Kalimantan Utara
Kalimantan Utara | |
---|---|
Motto: Benuanta | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU No.20 tahun 2012 |
Tanggal | 22 April 2013 |
Ibu kota | Tanjung Selor |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Irianto Lambrie |
• Wakil Gubernur | Udin Hianggio |
• Sekretaris Daerah | Suriansyah |
• Ketua DPRD | Marthen Sablon |
Luas | |
• Total | 75,467,70 km2 (29,138,24 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 691,058 jiwa (2.017)[1] |
Demografi | |
• Agama | Islam 59.54% Kristen Protestan 31.38% Katolik 7.60% Buddha 1.26% Hindu 0.06% Konghucu 0.001%(2015)[2] |
• Bahasa | Indonesia (resmi) Dayak (dominan) Banjar Bulungan Jawa Melayu Tausug Tidung |
Kode Kemendagri | 65 |
Kode BPS | 65 |
Lagu daerah | Leten Jenai, Kucing Hitam, Bebilin, Jugit Demaring |
Rumah adat | Rumah Baloy, Lamin Adat |
Senjata tradisional | Mandau |
Situs web | kaltaraprov.go.id |
Kalimantan Utara (disingkat Kaltara) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu Negara Bagian Sabah dan Sarawak. Pusat pemerintahan Kalimantan Utara saat ini berada di kota Tanjung Selor, bersama dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan.
Saat ini Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda Indonesia yang resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.[3]
Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013. Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.[4]
Sejarah
Sejarah Sebelum Pembentukan
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Sabah, Brunei .[5] Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang.[6] Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut.[7] Kemudian kolonial Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).[8][9]
Wilayah yang menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu.[10] Namun Kerajaan Berau (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut Hikayat Banjar termasuk salah satu vazal atau negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu).[11] Sampai tahun 1850, negeri Bulungan masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara Kesultanan Sulu.[12] Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau.[13] Walaupun belakangan negeri Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, tetapi negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau.
Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk Berau dan daerah taklukannya, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang, daerah bagian Lawai dan Daerah Aliran Sungai Jelai (salah satu wilayah Kepageranan Kotawaringin di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.[14] Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan Gunung Tabur, negeri kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan Bulungan & distrik Tidung yang dihapuskan tahun 1916.[15] Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.[16]
Sejarah Pembentukan Kaltara
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an.[17][18] Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.[19][20]
Suku bangsa
Hampir 30% penduduk Kalimantan Utara adalah Suku Jawa melalui program transmigrasi yang merupakan kelompok terbesar, disusul penduduk asal Sulawesi Selatan. Selebihnya merupakan penduduk asli Kalimantan yaitu Suku Dayak (Lun Bawang / Lun Dayeh, Kenyah, Murut), Suku Banjar, Suku Bulungan, Suku Tidung dan Suku Kutai.[21]
Pemerintahan
Pada saat dibentuknya, wilayah Kalimantan Utara dengan 408 orang PNS dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
Kabupaten/Kota | Ibu kota | PNS 2017[1] [22] |
---|---|---|
Kabupaten Nunukan | Nunukan | 4.101 |
Kabupaten Malinau | Malinau | 3.646 |
Kabupaten Bulungan | Tanjung Selor | 3.746 |
Kabupaten Tana Tidung | Tideng Pale | 1.444 |
Kota Tarakan | - | 3.430 |
Provinsi Kalimantan Utara | Tanjung Selor | 1.466 |
Total | - | 17.741 |
Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di Kemendagri.[23]
Daftar Gubernur
Berikut adalah daftar Gubernur Kalimantan Utara dari masa ke masa sejak berdiri.
Gubernur Kalimantan Utara | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Masa jabatan | Pemilihan umum | Wakil | Ref. | |
1 | Irianto Lambrie | NasDem | 12 Februari 2016 | 12 Februari 2021 | 2016–2021 | 5 tahun, 0 hari | 2015 | Udin Hianggio 2016–2021 |
[24] | ||
2 | Zainal Arifin Paliwang (lahir 1962) |
Gerindra | 15 Februari 2021 | Petahana | 2021–2025 | 5 tahun, 0 hari | 2020 | Yansen Tipa Padan 2021–sekarang |
[25][26][27] |
Pembagian Administratif
No. | Kabupaten/kota | Ibu kota | Bupati/wali kota | Luas wilayah (km²) | Jumlah penduduk (2020)[28] | Kecamatan | Kelurahan/desa | Lambang | Peta lokasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Bulungan | Tanjung Selor | Syarwani | 13.925,72 | 151.800 | 10 | 7/74 | ||
2 | Kabupaten Malinau | Malinau | Wempi Wellem Mawa | 42.620,70 | 82.500 | 15 | -/109 | ||
3 | Kabupaten Nunukan | Nunukan | Asmin Laura | 13.841,90 | 199.090 | 21 | 8/232 | ||
4 | Kabupaten Tana Tidung | Tideng Pale | Ibrahim Ali | 4.828,58 | 25.600 | 5 | -/32 | ||
5 | Kota Tarakan | - | Bustan (Pj.) | 250,80 | 242.800 | 4 | 20/- |
Peringkat | Kabupaten/Kota | Populasi (2017)[1] [29] |
Ibu kota |
---|---|---|---|
1 | Kota Tarakan | 253.026 | Tarakan |
2 | Kabupaten Nunukan | 193.390 | Nunukan |
3 | Kabupaten Bulungan | 135.770 | Tanjung Selor |
4 | Kabupaten Malinau | 83.788 | Kota Malinau |
5 | Kabupaten Tana Tidung | 25.084 | Tideng Pale |
TOTAL | Kalimantan Utara | 691.058 | Tanjung Selor |
Dewan Perwakilan
DPRD Kaltara beranggotakan 35 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Kaltara terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Kaltara yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 4 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda, Sutoyo, di Ruang Rapat DPRD Provinsi Kalimantan Utara. Komposisi anggota DPRD Kaltara periode 2019-2024 terdiri dari 12 partai politik dimana Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai Hanura merupakan pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 5 kursi.[30][31][32]
Pendidikan
Lihat pula
Sarawak, Malaysia | Sabah, Malaysia | Laut Sulawesi | ||
Serawak | Laut Sulawesi | |||
| ||||
Kalimantan Timur | Kalimantan Timur | Kepulauan Derawan |
Referensi
- ^ a b c "Provinsi Kalimantan Utara Dalam Angka 2018". BPS Provinsi Kalimantan Utara. Diakses tanggal 2 Februari 2019.
- ^ "Provinsi Kalimantan Utara Dalam Angka 2017". BPS Provinsi Kalimantan Utara. Diakses tanggal 18 Agustus 2017.
- ^ Presiden Teken UU Provinsi Kalimantan Utara. www.vivanews.co.id. Diakses pada 13 Desember 2012
- ^ 1 Provinsi dan 10 Kabupaten Baru Diresmikan. www.tempo.co. Diakses pada 25 November 2013
- ^ Borneo in the 15th and 16th centuries
- ^ TINJAUAN HISTORIS TENTANG KERAJAAN BERAU (KURAN)
- ^ Borneo, ca 1.750
- ^ Kalimantan, 1800-1857
- ^ Sewa Sabah, Malaysia Hanya Bayar Sulu Rp16,6 Juta
- ^ Kesultanan Bulungan dan Tidung
- ^ (Melayu) Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
- ^ Borneo in 1850
- ^ (Belanda) Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853
- ^ (Inggris)Royal Geographical Society (Great Britain) (1856). "A Gazetteer of the world: or, Dictionary of geographical knowledge, compiled from the most recent authorities, and forming a complete body of modern geography -- physical, political, statistical, historical, and ethnographical". 5. A. Fullarton.
- ^ (Inggris) (1848)"The Journal of the Indian archipelago and eastern Asia". 2: 438.
- ^ Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879
- ^ Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk
- ^ Segera Lahir Provinsi Kalimantan Utara
- ^ DPR Sahkan Kalimantan Utara sebagai Provinsi Baru
- ^ DPR Sahkan Provinsi Kalimantan Utara Sebagai Provinsi ke 34 Indonesia
- ^ Irianto Yakin Kalimantan Utara Bisa Cepat Berkembang - ANTARANEWS Kaltim. Diakses 28 Januari 2014.
- ^ 2014, Kaltara Dalam Angka 2014, BPS Kaltara
- ^ Data Wilayah - Buku XXIV Provinsi Kalimantan Utara - Kemendagri 2015.
- ^ Akuntono, Indra (12 Februari 2016). Dwi Wedhaswary, Inggried, ed. "Hari Ini, Jokowi Lantik 7 Gubernur dan Wakilnya di Istana Negara". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 30 April 2022.
- ^ Prastiwi, Devira; Liputan6.com (16 Desember 2020). Linawati, Mevi, ed. "Pilkada Kaltara 2020 Dimenangkan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-30. Diakses tanggal 30 April 2022.
- ^ Aras, Muhammad (21 Januari 2021). "KPU Kaltara Tetapkan Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih". Metro Kaltara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-10. Diakses tanggal 30 April 2022.
- ^ "Presiden Jokowi Lantik Gubernur Beserta Wakil Gubernur Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara". Presiden Republik Indonesia. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. 15 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-24. Diakses tanggal 30 April 2022.
- ^ "Sensus Penduduk 2020", www.kaltara.bps.go.id diakses tanggal 16 April 2021
- ^ Sensus Penduduk 2015- Provinsi Kalimantan Utara
- ^ "Gubernur Ajak Anggota DPRD Lebih Harmonis dan Bersinergi". Humas Pemprov Kaltara. 05-09-2019. Diakses tanggal 17-09-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Anggota DPRD Kaltara Resmi Dilantik, Gubernur Harapkan Kerja Sama Ditingkatkan". niaga.asia. 04-09-2019. Diakses tanggal 17-09-2019.
- ^ Yusuf P. (04-09-2019). "Pengucapan Sumpa/Janji Anggota DPRD Provinsi Kaltara masa bakti 2019-2024". MITRAPOL. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-10. Diakses tanggal 17-09-2019.