Lompat ke isi

Stasiun Jember

Koordinat: 8°10′4″S 113°42′10″E / 8.16778°S 113.70278°E / -8.16778; 113.70278
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Oktober 2019 05.21 oleh 116.206.40.8 (bicara)
Stasiun Jember

Stasiun Jember pasca renovasi, 2017
Lokasi
Koordinat8°10′4″S 113°42′10″E / 8.16778°S 113.70278°E / -8.16778; 113.70278
Ketinggian+89 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak tinggi dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur8 (jalur 2: sepur lurus)
LayananMutiara Timur, Ranggajati, Wijayakusuma, Logawa, Sri Tanjung, Tawang Alun, Probowangi, Pandanwangi, dan KA Semen Tiga Roda
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabel?
Gaya arsitekturIndische Empire
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1 Juni 1897[3]
Dibangun kembali2007-2008 dan 2015-2016
Nama sebelumnyaDjember
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya   Layanan lokal/komuter   Stasiun berikutnya
Terminus Templat:Layanan lokal KAI lines
Jember–Banyuwangi, p.p.
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Layanan pelanggan Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan Galeri ATM Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peron stasiun arah Surabaya
Peron stasiun arah Banyuwangi

Stasiun Jember (JR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Jemberlor, Patrang, Jember. Stasiun yang terletak pada ketinggian +89 meter ini merupakan stasiun terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IX Jember. Stasiun ini berlokasi tidak jauh dari alun-alun kota Jember.

Stasiun yang masih menggunakan sistem persinyalan mekanik ini memiliki delapan jalur ditambah satu jalur yang terhubung dengan Dipo Lokomotif Jember yang terletak di sebelah barat laut stasiun. Jalur 2 (utama/sepur lurus) dan 3 digunakan untuk keberangkatan dan kedatangan kereta api; jalur 1 digunakan juga sebagai keberangkatan dan kedatangan hanya jika jalur 2 dan/atau 3 ada kereta api; jalur 3-6 untuk parkir, langsir, maupun pencucian dan pengisian air rangkaian kereta api serta parkir dan langsir lokomotif dari dan ke dipo lokomotif tersebut; serta jalur 7 dan 8 yang saat ini jarang sekali digunakan. Jalur 1, 3, dan 4 terhubung langsung dengan jalur utama. Semua KA yang melintasi jalur Bangil-Kalisat-Banyuwangi pasti berhenti di stasiun ini.

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Mangli, terdapat Stasiun Kaliwates yang kini sudah tidak aktif karena lokasinya yang kurang strategis dan jaraknya tidak terlalu jauh dengan Stasiun Jember. Bangunan Stasiun Kaliwates tersebut kini sudah hampir tidak ada bekasnya lagi.

Sejarah

Stasiun Jember tempo doeloe

Jalur kereta api di Jember dan sekitarnya itu sendiri dibuka oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1897; dulunya digunakan terutama untuk kebutuhan pengangkutan komoditas hasil perkebunan, khususnya gula, tembakau. dan karet di sekitar Jember ke Pelabuhan Panarukan yang akan diteruskan ke Rotterdam, Belanda. Stasiun ini resmi melayani perjalanan kereta api pada tanggal 1 Juni 1897 bersamaan dengan pembukaan segmen Klakah–Jember.[3]

Bangunan dan tata letak

Bangunan stasiun yang berdiri saat ini merupakan bangunan yang relatif baru sebagai hasil perbaikan atau renovasi yang dilakukan oleh PT KAI sekitar tahun 2007-2008 dan 2015-2016. Meskipun demikian, bentuknya tidak jauh berbeda dengan bentuk aslinya yang dibangun pada awal abad ke-20, yaitu terdiri dari sebuah masa bangunan tunggal sederhana yang memanjang dengan peletakan ruang-ruang secara linier yang sejajar dengan rel sehingga disebut sebagai stasiun satu sisi.

Emplasemen utama stasiun ini terdiri dari dua peron dan dua jalur KA, di mana antara jalur 1 dan 2 dipisahkan oleh peron tambahan yang berkanopi. Terdapat perbedaan karakter peron yang cukup menonjol pada stasiun ini, di mana peron pertama yang menjadi bagian dari bangunan utama atapnya berbentuk pelana menggunakan struktur pendukung berupa kolom kayu dengan bentuk konstruksi konsol seperti payung, sedangkan peron kedua yang terpisah berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf V yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja. Model bangunan peron kedua tersebut juga digunakan pada peron Stasiun Jakarta Kota.

Bahan bangunan diekspos dalam bentuk modern, memperlihatkan kekuatan baja praktis untuk menopang atap yang lebar sesuai kebutuhan ruang terutama dalam hal mengantisipasi iklim. Perbedaan itu diperkuat dengan penggunaan warna yang berbeda, yaitu putih dan abu-abu pada emplasemen bangunan utama, sedangkan peron tambahan menggunakan warna asli dan kolom yang dicat dengan warna yang saat ini juga sama dengan bangunan utama serta lantai peron yang lebih tinggi daripada lantai peron bangunan utama. Kini antara bangunan utama dan peron tambahan tersebut telah diberi kanopi baru yang tembus cahaya.

Stasiun ini kini juga telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, peron pulau beraspal, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara realtime yang wujudnya terlihat seperti di bandara.

Rencana pengembangan stasiun

Saat ini KAI sedang mengembangkan lahan area sekitar stasiun ini. Beberapa pengembangan yang akan dilakukan antara lain perluasan lahan parkir, penambahan area komersial, dan masjid. Selain itu, jalan-jalan di sekitar area stasiun akan ditata ulang sehingga memudahkan akses transportasi umum dan juga kendaraan pribadi dari dan menuju stasiun. Pengembangan tersebut dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang di stasiun ini dari tahun ke tahun.[4]

Keunikan

Sampai dengan sekitar pertengahan tahun 2015, stasiun ini memiliki ciri khas penyambutan kereta api yang sama sekali tidak dimiliki oleh stasiun-stasiun lain. Ciri khas tersebut berupa bel kedatangan yang berbunyi dua nada seperti yang digunakan pada kereta mainan anak-anak dan lampu sirene kecil berwarna kuning yang terpasang dengan penanda jalur 1 dan 2 di bagian kanopi peron. Namun, ciri khas tersebut sudah tidak digunakan lagi. Lampu sirene telah dicopot dan bunyi bel kedatangan sempat diganti dengan melodi keberangkatan seperti yang digunakan pada umumnya di stasiun-stasiun KA lainnya (bernada Westminster Quarters). Barulah mulai tahun 2018 stasiun ini memperdengarkan lagu etnis Madura berjudul Gelleng Sokoh yang dimainkan secara instrumental dengan irama musik khas Jember, yaitu musik patrol.

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas campuran

Kelas ekonomi AC

Lokal ekonomi AC

Pandanwangi, dari dan tujuan Banyuwangi

Barang

KA Semen Tiga Roda, tujuan Nambo via Surabaya-Semarang-Cirebon dan tujuan Banyuwangi

Jadwal kereta api

Peron Stasiun Jember, 2017
Penanda lokasi stasiun di dekat jalur menuju dipo lokomotif, terinspirasi dari Stasiun Bandung

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Jember per 1 Februari 2019 (revisi Gapeka 2017).

No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
90 Mutiara Timur Malam Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 00.24 00.32
89 Banyuwangi Baru (BW) 01.42 01.50
7092/7093 Wijayakusuma 04.10 04.20
104/101 Ranggajati Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Cirebon Kejaksan (CN) Eksekutif, Bisnis(, & Ekonomi AC Plus) - 05.00
451 Pandanwangi Banyuwangi Baru (BW) Lokal Ekonomi AC - 05.15
190/187 Logawa Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Purwokerto (PWT) Ekonomi AC - 06.00
206/207 Tawang Alun Bangil (BG) bersambung Malang Kotalama (MLK) 07.32 07.40
213 Probowangi Banyuwangi Baru (BW) 08.35 08.43
196/193 Sri Tanjung Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Yogyakarta Lempuyangan (LPN) 09.05 09.13
88 Mutiara Timur Siang Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 11.22 11.30
87 Banyuwangi Baru (BW) 12.49 12.57
452 Pandanwangi Jember (JR) Lokal Ekonomi AC 12.55 -
7094/7091 Wijayakusuma Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Cilacap (CP) Eksekutif & Ekonomi AC Premium 13.40 13.50
453 Pandanwangi Banyuwangi Baru (BW) Lokal Ekonomi AC - 15.30
214 Probowangi Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi AC 16.29 16.37
194/195 Sri Tanjung Banyuwangi Baru (BW) 18.02 18.10
188/189 Logawa Jember (JR) 19.35 -
102/103 Ranggajati Eksekutif, Bisnis(, & Ekonomi AC Plus) 20.10 -
208/205 Tawang Alun Banyuwangi Baru (BW) Ekonomi AC 20.52 21.00
454 Pandanwangi Jember (JR) Lokal Ekonomi AC 23.20 -

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Situs web resmi heritage KAI, Desain Rencana Perencanaan Park & Ride Kawasan Stasiun Jember

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines