Rano Karno
Rano Karno | |
---|---|
Gubernur Banten ke-3 | |
Masa jabatan 13 Mei 2014 – 11 Januari 2017 (Pelaksana Tugas sampai 12 Agustus 2015) | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Wakil Presiden | Boediono Muhammad Jusuf Kalla |
Wakil Gubernur Banten ke-3 | |
Masa jabatan 11 Januari 2012 – 13 Mei 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Ratu Atut Chosiyah |
Wakil Presiden | Boediono |
Wakil Bupati Tangerang | |
Masa jabatan 22 Maret 2008 – 19 Desember 2011 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Gubernur | Ratu Atut Chosiyah |
Wakil Presiden | Muhammad Jusuf Kalla Boediono |
Pendahulu Djoko Munandar | |
Anggota MPR RI Fraksi Golkar | |
Masa jabatan 1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999 | |
Presiden | Soeharto Bacharuddin Jusuf Habibie |
Wakil Presiden | Try Sutrisno Bacharuddin Jusuf Habibie |
Informasi pribadi | |
Lahir | 8 Oktober 1960 Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Berkas:Logo GOLKAR.jpg Golongan Karya (1997–99) Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan |
Suami/istri | Hj. Dewi Indriati (m. 1988) |
Hubungan | Rubby Karno (kakak) Tino Karno (kakak) Santi Karno (adik) Suti Karno (adik) Nurli Karno (adik) |
Anak | Raka Widyarma (anak angkat) Deanti Rakasiwi (anak angkat) |
Tempat tinggal | Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan |
Almamater | SMA Negeri 6 Jakarta Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara Jakarta |
Pekerjaan | Aktor, penyanyi, sutradara, penulis skenario |
Orang tua | Soekarno M. Noer (ayah) Lily Istiarti (ibu) |
Penghargaan | Aktor Terbaik Festival Film Indonesia 1991 |
Tanda tangan | |
Situs web | ranokarno |
Sunting kotak info • L • B |
H. Rano Karno, S.I.P (lahir 8 Oktober 1960) adalah seorang aktor, penyanyi, dan sutradara Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Banten sejak 12 Agustus 2015 hingga 11 Januari 2017. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten sejak 13 Mei 2014 hingga 12 Agustus 2015 menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan karena terkait kasus suap pilkada di MK. Ia terkenal pada tahun 1970-an dan 1980-an sebagai aktor melalui sejumlah film seperti Rio Anakku, Gita Cinta dari SMA, dan Taksi, serta sebagai Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan pada tahun 1990-an. Selain aktor, Rano Karno juga dikenal sebagai penyanyi dan sutradara.
Ayahnya adalah seorang aktor kawakan, Soekarno M. Noer. Selain itu dia juga mempunyai saudara kandung yang juga turut bermain film seperti Tino Karno dan Suti Karno. Ia pernah diwacanakan menjadi pendamping Fauzi Bowo sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007. Pada 22 Maret 2008, ia resmi dilantik menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun tanggal 19 Desember 2011, ia mengundurkan diri dari jabatannya Wakil Bupati Tangerang, karena ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah periode 2012-2017 [1].
Biografi
Karier di dunia hiburan
Templat:Infobox artis indonesia Sejak umur sembilan tahun, Rano sudah diajak ayahnya membintangi film Lewat Tengah Malam, memerankan tokoh anak. Namanya mulai dikenal lewat film Si Doel Anak Betawi (1972) karya Sjuman Djaja yang diangkat dari cerita Aman Datoek Madjoindo. Dalam film itu, putra ketiga dari enam bersaudara pasangan Soekarno M. Noer (Minang) dan Istiarti M Noer (Jawa) berperan sebagai pemeran utama. Sejak itu, prestasinya pun mulai kelihatan. Lewat film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festifal Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor. Selanjutnya ia mendapat peran-peran remaja dan dewasa lewat film Wajah Tiga Perempuan (1976), Suci Sang Primadona (1977), Gita Cinta dari SMA (1979). Untuk mendukung niatnya terjun ke dunia film, Rano pun belajar akting di East West Player, Amerika Serikat.
Ketika industri film Indonesia 'pingsan', Rano beralih ke sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Kasdullah atau Si Doel. Selain serial Si Doel Anak Sekolahan 1-6, PT Karnos Film juga menghasilkan sinetron Kembang Ilalang dan Usaha Gawat Darurat.
Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Album perdananya, "Yang Sangat Kusayang" terhitung cukup laku di pasaran.[2]
Karier politik
Di awal tahun 2007, Rano pernah berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.[3] Namun pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.[4]
Wakil Bupati Tangerang
Rano kembali mengejutkan publik di penghujung 2007 dengan menyatakan bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008[5] Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.
Wakil Gubernur Banten
Pada tahun 2011, Rano mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). dan berdasarka hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada banten. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki[6].
Pelaksana Tugas Gubernur Banten
Sejak 13 Mei 2014, Rano Karno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Plt. Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di MK.
Kehidupan pribadi dan sosial
Rano menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi. Sebelumnya Rano pernah menikah dan berakhir dengan perceraian setelah 2 tahun.
Rano Karno pernah diangkat sebagai duta khusus Indonesia dalam bidang pendidikan oleh UNICEF, sebuah badan di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang bergerak dalam bidang pendidikan. Rano bisa menjadi duta UNICEF dari Indonesia, setelah direkomendasikan oleh Prof Dr Emil Salim, Mantan Menteri Kesehatan (alm) Prof. Dr. Adhyatma, Ibu Prof. Singgih, Ibu Prof Murprawoto.[7]
Filmografi
- Lewat Tengah Malam (1971)
- Malin Kundang (film) (1971)
- Lingkaran Setan (1972)
- Si Doel Anak Betawi (film) (1973)
- Yatim (1973)
- Rio Anakku (1973)
- Di Mana Kau Ibu (1973)
- Si Rano (1973)
- Tabah Sampai Akhir (1973)
- Romi dan Juli (1974)
- Jangan Biarkan Mereka Lapar (1974)
- Perawan Malam (1974)
- Anak Bintang (1974)
- Ratapan Si Miskin (1974)
- Senyum dan Tangis (1974)
- Sebelum Usia 17 (1975)
- Tragedi Tante Sex (1976)
- Wajah Tiga Perempuan (1976)
- Semau Gue (1977)
- Suci Sang Primadona (1977)
- Musim Bercinta (1978)
- Pelajaran Cinta (1979)
- Anak-Anak Buangan (1979)
- Buah Terlarang (1979)
- Gita Cinta dari SMA (1979)
- Remaja di Lampu Merah (1979)
- Puspa Indah Taman Hati (1979)
- Remaja-Remaja (1979)
- Nikmatnya Cinta (1980)
- Roman Picisan (1980)
- Selamat Tinggal Masa Remaja (1980)
- Selamat Tinggal Duka (1980)
- Kembang Semusim (1980)
- Nostalgia di SMA (1980)
- Tempatmu di Sisiku (1980)
- Yang Kembali Bersemi (1980)
- Kisah Cinta Tommi dan Jerri (1980)
- Kau Tercipta Untukku (1980)
- Aladin dan Lampu Wasiat (1980)
- Senyummu Adalah Tangisku (1980)
- Bunga Cinta Kasih (1981)
- Mawar Cinta Berduri Duka (1981)
- Detik-detik Cinta Menyentuh (1981)
- Dalam Lingkaran Cinta (1981)
- Yang (1984)
- Asmara Di Balik Pintu (1984)
- Untukmu Kuserahkan Segalanya (1984)
- Ranjau-Ranjau Cinta (1985)
- Tak Ingin Sendiri (1985)
- Kidung Cinta (1985)
- Yang Masih di Bawah Umur (film) (1985)
- Pertunangan (film) (1985)
- Anak-Anak Malam (1986)
- Merangkul Langit (1986)
- Di Dadaku Ada Cinta (1986)
- Opera Jakarta (1986)
- Bilur-bilur Penyesalan (1987)
- Arini, Masih Ada Kereta Yang Lewat (1987)
- Macan Kampus (1987)
- Dia Bukan Bayiku (1988)
- Arini II (1988)
- Sumpah Keramat (Sumpah Pocong Lintang dan Bayu) (1988)
- Adikku Kekasihku (1989)
- Taksi (1990)
- Perasaan Perempuan (1990)
- Suamiku Sayang (1990)
- Sejak Cinta Diciptakan (1990)
- Pagar Ayu (1990)
- Taksi Juga (1991)
- Bernafas dalam Lumpur (1991)
- Perawan Metropolitan (1991)
- Sekretaris (1991)
- Kuberikan Segalanya (1992)
- Selembut Wajah Anggun (1992)
- Kembali Lagi (1993)
- Si Jago Merah (2008)
- Satu Jam Saja (2010)
- The Last Barongsai (2017)
- Galih dan Ratna (2017)
- Si Doel The Movie (2018)
- Si Doel The Movie 2 (2019)
Sinetron
Sinetron
- Pelangi di Hatiku (RCTI, 1992-1993)
- Si Doel Anak Sekolahan (RCTI, 1993-1997)
- Si Doel dan Teman-Teman (RCTI, 1998)
- Si Doel Millenium (Indosiar, 2000)
- Si Doel 6 (Indosiar, 2003)
- Si Doel Anak Gedongan (Indosiar, 2005-2006)
- Kau di Atas Aku di Bawah (Indosiar, 2001)
Film televisi
- Si Doel Anak Pinggiran (RCTI 2011)
Penghargaan
- Bintang Drama Pria Terfavorit dalam Panasonic Awards 1997
- Penghargaan Surjosoemanto dari BP2N (Dewan Film Nasional) 1997
- Nominasi FFI: Yang (1984), Ranjau-Ranjau Cinta (1985), Arini I (1987), Arini II (1989), Kuberikan Segalanya (1992)
- Aktor Utama Terbaik dalam Taksi FFI 1991
- Pemain Cilik Terbaik FFI 1974 di Surabaya
- Best Child Actor FFA 1974 di Taiwan lewat film Rio Anakku (1973)
- Aktor Harapan I Pemilihan Best Actor/Actrees PWI 1974
Pranala luar
- Profil di Tamanismailmarzuki.com
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Filmografi di CITWF
- Penghargaan di jibis.pnri.go.id
Referensi
- ^ Artikel:"Rano Karno Resmi Mundur dari Wabup Tangerang" di kompas.com
- ^ Rano Karno: Si Doel Jadi Lebih Matang, diakses 7 Desember 2007
- ^ Tinggalkan Dunia Akting, 'Bang Doel' Terjun ke Politik, diakses 7 Desember 2007
- ^ Iklan Rano Terkesan Ada Suap, diakses 7 Desember 2007
- ^ Rano Karno Dicalonkan Jadi Cawabup Tangerang, diakses 7 Desember 2007
- ^ Artikel:"Pasangan Atut-Rano Karno Menangkan Pemilukada Banten", di Detik.com
- ^ SELEB DUTA DUNIA: Damai Dalam Pelukan Selebritis, diakses 7 Desember 2007
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ratu Atut Chosiyah |
Gubernur Banten 2015–2017 (Pelaksana Tugas: 2014–2015) |
Diteruskan oleh: Wahidin Halim |
Didahului oleh: Mohammad Masduki |
Wakil Gubernur Banten 2012–2014 |
Jabatan lowong Selanjutnya dijabat oleh Andika Hazrumy
|
Didahului oleh: Tidak diketahui |
Wakil Bupati Tangerang 2008–2011 |
Jabatan lowong Selanjutnya dijabat oleh Hermansyah
|
Penghargaan dan prestasi | ||
Didahului oleh: Rachmat Hidayat Film : Pacar Ketinggalan Kereta (1989) |
Pemeran Utama Pria Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Taksi (1990) |
Diteruskan oleh: Tio Pakusadewo Film : Lagu untuk Seruni (1991) |
- Orang hidup berusia 64
- Kelahiran 1960
- Pemeran Pria Terbaik (Festival Film Indonesia)
- Pemeran laki-laki Indonesia
- Tokoh Minangkabau
- Tokoh Betawi
- Selebriti-Politisi Indonesia
- Sutradara Indonesia
- Tokoh dari Jakarta
- Gubernur Banten
- Wakil Gubernur Banten
- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
- Alumni SMA Negeri 6 Jakarta
- Si Doel
- Wakil Bupati Tangerang
- Tokoh Jawa