Lompat ke isi

Stasiun Kediri

Koordinat: 7°48′58″S 112°1′8″E / 7.81611°S 112.01889°E / -7.81611; 112.01889
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Januari 2020 14.36 oleh 120.188.6.174 (bicara) (→‎Jadwal kereta api: Perbaikan kesalahan pengetikan pemisah waktu.)
Stasiun Kediri

Tampak depan Stasiun Kediri tahun 2019
Lokasi
Koordinat7°48′58″S 112°1′8″E / 7.81611°S 112.01889°E / -7.81611; 112.01889
Ketinggian+68 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak tinggi dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur6 (jalur 1: sepur lurus)
LayananGajayana (reguler & fakultatif), Malabar, Singasari, Brantas (reguler & tambahan), Malioboro Ekspres, Majapahit, Matarmaja (reguler & tambahan), Kahuripan, dan Dhoho
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Gaya arsitektur
  • Indische Empire
  • Neoklasik
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe C[2]
Sejarah
Dibuka13 Agustus 1882
Nama sebelumnyaStation Kedirie
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya   Layanan lokal/komuter   Stasiun berikutnya
Templat:Layanan lokal KAI lines
Surabaya Kota–Kertosono–Blitar, p.p.
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Layanan pelanggan Cetak tiket mandiri Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Galeri ATM 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Kediri (KD) (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦏꦝꦶꦫꦶ, Sêtasiyun Kadhiri) merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Balowerti, Kediri, Kediri, tepatnya di Jalan Stasiun yang berada di timur Jalan Dhoho, Kota Kediri. Stasiun yang terletak pada ketinggian +68 m ini termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun.

Sebagai stasiun besar, seluruh perjalanan kereta api yang melalui jalur Kertosono–Blitar berhenti di stasiun ini.

Sejarah

Stasiun Kediri sekitar dekade 1880-an.

Stasiun Kediri merupakan stasiun yang cukup besar, dibuka oleh Staatsspoorwegen (SS) bersamaan dengan pembukaan segmen Kertosono–Kediri pada 13 Agustus 1882. Setahun berikutnya, perpanjangan kereta api menuju Stasiun Tulungagung sudah dapat dioperasikan pada 2 Juni 1883.[3][4]

Bangunan stasiun yang masih asli dan tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan sedang dikaji statusnya sebagai cagar budaya oleh BPCB Jawa Timur.[5] Meski berstatus cagar budaya, sebagian dari bangunan ini telah direnovasi dan ditingkatkan untuk menampung fasilitas yang ada. Sayangnya, bangunan stasiun ini sudah kehilangan ornamen ukiran pada atapnya yang menjadi ciri khas dari stasiun ini. Ornamen yang serupa juga ada di bagian depan Stasiun Mojokerto.

Bangunan dan tata letak

Stasiun yang masih menggunakan sistem persinyalan mekanik ini memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Di sebelah tenggara stasiun ini terdapat sub dipo lokomotif yang dulu pernah digunakan untuk tempat peristirahatan dan perawatan lokomotif KA Krakatau (sekarang bernama KA Singasari), KA Brantas, dan KA Kahuripan; ketiga rangkaian kereta tersebut diparkir di jalur 4-6. Namun, sejak ketiga kereta api tersebut diperpanjang rutenya hingga Blitar mulai 1 April 2017,[6] sub dipo beserta ketiga jalur parkir tersebut sudah jarang digunakan lagi.

Arsitektur stasiun ini bergaya Indische Empire, sama seperti stasiun SS lainnya. Dindingnya tinggi serta memiliki ornamen besi tempa serta jalusi besi.[7] Pola-pola ruangan disusun secara linier dari utara ke selatan menghadap ke arah barat memberikan karakter horizontal yang kuat. Dinding eksterior dan interiornya terbuat dari batu bata setebal 30 cm dan dicat putih. Pintu-pintu stasiun terbuat dari kayu, kaca, dan sebagian berupa pintu dan jendela krepyak.[8]

Ke arah selatan, terdapat rel menuju Jombang melalui Pare yang berada di ujung selatan stasiun dan masih dapat terlihat rel, tetapi kini sudah tidak aktif dan weselnya sudah dicabut. Terdapat pula percabangan jalur di sebelah selatan stasiun menuju Depo Pertamina Kediri yang kini juga sudah tidak aktif.

Di sebelah barat daya emplasemen Stasiun Kediri terdapat sebuah bangunan yang diyakini merupakan bekas gudang garam yang dihubungkan dengan emplasemen, tetapi kini sudah menjadi gudang elektronik. Emplasemen beserta gudang tersebut menjadi sumber inspirasi bagi logo perusahaan rokok nasional asal Kediri dengan nama yang sama.[9][10][11]

Layanan kereta api

Kelas eksekutif

Gajayana (reguler dan fakultatif), tujuan Jakarta dan tujuan Malang (tersedia kereta eksekutif jenis luxury pada jadwal reguler)

Kelas campuran

Kelas ekonomi AC plus

Majapahit, tujuan Jakarta via Semarang dan tujuan Malang

Kelas ekonomi AC

Lokal ekonomi AC

Dhoho, tujuan Kertosono bersambung Surabaya dan tujuan Blitar

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Kediri per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

  • Kereta api reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
292 Matarmaja Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC 00.06 00.09
174 Malioboro Ekspres Eksekutif & Ekonomi AC Plus 00.44 00.47
110 Singasari Blitar (BL) 02.18 02.21
118 Brantas Eksekutif & Ekonomi AC 02.51 02.55
76 Gajayana Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa & Luxury 06.03 06.11
431/440 Dhoho Kertosono (KTS) bersambung Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi AC 06.09 06.14
108 Malabar Malang Kotabaru (ML) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC 08.19 08.23
439/432 Dhoho Blitar (BL) Lokal Ekonomi AC 08.35 08.46
109 Singasari Jakarta Pasar Senen (PSE) via Purwokerto (PWT) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 08.44 08.49
252 Majapahit Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC Plus 10.17 10.20
171 Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 11.21 11.24
433/442 Dhoho Kertosono (KTS) bersambung Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi AC 11.46 12.21
291 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Ekonomi AC 12.04 12.12
172 Malioboro Ekspres Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 12.10 12.14
294 Kahuripan Blitar (BL) Ekonomi AC 12.39 12.42
117 Brantas Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Ekonomi AC 13.13 13.18
441/434 Dhoho Blitar (BL) Lokal Ekonomi AC 13.46 13.49
435/444 Kertosono (KTS) bersambung Surabaya Kota (SB) 15.14 15.17
443/436 Blitar (BL) 15.57 16.15
75 Gajayana Jakarta Gambir (GMR) via Purwokerto (PWT) Eksekutif Satwa & Luxury 16.13 16.18
293 Kahuripan Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi AC 18.05 18.09
107 Malabar Jakarta Pasar Senen (PSE) via Bandung Hall (BD) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC 18.53 18.58
437/446 Dhoho Kertosono (KTS) bersambung Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi AC 19.06 19.11
445/438 Blitar (BL) 21.09 21.12
251 Majapahit Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Ekonomi AC Plus 21.48 21.51
173 Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 22.59 23.02
  • Kereta api tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
7016 Brantas Tambahan Blitar (BL) Bisnis & Ekonomi AC Plus 03.28 03.33
7015 Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) 09.23 09.27
7017 Matarmaja Tambahan Ekonomi AC 09.54 09.57
92F Gajayana Fakultatif Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa 12.59 13.15
91F Jakarta Gambir (GMR) via Purwokerto (PWT) 22.22 22.27
7018 Matarmaja Tambahan Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC 23.03 23.06

Insiden

  • Pada tanggal 7 April 2003 pukul 17.20, pendukung Arema Malang (Aremania) melemparkan batu ke peron Stasiun Kediri saat menaiki kereta api Matarmaja menuju Surakarta. Peristiwa ini mengakibatkan tiga orang luka pada bagian kepala, tiga ruangan dan satu toko di dalam stasiun, serta beberapa rumah penduduk mengalami kerusakan parah. Stasiun Kediri diperkirakan mengalami kerugian sebesar lima juta rupiah.[12]
  • Pada tanggal 16 Januari 2008 pukul 21.45, ratusan Aremania mengamuk di Stasiun Kediri karena kekalahannya melawan Persiwa Wamena dalam Babak 8 Besar Liga Indonesia. Akibat kejadian itu, kursi pada ruang tunggu mengalami kerusakan parah dan jendela stasiun pecah.[13]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  5. ^ Dwi, Andhika. "Mako dan Rumdin Kapolres Kediri Kota Didatangi BPCB, Ada Apa?". detiknews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-27. 
  6. ^ Negara, Fadjrin Kurnia@Kementerian Badan Usaha Milik. "Kementerian BUMN". Kementerian BUMN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-27. 
  7. ^ "Website Resmi Pemerintah Kota Kediri". www.kedirikota.go.id. Diakses tanggal 2019-12-27. 
  8. ^ Oktarisa, Y.M.; Antariksa; Ridjal, A.M. (2017). "Pelestarian Bangunan Stasiun Kereta Api Kediri" (PDF). Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur. 5 (1). 
  9. ^ by. "Hoki dan Rezeki Logo Gudang Garam (4) | Jatimplus.id" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-27. 
  10. ^ Riyanto, B. (2019). SIASAT MENGEMAS NIKMAT: Ambiguitas Gaya Hidup dalam Iklan Rokok Di Masa Hindia Belanda sampai Pasca Orde Baru 1925-2000. Yogyakarta: Lembaga Studi Realino. ISBN 9786025607615. 
  11. ^ Sri Margana,. Kretek Indonesia : dari nasionalisme hingga warisan budaya. Universitas Gadjah Mada. Jurusan Sejarah,, Pusat Studi Kretek Indonesia,. [Yogyakarta]. ISBN 978-602-1217-03-0. OCLC 893974635. 
  12. ^ Liputan6.com. "Suporter Arema Merusak Stasiun Kediri". liputan6.com. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  13. ^ "Stasiun Kediri Diobrak-abrik Aremania". sepakbola. Diakses tanggal 2017-10-18. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2019

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines
Templat:KAI linesTerminus