Lompat ke isi

Ikan zebra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Maret 2020 21.35 oleh 81.82.244.240 (bicara) (perbaikan)
Ikan zebra
Danio rerio Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN166487 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasActinopteri
OrdoCypriniformes
FamiliDanionidae
GenusDanio
SpesiesDanio rerio Edit nilai pada Wikidata
(Hamilton, 1822, 1822)
Tata nama
ProtonimCyprinus rerio Edit nilai pada Wikidata
Distribusi
EndemikAsia Selatan
Ikan Zebra
Ekologi
WilayahAsia Selatan
Geografi
NegaraIndia, Nepal, Pakistan, Bangladesh, Bhutan, Myanmar
GeologiPerairan dangkal dengan tanah berpasir, berlanau, atau berkerikil
Jenis iklimTropis

Ikan zebra bernama latin Danio rerio. Nama umumnya adalah Zebra Danio.[1] Ikan zebra memiliki ukuran tubuh mencapai 3-5 sentimeter. Ikan zebra memiliki tubuh belang dengan paduan warna biru kehitaman dan jingga kekuningan.[2] Ikan zebra hidup di perairan yang tenang dengan permukaan tanah berpasir, berlanau, atau berkerikil. Ikan zebra dapat hidup di persawahan, lahan basah, dan akuarium.[3] Habitat asli ikan zebra adalah di negara-negara yang termasuk dalam kawasan Asia Selatan.[4]

Siklus hidup ikan zebra dimulai dari tahap embrio, larva, ikan muda, hingga ke tahap ikan dewasa.[5] Ikan zebra adalah salah satu jenis ikan omnivora.[6] Ikan zebra memakan organisme hidup yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya.[7] Predator utama bagi ikan zebra adalah ikan kepala ular, ikan gabus, dan ikan jarum air tawar.[8] Parasit yang paling sering ditemui pada tubuh ikan zebra adalah Pseudoloma neurophilia.[9]

Tubuh ikan zebra terdiri dari mata, mulut, otak,organ-organ pencernaan, hidung, otot, darah, tulang, dan gigi.[10] Ikan zebra juga memiliki lima sirip.[11] Ikan zebra memiliki telinga dan organ garis lateral yang berfungsi sebagai sistem sensor gerakan. Ikan zebra juga memiliki indera penglihatan yang baik. Penciuman ikan zebra berfungsi sebagai sensor tanda akan adanya bahaya dan sebagai isyarat kekerabatan.[12]

Di alam liar, ikan zebra bereproduksi setiap musim hujan. Di laboratorium, ikan zebra dapat bereproduksi sepanjang tahun.[13] Ikan zebra suka membentuk kawanan dan kelompok-kelompok yang mempunyai penampilan dan tingkah laku yang serupa.[14] Dalam suatu kawanan ikan zebra terdapat ikan yang memiliki dominasi.[14] Kehadiran predator juga menimbulkan reaksi ketakutan pada ikan zebra.[15]

Variasi genetik lebih banyak ditemukan pada ikan zebra yang berada di alam liar. Di laboratorium penelitian, variasi genetik ikan zebra sangat rendah.[16] Ikan zebra memiliki hubungan kekerabatan dengan kelompok spesies Danio aesculapii, Danio kyathit, dan Danio nigrofsciatus. Ikan zebra juga memiliki hubungan kekerabatan dengan sub-kelompok spesies Danio albolineatus, Danio jaintianensis, Danio quagga, dan Danio tinwini.[17] Ikan zebra juga mudah dimanipulasi secara genetik.[18]

Ikan zebra merupakan salah satu organisme model terbaik yang digunakan untuk penelitian.[19] Ikan zebra merupakan objek terpenting bagi penelitian fisiologi.[20] Beberapa fitur ikan zebra membuatnya sangat berguna bagi penelitian biomedis.[21] Ikan zebra juga telah digunakan untuk menganalisis peningkatan risiko kepunahan satwa liar.[22]

Ikan zebra merupakan ikan peliharaan yang cukup populer. Akuarium yang digunakan untuk memlihara ikan zebra tidak memiliki standar tertentu. Ikan zebra hanya perlu diberi tangki dan makanan pokok setiap hari. Ikan zebra juga dapat ditempatkan bersama dengan jenis ikan lain yang memiliki ukuran tubuh yang sama.[23]

Taksonomi

Nama ilmiah dari spesies ikan zebra adalah Danio rerio. Nama ilmiah untuk ikan zebra diberikan oleh Francis Hamilton pada tahun 1822.[1] Hamilton adalah seorang dokter berkebangsaan Skotlandia. Ia bekerja sebagai peneliti bidang biologi bagi Perusahaan Hindia Timur Britania.[24] Nama ilmiah ini telah terdaftar dalam serial taksonomi dengan nomor seri 163699. Nama umum dari ikan zebra adalah Zebra Danio. Danio rerio juga bersinonim dengan nama ilmiah Bracydanio rerio dan Cyprinus rerio. Kedua nama tersebut juga diberikan oleh Hamilton pada tahun yang sama. Taksonomi ikan zebra dengan nama Danio rerio telah disahkan dan diakui secara resmi.[1]

Sebelumya, ikan zebra bermarga Bracydanio. Pengubahan marga dilakukan setelah urutan Asam deoksiribonukleat dari ikan zebra diketahui tidak sama dengan spesies ikan-ikan yang termasuk dalam marga Bracydanio. Nama Danio berasal dari kata "Dhani". Kata ini berasal dari bahasa Bengali yang diterjemahkan sebagai persawahan yang hijau.[25] Nama rerio merupakan sebutan ikan zebra yang diberikan oleh masyarakat lokal yang berada di sekitar haibitat alaminya.[26]

Morfologi

Ikan zebra dewasa

Panjang tubuh ikan zebra dewasa dapat mencapai 3-5 sentimeter. Sepanjang permukaan tubuh ikan zebra ditutupi oleh suatu pola khas yang memadukan antara warna gelap dan warna terang. Garis yang berwarna gelap sebagian besar menampakkan warna biru kehitaman. Garis gelap ini membentang dari kepala hingga ke sirip ekor. Sel melanofor yang menghasilkan melanin merupakan sel yang menimbulkan warna gelap. Garis yang terang sebagian besar menampakkan warna jingga kekuningan. Warna ini dihasilkan oleh xantofor yang mengandung pigmen pteridin dan karotenoid. Warna-warna lain yang terlihat pada tubuh ikan zebra dihasilkan oleh trombosit di dalam sel pigmen irodofor. Trombosit ini mengandung guanin yang berlimpah. Ikan zebra memiliki sirip yang terbentuk dari duri-duri bertulang. Tubuh ikan zebra memiliki tulang belakang, insang berongga, dan kantung apung.[2]

Bentuk tubuh ikan zebra jantan lebih kurus dari betinanya. Bentuk tubuh ikan zebra jantan menyerupai bentuk torpedo. Tanda lain yang cukup berguna untuk menandai pejantan adalah warna emas pada bagian perut dan seluruh sirip. Pejantan juga dapat ditandai pada saat musim kawin. Ikan yang melakukan pengejaran ke ikan lain adalah pejantan. Ikan zebra betina terlihat lebih gemuk dan tidak memiliki warna emas pada bagian bawah perutnya. Perbedaan mencolok antara ikan jantan dan betina terlihat saat perut ikan zebra betina terisi telur. Ikan zebra betina akan terlihat sangat besar dan gemuk.[7]

Ekologi

Habitat

Habitat Alami ikan zebra

Ikan zebra hidup dalam suatu habitat alami dengan ciri yang khas. Umumnya, ikan zebra hidup di sungai yang arusnya mengalir dengan pelan. Ikan zebra suka berada di dalam air dengan permukaan tanah yang tertutup oleh pasir, lanau atau kerikil. Jenis habitat ini banyak ditemukan pada percabangan antara anak sungai dan sungai utama. Habitat ini juga ditemukan pada persawahan hijau dan lahan basah. Di laboratorium, ikan zebra ditempatkan pada akuarium tanpa stuktur khusus saat eksperimen tidak sedang dilakukan. Saat eksperimen akan dilakukan, peniruan lingkungan alami diterapkan pada struktur tangki akuarium. Ikan zebra juga berbagi habitat dengan spesies ikan lain yang serupa dengannya dalam ukuran tubuh, makanan maupun perilaku.[3]

Variasi suhu di habitat alami ikan zebra sangat beragam. Ikan zebra dapat hidup di alam liar pada kisaran 6o Celsius hingga 38,6o Celsius. Di laboratorium, ikan zebra ditempatkan dalam lingkungan dengan kisaran suhu 22o Celsius hingga 31o Celsius. Habitat dengan suhu yang mendekati batas minimal dan batas maksimal mempengaruhi kondisi tubuh serta tingkat reproduksi ikan zebra.[27] Ikan zebra juga ditemukan pada ketinggian 8 meter hingga 1576 meter di atas permukaan laut. Tingkat potensial hidrogen di habitat alaminya berkisar antara 5,9 hingga 9,8. Tingkat salinitas berkisar antara 0,01 hingga 0,8.[28]

Distribusi

Berkas:Zebrafish Distribution.jpg
Distribusi alami ikan zebra

Sebagian besar habitat asli ikan zebra berada di negara-negara kawasan Asia Selatan, yaitu Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, dan Bhutan. Selain di Asia Selatan, ikan zebra juga ditemukan di kawasan Asia Tenggara, yaitu di negara Myanmar.[4] Ikan zebra terdistribusi secara luas di perairan dangkal yang arusnya mengalir pelan di anak benua India.[29] Ikan zebra tersebar di negara bagian Bihar yang berada di bagian timur laut dari negara India. Ikan zebra juga tersebar di bagian selatan dan bagian barat dari semenanjung India. Ikan zebra juga menyebar ke Pakistan dan Nepal di sebelah utara India. Di sebelah timur India, ikan zebra menyebar ke Bangladesh hingga ke Myanmar.[24] Sungai Ghat Barat menjadi tempat distribusi alami ikan zebra. Sungai ini mendistribusikan ikan zebra dari Semenanjung India hingga ke Himalaya Barat dan Timur Laut.[30]

Ikan zebra juga terdistribusi ke negara-negara bagian Amerika Serikat, yaitu ke California, Florida dan New Mexico. Sebagian besar distribusi ini merupakan akibat dari pelepasan ikan di peternakan ikan lokal yang berlokasi di Amerika Serikat.[31] Ikan zebra juga tersebar ke negara Spanyol. Australia dan Meksiko. Penyebaran dengan jumlah yang sangat kecil ke benua Amerika, benua Australia, dan benua Eropa belum dapat dikategorikan sebagai suatu populasi ikan zebra.[32]

Siklus hidup ikan zebra

Siklus hidup

Siklus hidup ikan zebra dimulai dari tahap embrio, larva, ikan muda, hingga ke tahap ikan dewasa. Tahap embrio berlangsung selama 0-3 hari setelah pembuahan. Setelah tahap embrio selesai, ikan zebra berada di tahap larva. Tahap larva terbagi dua, yaitu tahap larva muda dan tahap larva akhir. Tahap larva muda berlangsung selama 3-13 hari setelah pembuahan. Tahap larva akhir berlangsung selama 14-29 hari setelah pembuahan. Larva akan berubah bentuk menjadi ikan muda pada usia 1 bulan setelah pembuahan. Tahap ikan muda berlangsung hingga 3 atau 4 bulan. Tahap dewasa pada ikan zebra ditandai dengan matangnya organ reproduksi.[5]

Di laboratorium, kematangan organ reproduksi ikan zebra terjadi setelah empat hingga enam minggu setelah tahap ikan muda tercapai. Waktu yang diperlukan untuk pematangan organ reproduksi ikan zebra di alam liar belum diketahui.[24]

Makanan

Pesaing ikan zebra dalam mencari makanan

Di alam liar, ikan zebra memakan organisme hidup yang berukuran lebih kecil darinya.[7] Ikan zebra adalah salah satu jenis ikan omnivora. Sistem pencernaan makanannya berupa usus panjang yang dapat mencerna makanan dalam jumlah yang banyak. Zooplankton dan lalat menjadi makanan utama ikan zebra di habitat alaminya. Ikan zebra juga memakan fitoplankton, ganggang berserat, tanaman vaskular, lalat, dan telur krustasea.[6] Di laboratorium penelitian, ikan zebra diberi makanan kering dengan porsi yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ikan zebra. Larva ikan zebra dapat diberi makan dengan paramecium dan rotifera hingga 100 mikron. Ikan zebra dewasa dapat diberi makanan kering hingga 400 mikron. Ikan zebra dewas juga dapat diberi makanan hidup berupa telur udang laut.[33] Pesaing ikan zebra dalam mencari makanan yaitu E. danricus, D. dangila, Oryzias, Aplocheilus panchax, P. shalynius, Esomus, dan Puntius.[28]

Pemangsa ikan Zebra

Pemangsa

Pemangsa utama bagi ikan zebra adalah ikan kepala ular, ikan gabus, dan ikan jarum air tawar. Belut berduri merupakan predator utama dari embrio dan telur ikan zebra. Larva capung dan ikan zebra dewasa menjadi predator bagi larva ikan zebra dan ikan zebra yang masih muda. Pada dataran banjir di bagian anak benua india, bangau tambak India, blekok India, dan raja udang merupakan predator utama ikan zebra.[8]

Parasit

Pseudocapillaria tomentosa merupakan parasit pertama yang diketahui menginfeksi tubuh ikan zebra. Tubuh ikan zebra yang terinfeksi oleh parasit ini akan terlihat berwarna gelap dan terlihat kurus. Selain itu, pergerakannya juga melambat. Pseudocapillaria tomentosa juga menyebabkan anemia dan pembengkakan pada hati.[34] Parasit yang paling sering ditemui pada tubuh ikan zebra adalah Pseudoloma neurophilia. Parasit ini menyebabkan infeksi kronis dan infeksi sub-klinis pada tubuh ikan zebra. Parasit ini mengakibatkan lordosis dan skoliosis pada ikan zebra. Parasit ini juga mengurangi kemampuan reproduksi ikan zebra.[9] Parasit lain yang ditemukan pada tubuh ikan zebra adalah Pleistophora hyphessobryconis. Parasit ini menurunkan kekebalan tubuh ikan zebra yang berakibat pada infeksi klinis bahkan kematian.[35]

Anatomi

Anatomi ikan zebra

Sumsum tulang belakang

Tulang-tulang ikan zebra berbeda dengan mamalia. Tulang ikan zebra tidak memiliki rongga meduler. Selain itu, jaringan sumsum tulang belakang terletak pada stroma limpa. Interstitium ginjal anterior dan posterior merupakan tempat pembentukan utama sel-sel sumsum tulang belakang. Sel induk sumsum tulang belakang ikan zebra mirip dengan sumsum tulang pada mamalia. Sel-sel endotel memiliki lapisan sinus yang berfungsi menyaring sel-sel darah yang tidak berguna. Sel-sel ini berasal dari darah yang melewati vena portal ginjal. Sel endotel ini berfungsi menyaring sel-sel mati dan menambah sel-sel baru ke sirkulasi darah.[36]

Sirkulasi darah

Penyaluran oksigen dan karbon dioksida dilakukan oleh Eritrosit. Eritrosit (sel darah merah) ikan zebra berbentuk oval dan memiliki inti. Adenosin trifosfat (ATP) dibuat menggunakan metabolisme aerobik. Ikan zebra memiliki trombosit (keping darah) yang memiliki inti, dan berfungsi penting dalam pembekuan darah. Pertahanan dari penyakit luar dan masuknya bahan asing dilakukan oleh leukosit (sel darah putih). Di antara leukosit ikan zebra, ditemukan kelompok granulosit neutrofilik dan granulosit eosinofilik. Komposisi granulosit neutrofilik lebih banyak dibandingkan dengan granulosit eosinofilik. Morfologi granulosit neutrofilik mirip dengan neutrofil mamalia, sedangkan morfologi granulosit eusinofilik sangat berbeda dengan eosinofil mamalia. Leukosit ikan zebra tersusun atas limfosit dan monosit. Komposisi monosit sekitar 5-15%, sedangkan komposisi limfosit sekitar 71-92%.[37]

Limpa

Tubuh ikan zebra tidak dapat menghasilkan kelenjar getah bening. Karakter ini sama dengan ikan teleost lainnya. Fungsi penyaringan sel darah yang rusak dan penghalauan bahan asing yang masuk ke organ tubuh dilakukan bersama oleh limpa dan ginjal. Limpa ikan zebra berwarna merah gelap dan terletak di rongga peritoneum. Limpa ikan zebra terletak berdampingan dengan salah satu lobus yang ada di hati.[38]

Jantung

Sirkulasi darah pada ikan hanya melalui satu sirkuit tunggal. Ikan zebra juga hanya memiliki dua bilik jantung dengan atrium tunggal dan ventrikel tunggal. Pengumpulan darah ke jantung dilakukan melalui atrium, sedangkan pemompaan darah ke insang dilakukan melalui ventrikel. Sirkuit ini dikenal dengan nama sirkuit insang.[39]

Letak jantung ikan zebra adalah di rongga tubuh bagian depan. Jantungnya berada di antara perut dan kerongkongan. Sinus venosus berfungsi sebagai tempat pengaliran darah vena yang miskin oksigen. Darah mengalir melewati katup sino-atrium menuju ke atrium. Selanjutnya, kontraksi atrium terjadi dan menyebabkan darah melewati katup atri-ventrikular menuju ke ventrikel. Kontraksi vertikel yang tinggi mampu memompa darah ke bulbus arteriosus. Setelah melewati jantung, distribusi darah ke insang dilakukan oleh aorta ventral melalui arteri cabang aferen.[40] Darah melewati cabbang-cabang pembuluh kapiler pada insang dan menuju ke aorta dorsalis. Cabang-cabang aorta dorsalis akan menyebarkan darah ke pembuluh kapiler di seluruh bagian tubuh ikan hingga ke sel-sel tubuh. Vena kava dan sinus venosus membawa darah kembali ke jantung.[41]

Ginjal

Ikan zebra memiliki jenis ginjal yang paling sederhana yaitu pronepfros. Pada pronefros ikan zebra, tidak ditemukan segmen ekstremitas tipis di antara tubulus lurus proksimal. Fungsi pronefros ikan zebra setara dengan metanefros mamalia. Garis bilateral mesoderm menengah memberikan dua nefron yang menyusun pronefros ikan zebra. Glomeruli yang terletak di garis tengah embrio, terhubung dengan kedua saluran pronefrik bilateral. Dari glomerulus ke kloaka, saluran pronefrik dilapisi oleh epitel. Air di dalam tubuh ikan zebra dikeluarkan oleh ginjalnya.[42]

Ikan zebra memiliki glomerulus pronefrik yang berbeda dengan sebagian besar spesies ikan bersirip tulang. Ikan zebra memiliki glomerulus tipe lebur, sedangkan sebagian besar ikan bersirip tulang memiliki glomerulus tipe terpisah. Ikan zebra hanya memiliki satu glomerulus pronefrik. Glomerulus pronefrik ini merupakan peleburan dari dua glomeruli asli. Pada ikan lainnya terdapat dua glomerulus pronefrik. Kedua glomerulus ini terpisah satu sama lain.[43]

Mulut

Mulut ikan zebra berfungsi sebagai alat bantu sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Makanan dimasukkan ke mulut untuk dicerna sebelum dimasukkan ke usus. Sistem pernapasan dilakukan melalui rongga bukal di dalam mulut. Lapisan rongga bukal tersusun dari mukoid epitel. Lapisan ini mengandung banyak sel goblet. Rongga bukal terhubung langsung dengan kerongkongan. Kerongkongan ini terdiri atas kantung esofagus, dan bantalan faring. Ikan zebra juga memiliki gigi. Gigi ini tersusun dari lapisan enamel, lapisan dentin, dan inti gigi.[44]

Insang

Insang ikan zebra jantan dan ikan zebra betina terlihat sama. Tiap insang memiliki empat lengkungan berongga yang mengarah ke filamen ganda. Lamella sekunder ganda ditemukan pda tiap filamen tersebut. Lapisan eksternal pada lamella dan filamen dibentuk oleh sel-sel pengerasan poligonal. Sel trotoar, sel mukosa, sel klorida, dan sel basal, merupakan sel-sel dasar yang membentuk epitel. Epitel sekunder hanya dibentuk oleh lapisian luar dari sel trotoar dan lapisan dalam dari sel basal.[45]

Mata

Ikan zebra memiliki mata yang mirip dengan mata vertebrata lainnya. Mata ikan zebra terdiri dari lapisan tunica fibrosa, lapisan tunica vasculosa, dan lapisan retina. Lapisan tunica fibrosa terdiri atas kornea dan sklera. Lapisan tunica vasculosa terdiri atas koroid, retor koroid, dan iris. Retina terdiri atas lapisan epitel pigmen, lapisan nuklir eksternal, sel-sel bipolar, dan sel-sel ganglion.[46]

Sirip

Ikan zebra memiliki lima jenis sirip. Sirip-sirip tersebut yaitu sirip dada, sirip panggul, sirip punggul, sirip anal, dan sirip kaudal. Pada sirip-sirip ikan zebra tidak ditemukan otot-otot penggerak.[11]

Tulang rusuk dan kulit

Pada proses transversal, tulang rusuk tumbuh pada bagian utama di tulang belakang ikan zebra. Lengkungan tulang rusuk menyatu dengan sumsum tulang belakang. Tulang rusuk dan kulit melekat pada tulang belakang akibat adanya otot-otot rangka. Otot-otot ini menjadi kekuatan pendorong saat terjadi kontraksi otot. Permukaan kulit ikan zebra hampir seluruhnya berupa selaput lendir. Hanya pada bagian rahang dan sirip yang memiliki epitel keratin.[47]

Memori periodik

Keberadaan memori periodik pada ikan zebra ditandai melalui perilaku mencari makanan. Ikan zebra mencari makanan pada berbagai area yang sama di sekitar lingkungan hidupnya. Ikan zebra juga dapat membedakan aroma dari makanan alami dan makanan buatan. Ikan zebra juga mampu membedakan ikan-ikan dengan beragam spesies yang melakukan simbiosis mutualisme.[48]

Fisiologi

Fisiologi ikan zebra sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidupnya. Ikan zebra memiliki telinga dan organ garis lateral yang berfungsi sebagai sistem sensor gerakan. Garis lateral ini berfungsi mengetahui adanya getaran yang timbul di dalam air. Fungsi keseimbangan tubuh dan pendengaran dilakukan oleh telinga. Ikan zebra hanya memiliki telinga dalam. Telinga ini terhubung langsung dengan kantung renang dan tulang-tulang kecil. Dengan telinga tersebut, ikan zebra menjadi salah satu ikan dengan indera pendengaran yang baik. Ikan zebra juga memiliki indera penglihatan yang baik, mampu melihat tiga jenis warna, yaitu merah, hijau, dan biru. Ikan ini juga mampu melihat cahaya ultra-ungu. Penciuman ikan zebra berfungsi sebagai sensor tanda akan adanya bahaya, isyarat kekerabatan. Penciuman ini juga berfungsi untuk mencari makanan dan mencium bau feromon saat masa perkawinan.[12]

Perilaku

Perilaku reproduksi

Musim kawin ikan zebra di alam liar berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan. Selain musim hujan, masa berlangsungnya musim kawin ikan zebra lebih ditentukan oleh ketersediaan makanan di lingkungan hidupnya. Di laboratorium, ikan zebra dapat melakukan reproduksi sepanjang tahun dengan penyinaran selama 12 - 14 jam sehari. Awal perkawinan ditandai dengan aksi saling kejar-kejaran antara ikan zebra jantan dan ikan zebra betina. Berlangsungnya perkawinan ditandai dengan pejantan yang berulang kali mencium bagian tubuh betinanya dengan mulutnya. Berakhirnya perkawinan ditandai dengan pejantan yang mengawal betinanya menuju ke situs pemijahan.[13]

Sebagian besar pemijahan dilakukan oleh pasangan secara terpisah dari kawanan. Ikan zebra betina akan memilih situs pemijahan yang dekat dengan tanaman yang mengandung banyak sumber makanan. Ikan zebra betina akan menjaga situs pemijahannya dari pasangan ikan zebra lainnya. Pemijahan berangsung selama 30 menit. Setelah pemijahan selesai, pasangan ikan zebra akan berenang dengan perlahan di sekitar situs pemijahannya.[49]

Kawanan-kawanan kecil akan terbentuk dengan jumlah yang sangat banyak pada masa awal pemijahan. Kawanan-kawanan besar sangat jarang ditemukan pada masa awal pemijahan. Setelah beberapa hari, jumlah kawanan kecil akan mulai berkurang dan jumlah kawanan besar mulai bertambah. Ikan zebra merapatkan jarak dengan ikan zebra lain di dalam kawanan selama masa pemijahan. Selama masa awal pemijahan, beberapa ikan zebra akan berkumpul di tanaman yang sama. Setelah beberapa hari, jumlah ikan zebra yang berada di tanaman yang sama akan berkurang.[50]

Para penjantan ikan zebra tidak memiliki perilaku reproduksi yang sama. Sebagian besar pejantan aktif selama masa reproduksi, namun hanya sebagian kecil yang mleakuka pembuahan telur ke ikan zebra betina pasangannya. Sebagian besar reproduksi ikan zebra dilakukan oleh satu pasangan pejantan dan satu betina yang sama. Ikan betina yang melakukan reproduksi dengan lebih dari satu pejantan sangat jarang terjadi. Selama reproduksi, pejantan selalu aktif melakukan gerakan bolak-balik dan berputar-putar.[51] Perilaku reprodusi ikan zebra tidak dipengaruhi oleh panjang tubuh maupun berat tubuhnya.[52]

Perilaku sosial

Ikan zebra suka membentuk kawanan dan kelompok-kelompok yang mempunyai penampilan dan tingkah laku yang serupa. Kawanan ikan zebra terbentuk karena adanya daya tarik perilaku satu sama lain. Daya tarik lingkungan tidak menjadi pertimbangan utama dalam pembentukan kawanan ikan zebra. Kawanan berfungsi untuk mempermudah dalam mengetahui adanya pemangsa. Kawanan juga mempermudah perburuan makanan dan menentukan teman. Karakteristik kawanan ikan zebra berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dalam lingkungan baru, ikan zebra akan saling berjauhan dengan ikan zebra lain yang baru ditemuinya. Ikan zebra akan saling merapatkan jarak apabila terdapat banyak pemangsa di lingkungan sekitarnya. Ikan zebra suka bergabung dengan kawanan yang besar dengan sebagian besar ikan terlihat mirip dari segi penampilan. Ikan zebra memberi suatu isyarat gerakan dengan kepala saat ingin bergabung dalam suatu kawanan.[53]

Dalam suatu kawanan ikan zebra terdapat ikan yang memiliki dominasi. Ikan yang dominan ini dapat ditandai dengan perilakunya yang suka menggigit, menyerang, dan mengejar ikan lain di luar kawanannya. Ikan yang lebih kuat dan berani akan menjaga wilayah perburuan makanan kawanannya dari ikan lain di sekitarnya. Dominasi pejantan dalam suatu kawanan mengalami penurunan bila jumlah pejantan meningkat di dalam kawanan tersebut. Penurunan dominasi sekaligus mengurangi agresi para pejantan terhadap pejantan lain yang berada di dalam kawanan. Penurunan dominasi dan agresi ini diketahui menurunkan tingkat stres pada ikan zebra dalam suatu kawanan. Ini ditandai dengan rendahnya kadar kortisol pada tubuh ikan zebra.[14]

Kehadiran predator juga menimbulkan reaksi ketakutan pada ikan zebra. Ikan zebra akan memberikan isyarat visual dan penciuman untuk melarikan diri dari predator. Ukuran tubuh predator mempengaruhi kecepatan respon ikan zebra. Ikan zebra sama sekali tidak mengalami penurunan respon terhadap predator yang sama setelah tidak saling bertemu dalam jangka waktu yang lama. Kawanan ikan zebra memiliki fungsi anti-predator. Ketika tubuhnya mengalami cedera, seekor ikan zebra akan mengeluarkan feromon yang menjadi pertanda bahaya bagi ikan zebra lainnya. Adanya bahaya ditandai dengan perilaku merapatkan jarak antar anggota kawanan, berenang secara tidak teratur, dan melakukan banyak agresi. Respon ikan zebra lain terhadap bahaya lebih dipengaruhi oleh keberadaan feromon.[15]

Variasi genetik

Variasi genetik lebih banyak ditemukan pada ikan zebra yang berada di alam liar. Di laboratorium penelitian, variasi genetik ikan zebra sangat rendah. Strain yang paling banyak ditemukan pada ikan zebra adalah strain AB. AB(S), TE, dan TL. Perbedaan tingkat variasi genetik dapat terjadi pada jenis ikan yang sama namun diperoleh dari sumber yang berbeda. Pembatasan populasi untuk pemuliaan ikan zebra akan menurunkan variasi genetik.[16] Variasi genetik dari strain tipe liar adalah sebagai berikut:[54]

Kekerabatan

Kerabat ikan zebra

Ikan zebra memiliki hubungan kekerabatan dengan kelompok spesies Danio aesculapii, Danio kyathit, dan Danio nigrofsciatus. Ikan zebra juga memiliki hubungan kekerabatan dengan sub-kelompok spesies Danio albolineatus, Danio jaintianensis, Danio quagga, dan Danio tinwini. Danio aesculapii merupakan kerabat terdekat dari ikan zebra. Aliran gen Danio aesculapii menunjukkan pola-pola yang konsisten dalam garis keturunan yang mengarah ke ikan zebra. Pola-pola ini muncul selama proses spesiasi dan sebelum proses apresiasi gen. Filogenografik yang menggabungkan antara data biografi dan analisis finogenomik menunjukkan bahwa Danio aesculapii merupakan spesies saudara dari ikan zebra.[17]

Secara morfologis, ikan zebra dari populasi yang berbeda tidak memiliki perbedaan. Pada keluarga siprinide, perbedaan morfologi sangat jelas pada ukuran dan bentuk tubuh. Selain itu, perilaku ikan zebra dan keluarga siprinide juga berbeda. Di dalam sub-famili Danininae, ikan zebra berkerabat dengan Danio dangila yang berukuran lebih besar dari tubuhnya. Ikan zebra juga berkerabat dengan marga Danionella dan Paedocypris, yang berukuran lebih kecil dari tubuhnya.[24]

Mutan & Transgenik

Transgenesis ikan zebra

Embrio ikan zebra yang transparan menjadikannya mudah untuk dimanipulasi dan dianalisis secara genetik. Metode skrining dapat menghasilkan ribuan mutan ikan zebra. Metode ini menerapkan induksi mutasi secara acak dengan bantuan mutagen. Melalui mutan-mutan ikan zebra, informasi mengenai gen-gen maupun proses biologis perkembangan embrionik pada vertebrata dapat diperoleh. Berbagai model penyakit juga dapat dibuat modelnya menggunakan mutan ikan zebra. Hasil skrining di Tubingen dan Boston menghasilkan 3 jenis mutan awal dari ikan zebra, yaitu mutan jekyll, mutan yquem, dan mutan sapje.[18]

Manipulasi genetik ikan zebra juga dapat dilakukan dengan metode transgenesis. Sel-sel tertentu pada tubuh ikan zebra akan diberikan gen tambahan. Metode ini menghasilkan menghasilkan ikan zebra transgenik. Memasukkan gen yang mengkode protein berpendar hijau Gen ini digunakan untuk mengidentifikasi sel yang akan diobservasi. Keuntungan penggunaan metode transgenesis adalah jelasnya pengamatan sel yang berwarna di bawah mikroskop. Melalui metode ini, asal-usul dari sel-sel dalam suatu jaringan dapat diketahui. Proses pigmentasi menyebabkan kulit ikan zebra dewasa menjadi tidak transparan. Hal ini mempersulit pengamatan ikan zebra. Oleh karenanya, para peneliti di Boston telah membuat ikan zebra trasngenik yang diberi nama Casper. Ikan ini memiliki kulit yang transparan hingga mencapai tahap dewasa.[18]

Pemanfaatan

Sebagai organisme model

Ikan zebra merupakan salah satu organisme model terbaik yang digunakan untuk penelitian. Penlitian mengenai biologi perkembangan, kanker, racun, obat, dan genetika dapat diterapkan ke ikan zebra. Ikan zebra juga digunakan untuk penelitian biomedis manusia. Pada tahap awal kehidupannya, ikan zebra mudah dipelihara serta tubuhnya tembus pandang. Ini membuatnya dapat digunakan dalam berbagai keperluan dalam penelitian.[19] Pengunaan ikan zebra sebagai model juga didasari oleh sulitnya penyelidikan secara in vitro pada organisme uniseluler. Hewan invertebrata juga sulit diterapkan sebagai organisme model. Ikan zebra telah digunakan sebagai organisme model di berbagai laboratorium di seluruh dunia. [55] Ikan zebra juga sesuai diterapkan pada berbagai model penyakit eksperimental seperti inflamasi pada saluran pencernaan, model gangguan motilitas, model kanker, dan peradangan usus serta metode penyembuhan lukanya.[56]

Penelitian fisiologi

Ikan zebra merupakan objek terpenting bagi penelitian fisiologi, utamanya fisiologi mukus. Penelitian fisiologi mukus merupakan salah satu penelitian fisiologi yang tersulit. Ini dikarenakan sulitnya menemukan hewan yang mudah digunakan untuk rekayasa genetik dan berbagai macam eksperimen. Pengetahuan mengenai mekanisme produksi mukus juga masih minim. Rekayasa genetik ikan zebra begitu mudah, sehingga dapat dijadikan objek penelitian fiiologi mukus. Selain itu, tubuh ikan zebra yang transparan memudahkan penelitian fisiologi. Awal penggunaan ikan zebra untuk penelitian fisiologi mukus dimulai sejak penemuan gen pembentuk mucin dengan ekspresi yang homolog.[20]

Fisiologi jantung ikan zebra juga begitu mirip dengan fisiologi jantung manusia. Kesamaan fisiologi khususnya terletak pada proses morfogenetik. Letak jantung ikan zebra yang berada di ventral menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi para peneliti. Ini memudahkan pengamatan kerja dari gen yang mengatur perkembangan jantung pada periode embrio. Potensial aksi jantung pada ikan zebra juga menyerupai potensial aksi jantung pada manusia. Ini membuat ikan zebra dapat digunakan pada penelitian elektrofisiologi jantung. Pengetahuan mengenai kelainan patologi jantung, sistem konduksi jantung, dan gangguan irama jantung dapat dilakukan pada penelitian elektrofisiologi jantung. Penelitian tentang regenerasi jantung juga dapat dilakukan dengan jantung ikn zebra. Kemampuan regenerasi ikan zebra sangat cepat. Proses pensinyalan, migrasi, dan sistem imun pad proses regenerasi ikan zebra diteliti untuk mengetahui cara mengatasi cedera jantung pada manusia.[57]

Ikan zebra juga memiliki kemiripan fisiologi dengan mamalia. Kemiripan ini khususnya pada fisiologi ginjal. Struktur nefron dan sel-sel ginjal ikan zebra sangat mirip dengan struktur ginjal mamalia. Kesamaan antara ginjal mamalia dan ginjal ikan zebra ditemukan pada regulasi faktor transkripsi. Perkembangan, fungsi dan kerja dari sel-sel ginjal pada mamalia dapat diketahui melalui penelitian pada ginjal ikan zebra.[58]

Penelitian biomedis

Beberapa fitur ikan zebra membuatnya sangat berguna bagi penelitian biomedis. Ukurannya yang kecil, biaya perawatan yang murah, singkatnya siklus pemijahan, dan hasil eksperimen yang andal, menjadi keunggulan penggunaan ikan zebra. Mutagenesis skala besar dapat dilakukan karena ukuran genom ikan zebra sekitar 20% hingga 40% dari ukuran genom mamalia. Penerapan berbagai uji biologi genetika dan biologi molekuler ke ikan zebra juga dapat dilakukan.[21]

Penelitian kanker

Ikan zebra pertama kali digunakan untuk penelitian kanker (tumor ganas) pada tahun 1960. Penelitian pertama ini berusaha menguji efek Karsinogen. Penelitian tersebut dilakukan oleh Stanton dan timnya. Tingkat neoplasia spontan ikan zebra sangat rendah. Kanker akan timbul ketika ikan zebra terpapar oleh penyalur Karsinogen, Tes transplantasi tumor merupakan metode penggunaan ikan zebra untuk penelitian berbagai macam kanker. Beberapa jenis kanker yang telah diteliti menggunakan ikan zebra adalah kanker darah, kanker kulit, dan kanker hati. Proses migrasi sel tumor, metastasis, dan angiogenesis dapat diteliti melalui xenotransplantasi sel tumor manusia menjadi embrio ikan zebra.[59]

Ikan zebra juga memiliki organ lambung yang menyerupai organ lambung hewan vertebrata lainnya. Berbagai kondisi penyakit dapat dimunculkan melalui pemberian penyakit genetik pada sistem lambung ikan zebra. Helicobacter pylori meruapkan salah satu induk penyakit yang dapat dimasukkan ke sistem lambung ikan zebra. Bertambahnya jumlah Helicobacter pylori di dalam lambung dapat memunculkan kanker lambung. Persyaratan umum ikan zebra yang digunakan untuk penelitian kanker lambung adalah ikan zebra telah mengalami transgenik.[60]

Penelitian diabetes

Ikan zebra telah digunakan untuk mempelajari cara menimbulkan penyakit diabetes dan cara mengobatinya. Pemberian glukosa secara berlebihan pada tubuh ikan zebra akan menyebabkan hiperglikemik dan retinopati jangka panjang. Reaksi obat anti-diabetes juga muncul saat diterapkan pada ikan zebra.[61] Penerapan model obesitas ke tubuh ikan zebra juga mampu memunculkan kondisi hipertrigliseridemia dan diabetes. Ini dapat terjadi karena jalur patofisiologi ikan zebra yang menyerupai mamalia. Metode lain yang digunakan untuk menimbulkan penyakit diabetes pada ikan zebra adalah pemberian streptozotocin dengan dosis tertentu. Zat ini mampu menimbulkan komplikasi diabetes yang berakhir dengan penurunan jumlah insulin.[62]

Penelitian radang usus

Ikan zebra dapat digunakan untuk penelitian dasar peradangan usus. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab terjadinya cedera usus yang menimbukan peradangan. Ikan zebra memiliki usus anterior yang disebut dengan bola usus sebagai tempat pencernaan makanan. Pembentukan tabung usus ikan zebra menyerupai pembentukan usus mamalia. Mekanisme pengendalian diferensiasi sel epitel menyerupai mekanisme pada mamalia. Kesamaan fungsi yang tinggi ini membuat ikan zebra sesuai untuk digunakan dalam mekanisme pembaruan usus epitel.[63]

Penelitian sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat manusia dan kan zebra mempunyai kemiripan secara anatomi dan struktural. Jalur transduksi sinyal yang lancar dan sistem organisasi neuron otak yang teratur menjadikan peluang pengembangan ikan zebra untuk penelitian saraf pusat menjadi meningkat. Penemuan penyalur sinyal saraf pada endhotelium pembuluh darah ikan zebra juga turut menunjang penelitian sistem saraf pusat. Ikan zebra dapat digunakan untuk meneltiti penyakit alzheimer, rasa cemas, depresi, autisme, penyakit skizofrenia, penyakit parkinson, dan penyakit huntington,[64]

Penelitan osteoporosis

Pengeroposan tulang manusia dapat terjadi akibat dari pemberian glukokortikoid dalam jangka waktu yang lama. Selain itu glukokortikoid juga dapat mengakibatkan tulang retak atau patah. Ini yang menjadi alasan jarangnya penggunaan glukokortikoid dalam penelitian. Ikan zebra menjadi objek penting penelitian ini. Glukokortikoid dapat diterapkan pada embrio ikan zebra, karena kemampuan regenerasinya sangat cepat.[65]

Penelitian skrining obat

Ikan zebra banyak digunakan dalam bidang pengembangan obat. Ukurannya yang kecil, biaya perawatan yang murah, singkatnya siklus pemijahan, dan hasil eksperimen yang andal, menjadi keunggulan penggunaan ikan zebra.[66] Melalui ikan zebra, skrining resep obat yang cepat, murah dan andal dapat diperoleh. Skrining dengan menggunakan ikan zebra dimulai dari tahap regulasi obat hingga ke skrining tingkat tinggi. Skrining obat dilakukan pada tahap embrio atau tahap larva. Skirining dilakukan dengan memasukkan senyawa kimia ke dalam banyak pelat. Obat diuji pada masing-masing pelat dengan dosis yang berbeda, kemudian perubahan-perubahan yang timbul dapat dibandingkan.[67]

Penelitian lingkungan hidup

Ikan zebra telah digunakan untuk menganalisis peningkatan risiko kepunahan satwa liar. Penelitian yang dilakukan berupa penerapan dampak dari perubahan iklim. Efek yang diterapkan adalah peningkatan suhu lingkungan, penambahan bahan kimia yang mengganggu endokrin, penerapan polusi, dan perkawinan sedarah. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perubahan iklim dan peningkatan polusi meningkatkan risiko kepunahan satwa liar.[22]

Sebagai ikan peliharaan

Ikan zebra merupakan ikan peliharaan yang cukup populer. Akuarium yang digunakan untuk memlihara ikan zebra tidak memiliki standar tertentu. Ikan zebra hanya perlu diberi tangki dan makanan pokok setiap hari. Ikan zebra juga dapat ditempatkan bersama dengan jenis ikan lain yang memiliki ukuran tubuh yang sama. Ikan zebra harus ditempatkan dalam suatu kawanan. Satu kawanan dapat terdiri dari lima hingga tujuh ekor ikan zebra dari spesies yang sama. Penempatan secara berkelompok bertujuan agar ikan zebra tidak bersikap anti-sosial.[23]

Satu lusin ikan zebra dapat ditampung dalam akuarium dengan volume setara 10 galon. Pompa udara dan penyaring air harus tersedia di dalam tangki. Pompa udara berfungsi sebagai penyedia oksigen, sedangkan penyaring air berfungsi menjaga kebersihan air di dalam tangki. Suhu normal untuk memelihara ikan zebra adalah 65-77o Fahrenheit. Air dalam tangki tidak boleh mengandung klorin dan bersifat asam. Nilai pH yang normal adalah 5,0 hingga 7,0. Permukaan dasar tangki harus diisi dengan kerikil atau dua susun tumpukan kelereng.[23] Ikan zebra memakan sesuatu yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya. Beri makan ikan zebra dua kali sehari dengan makanan ikan seperti serpihan tetra. Ikan zebra juga memakan sayuran yang dipotong kecil-kecil.[23]

Rujukan

  1. ^ a b c "Danio Rerio, (Hamilton, 1822)". itis.gov. Diakses tanggal 17-02-2020. 
  2. ^ a b EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017), hlm. 33."Adult zebrafish are about 3-5 cm in length and show a characteristic pattern of blueblack horizontal stripes that run along the body and the anal and tail fins. These black stripes are formed by melanin-containing melanophore cells. The stripes are separated from each other by xanthophores, which contain pteridin and carotenoid pigments that confer an orange-yellowish colour. A third type of pigment cells, the iridophores, contains guanine-rich platelets that provide an iridescent appearance. Zebrafish exhibit sexual dimorphism, with the female characterized by a larger belly and the male by its comparative slimness and a more yellowish hue. As a ray-finned fish, zebrafish possess the basic body plan of this vertebrate group, which is distinguished by some characteristic features such as fins supported by bony rays emerging from the base of the fin, gills on both sides of the body in a cavity covered by an operculum, and a swim bladder regulating buoyancy. (...).
  3. ^ a b EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017), hlm. 36."Zebrafish are found all across India in a variety of habitats. Common typical characteristics of their habitats are low water flow, ground covered with sand, silt or pebbles, and overhanging vegetation. Such habitats are frequently found in secondary or tertiary channels connected with the main channel of a river, or adjacent to wetlands and paddy fields. (...). In research facilities, zebrafish are generally kept in aquaria devoid of additional structures, in order to facilitate monitoring and cleaning. Experiments involving additional tank structures attempting to mimic more “natural” environments have yielded mixed results regarding welfare benefits. for food, including other Cyprinids like Puntius barbs, other Danio species and especially Esomus danricus, which has a similar size and gape and which occupies similar positions in the water column"
  4. ^ a b U.S. Fish & Wildlife Service (2018), hlm. 1."From Froese and Pauly: “Asia: Pakistan, India, Bangladesh, Nepal and Myanmar. Reported from Bhutan. ”From Nico et al: “Tropical Asia. Pakistan, India, Bangladesh, and Nepal. Also reported from Myanmar and Bhutan.”
  5. ^ a b Department of Research (2018), hlm. 3."The zebrafish life cycle is defined as follow: o Embryos : 0-72 hours post-fertilization o Early larvae: 72 hours to 13 days post-fertilization o Mid larvae : 14 days to 29 days post-fertilization o Juveniles : 30 days to 3 or 4 months o Adults : When sexually mature"
  6. ^ a b Simonetti, Rajla Bressan; Marques, Lis Santos; Jr, Danilo Pedro Streit; Oberst, Eneder Rosana (2015-07-27). "ZEBRAFISH (Danio rerio): THE FUTURE OF ANIMAL MODEL IN BIOMEDICAL RESEARCH". Journal of FisheriesSciences.com (dalam bahasa Inggris). 9 (3). ISSN 1307-234X. 
  7. ^ a b c "Zebrafish FAQs". www.uoneuro.uoregon.edu. Diakses tanggal 2020-02-21. 
  8. ^ a b Spence et al. (2008), hlm. 16."The most common predatory tax a captured with zebrafish were snakeheads, Channa spp., and the freshwater garfish, Xenentodon cancila (...). Mastacembelids, which also co-occur with zebrafish, are oophagous and may be predators of zebrafish eggs and embryos, while odonate larvae may be predators of larval and juvenile zebrafish (...). Adult zebrafish are also predators of zebrafish eggs and larvae. Avian predators such as the Indian pond heron, Ardeola grayii (Sykes) and the common kingfisher, Alcedo atthis L., are also ubiquitous in the floodplains of the Indian subcontinent and may feed on D. rerio."
  9. ^ a b Sanders et al. (2012), hlm. 107."Pseudoloma neurophilia is the most commonly observed microsporidian parasite of zebrafish; (...). It generally causes chronic infections in zebrafish, with clinical signs ranging from emaciation and obvious spinal deformities (lordosis, scoliosis) to subclinical infections exhibiting no outward signs of disease (...). (...), experiments using zebrafish with these infections may be subject to nonexperimental variation, potentially confounding results, (...). Furthermore, infected fish without overt clinical disease have been shown to have reduced fecundity and size."
  10. ^ Burke, Elizabeth (2016-08-08). "Why Use Zebrafish to Study Human Diseases?". NIH Intramural Research Program (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-20. 
  11. ^ a b Siomava, Natalia; Shkil, Fedor; Voronezhskaya, Elena; Diogo, Rui (2018-09-21). "Development of zebrafish paired and median fin musculature: basis for comparative, developmental, and macroevolutionary studies". Scientific Reports (dalam bahasa Inggris). 8 (1): 1–16. doi:10.1038/s41598-018-32567-z. ISSN 2045-2322. 
  12. ^ a b EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017), hlm. 33-34."Zebrafish have also served to study more fish-specific aspects of physiology related to its aquatic habitat, such as osmoregulation by ionocytes in the gills (...). Mechanosensory systems of the zebrafish are the lateral line organ and the ear. The lateral line is composed of a series of mechanosensory receptors (hair cells) on the head and along the body axis, which detect e.g. vibrations in the water (...). The ear is composed of an inner ear only. The hair cell containing macula organs of this ear serve both as balance organs, as they do in mammals, and additionally for hearing. As the zebrafish forms part of the Otophysi group of fish, its inner ear is linked to the swim bladder by small bones (the Weberian ossicles). This enhances hearing and makes the zebrafish one of the “hearing specialists” among the fishes (...). Zebrafish are capable of colour vision, and in addition to cone types receptive to wavelengths of the three colours perceived also by humans (red, green, blue), they possess cones sensitive to UV light (...). Also olfaction plays an important sensory role, as zebrafish smell nutrients (amino acids), kinship cues, ovulation-inducing pheromones (steroid glucuronides), and a “Schreckstoff” (alarm substance), the glycosaminoglycan chondroitin, which is released upon injury and elicits vivid escape responses (...)."
  13. ^ a b EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017), hlm. 38."In the wild, a certain seasonality in reproduction seems to exist, with the mating season linked with the monsoon period. However, the presence of mature eggs in females captured in the wild all year round suggests that the observed seasonality may rather be linked to food availability and not reflect endogenous seasonal behavior. In line with this, zebrafish in captivity breed all year around under different photoperiods (12-14 hours of light). While it is still poorly understood which cues determine the choice of mating partners, a typical suite of behaviors during mating has been described76. Thus, male and female “undulate” through the water column, and the male “chases” the female, often touching her with his snout. He then “escorts” her to a spawning site, where they “circle” each other oriented head to tail. The male then “quivers”, i.e. he oscillates his body at high frequency and low amplitude close to the female over the spawning site."
  14. ^ a b c EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017), hlm. 37-38."Interestingly, a recent study found that dominant-subordinate relationships seem to be relieved with increasing numbers of fish (males) kept in a tank. Thus, the number of attacks dropped when densities were increased from 2 to 6 males/liter and no attacks were observed when 10 individuals were kept per liter. Also whole body cortisol levels were lowest at a relatively high density (5 fish/l) in this experiment, indicating reduced stress levels. Consistent with these results, another recent cross-laboratory study examined the effect of stocking densities on reproductive performance, which equally can be influenced by stress levels."
  15. ^ a b Spence et al. (2008), hlm. 16-17."The most common predatory tax a captured with zebrafish were snakeheads, Channa spp., and the freshwater garfish, Xenentodon cancila (...). Mastacembelids, which also co-occur with zebrafish, are oophagous and may be predators of zebrafish eggs and embryos, while odonate larvae may be predators of larval and juvenile zebrafish (...). Adult zebrafish are also predators of zebrafish eggs and larvae. Avian predators such as the Indian pond heron, Ardeola grayii (Sykes) and the common kingfisher, Alcedo atthis L., are also ubiquitous in the floodplains of the Indian subcontinent and may feed on D. rerio. Laboratory studies have shown that zebrafish display fright reactions in response to both visual and olfactory cues associated with predators. (...). No decline in response was detected when zebrafish were retested after a 10-day break. (...). In common with other ostariophysian fishes, zebrafish show alarm behaviours in response to a pheromone that is released as a result of injury to the epidermal cells (...). Alarm behaviours include an increase in shoal cohesion and either agitated swimming or freezing on the substrate, a decrease in feeding rate and increase in aggression. These behaviours have been interpreted as having an anti-predator function. Rehnberg & Smith (1988) demonstrated that isolated zebrafish showed an alarm response to water containing alarm substance, so the response is independent of the presence of conspecifics."
  16. ^ a b T. S. Coe et al. (2008), hlm. 145."The results show that the wild fish are far more variable than the commonly used laboratory strains, for all the calculated measures of genetic variability. In particular, the strains AB (from Harvard), AB(S), TE and TL had particularly low levels of genetic variability, relative to the wild fish; allelic richness for all four strains was less than 20% of that found in the wild fish. The results also demonstrate that the same strain of fish from different sources may differ in their levels of genetic variation, as is the case for the AB strain."
  17. ^ a b McCluskey, Braedan M.; Postlethwait, John H. (2015-3). "Phylogeny of Zebrafish, a "Model Species," within Danio, a "Model Genus"". Molecular Biology and Evolution. 32 (3): 635–652. doi:10.1093/molbev/msu325. ISSN 0737-4038. PMC 4327152alt=Dapat diakses gratis. PMID 25415969. 
  18. ^ a b c Redaksi 1000guru (2013-10-31). "Zebrafish: Si Kecil Bermanfaat Besar". Majalah 1000guru (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-22. 
  19. ^ a b Khan, Farmanur Rahman; Alhewairini, Saleh Sulaiman (2018-11-27). "Zebrafish (Danio rerio) as a Model Organism". Current Trends in Cancer Management (dalam bahasa Inggris). doi:10.5772/intechopen.81517. 
  20. ^ a b William, William (2017), hlm. 42."Walaupun fungsinya sangat penting tetapi pengetahuan mengenai pengaturan dan mekanisme produksinya sangat sedikit yang diketahui. Kurangnya model binatang hidup untuk dilakukan eksprerimen dan yang mudah untuk dimanipulasi genetiknya membuat penelitian dengan mukus ini sangat sulit dilakukan. Ikan zebra merupakan kandidat yang baik untuk penelitian mukus, karena mudah dimanipulasi genetiknya dan badannya transparan mulai dari embrio sampai dewasa, yang menjadikan mereka model yang sesuai untuk penelitian fisiologi mukus. Penelitian Irena Jevlov dkk sangat mendukung hal ini, yaitu ditemukannya lima gel pembentuk mucin pada ikan zebra memiliki gen yang sangat homolog dengan vertebrata lainnya, termasuk manusia serta ekspresinya pada jaringan juga sangat mirip dengan manusia. Beberapa keuntungan tersebut menjadikan ikan zebra sebagai model yang sangat sesuai untuk meneliti fisiologi dari mukus"
  21. ^ a b Bozkurt, Yusuf (2020-03-11). "Introductory Chapter: Importance of Zebrafish (Danio rerio) as Model Organism in Biomedical Research". Zebrafish in Biomedical Research (dalam bahasa Inggris). doi:10.5772/intechopen.91319. 
  22. ^ a b Brown et al. (2015), hlm. 1."Climate change impacts on wildlife populations are likely to be accentuated by pollution. Small (inbred) populations may be more vulnerable to these effects, but empirical data supporting these hypotheses are lacking.. We present the first substantial empirical evidence, to our knowledge, for interactive effects on population viability of elevated temperature (climate); an endocrine disrupting chemical, clotrimazole (pollution); and inbreeding. Using the zebrafish (Danio rerio) as a model, we show these three factors interact to skew population sex ratios toward males and that this interaction can lead to increased risk of extinction. Our results suggest that climate change and pollution impacts are likely to pose significant extinction risks for small, endangered populations exhibiting environmental sex determination and/or differentiation."
  23. ^ a b c d "How to Care for a Pet Zebra Fish". animals.mom.me (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-15. 
  24. ^ a b c d Parichy, David M (2015-03-25). "Advancing biology through a deeper understanding of zebrafish ecology and evolution". eLife. 4: e05635. doi:10.7554/eLife.05635. ISSN 2050-084X. 
  25. ^ EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017), hlm. 34." Originally named Danio rerio by its discoverer Hamilton in 182248, the zebrafish was referred to as Brachydanio rerio in the scientific literature for many years, before it was reassigned to the Danio genus by more recent phylogenetic analyses including DNA sequence data. Today, about 45 species are included in the genus Danio. The name Danio derives from the Bengali “dhani”, which refers to green rice fields."
  26. ^ "Brachydanio rerio – Zebra 'Danio' (Brachydanio frankei, Danio rerio)". Seriously Fish. Diakses tanggal 2020-03-19. 
  27. ^ Sfakianakis, Dimitris G.; Leris, Ioannis; Kentouri, Maroudio (2011-04-01). "Effect of developmental temperature on swimming performance of zebrafish (Danio rerio) juveniles". Environmental Biology of Fishes (dalam bahasa Inggris). 90 (4): 421–427. doi:10.1007/s10641-010-9751-5. ISSN 1573-5133. 
  28. ^ a b Parichy, David M (2015-03-25). "Advancing biology through a deeper understanding of zebrafish ecology and evolution". eLife. 4: e05635. doi:10.7554/eLife.05635. ISSN 2050-084X. 
  29. ^ U.S. Fish & Wildlife Service (2018), hlm. 4."“Although details of the distribution are unclear, D. rerio may be widely distributed in shallow, slow-flowing waters on the Indian subcontinent.”
  30. ^ Arunachalam et al. (2013), hlm. 1."In our study of the species, we collected individuals from twenty-one wild populations from within the species’ natural distribution, ranging from streams/rivers of the Western Ghats of Peninsular India to those of the Western and North-Eastern Himalayas."
  31. ^ U.S. Fish & Wildlife Service (2018), hlm. 2."California and Florida records probably resulted from release or escape from local fish farms. Source of New Mexico population is not known; possible aquarium release as was record from Connecticut.”
  32. ^ U.S. Fish & Wildlife Service (2018), hlm. 6."Points in Spain, Australia, and Mexico were excluded because they could not be verified as established populations."
  33. ^ Avdesh, Avdesh; Chen, Mengqi; Martin-Iverson, Mathew T.; Mondal, Alinda; Ong, Daniel; Rainey-Smith, Stephanie; Taddei, Kevin; Lardelli, Michael; Groth, David M. (2012-11-18). "Regular Care and Maintenance of a Zebrafish (Danio rerio) Laboratory: An Introduction". Journal of Visualized Experiments : JoVE (69). doi:10.3791/4196. ISSN 1940-087X. PMC 3916945alt=Dapat diakses gratis. PMID 23183629. 
  34. ^ Yıldırım, M.; Ünver, B. (2011-09-19). "Metazoan parasites of Alburnus chalcoides in Tödürge Lake (Zara/Sivas, Turkey)". Journal of Applied Ichthyology. 28 (2): 245–248. doi:10.1111/j.1439-0426.2011.01878.x. ISSN 0175-8659. 
  35. ^ Sanders et al. (2012), hlm. 108."The muscle-infecting microsporidium Pleistophora hyphessobryconis has also been observed and described in laboratory populations of zebrafish (...). (...). Similar to P. neurophilia, P. hyphessobryconis can also be harbored by otherwise healthy-appearing fish, which may show clinical signs of the infection or mortality after experiencing experimental or incidental immunosuppression."
  36. ^ Menke et al. (2011), hlm. 759."In contrast to mammals, the bones of the zebrafish have no medullary cavity. Hematopoietic tissue is located in the stroma of the spleen and the interstitium of the kidney. In the adult zebrafish, hematopoiesis occurs primarily in the interstitium of the anterior and posterior kidneys. The hematopoietic stem cells are situated within a stroma of reticuloendothelial tissue, similar to that of the bone marrow in mammals. Endothelial cells line numerous sinuses, through which blood from the renal portal vein is passed for filtration of effete cells, and for the addition of new blood cells to the circulation."
  37. ^ Menke et al. (2011), hlm. 759-760."Erythrocytes are the main vehicle of oxygen transport and to a lesser extent, of carbon dioxide. In contrast to the mammalian erythrocyte, the teleost erythrocyte is oval and nucleated and uses aerobic metabolism instead of anaerobic metabolism to generate adenosine triphosphate. Thrombocytes play an important role in blood clotting. In contrast to the mammalian thrombocyte, the zebrafish thrombocyte is nucleated. As in mammals, leukocytes in the zebrafish play an important role in the defense against both infectious diseases and foreign materials. Two types of granulocytes have been identified, neutrophilic (heterophilic) granulocytes and eosinophilic granulocytes. The neutrophilic granulocyte is the most abundant and is characterised by a pale cytoplasm and a multilobed, segmented nucleus. This cell has a morphology that is similar to the mammalian neutrophil. The eosinophilic granulocyte is characterized by an eosinophilic cytoplasm and a small, nonsegmented, peripherally located nucleus. Their appearance differs considerably from that of mammalian eosinophils, and it remains to be elucidated whether the zebrafish eosinophil has a function that is similar to the mammalian eosinophil. It has been postulated that this cell may represent a combined eosinophil/mast cell. Monocytes form about 5–15 % of the circulating leukocyte population in the zebrafish. (...). Lymphocytes form about 71–92% of the circulating leukocyte population in the zebrafish."
  38. ^ Menke et al. (2011), hlm. 760-761."Like other teleosts, the zebrafish lacks lymph nodes. Together with the kidney, the spleen forms the major filtering organ for the removal of foreign agents and defective blood cells. Macroscopically, the spleen is a dark red organ, located in the peritoneal cavity, adjacent to one of the liver lobes."
  39. ^ "Overview of the Circulatory System | Boundless Biology". courses.lumenlearning.com. Diakses tanggal 2020-03-21. 
  40. ^ Menke et al. (2011), hlm. 761."In the zebrafish, the heart is situated anterior of the main body cavity and ventral to the esophagus. Deoxygenated venous blood enters the sinus venosus. The wall of the sinus venosus is thin and is mainly composed of collagenous connective tissue. The blood subsequently passes through the sino-atrial valve into the atrium. The atrium has a thin, muscular wall, and thin trabeculae form a loose meshwork in the lumen. Contraction of the atrium and dilation of the ventricle forces the blood into the ventricle via the atrioventricular valve.The ventricle has a much thicker wall than the atrium. There is a compact outer layer of muscle and a spongy inner layer with numerous trabeculae. Contraction of the ventricle generates a relatively high pressure, and the blood is pumped into the onion-shaped bulbus arteriosus via the ventricular-bulbar valve. (...). (...). From the heart, the ventral aorta distributes blood to the gills via the afferent branchial arteries."
  41. ^ Tamam, Mh Badrut (2019-03-02). "Sistem Peredaran Darah Ikan (Dilengkapi Gambar)". Generasi Biologi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-22. 
  42. ^ Outtandy, Priya; Russell, Claire; Kleta, Robert; Bockenhauer, Detlef (2019-05-01). "Zebrafish as a model for kidney function and disease". Pediatric Nephrology (dalam bahasa Inggris). 34 (5): 751–762. doi:10.1007/s00467-018-3921-7. ISSN 1432-198X. PMID 29502161. 
  43. ^ Ichimura, Koichiro; Bubenshchikova, Ekaterina; Powell, Rebecca; Fukuyo, Yayoi; Nakamura, Tomomi; Tran, Uyen; Oda, Shoji; Tanaka, Minoru; Wessely, Oliver (2012-09-18). "A Comparative Analysis of Glomerulus Development in the Pronephros of Medaka and Zebrafish". PLoS ONE. 7 (9). doi:10.1371/journal.pone.0045286. ISSN 1932-6203. PMC 3445478alt=Dapat diakses gratis. PMID 23028906. 
  44. ^ Menke et al. (2011), hlm. 763."The mouth and buccal cavity are divided by breathing and digestive system (...). That digestive function is limited to selection, seizures, and food orientation to be transferred to the intestine. In zebra fish, the mouth and perioral area have many flavors shoots. The buccal cavity layer consists of mucoid epithelium in thick basement membranes with many goblet cells. In the zebrafish, the buccal cavity leads into the esophagus, which encompasses blind diverticula (esophageal sacs), a pharyngeal pad, and teeth (...) where food can be ground (...). The teeth consist of an enamel coating, a dentine layer, and a pulp core."
  45. ^ Macirella, Rachele; Brunelli, Elvira (2017-04-13). "Morphofunctional Alterations in Zebrafish (Danio rerio) Gills after Exposure to Mercury Chloride". International Journal of Molecular Sciences. 18 (4). doi:10.3390/ijms18040824. ISSN 1422-0067. PMC 5412408alt=Dapat diakses gratis. PMID 28406445. 
  46. ^ Menke et al. (2011), hlm. 771."The zebrafish eye is similar to the eye of all other vertebrates. It consists of three layers: (1) the tunica fibrosa, which encompasses the cornea and the sclera; (2) the tunica vasculosa, which encompasses the choroid, the choroid rete, and the iris; and (3) the retina. (...). Several layers can be distinguished in the retina: (1) the retinal pigment epithelium, in which photoreceptor cells (rods and cones) embed their outer segments; (2) the external nuclear layer, which contains the nuclei of the rods and cones; and (3) the bipolar cells that connect the rods and cones to (4) the ganglion cells, (...)."
  47. ^ Menke et al. (2011), hlm. 774."The main vertebral column develops from the notochordinto a series of connected vertebrae. The vertebrae of the main body have ribs on the transverse processes. Throughout the spine, arches above the main vertebral bodies accommodate the spinal cord. The skeletal muscles bind to ribs and skin, thereby directing the energy of muscular contraction into a propulsive force. Unlike mammals, the entire surface of the fish is a mucous membrane except for a little keratinized epithelium on the jaw and fins."
  48. ^ Hamilton et al. (2016), hlm. 2."For example, Williams et al. (2006) used a modified T-maze alternation task designed for rodents to assess zebrafish learning and memory abilities. They found that zebrafish could learn to alternate from one side of a tank to the other following an auditory cue, in order to obtain a food reward. Additional research has shown that zebrafish can learn to discriminate between artificial and naturally occurring scents in a classical conditioning task (...) and between visual stimuli when trained in a T-maze (...). (...). Cleaner wrasses, for example, can recognize each ‘‘client’’ fish that they clean (...) which can consist of upwards of 100 different species (...). Thus, they are constantly faced with foraging choices that require remembering which clients they have already cleaned (...)."
  49. ^ Hutter et al. (2010), hlm. 649."Both males and females defended an area around a plant and prevented access to other fish. For example, females showed territoriality by aggressively chasing away other males and females, most often from an area they were grazing, suggesting that these females might defend their feeding sites. Intra-sexual interactions were often agonistic. For example, two females or two males would swim around each other (more than one body length apart from each other) with fins flared while rising in the water column or chasing each other. Reproductive behaviour occurred only during the first observation period just after daybreak (‘early’). Spawning lasted for ca. 30 min and all behaviours were very rapid during this time, whereas activity declined toward the end of the first observation period. The fish were less active during the rest of the day and did not swim as quickly, and reproductive behaviour was never observed later in the day."
  50. ^ Hutter et al. (2010), hlm. 649-650"Zebrafish formed many small groups during spawning, and otherwise they shoaled in a few, larger groups. The number of individuals per group (group size) was significantly smaller early (1.9 ± 0.6) compared to the rest of the day (3.8 ± 2.2) (Wilcoxon, N = 19, p < 0.0001) and, thus, there were more groups early (4.9 ± 1.0) compared to the rest of the day (3.4 ± 1.7) (Wilcoxon, N = 19, p < 0.0001). Groups swam more often in ‘tight’ than ‘loose’ shoaling formations during both periods of the day (early:Wilcoxon, N = 28, p < 0.0001; rest of the day: Wilcoxon, N = 28, p < 0.0001), but there was no difference in group cohesion between the two time periods (Wilcoxon, N = 28, p = 0.68). The fish tended to stay in the lower water column in the early period during spawning, but not during the rest of the day (Wilcoxon, N = 28, p = 0.069). The number of groups and mean group size associating with plants was significantly different early (number of groups: 2.3 ± 0.7, group size: 1.9 ± 0.7) compared to the rest of the day (number of groups: 1.2 ± 0.8, group size: 3.4 ± 2.2) (number of groups, Wilcoxon, N = 28, p < 0.0001, groups size, Wilcoxon, N = 28, p < 0.0001). Also, the average frequency of individuals associating with plants was significantly higher early (0.5 ± 0.1) than during the rest of the day (0.36 ± 0.2) (paired t -test: N = 28, p = 0.0003)."
  51. ^ Hutter et al. (2010), hlm. 650-651."Reproductive behaviours were not evenly distributed among the males, and some achieved more mating success than others. Early in the day, 8 of 12 focal males were reproductively active (Figure 1a), and only 4 of 12 males spawned with visible egg release despite all the males actively following females. Focal males spent most of the time following females (Table 3). After calculating the occurrence (in %) of all group compositions during each behaviour, we found that following behaviour was usually performed in pairs with just one male and one female (60%). A second male was sometimes involved (26%) and all other group compositions were rare (0–5%).Focal males also participated in other reproductive and courtship behaviours, including spawning, back-and-forth, and circle behaviour In contrast to the early morning, males spent little time following either females or males and exhibited almost no reproductive behaviours."
  52. ^ Hutter et al. (2010), hlm. 654."Neither focal male SL nor body mass correlated with the occurrence of any reproductive behaviour."
  53. ^ Orger, Michael B., & Gonzalo G. de Polavieja (2017), hlm. 135."Zebrafish form shoals and the more polarized groups, known as schools, because of attraction to each other and not owing to attraction toward shared environmental features (...). The many possible advantages of being in a shoal include better detection of predators, food, andmates (...).Groups of zebrafish are dynamic:Distance among animals increases with time after they are placed in a novel tank and decreases in the presence of a predator (...). (...). Zebrafish choose to shoal with conspecifics over an empty compartment and show a preference for larger shoal sizes (...) and fish of similar appearance (...), with activity level and sex composition also playing a role (...). Detection of conspecifics requires binding of motion and form, with the head rather than the tail providing the relevant cues (...)."
  54. ^ "ZFIN: Wild-Type Lines: Summary Listing". zfin.org. Diakses tanggal 2020-03-20. 
  55. ^ Alestrom et al. (2019), hlm. 1." Many clinically relevant biochemical pathways are conserved between fish and human, but cannot be reliably investigated in vitro, in unicellular organisms, or in invertebrates. Worldwide, more than 1000 laboratories use zebrafish as a research model."
  56. ^ Yuniarto, dkk. (2017), hlm. 120."Model lain yang sesuai untuk zebrafish adalah inflamasi pada saluran pencernaan, model gangguan motilitas, model kanker atau tumorigenesis pencernaan, penyembuhan luka pada intestinal, dan inflammatory bowel disease."
  57. ^ William, William (2017), hlm. 43-45."Jantung ikan zebra walaupun berbeda dengan jantung manusia, tetapi keduanya menjalani proses morfogenetik yang sama. (...). Ikan zebra memiliki beberapa keuntungan untuk diteliti jantungnya, yaitu posisi jantung ikan zebra terletak di ventral, sehingga mudah diamati dan juga embrio yang transparan, membuat ikan zebra ini sangat baik untuk meneliti perkembangan jantung saat embrio. Kerja dari gen yang mengatur perkembangan jantung dan juga kerja dari kanal-kanal ion miokardium dapat dengan mudah diamati. (...). Ikan zebra juga dapat digunakan untuk meneliti elektrofisiologi jantung karena jantung ikan zebra pada saat embrio dan dewasa memiliki potensial aksi yang mirip dengan potensial aksi jantung manusia. (...), di sini dapat diteliti lebih lanjut mengenai kerja dari kanal-kanal ion terhadap pembentukan potensial aksi, dan bahkan sampai pada meneliti kelainan patologis jantung seperti kardiomiopati, (...). (...), juga dapat dilokalisasi letak dari pace maker jantung, sistem konduksi jantung dan gangguan irama jantung dengan menggunakan jantung ikan zebra."
  58. ^ William, William (2017), hlm. 44."Struktur nefron dan sel-sel ginjal pada ikan zebra hampir mirip dengan yang terdapat pada ginjal mamalia. Regulasi faktor transkripsi yang berperan pada perkembangan ginjal pun sama dengan yang terjadi pada ginjal mamalia, semua hal tersebut membuat penelitian dengan ikan zebra ideal untuk meneliti perkembangan ginjal, fungsi ginjal, dan kerja dari sel-sel di ginjal."
  59. ^ Tavares, Barbara & Susana Santos Lopes (2013), hlm. 585."Zebrafish was first used in cancer research during the 1960s, when Stanton et al. used it to test the effects of carcinogens. Zebrafish have a very low rate of spontaneous neoplasia, with only ~10% of zebrafish developing a tumor over their lifetime. Nevertheless, when exposed to carcinogenic agents such as DENA (diethylnitrosamine), MNNG (N methyl-N-nitro-N-nitrosoguanidine), and DMBA (7.12 - dimethylbenz(a)anthracene), the fish will develop cancer. Furthermore, zebrafish has proven to be an ideal model to study the malignancy of several tumors by means of tumor transplantation assays.These were shown to be robust and have the added advantage of the fish high fecundity, providing high numbers of donor and recipient fish. Not only have several types of cancer been studied with this model, such as leukemia, melanoma, endocrine or liver cancer but more importantly, by means of the xenotransplantation of human tumor cells into zebrafish embryos (xenografts) it is possible to address tumor cell migration, metastasis, angiogenesis, and also the effects of potential therapeutic targets."
  60. ^ Yuniarto, dkk. (2017), hlm. 119-120."(...). Zebrafish memiliki organ lambung yang menyerupai vertebrata, (...). Defek genetik atau gangguan pada sistem lambung zebrafish dapat memunculkan beberapa kondisi penyakit. Salah satu model gangguan adalah model kanker lambung yang diinduksi Helicobacter pylori. (...). Dampak dari kolonisasi H. pylori ini berkaitan erat dengan sejumlah penyakit lambung seperti gastritis, penyakit tukak lambung, dan adenokarsinoma lambung. Dalam hal ini model yang sesuai untuk infeksi H. pylori dalam korelasinya terhadap gangguan lambung yaitu zebrafish transgenik."
  61. ^ Tavares, Barbara & Susana Santos Lopes (2013), hlm. 587." Due to the amenability of zebrafish for developmental studies, there is an accurate description of pancreas development and morphogenesis for this species. Studies performed in zebrafish have specifically led to the understanding of extrinsic signaling molecules, like retinoic acid, Shh and FGF, in influencing intrinsic transcriptional programs. These efforts have made zebrafish an alternative model to study not only the onset of diabetes but also its treatment. Zebrafish become hyperglycemic if exposed to high glucose and develop retinopathies with prolonged high blood sugar levels."
  62. ^ Yuniarto, dkk. (2017), hlm. 118."Hal ini dapat dijelaskan dan didukung melalui beberapa penelitian terhadap zebrafish yang diinduksi oleh beberapa metode. Pemberian streptozotocin dengan dosis tertentu pada zebrafish mampu menyebabkan kerusakan pada sel beta-langerhans pankreas ikan dan memunculkan beberapa komplikasi diabetes yaitu adanya peningkatan pada kadar gula puasa, peningkatan glikasi protein serum, kerusakan pada retina, dan penurunan pada level insulin. Studi lain menunjukkan bahwa zebrafish yang diinduksi dengan model obesitas mampu memunculkan kondisi hipertrigliseridemia dan diabetes. Mekanisme ini dapat terjadi karena jalur patofisiologi yang terjadi pada zebrafish menyerupai dengan mamalia."
  63. ^ Brugman, Sylvia (2016), hlm. 83."Instead of a stomach, zebrafish have the anterior intestine, called the intestinal bulb, (...) and thus may function as a reservoir comparable to the stomach. (...). Despite the fact that zebrafish gut formation is later, the temporal sequence of gut tube formation is identical. (...). Interestingly, mechanisms controlling differentiation of epithelial cells towards the secretory lineage (i.e. goblet cells) in zebrafish appears to be highly conserved, and like in mammals depends on Delta-Notch signalling. (...). In light of this high functional homology, zebrafish are an excellent model to study the mechanisms controlling renewal ofgut epithelium."
  64. ^ Yuniarto, dkk. (2017), hlm. 120-121."Secara anatomi dan struktural dari sistem syaraf pusat zebrafish menyerupai pada manusia. Model gangguan yang dapat diterapkan pada zebrafish untuk sistem syaraf pusat antara lain alzheimer, kecemasan (anxiety), depresi, autisme, schizophrenia, parkinson, penyakit huntington, dan beberapa gangguan lainnya. (...), hal ini karena tidak hanya diperkuat dari struktural anatomi saja, akan tetapi diperkuat dengan jalur transduksi sinyal dan sistem organisasi neuron otak yang cukup baik. Sebagai tambahan, dalam sistem syaraf pusat zebrafish juga tersusun atas neurotransmitter- neurotransmitter yang meliputi kolinergik, dopaminergik, dan noradrenergik yang telah terpetakan pada beberapa studi, adanya blood brain barrier, dan Para-glycoprotein (Pgp) yang terdeteksi pada endothelium pembuluh darah sistem syaraf pusat."
  65. ^ Yuniarto, dkk. (2017), hlm. 121."Pemberian glukokortikoid dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan efek pengeroposan tulang dan me mberikan resiko peningkatan terhadap fraktur tulang pada manusia. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan penggunaan dari glukokortikoid. Model glukokortikoid untuk menginduksi osteoporosis juga dapat diaplikasikan pada embrio zebrafish dan telah dilakukan oleh Barret et al. untuk mendemonstrasikan sebuah persamaan mekanisme yang terjadi antara zebrafish dan manusia."
  66. ^ Zhao XL, et al. (2018), hlm. 2."Zebrafish are widely used in the field of drug development as a model animal because of its advantages such as small size, high throughput, low breeding cost, short spawning cycle and reliable experimental output."
  67. ^ Tavares, Barbara & Susana Santos Lopes (2013), hlm. 589."Over all zebrafish’s characteristics make them ideal for fast, reliable and low-cost drug screenings during pre-regulatory phases of drug development or repositioning and they can now be used in high through screening (HTS) of drug libraries. This screening procedure involves obtaining zebrafish embryos or larvae, at the same development stage, loading them into multiwell plates, dosing the plates with chemical compounds, and then checking for changes elicited by the drugs at different concentrations, with the aim of improving the zebrafish phenotype that mimics a specific human disease."


Daftar Pustaka

Buku

  • Department of Research (2018). Zebrafish Research. Ministry of Public Health. 
  • EZRC, KIT, & Heidelberg University (2017). International Zebrafish Medaka Course. EZRC, KIT, & Heidelberg University. 
  • Reed, Barney & Maggy Jennings (2011). Guidance on The Housing and Care of Zebrafish, Danio Rerio. Horsham: Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals. 

Jurnal Ilmiah

  • Alestrom; et al. (September 2019). "Zebrafish: Housing and husbandry recommendations". Laboratory Animals. 0 (0): 1–12. doi:10.1177/0023677219869037. 
  • Arunachalam; et al. (Maret 2013). "Natural History of Zebrafish (Danio rerio) in India". Zebrafish. 10 (1): 1–14. doi:10.1089/zeb.2012.0803. 
  • T. S. Coe; et al. (September 2008). "Genetic variation in strains of zebrafish (Danio rerio) and the implications for ecotoxicology studies". Ecotoxicology. 18: 144–150. doi:10.1007/s10646-008-0267-0. 
  • Hamilton; et al. (Juli 2016). "Episodic-like memory in zebrafish". Animal Cognition: 2. doi:10.1007/s10071-016-1014-1. PMID 27421709. 
  • Hutter; et al. (Januari 2010). "Reproductive behaviour of wild zebrafish (Danio rerio) in large tanks". Behaviour. 147: 641–660. 
  • Menke; et al. (Juni 2011). "Normal Anatomy and Histology of the Adult Zebrafish". Toxicologic Pathology. 39: 759–775. doi:10.1177/0192623311409597. ISSN 1533-1601. 
  • Sanders, Justin L.; Watral, Virginia; Kent, Michael L. (Juni 2012). "Microsporidiosis in Zebrafish Research Facilities". ILAR Journal. 53 (2): 106–113. 
  • Smith, Stephen A. (Juni 2012). "Zebrafish Resources on the Internet". ILAR Journal. 53 (2): 208–214. 
  • Spence; et al. (Maret 2008). "The behaviour and ecology of the zebrafish, Danio rerio". Biological Reviews. 83 (1): 13–34. 
  • Tavares, Barbara; Susana, Santos Lopes (September–Oktober 2013). "The Importance of Zebrafish in Biomedical Research". Acta Medica Portuguesa. 26 (5): 583–592. 
  • William, William (Oktober–Desember 2017). "Ikan zebra (Danio rerio) dan Kegunaanya dalam Penelitian Fisiologi". Meditek. 23 (64): 41–46. 
  • Yuniarto, dkk. (Juni 2017). "Aplikasi Zebrafish (Danio rerio) pada Beberapa Model Penyakit Eksperimental". Media Pharmaceutica Indonesiana. 1 (3): 116–126. 
  • Zhao, Xiao-Li; et al. (Oktober 2018). "The Establishment of Zebrafish Cultivation Method and the Effect of Traditional Chinese Herbal Medicine on its Growth". Advances in Biochemistry and Biotechnology. 2018 (05). ISSN 2574-7258. 

Buletin

  • ERSS (2018). "Zebra Danio (Danio rerio)". U.S. Fish & Wildlife Service.