjalanan fakultatif). Perlu diingat bahwa perjalanan fakultatif hanya dijalankan pada hari Sabtu, Minggu, ataupun hari libur.
Rangkaian
Pada awalnya, kereta api Cirebon Ekspres menggunakan KRD buatan Nippon Sharyo yang cukup umum di Indonesia, yaitu KRD MCW 302. Karena rangkaian KRD ini seringkali mengalami gangguan, maka rangkaiannya diganti dengan kereta kelas bisnis biasa yang ditarik lokomotif (K2). Seiring waktu, kereta api ini ditambahkan dengan kelas eksekutif (K1). Awalnya, dalam satu rangkaian jumlah kereta bisnis lebih banyak dari kelas eksekutif, tetapi seiring waktu, kereta eksekutifnya kini lebih banyak.
Pada tanggal 18 Februari 2015, diluncurkanlah rangkaian baru kereta api Cirebon Ekspres new image "d'Cheribon Express" yang menggunakan rangkaian dengan livery "Kesepakatan" yang memiliki desain seperti pada kereta api Jayabaya. Kereta eksekutifnya memiliki kaca seperti pesawat dan merupakan hasil modifikasi kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif oleh Balai Yasa Manggarai, sementara kereta kelas bisnisnya masih merupakan kereta yang selama ini digunakan namun interiornya dipercantik dengan ornamen batik.
Rangkaian baru ini dikenali dari tulisan "d'Cheribon Express" yang dipasang di salah satu kereta. Selain itu, gerbong bagasinya pun merupakan kereta bagasi "Cargo" baru buatan PT INKA tahun 2014 dan tetap menggunakan kereta makan batik.
Mulai 18 Oktober 2016, kereta kelas bisnis milik Cirebon Ekspres ditukar dengan kelas Ekonomi AC Plus New Image 2016 (K3 2016) dari rangkaian Kereta Api Fajar Utama dan Senja Utama Yogya yang terkendala masalah kenyamanan dikarenakan kursi yang terlalu sempit untuk jarak jauh.
Sejarah KA Tegal Bahari
Awalnya, kereta api Tegal Bahari merupakan kereta api Cirebon Ekspres Tegal, yang merupakan perpanjangan rute dari Cirebon Ekspres reguler sejak tahun 2007. Namun untuk lebih membedakan kereta api tujuan Cirebon dan Tegal, maka PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon meluncurkan nama baru untuk kereta api ini, yaitu Tegal Bahari. Peluncuran kereta api Tegal Bahari juga diiringi dengan peluncuran kereta makan dengan motif batik.
Rangkaian
Sejak awal peluncurannya pada tahun 2014, kereta api Tegal Bahari menggunakan rangkaian yang sama dengan kereta api Cirebon Ekspres, tetapi kereta makannya menggunakan kereta makan dengan motif batik.
Pada tanggal 18 Februari 2015, diluncurkanlah rangkaian baru kereta api Cirebon Ekspres new image "d'Cheribon Express" yang menggunakan rangkaian dengan livery "Kesepakatan" yang memiliki desain seperti pada kereta api Jayabaya, dan rangkaiannya juga digunakan untuk kereta api Tegal Bahari. Kereta eksekutifnya memiliki kaca seperti pesawat dan merupakan hasil modifikasi kereta kelas bisnis menjadi kelas eksekutif oleh Balai Yasa Manggarai, sementara kereta kelas bisnisnya masih merupakan kereta yang selama ini digunakan namun interiornya dipercantik dengan ornamen batik.
Rangkaian baru ini dikenali dari tulisan "d'Cheribon Express" yang dipasang di salah satu kereta. Selain itu, gerbong bagasinya pun merupakan kereta bagasi "Cargo" baru buatan PT INKA tahun 2014 dan tetap menggunakan kereta makan batik.[2] Meskipun demikian, saat ini kereta retrofit dan biasa sudah seringkali tercampur. Selain itu, ada juga kereta eksekutif hasil modifikasi dari kelas bisnis oleh Balai Yasa Gubeng tahun 2015 yang seringkali ikut dalam rangkaian kereta.
Kontroversi
Penyatuan tiga menjadi satu layanan sebagai Argo Cheribon dinilai telah menuai kontroversi di kalangan budayawan Cirebon. Di satu sisi sebagai "penyederhanaan" atas layanan-layanan terdahulu seperti Cirebon Ekspres, Argo Jati, maupun Cirebon Ekspres Tegal/Tegal Bahari, branding kereta api ini dianggap kontroversial karena mengusung nama Cheribon, yaitu pengejaan Belanda terhadap wilayah ini.[3] Nama kereta api ini dianggap "mencederai" kearifan lokal; termasuk keberadaan buah ceri untuk logo promosi Argo Cheribon (GoCher) versi Daop III Cirebon. (Ceri sama sekali tidak ada hubungannya dengan Cirebon!) Bagi mereka, penamaan Argo Cheribon dianggap "tidak memiliki korelasi apa pun terhadap bahasa, budaya, dan intelektualitas rakyat Cirebon". Bahkan, mereka meyakini kalau seandainya kereta api ini melibatkan budayawan Cirebon, tidak mungkin nama Cheribon digunakan; penamaan ini mirip dengan promosi Cirebon Ekspres pada tahun 2015 dengan nama d'Cheribon Express yang penamaannya di-Indonesiakan lagi dengan nama Cirebon Ekspres.[4][5]
Akan tetapi, di situs resmi KAI, iklan resmi Argo Cheribon tidak mengusung logo promosi tersebut, tetapi motif batik Megamendung.[6]
Jadwal perjalanan
Jadwal perjalanan ini berlaku mulai 16 Agustus 2019
Stasiun | KA 67A | KA 61A | KA 69A | KA 17 | KA 63 | KA 71F | KA 65 | KA 7005 | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | |
Tegal | - | 06.50 | - | 14.50 | - | 17.00 | ||||||||||
Brebes | 07.02 | 07.06 | 15.02 | 15.04 | 17.12 | 17.16 | ||||||||||
Tanjung | 07.23 | 07.25 | 15.21 | 15.23 | ls | |||||||||||
Losari | 07.32 | 07.34 | ls | ls | ||||||||||||
Babakan | 07.43 | 07.45 | ls | 17.47 | 17.49 | |||||||||||
Cirebon | - | 05.50 | - | 07.25 | 08.08 | 08.30 | - | 13.50 | 15.56 | 16.05 | - | 16.45 | 18.12 | 18.30 | - | 21.15 |
Arjawinangun | ls | 07.40 | 07.42 | ls. | ls | ls | ls | ls | ls | |||||||
Jatibarang | 06.20 | 06.22 | ls | 09.01 | 09.03 | 14.20 | 14.22 | 16.35 | 16.37 | 17.17 | 17.20 | 19.01 | 19.03 | 21.45 | 21.47 | |
Terisi | 06.37 | 06.39 | ls | 09.18 | 09.20 | ls | ls. | ls | ls | ls | ||||||
Haurgeulis | 06.57 | 06.59 | ls | 09.38 | 09.40 | ls | 17.08 | 17.10 | 17.51 | 17.54 | ls | ls | ||||
Cikampek | 07.39 | 07.41 | ls | ls. | ls | ls. | ls | ls | ls | |||||||
Bekasi | 08.27 | 08.29 | 09.53 | 09.55 | 11.02 | 11.04 | 16.15 | 16.17 | 18.36 | 18.38 | 19.20 | 19.22 | 20.58 | 21.00 | 23.36 | 23.38 |
Jatinegara | 08.46 | 08.48 | 10.11 | 10.13 | 11.20 | 11.22 | 16.33 | 16.35 | 18.54 | 18.56 | 19.38 | 19.40 | 21.17 | 21.19 | 23.54 | 23.56 |
Gambir | 09.05 | - | 10.29 | - | 11.38 | - | 16.49 | - | 19.12 | - | 19.55 | - | 21.35 | - | 00.10 | - |
Stasiun | KA 7006 | KA 62 | KA 64 | KA 68A | KA 18 | KA 66A | KA 72A | KA 70 | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | Tiba | Berangkat | |
Gambir | - | 00.40 | - | 09.40 | - | 11.00 | - | 12.10 | - | 17.20 | - | 19.45 | - | 20.30 | - | 22.20 |
Bekasi | ls | 10.10 | 10.12 | 11.30 | 11.32 | 12.40 | 12.42 | 17.50 | 17.52 | 20.15 | 20.17 | 21.03 | 21.05 | 22.53 | 22.55 | |
Cikampek | ls | ls | ls | ls | ls | 21.04 | 21.06 | ls | ls | |||||||
Haurgeulis | ls | 11.38 | 11.40 | 12.58 | 13.00 | 14.08 | 14.10 | ls | 21.47 | 21.49 | 22.35 | 22.37 | 00.22 | 00.24 | ||
Terisi | ls | ls | ls | 14.29 | 14.31 | ls | ls | ls | ls | |||||||
Jatibarang | 02.58 | 03.00 | 12.11 | 12.13 | 13.31 | 13.33 | 14.46 | 14.48 | 19.44 | 19.46 | 22.20 | 22.22 | 23.08 | 23.10 | 00.55 | 00.57 |
Arjawinangun | ls | ls | ls | 15.06 | 15.08 | ls | ls | ls | ls | |||||||
Cirebon | 03.30 | - | 12.44 | 12.54 | 14.04 | 14.26 | 15.25 | - | 20.16 | - | 22.55 | - | 23.38 | 23.44 | 01.27 | - |
Cirebon Prujakan | ls | ls | 23.49 | 23.53 | ||||||||||||
Babakan | 13.16 | 13.18 | 14.49 | 14.51 | 00.13 | 00.15 | ||||||||||
Losari | 13.27 | 13.29 | 15.01 | 15.03 | 00.23 | 00.25 | ||||||||||
Tanjung | 13.37 | 13.39 | 15.12 | 15.14 | 00.32 | 00.34 | ||||||||||
Brebes | 13.56 | 13.58 | 15.32 | 15.35 | 00.50 | 00.52 | ||||||||||
Tegal | 14.10 | - | 15.47 | - | 01.03 | - |
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi Mei 2014
- ^ Majalah KA Edisi Maret 2015
- ^ "Rebranding, PT KAI Luncurkan KA Argo Cheribon Jelang HUT RI – Info Kereta Api". Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Polemik Argo Cheribon, PT KAI Tak Bergeming, Single Service Gocher Tetap Lanjut". radarcirebon.com. 2019-08-10. Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Penolakan atas Penamaan Baru KA Argojati, Kurang Sensitif dan Kemunduran". radarcirebon.com. 2019-08-09. Diakses tanggal 2019-08-12.
- ^ "Promo". penumpang.kai.id. Diakses tanggal 2019-08-12.