Pembicaraan Pengguna:HaEr48
Selamat
Terima kasih banyak atas kerja kerasnya. |
Periksa artikel
Nuwun sewu, Bung. Mohon bantuannya untuk memeriksa artikel Wage Rudolf Soepratman, terkait adanya beberapa tambahan informasi dan penggantian data terkait agamanya. — 808 (bicara) 8 Juni 2020 00.54 (UTC)
Data BPS
Soal data BPS, manakala kita kepengen kembangkan artikel kecamatan, dia dinukil/dikutip pake templat cite apa bung? Apakah cite journal, web, atau cite book? Thanks. --AMA Ptk (bicara) 8 Juni 2020 06.46 (UTC)
- @AMA Ptk: Contohnya seperti apa ya? Aku rasa, tidak perlu terlalu dipermasalahkan, kalau ragu pilih saja salah satu asal bisa memasukkan data-data yang perlu (misal nama penulis, penerbit, tahun, URL, dsb) dari kutipan tersebut. HaEr48 (bicara) 14 Juni 2020 14.01 (UTC)
Klarifikasi mengenai tabel aksara Bali
Halo dan salam,
terima kasih atas persetujuannya di usulan AB aksara Jawa dan Bali. Perihal dalam aksara Bali, saya agak bingung dengan pertanyaannya dan mungkin saya juga jelasinnya kurang bagus. Maksud tabelnya itu sebenernya seperti tabel pasangan di artikel aksara Jawa sih. Perbedaanya:
- Sementara aksara Jawa menggunakan bulat titik-titik [◌] untuk melambangkan placeholder, gambar aksara Bali yang tersedia di commons menggunakan titik tiga [...] yang juga terlihat di tabel diakritik
- Sementara aksara Jawa menggunakan nama "pasangan" dimmanapun posisinya, aksara Bali mengenal dua nama: "gantungan" jika diletakkan di bawah aksara dasar dan "gempelan" jika menempel di sebelah kanan aksara dasar
Di tabel itu, saya singkat kata "Aksara" dan "gantungan" menjadi A dan G saja karena jika eja penuh, tabelnya jadi panjang sekali dan rentan bergulir artikelnya. Jadi misal (A)ksara memliki bentuk (G)antungan , letaknya di bawah; sementara (A)ksara memiliki (G)empelan , letaknya di samping. Karena itu, A = aksara asli, G = rupa gantungan/gempelan dari aksara asli yang bersangkutan
Semoga menjadi lebih jelas maksud saya, maaf jika membingungkan Alteaven (bicara) 10 Juni 2020 14.21 (UTC)
- @Alteaven: Hmm mungkin aku sendiri juga masih belum mengerti cara kerjanya. "Aksara dasar" yang dimaksud di sini apakah konsonan sebelum konsonan yang "dimatikan", ataukah konsonan yang dimatikan itu sendiri? HaEr48 (bicara) 10 Juni 2020 14.24 (UTC)
- Aksara dasar adalah aksara polos yang belum diapa2kan. G bukan "aksara yang telah diberi gantungan/gempelan" namun memang gantungan/gempelan itu sendiri. Hmmm bagaimana ya 😅, tapi mas yang tabel pasangan di artikel aksara Jawa paham maksudnya? Karena itu inti tabelnya sama Alteaven (bicara) 10 Juni 2020 14.31 (UTC)
- @Alteaven: Oh setelah membaca contoh di kedua artikel aku jadi paham. Kayaknya aku awalnya salah baca penjelasannya, aku pikir fungsinya semacam sukun dalam diakritik aksara Arab. Ternyata selain mematikan, pasangan/gantungan/gempelan ini juga menunjukkan konsonan yang muncul setelah suku kata mati tersebut (benar tidak). Apa bisa dijelaskan lagi dengan lebih eksplisit? HaEr48 (bicara) 10 Juni 2020 14.42 (UTC)
- (Saya coba jelaskan dengan aksara Jawa ya, karena aksara Bali setahu saya sering tidak keluar tanpa menginstall font dulu sementara ada font aksara Jawa terembed dalam wiki)
- Ya betul, jadi pasangan/gantungan/gempelan memang tidak ekivalen dengan sukun. diaktritik yang setara dengan sukun adalah pangkon/adeg-adeg ꧀. jadi semisal aksara na ꦤ menjadi n ketika menempel dengan pangkon ꦤ꧀. contoh lain "ka" ꦏ -> "k" ꦏ꧀, "ta" ꦠ -> "t" ꦠ꧀
- Namun begitu, dalam penulisan Bali dan Jawa, diakritik ini tidak boleh digunakan di tengah kata atau kalimat, sehingga ketika ada huruf mati terjadi di tengah kata dan kalimat maka huruf selanjutnya berubah bentuk menjadi pasangan/gantungan/pasangan. Jadi ya, kurang lebih seperti yang anda katakan "menunjukkan konsonan yang muncul setelah suku kata mati". Jadi semisal "nta" ꦤ꧀ꦠ -> ꦤ꧀ꦠ. Bisa terlihat, bahwa pangkon ditengah-tengah seperti itu tidak boleh, maka huruf ta setelah na berubah bentuk menjadi pasangan ta kemudian melekat pada aksara na. Contoh lain "mpa" ꦩ꧀ꦥ -> ꦩ꧀ꦥ. Aksara pa berubah bentuk menjadi bentuk pasangan, namun tidak melekat di sebelah bawah aksara ma melainkan di sebalah kanan. Alteaven (bicara) 10 Juni 2020 14.53 (UTC)
- Alteaven Ya, sekarang aku baru ngerti bedanya. Aku pikir-pikir dulu bagaimana cara menjelaskannya di artikel supaya jelas tanpa penjelasan panjang, karena penjelasan sekarang bisa diartikan seperti sukun/pangkon tetapi bentuknya saja berubah. Kalau bung bisa menjelaskan juga silakan diubah langsung. HaEr48 (bicara) 10 Juni 2020 14.59 (UTC)
- Baik, saya juga coba pikirkan. Maaf membingungkan 🙏, di sumber2 juga biasanya hanya dijelaskan sedikit teknisnya dan langsung tabel saja, dengan asumsi detil teknis tersebut akan dijelaskan in person. Karena itu saya juga agak bimbang bagaimana kosakata menjelaskannya dan harus serinci apakah jika sumber2nya juga umumnya begitu saja.Alteaven (bicara) 10 Juni 2020 15.03 (UTC)
- @Alteaven: Aku rasa tidak perlu rinci, tetapi cara menjelaskannya bisa spesifik agar tidak berpotensi ditafsirkan salah. Aku coba pikir juga. HaEr48 (bicara) 10 Juni 2020 15.04 (UTC)
- @Alteaven: Bagaimana kalau begini [1]? HaEr48 (bicara) 11 Juni 2020 03.31 (UTC)
- @Alteaven: Aku rasa tidak perlu rinci, tetapi cara menjelaskannya bisa spesifik agar tidak berpotensi ditafsirkan salah. Aku coba pikir juga. HaEr48 (bicara) 10 Juni 2020 15.04 (UTC)
- @HaEr48: hmmm, bisa saja mnrt saya (tapi karena saya memang sudah mengerti mungkin agak bias pendapat saya?). Saya lihat di artikel bahasa Inggris untuk aksara Khmer (yang punya struktur serupa dengan pasangan), dijelaskanya dengan sudut pandang klaster kosonan; jadi semisal suatu suku kata ada klaster konsonan -nta-, -mpa-, -nca- dst, konsonan pertama menggunakan aksara dasar kemudian konsonan kedua menggunakan pasangan yang melekat pada aksara dasar. Beberapa klaster yang memiliki lebih dari dua konsonan juga berlaku sama misal cemplu pada kata "kecemplung" dan uksma dalam kata "suksma". Jika dijelaskan seperti itu apakah membingungkan? Alteaven (bicara) 11 Juni 2020 03.43 (UTC)
- Alteaven apakah "klaster" juga termasuk ketika konsonannya termasuk ke suku kata yang berbeda, misalnya "aksara" yang dicontohkan? HaEr48 (bicara) 11 Juni 2020 14.02 (UTC)
- Iya, termasuk. Potensi salah kaprah juga ya? Jika ya saya setuju saja dengan cara penjelasan anda yang sekarang di artikel Alteaven (bicara) 11 Juni 2020 14.11 (UTC)
- Saya sudah menambahkan keterangan yang selaras di bagian gantungan/gempelan aksara Bali, dan sudah menambahkan pula keterangan mengenai aksara swara dan perlakuan re/le sebagai swara di kedua artikel. Silahkan diperiksa Alteaven (bicara) 11 Juni 2020 14.30 (UTC)
Mengenai AB aksara Jawa+Bali
- @HaEr48: Maaf menganggu, ada yang ingin saya tanyakan pula jika berkenan. Artikel aksara Jawa dan Bali sudah hampir sebulan di usulan artikel baik, keduanya hanya mendapat "tidak setuju" dari satu pengguna karena alasan kecil: "beberapa referensi tidak ada nomor halaman" meski ketika ditanya hanya sekitar 3 dari 60an, dan sisanya sudah saya perbaiki namun tidak kunjung ditanggapi oleh pemberi "tidak setuju". Jika ada satu tidak setuju begitu, apakah tidak bisa ditutup/disetujui sebagai artikel bagus? terima kasih sebelumnya Alteaven (bicara) 13 Juni 2020 05.23 (UTC)
- @Alteaven: Prosedur persetujuan ada di bagian atas Wikipedia:Artikel bagus/Usulan sebenarnya. Yang Aksara Jawa aku tutup saja karena aku lihat tanggapan yang tidak setuju itu sudah ditanggapi. Kalau yang aksara Bali, aku belum sempat lihat. HaEr48 (bicara) 14 Juni 2020 13.58 (UTC)
- oh ok, terima kasih🙏 Alteaven (bicara) 14 Juni 2020 14.31 (UTC)
- @Alteaven: Prosedur persetujuan ada di bagian atas Wikipedia:Artikel bagus/Usulan sebenarnya. Yang Aksara Jawa aku tutup saja karena aku lihat tanggapan yang tidak setuju itu sudah ditanggapi. Kalau yang aksara Bali, aku belum sempat lihat. HaEr48 (bicara) 14 Juni 2020 13.58 (UTC)
Terjemah
Tertarik menerjemahkan artikel serigala juga? Di Wikipedia Bahasa Indonesia isinya masih minim sekali.
FGM
bung HaEr, kapan-kapan tinjau pengusulan Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Pemotongan kelamin perempuan/2 donk --Glorious Engine (bicara) 14 Juni 2020 02.44 (UTC)
Undangan pemungutan suara
Mohon kiranya Anda dapat berpartisipasi lebih lanjut untuk memberikan suara di halaman berikut: Terima kasih dan salam sejahtera. MediaWiki message delivery (bicara) 15 Juni 2020 14.58 (UTC) |
Banteng
Terima kasih banyak atas kerja kerasnya. |
Biasanya Bung Danu yang ngirim. :) — RianHS (bicara) 16 Juni 2020 22.39 (UTC)
Re: Orangutan
Halo Bung! Sudah saya baca artikelnya di WPEN dan, menurut saya, sudah cukup lengkap dengan banyak poin menarik. Hanya tinggal sekitar 5 buah pranala merah yang belum dibirukan, yang saya sendiri kebetulan tidak punya infonya. Terima kasih atas sarannya. Salam, Wie146 (bicara) 27 Juni 2020 23.16 (UTC)
Undangan pemungutan suara
Mohon kiranya Anda dapat berpartisipasi lebih lanjut untuk memberikan suara di halaman berikut: Terima kasih dan salam sejahtera. MediaWiki message delivery (bicara) 30 Juni 2020 12.03 (UTC) |
FGM
Bung HaEr, tinjau atau kalo nggak tutup usulan ini donk: Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Pemotongan kelamin perempuan/2 --Glorious Engine (bicara) 9 Juli 2020 23.28 (UTC)
Lintah
Apakah artikel lintah rencananya akan diusulkan jadi AP? Aku lihat di Wiki Inggris sudah berhasil lolos :) Danu Widjajanto (bicara) 10 Juli 2020 12.05 (UTC)
- @Danu Widjajanto: pengennya sih begitu, tapi belum sempat membirukan pranalanya, keasikan ngerjain en.wp, hehe. HaEr48 (bicara) 10 Juli 2020 17.51 (UTC)
Kalau mau biruin bisa minta tolong Mesin Keagungan seperti biasa haha. Danu Widjajanto (bicara) 10 Juli 2020 18.35 (UTC)