Lompat ke isi

Kabupaten Deli Serdang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ
Daerah tingkat II
Motto: 
Bhinneka Perkasa Jaya[1]
Peta
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ di Indonesia
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ
Peta
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ di Indonesia
Kabupaten Deli Serdang كابوڤاتين دلي سردانڠ
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ
Kabupaten Deli Serdang
كابوڤاتين دلي سردانڠ (Indonesia)
Koordinat: 3°33′N 98°51′E / 3.55°N 98.85°E / 3.55; 98.85
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
Tanggal berdiri1 Juli 1946
Dasar hukumUndang-Undang RI No. 7/drt Tahun 1956[2]
Ibu kotaLubuk Pakam
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 22[1]
  • Kelurahan: 389 / 14[3]
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Ashari Tambunan
Luas
 • Total2.808,91 km2 (108,453 sq mi)
Populasi
 ((2015)[4])
 • Total2.029.308
 • Kepadatan7,2/km2 (19/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 61.24%
Kristen Protestan 28.01%
Katolik 5.50
Buddha 4.05%
Hindu 0.18%
Konghucu 0.02%[4]
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
1212 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon061
0621
Kode Kemendagri12.07 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 1.260.755.135.000.-
Flora resmiPisang Barangan
Fauna resmiWalet sarang-hitam
Situs webwww.deliserdangkab.go.id


Kabupaten Deli Serdang (Melayu Jawi: كابوڤاتين دلي سردانڠ) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Lubuk Pakam.

Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Selain memiliki sumber daya alam yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya, yang disemarakan oleh hampir semua suku-suku yang ada di Nusantara. Adapun suku asli penghuni Deli Serdang adalah Suku Melayu yang penamaan kabupaten ini juga di ambil dari dua kesultanan, yaitu Melayu Deli serta Melayu Serdang kemudian Suku Karo, dan Simalungun di wilayah selatan; ditambah beberapa suku pendatang yang dominan seperti dari suku Jawa, Batak, Minang, Tionghoa, India dan lain-lain juga menempati kabupaten ini.

Dahulu, wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan.

Bandar udara baru untuk Kota Medan yang menggantikan Polonia, Bandara Kuala Namu, sebenarnya terletak di kabupaten ini.

Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Sedang.

Sejarah

Sebelum Kemerdekaan

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan (± 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi).[1]

RIS

Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatra Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatra Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook(Belanda)dibubarkan dan wilayah Sumatra Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk Permusyawaratan Rakyat se-Sumatra Timur menentang Kongres Rakyat Sumatra Timur yang dibentuk oleh Front Nasional.[1]


Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan NRI, sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatra Timur (NST) tidak bersedia.

Negara Kesatuan

Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.[1]

Pembagian Sumatra Timur ke dalam 5 Afdeling

Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti tercatat dalam sejarah bahwa Sumatra Timur dibagi atas 5 (lima) Afdeling, salah satu di antaranya Deli en Serdang, Afdeling ini dipimpin seorang Asisten Residen beribu kota Medan serta terbagi atas 4 (empat) Onderafdeling yaitu Beneden Deli beribu kota Medan, Bovan Deli beribu kota Pancur Batu, Serdang beribu kota Lubuk Pakam, Padang Bedagai beribu kota Tebing Tinggi dan masing-masing dipimpin oleh Kontrolir.[1]

Keresidenan Sumatra Timur

Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatra Timur dibagi menjadi 6 (enam). Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) Kewedanaan yaitu Deli Hulu, Deli Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagai / Kota Tebing Tinggi pada waktu itu ibu kota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian dengan Besluit Wali Negara tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut adalah Deli Serdang dengan ibu kota Medan meliputi Lubuk Pakam, Deli Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang dan Bedagai.[1]

Kabupaten Deli dan Serdang

Pada tanggal 14 November 1956. Kabupaten Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yaitu Undang-Undang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956. Untuk merealisasikannya dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan Pewakilan Daerah (DPD).[1]

Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang

Tahun demi tahun berlalu setelah melalui berbagai usaha penelitian dan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu (sekarang Pemerintah Kabupaten Deli Serdang), akhirnya disepakati dan ditetapkanlah bahwa Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang adalah tanggal 1 Juli 1946.[1]

Perpindahan Ibu kota

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibu kota Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatra Utara tanggal 23 Desember 1986. Demikian pula pergantian pimpinan di daerah ini pun telah terjadi beberapa kali.

Kabupaten Besar sebelumnya

Dulu daerah ini mengelilingi tiga “Daerah Kota Madya” yaitu Kota Medan yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatra Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan beberapa kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 km² terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung.

Perubahan Luas Wilayah

Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena Kota Medan, Tebing Tinggi dan Binjai yang berada di daerah perbatasan pada beberapa waktu yang lalu meminta/mengadakan perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 km².

Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya, karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “Tanah Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir Jalan Lintas Sumatra lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibu kota Kabupaten Deli Serdang.

2004

Pada tahun 2004, Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh. Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayahnya sekarang menjadi 2.394,62 km² terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34% dari luas Sumatra Utara.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Gambar Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Wakil Keterangan
1. Moenar S. Hamidjojo 1946 1947
2. R. Sampurno Kolopaking 1947 1951
3. Wan Omaroeddin Baros 1 Februari 1951 1 April 1958
4. Abdullah Eteng 1 April 1958 11 Januari 1963
5. Abdul Kadir Kendal Keliat 11 Januari 1963 11 November 1970
6. Baharoeddin Siregar 11 November 1970 17 April 1978
7. Abdul Muis Lubis 17 April 1978 3 Maret 1979
8. Tenteng Ginting 3 Maret 1979 3 Maret 1984
9. H Wasiman 3 Maret 1984 3 Maret 1989
10. Ruslan Mansyur 3 Maret 1989 3 Maret 1994
11. Maymaran NS 3 Maret 1994 3 Maret 1999 Rayo Usman Harahap
12. Abdul Hafid 3 Maret 1999 7 April 2004
13. Amri Tambunan 2004 2009 Yusuf Sembiring
Periode Pertama
2009 2014 Zainuddin Mars Periode Kedua
14. Ashari Tambunan 2014 2019
Periode Pertama
2019 2023 Ali Yusuf Siregar Periode Kedua
15.
Ali Yusuf Siregar 6 Desember 2023 22 April 2024 Menggantikan Bupati yang mengundurkan diri
Wiriya Alrahman

(Pj)

23 April 2024 Menunggu pelantikan bupati terpilih hasil Pemilihan umum Bupati Deli Serdang 2024
Kantor Bupati Deli Serdang

Wakil Bupati

Perjalanan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Deli Serdang, tercatat beberapa Bupati didampingi oleh seorang wakil Bupati. Pada pertengahan periode kepemimpinan (1997) H. Maymaran. MS, dia didampingi oleh seorang wakil Bupati Drs. H. Rayo Usman Harahap, sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor 132.22-141 tanggal 24 Februari 1977. Jabatan Wakil Bupati berlanjut dijabat oleh Drs. H. Rayo Usman Harahap pada periode Drs. H. Abdul Hafid, MBA. sampai dengan tahun 2002. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, jabatan Wakil Bupati merupakan satu paket dengan Bupati yang dipilih oleh anggota legislatif. Tahun 2003, Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, terpilih Drs. H. Amri Tambunan yang berdampingan dengan Drs. Yusuf Sembiring, MBA., M.M. sebagai Wakil Bupati untuk periode 2004 sampai dengan 2009. Tahun 2009, pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, Drs. H. Amri Tambunan terpilih kembali menjadi Bupati berpasangan dengan Zainuddin MARS sebagai Wakil Bupati untuk periode 2009 sampai 2014 .Tahun 2014, pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Deli Serdang, Drs. H. Ashari Tambunan terpilih menjadi Bupati berpasangan dengan Zainuddin MARS sebagai Wakil Bupati untuk periode 2013 sampai 2018 [butuh rujukan].

Dewan Perwakilan

Demikian pula halnya di legislatif, pimpinan di lembaga ini pun sudah silih berganti mulai dari Ketua Dewan dijabat oleh Bonar Ginting, H. Mahmud Hasan, T.A. Muhaid Arief, dan Kapten M. Selamat.kemudian pada periode berikutnya terpilih menjadi Ketua Dewan adalah Letkol Gus Masinan, BA (1971 s.d 1982), H.M. Rizan ( 1982 s.d 1987), H.T. Abunawar Sinar (1987 s.d 1992), H. Iping Safei dilanjutkan oleh Usman DS (1992 s.d 1997), Kolonel Drs. H. Nusrin Siregar (1997 s.d 1999), Naik Tarigan, BBA (1999 s.d 2004) Tahun 2004 s.d 2009 H. Wagirin Arman, tahun 2009 sampai saat ini Ketua DPRD Kabupaten Deli Serdang dijabat oleh Hj. Fatmawaty Takrim[butuh rujukan].

Kecamatan

Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 22 kecamatan sebagai berikut:

  1. Bangun Purba
  2. Batang Kuis
  3. Beringin
  4. Biru-Biru
  5. Deli Tua
  6. Galang
  7. Gunung Meriah
  8. Hamparan Perak
  9. Kutalimbaru
  10. Labuhan Deli
  11. Lubuk Pakam (ibu kota kabupaten)
  12. Namo Rambe
  13. Pagar Merbau
  14. Pancur Batu
  15. Pantai Labu
  16. Patumbak
  17. Percut Sei Tuan
  18. Sibolangit
  19. Sinembah Tanjung Muda Hilir
  20. Sinembah Tanjung Muda Hulu
  21. Sunggal
  22. Tanjung Morawa

Penduduk

Penduduk Deli Serdang terdiri dari: Suku Melayu 49,5%,, Suku Karo 35,5%, Suku Batak Toba 13%, Minang 1%, Tionghoa 1% Sedangkan agama yang dianut oleh masyarakat Deli Serdang adalah Islam (66,6 %), Kristen Protestan/Katolik (33,2 %), Buddha (0,06 %), Hindu (0,05 %), dan sisa-sisanya adalah agama-agama lain seperti Parmalim.[butuh rujukan]

Seni budaya

  • Tari Serampang 12 (Melayu)
  • Tari Kuala Deli (Melayu)
  • Tari Tanjung Katung/Ronggeng Deli (Melayu)
  • Jamu Laut Pantai Labu dan Percut (Melayu)
  • Tortor (Karo, Batak Toba dan Simalungun)
  • Kerja Tahun (Karo)
  • Gondang (Karo, Batak Toba dan Simalungun)
  • Mengulosi/Upah-upah (Mandailing)

Pariwisata

Wisata alam

  • Hillpark Sibolangit
  • Kebun Bunga Tanjung Morawa
  • Danau Linting
  • Taman Air Percut
  • Pantai Putra Deli
  • Pantai Romance
  • Pantai Muara Indah
  • Desa Wisata Paluh Naga

Wisata religi

  • Masjid Agung Lubuk Pakam

Wisata sejarah dan budaya

Media massa

Televisi

Kabupaten Deli Serdang juga memiliki beberapa stasiun televisi terdiri dari 18-stasiun televisi (16-siaran nasional dan 2-siaran lokal) seperti:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama Perusahaan Pemilik Status Negara
23 487.250-MHz UHF Indosiar PT Indosiar Visual Mandiri Elang Mahkota Teknologi Nasional
25 503.250-MHz MNCTV PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia Media Nusantara Citra
27 519.250-MHz Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia Trans Media
29 535.250-MHz ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi Visi Media Asia
31 551.250-MHz GTV PT Global Informasi Bermutu Media Nusantara Citra
33 567.250-MHz RCTI PT Rajawali Citra Televisi Indonesia Media Nusantara Citra
35 583.250-MHz SCTV PT Surya Citra Televisi Elang Mahkota Teknologi
37 599.250-MHz tvOne PT Lativi Media Karya Visi Media Asia
39 615.250-MHz Metro TV PT Media Televisi Indonesia Media Group
41 631.250-MHz Trans7 PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Trans Media
43 647.250-MHz NET. PT Net Mediatama Indonesia Indika Group
45 663.250-MHz iNews PT Deli Media Televisi Media Nusantara Citra
47 679.250-MHz TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia
TVRI Sumatra Utara Pemeritah Sumatra Utara Lokal
49 695.250-MHz DAAI TV PT Daya Angkasa Andalas Indah Televisi Tau Chi Media Berjaringan
51 751.250-MHz BeritaSatu News Channel PT First Media News BeritaSatu Media Holdings
50 703.250-MHz TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional
53 727.250-MHz RTV PT Cahaya Nusantara Perkasa Televisi Rajawali Corpora Nasional
54 735.250-MHz Efarina TV PT Efarina Televisi Efarina Etham
55 737.250-MHz MYTV PT Banten Media Global Televisi Netwave Group dan Mayapada Group
59 775.250-MHz Kompas TV PT Gramedia Media Nusantara Kompas Gramedia

Objek wisata

Pantai Labu

Pantai Labu terletak di kecamatan Percut Sei Tuan. Objek wisata pantai ini masih butuh perhatian pemerintah setempat karena masih kurang terawat.

Magic Eye 3D Museum

Objek wisata yang baru ada di kabupaten ini terletak di kecamatan Batang Kuis, tepatnya 7,5 KM sebelum menuju Bandara Internasional Kuala Namu. Tempat ini menyajikan banyak gambar gambar 3D yang sangat unik dan menipu mata kita.

Lau Mentar Canyon

Keindahan dan pesona hijau, berpadu dengan keunikan geologi di Lau Mentar Canyon menjadi sebab mengapa para pengunjung berbondong-bondong datang ke tempat wisata yang satu ini. Lokasinya terletak di kecamatan Sibolangit.

Sumber Air Panas Negeri Suah

Objek Wisata Negeri Suah mulai ramai dikunjungi sejak tahun 2013, aksesibilitas menuju lokasi masih belum cukup memadai begitu juga dengan sarana serta prasarana pariwisaa. Sensasi air panas dan keberadaan air terjun bertingkat seratus menjadi incaran para adventurer. Terletak di Desa Gugung.

Air Terjun Dwi Warna

Kerap juga disebut Air Terjun Dua Warna, terletak di Desa Gugung Kecamatan Sibolangit. Panorama memukau dari 2 air terjun yang memiliki suhu berbeda adalah sebab mengapa objek wisata alam ini disebut Air Terjun Dua Warna.

Hill Park Sibolangit

Lokasinya yang tidak jauh dari Kota Medan menjadikan tempat wisata yang dikhususkan untuk permainan ini menjadi favorit wisatawan. Terdiri dari 3 konsep, Hill Park Sibolangit menawarkan keceriaan bersama keluarga. Terletak di Desa Suka Makmur, jalan lintas Medan ke Kabanjahe.

Danau Linting

Simpang siur munculnya danau bersuhu panas ini belum dapat dibuktikan, terlepas dari fakta tersebut panorama dan keunikan dari Danau Linting memang benar-benar memukau. Selain Danau Linting terdapat juga beberapa objek wisata di sekitarnya yakni: Kolam Putri dan beberapa Goa Speleologi.

Pulau Siba

Siba Island terletak di semenanjung Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak. Dikembangkan oleh pihak swasta menjadi lokasi wisata bahari. Terdapat beberapa jenis permainan wisata air dan juga penginapan untuk para pengunjung.

Pemandian Alam Sembahe

Pemandian Alam Sembahe letaknya dekat dengan kabupaten Karo yang merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatra Utara. Hal tersebut menyebabkan banyaknya wisatawan yang singgah atau memang sengaja berkunjung. Berbagai kegiatan menarik dapat dilakukan disini.

Selain tempat wisata tersebut diatas, ada lokasi wisata di Kabupaten Deli Serdang lainnya yakni: Pemandian Air Panas Embun Pagi Penen, Frans Betala, Pemandian Alam Kasanova dan Pemandian Alam Sarilaba Biru Indah di Kecamatan Sibiru-Biru. Pantai Pasir Putih dan Pantai Beting Camar di Kecamatan Hamparan Perak. Air Terjun Tarak Enggang, Pemandian Pagar Salju dan Pemandian Pagar Manik di Kecamatan Bangun Purba. Pantai Percut di Kecamatan Percut Sei Tuan. Taman Rekreasi Bagan Serdang, Pantai Putra Deli, Pantai Serambi Deli, Pantai Muara Indah di Kecamatan Pantai Labu. Lau Jabi Negeri Gugung, Pemandian Alam Elva, Pemandian Alam Rindu, Pemandian Alam Karoja, Taman Hutan Wisata Sibolangit, Air Terjun Tujuh Tingkat, Air Terjun dan Pemandian Alam Loknya, PT Taman Rekreasi Deli, Lorena, Bumi Perkemahan Pramuka, Pemandian Alam Bolbrem dan Retreat Center di Kecamatan Sibolangit. Air Terjun Pelangi Indah dan Air Panas Gunung Manumpak di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu. Agro Wisata Kampung Bunga di kecamatan Tanjung Morawa.

Referensi

Lihat pula

Pranala luar