Lompat ke isi

Batalyon Artileri Medan 11

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 November 2019 13.05 oleh 182.1.64.140 (bicara)
Batalyon Artileri Medan 11/76/GG/1/2 Kostrad.
Berkas:LOGO-YONARMED-11.png
Lambang Yonarmed 11/76/GG/1/2 Kostrad.
Dibentuk27 Juni 1962
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
Markas BatalyonJl. Koesen Hiroe Hoesodo Asmil Yonarmed 11/76/GG/1/2 Kostrad Magelang Jawa Tengah
JulukanYonarmed 11/76/GG/1/2 Kostrad
MotoVajra Ambrung Nirbaya

Batalyon Artileri Medan 11/Guntur Geni Yudha disingkat Yon Armed 11/Guntur Geni merupakan satuan pelaksana bantuan tempur di jajaran Resimen Artileri Medan 1/Putra Yudha di bawah Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Salah satu Alutsista yang dimiliki Yonarmed 11/Guntur Geni yaitu Meriam Kaliber 76mm/Tarik merupakan Alusista tertua buatan Yugoslavia tahun 1948 dan jenis m-48 buatan Yugoslavia kaliber 76 mm. Batalyon ini berdiri pada tanggal 27 Juni 1962.Adapun Sesanti Yonarmed 11 Kostrad yaitu "Vajra Ambrung Nirbaya" dan Motto "Cepat Dahsyat Menggelegar" yang berartikan prajurit Guntur Geni dengan senjata yang mengeluarkan petir, memiliki daya ledak besar yang menghancurkan dengan gemuruh suara menggelegar akan selalu setia kepada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, tidak gentar dalam menghadapi bahaya serta pantang menyerah.

Sejarah Pembentukan

Pada masa sebelum tahun 1962, Kodam VII/Diponegoro hanya memiliki satu Satuan Batalyon Armed yaitu dengan nama Yonarlap 3/88. Dihadapkan kondisi dan luasnya wilayah Kodam VII/Diponegoro pada saat itu maka disamping satuan Armed yang telah ada maka perlu diadakan pemekaran untuk memenuhi kebutuhan organisasi, sehingga dibentuklah 2 (dua) Batalyon Armed dan 1 (satu) Baterai Berdiri Sendiri.

Mayjen TNI Sarbini selaku Panglima Kodam VII/Diponegoro, telah memprakarsai terbentuknya Batalyon Armed yang baru diwilayah jajaran Kodam VII/Diponegoro, dengan mengeluarkan surat perintahnya nomor: Sprin / 573 / VI / 1962 tanggal 27 Juni 1962 tentang pembentukan satuan-satuan Armed yang baru disamping Satuan Armed yang telah ada yaitu Armed Dam VII/Diponegoro, Batalyon Armed 11/76 dan Baterai Armed BS-2/120. Batalyon Artileri Medan 11/76 dibentuk pada tahun 1962 berdasarkan Surat Perintah Pangdam VII/Diponegoro nomor: Sprin / 573 / VI / 1962 tanggal 27 Juni 1962, bersamaan dengan pembentukan Batalyon Armed Kodam VII/Diponegoro dan Baterai Armed BS-2/120. Sehingga dalam perkembangan selanjutnya pada setiap tanggal 27 Juni 1962 ditetapkan sebagai hari jadi Satuan Batalyon Artileri Medan 11.

Lokasi Satuan. Batalyon Artileri Medan 11 berlokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah tepatnya di kelurahan Gelangan Kec. Magelang Tengah yang terletak sekitar 2 Km sebelah Utara dari lembah Gunung Tidar di antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Pada saat dibentuk pertama kali Batalyon Artileri Medan 11 dipimpin oleh Letnan Kolonel Art Sudiman Saleh dengan kekuatan 1 Batalyon terdiri dari Mayon, 1 Baterai Markas, 1 Baterai Perawatan dan 3 Baterai Tempur. Diawal pembentukannya, Batalyon Artileri Medan 11 merupakan Batalyon Armed Komposit yang terdiri dari 3 jenis Alut Sista yaitu Meriam 76 mm, 88 mm dan 105 mm. Pangkalan yang ditempati untuk 1 batalyon saat itu baik perkantoran maupun perumahan merupakan pangkalan yang sekarang dikenal sebagai Ksatrian II Yonarmed 11/Guntur Geni.

ARTI LAMBANG SATUAN YONARMED 11/GUNTUR GENI


1. Pendahuluan.

a. ” Guntur Geni ” dalam dunia pewayangan adalah merupakan senjata bagi kesatria-kesatria Pandawa anugrah Dewata. Karena keampuhan senjata itulah maka kesatria Pandawa ditakuti oleh para lawan-lawannya misalnya senjata Cakra, Pulang Geni, Alugoro, Pasopati, Rujakpolo dan lain-lain termasuk juga senjata anugrah dari Dewa Brahma, namun senjata Guntur Geni hanya boleh digunakan apabila sangat terpaksa.

b. Karena keampuhan senjata Guntur Geni inilah, maka oleh Warga Batalyon Artileri Medan 11 dipilihnya sebagai Lambang Satuan yang merupakan kebanggaannya.

b. Lambang Guntur Geni. Berbentuk segi tiga ( Mata Busur ) yang merupakan wujud dari makna Tri Sandya Yudha yaitu:

1) Tri : Tiga. 2) Sandya : Waktu/cuaca. 3) Yudha : Perang.

Yang artinya: Tanpa mengenal waktu dan cuaca para prajurit Yonarmed 11 siap berperang melaksanakan tugas berbakti kepada Negara dan Bangsa. Menekankan pada kata-kata “ Guntur “ bahwa Yonarmed 11 mampu memberikan tembakan yang mengerikan bagaikan membelah bumi. Sedangkan apabila menekankan pada kata-kata “ Geni “ bahwa Yonarmed 11 mempunyai daya tembak sedahsyat api yang berkobar dan sanggup memusnahkan sasaran.

c. Warna dan Sifatnya. Warna pokok yang merupakan ciri khas Lambang Guntur Geni ada 4 (empat) macam yaitu:

1) Merah : Berani dan gagah perkasa, penuh tanggung jawab,

                              	selalu bersemangat membara.

2) Putih : Suci murni, memiliki kejujuran.

3) Hitam : Kekal dan abadi, tenang dalam menghadapi segala

                    		  situasi.

4) Kuning : Luhur budi, teguh beriman, memiliki jiwa yang hidup.



d. Wujud Lukisan dan Arti Makna Lambang.

1) Lidah Api condong kekanan sebanyak 7 buah. Menggambarkan bahwa Yonarmed 11 selalu mengamankan ( mengutamakan ) atau mendahulukan pengabdiannya kepada Tanah Air, Bangsa dan Negara dari pada kepentingan pribadi atau golongan, dan selalu berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit serta Delapan Wajib TNI.

2) Proyektil Peluru Meriam. Membawakan arti bahwa senjata pokok Yonarmed 11 adalah meriam.

3) Kilat. Merupakan kejadian alamiah yang dahsyat mengerikan dan bergerak dengan amat cepat.

3. Penjelasan arti/makna Tunggul Yonarmed 11/GG.

a. Bentuk.

1) Tunggul.

a) Tunggul Yonarmed 11 berbentuk empat persegi panjang dibuat dari bahan beludru hijau dengan berjumbai kuning emas sepanjang sisi tepinya. b) Pada muka sebelah kanan dilukis Pataka “Dharma Putra” c) Pada muka sebelah kiri dilukis Lambang/Tunggul Yonarmed 11 dengan susunan sebagai berikut:

(1) Bintang bersudut lima. (2) Lingkaran padi (7 butir) dan kapas (5 bunga kapas) (3) Peluru Meriam. (4) Kilat bersilang. (5) Bokor. (6) Pita bertuliskan “ Guntur Geni Yudha ”. (7) Lingkaran 62 mata rantai

2) Kepala Tiang. Tiang dibuat dari kayu jati dipelitur cokelat/sawo matang. Mahkota dari logam kuningan disepuh keemasan dengan susunan dari atas kebawah yang terdiri dari:

a) Bintang bersudut lima. b) Burung raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yaksa dengan menggenggam senjata “ Cakra Agni ”. c) Bunga teratai mekar berdaun 17.

b. Ukuran.

1) Tunggul.

a) Panjang : 58 cm. b) Lebar : 42 cm. c) Jumbai : 5 cm. d) Inti Lambang : 32 cm.

2) Kepala Tiang/ Tiang.

a) Kepala Tiang 27 cm. b) Panjang Tiang sampai batas kedudukan kepala tiang 200 cm. c) Garis Tengah 4 cm.

c. Tata Warna.

1) Tunggul.

a) Dasar kain beludru : Hijau. b) Jumbai dari benang sutera : Kuning emas. c) Bintang bersudut lima : Kuning emas. d) P a d i : Kuning emas. e) Bunga kapas : Putih perak. f) P i t a : Putih. g) Peluru meriam : Kuning emas. h) Tulisan : Hitam i) Kilat bersilangan : Putih perak. j) B o k o r : Kuning emas. k) Mata rantai : Kuning emas.

2) Kepala Tiang.

a) Mahkota ( kepala tiang ) dibuat dari logam emas. b) Tiang dibuat dari kayu jati dipelitur cokelat/sawo matang. c) Tiang dibuat secara sambungan dengan penyambung dari logam kuning emas berbentuk pita. d) Tali berjumbai kuning emas dari benang sutera.



d. Arti dan Makna Tunggul.

1) Tunggul.

a) Lukisan.

(1) Pita dengan tulisan “ Guntur Geni Yudha ” ditulis diatas pita berasal dari bahasa Sanskerta berarti sbb:

(a) Guntur Geni : Merupakan senjata Pandawa. (b) Yudha : Berarti perang.

Makna: Guntur Geni, didalam dunia pewayangan merupakan senjata dari Kesatria Pandawa anugrah Dewata, merupakan senjata pamungkas. Prajurit Armed-11 selalu siap melaksanakan tugas pengabdian kepada Negara dan Bangsa Indonesia dari segala ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri.

(2) Bintang bersudut lima merupakan:

(a) Ketuhanan Yang Maha Esa . (b) Simbol Angkatan Darat dengan tugas sebagai Bhayangkari Nusa dan Bangsa. (c) Bersudut lima mempunyai arti lima sila Pancasila yang merupakan falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Makna: Bahwa setiap prajurit Batalyon Armed 11 salah satu insan TNI AD adalah prajurit pengamal dan pengaman Pancasila yang merupakan falsafah dan pandangan hidup Bangsa Indonesia selalu bertakwa kepada Tuhan YME.

(3) Padi dan Kapas:

(a) Merupakan Lambang Keadilan sosial. (b) 7 butir padi: berarti Sapta Marga. (c) 5 bunga kapas: berarti Sumpah Prajurit. (d) Dilukiskan melingkar kesiapsiagaan yang tak terputuskan. Makna: Bahwa prajurit Yonarmed 11 dengan penuh pengabdian dan kesiapsiagaan yang tinggi siap mengamankan Negara Republik Indonesia dengan berpedoman Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

(4) Peluru Meriam merupakan senjata utama Yonarmed 11 adalah Meriam.

Makna: Bahwa prajurit Yonarmed 11 selalu siap menghancurkan musuh dari manapun datangnya.


(5) Kilat bersilangan.

(a) Kilat menunjukan adanya petir yang mengguntur. (b) Merupakan kejadian alamiah yang dahsyat mengerikan dan bergerak amat cepat. Makna: Bahwa prajurit Yonarmed 11 mampu bekerja secepat kilat.

(6) Bokor emas merupakan alat untuk sesaji. Makna: Prajurit Yonarmed 11 senantiasa menjadikan jiwa dan raganya untuk kepentingan Nusa Dan Bangsa Indonesia.

(7) Pita bertuliskan “Guntur Geni Yudha”. Merupakan suatu benda yang halus dan lemas. Makna: Ujung Pita yang menengadah keatas memberikan arti bahwa setiap Prajurit Yonarmed-11 selalu bertakwa kepada Tuhan YME. Setiap prajurit Yonarmed-11 fleksibel dalam menerapkan azas-azas kepemimpinan.Tulisan “Guntur Geni Yudha” memberikan arti bahwa Yonarmed 11 adalah kesatuan yang ampuh dan menentukan di dalam pertempuran.

(8) Rantai bermata 62 buah Merupakan suatu benda yang selalu berkaitan satu dengan Lainnya. Makna: Prajurit Yonarmed 11 di dalam melaksanakan tugas senantiasa kompak karena selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan. Mata rantai sebanyak 62 buah membawa arti kelahiran Yonarmed 11 pada tahun 1962 tepatnya tanggal 27 Juni 1962.

b) Tata Warna.

(1) Merah merupakan api ledakan, mengandung arti keberanian yang benar. (2) Hijau mengandung arti kesuburan yang penuh harapan. (3) Kuning emas merupakan sinar/cahaya mengandung arti kebesaran, keagungan dan keluhuran arti. (4) Hitam mengandung arti keteguhan hati, ketenangan, adil, bijaksana dan cendikia. (5) Putih perak mengandung arti kesucian dan keluhuran budi. Maknanya: Bahwa Yonarmed 11 merupakan wadah prajurit yang gagah berani, berbudi luhur, bijaksana, penuh harapan serta teguh pendirian di dalam menghadapi segala tantangan dan tugas yang dibebankan diatas pundaknya.

2) Kepala Tiang / Tiang.

a) Bintang bersudut lima melambangkan:

(1) Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Simbol Angkatan Darat dengan tugas sebagai “Bhayangkari” Nusa Dan Bangsa. (3) Cita-cita setinggi-tingginya. Maknanya: Bintang bersudut lima diartikan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia, setiap prajurit Yonarmed 11 membela dan mempertahankannya dan juga sebagai lambang/ simbol TNI-AD yang terkandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit

b) Burung Raksasa dengan sayap melebar menggambarkan Garuda Yaksa, diartikan:

(1) Kesaktian. (2) Sayap terbuka lebar melambangkan menuju kesempurnaan sesuai tujuan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. (3) Menggenggam senjata “Cakra Agni” sebagai kebulatan tekad dengan menentukan selaku Bhayangkari Negara. (4) Bunga Teratai mekar berdaun 17 diartikan kemegahan dan kejayaan hari keramat 17 Agustus 1945.

c) Tiang. Tempat Tunggul dikaitkan dengan Mahkota pada puncaknya dibuat dari kayu jati yang kuat. Maknanya: Bahwa prajurit Yonarmed-11 adalah salah satu tiang Negara, merupakan prajurit yang gagah berani, kokoh dan kuat dalam pendiriannya tanpa kenal menyerah dalam membela Negara dan Bangsa.

e. Sesanti dan Motto.

1) Sesanti ”Vajra Ambrung Nirbaya”. Prajurit Guntur Geni dengan senjata yang mengeluarkan petir, memiliki daya ledak besar yang menghancurkan dengan gemuruh suara menggelegar akan selalu setia kepada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, tidak gentar dalam menghadapi bahaya serta pantang menyerah.

2) Motto ”Cepat, Dahsyat, Menggelegar”.

Komandan

Sejak diresmikannya Batalyon Artileri Medan 11 pada tanggal 27 Juni 1962 para pejabat Danyonarmed 11 adalah sebagai berikut:

  • Letkol Art Sudiman Saleh (1962-1967)
  • Letkol Art Soetani (1967-1970)
  • Letkol Art Suharto (1970-1974)
  • Letkol Art Supardi (1974-1975)
  • Letkol Art Moch. Zaenal (1975-1976)
  • Letkol Art Saudji (1976-1979)
  • Letkol Art J. O. Bolang (1979-1981)
  • Letkol Art Moch. Supardi (1981-1984)
  • Letkol Art J. Praptana (1984-1986)
  • Letkol Art Sudibyo (1986-1988)
  • Letkol Art J. S. Prasetyo (1988-1989)
  • Letkol Art B. Sigit Irianto (1989-1991)
  • Letkol Art M. Budiarto (1991-1994)
  • Letkol Art Bartono (1994-1997)
  • Letkol Art Ariadi Padmanegara (1997-1999)
  • Letkol Art Hoedi Irianto (1999-2001)
  • Letkol Art I Ketut Sumerta (2001-2003)
  • Letkol Art Nofri Rifai, S.Ip. (2003-2005)
  • Letkol Arm Alexander Eman (2005-2008)
  • Letkol Arm Alvis Anwar (2008-2010)
  • Letkol Arm Ayi Supriatna (2010-2011)
  • Letkol Arm Samudra Bachtiar S.Ip (2011-2012)
  • Letkol Arm Joko Tripurnomo (2012-2013)
  • Letkol Arm Hendro Setyadi, S.H. (2013-2015)
  • Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S,Sos (2015-2016)
  • Letkol Arm Reza Nur Patria, M.Si. (Han) (2016-2017)
  • Letkol Arm Siswo Budiarto S.Ip. M.M. M.I.Pol. (2017-2018)
  • Letkol Arm Asep Ridwan, S.H, M.Han. (2018-sekarang)

Referensi