K Line
Publik KK | |
Kode emiten | TYO: 9107 Templat:NAG Templat:Fukuoka Stock Exchange |
Industri | Transportasi |
Didirikan | 1919 |
Pendiri | Kojiro Matsukata |
Kantor pusat | , |
Anak usaha | International Transportation Service |
Situs web | www |
Kawasaki Kisen Kaisha, Ltd. (川崎汽船株式会社 , Kawasaki Kisen Kabushiki-gaisha, disingkat "K" Line, dan ditulis "K" LINE) adalah sebuah perusahaan transportasi asal Jepang. Perusahaan ini memiliki sejumlah jenis kapal, seperti kapal kargo kering (kapal muatan curah), kapal peti kemas, kapal pengangkut LNG, kapal Ro-Ro, kapal tanker minyak, serta terminal peti kemas. K Line merupakan perusahaan pengapalan dan transportasi terbesar ke-14 di dunia.
Sejarah
1919-1944
K Line memulai sejarahnya dari Kawasaki Heavy Industries, Ltd, yang didirikan pada tahun 1878, saat Kawasaki Shōzō (川崎 正蔵) mendirikan Kawasaki Tsukiji Shipyard di Tokyo, Jepang, yang pada tahun 1896, resmi didaftarkan sebagai sebuah badan hukum dengan nama Kawasaki Dockyard Co., Ltd.
Bisnis pengapalan dimulai saat Presiden Kawasaki Dockyard Co., Ltd. (pendahulu Kawasaki Heavy Industries), Kojiro Matsukata, memutuskan untuk mengembangkan jasa pengapalan guna memberdayakan kapal buatan Kawasaki Dockyard serta melayani aktivitas perdagangan dan industri di Jepang.[1]
Untuk mencapai hal tersebut, ia menempatkan Kawasaki Kisen, Kawasaki Zosen, dan Kokusai Kisen di bawah suatu manajemen terpadu agar dapat membuat 40 hingga 50 kapal untuk mengangkut barang dari Jepang ke Atlantik, Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Mediterania, serta Baltik.
Pada tahun 1921, nama 'K Line' resmi dipakai. Nama tersebut terinspirasi dari inisial tiga perusahaan yang tergabung di dalamnya.
Pendiri K Line, Kojiro Matsukata, juga dikenal sebagai seorang kolektor seni. Museum Seni Barat Nasional di Ueno Park pun awalnya didirikan dengan koleksi pribadi Matsukata. Selain itu, Museum Nasional Tokyo juga memamerkan banyak koleksi ukiyo-e miliknya.[2]
Pada tahun 1926, menurut Lloyds, "K" Line berhasil menjadi yang terbesar ke-13 di dunia, di bawah NYK (ke-9), namun di atas O.S.K. (ke-14).
Akibat Perang Dunia II, Kawasaki Kisen kehilangan 56 kapal, dan hanya 12 kapal yang berhasil selamat.
Sebelum Perang Dunia II, Kawasaki Heavy Industries (KHI) merupakan bagian dari zaibatsu Kobe Kawasaki, yang meliputi Kawasaki Steel dan Kawasaki Kisen. Pasca Perang Dunia II, KHI menjadi bagian dari keiretsu DKB Group.
1945-1961
Selama periode pemulihan ini, "K" Line mulai kembali membuat dan mengoperasikan kapal, serta mendirikan kembali sejumlah pusat operasi di seluruh dunia.
1962-1967
Setelah bergabung dengan Iino Kisen, "K" Line memiliki kapitalisasi pasar sebesar ¥9 milyar dan mengelola 104 kapal, yang mana 55 kapal di antaranya dimiliki langsung oleh "K" Line. Penggabungan ini pun memberi pondasi yang kuat bagi "K" Line untuk berkembang lebih lanjut.
1971
K Line mendirikan International Transportation Service, untuk mengelola terminal peti kemas di Pelabuhan Long Beach.
Divisi transportasi mobil lalu diluncurkan bersamaan dengan peluncuran kapal Ro-Ro baru, yakni Toyota Maru No. 10. K-Line kemudian memperbanyak jumlah kapal Ro-Ro miliknya hingga mencapai 70 unit. Semua kapal RORO milik perusahaan ini menyandang nama awal “Highway” (berbeda dengan kapal peti kemas yang menyandang nama awal “Bridge”), untuk menyimbolkan koneksi antara Jepang ke seluruh dunia melalui laut.[3]
2003
KESS - K Line Europe Short Sea diperkenalkan pada bulan Juli 2003 di Jerman, sebagai sebuah operator kapal pengumpan di Eropa, yang fokus pada pengapalan mobil baru di Eropa, Skandinavia, Baltik, dan Mediterania.[4] Perusahaan ini mengelola 11 unit kapal Ro-Ro.
2007
K Line Offshore AS didirikan di Arendal, Norwegia pada bulan Oktober 2007 sebagai sebuah anak usaha K Line yang menyediakan dukungan lepas pantai untuk lapangan minyak dan gas. Perusahaaan ini mengoperasikan sejumlah kapal baru yang cocok untuk digunakan di lapangan minyak dan gas yang berlokasi di laut ultra-dalam, lingkungan ekstrim, dan/atau terpencil. Kapal-kapal tersebut antara lain:
- KL Arendalfjord - Selesai dibuat tanggal 24 Oktober 2008
- KL Brevikfjord - Selesai dibuat tanggal 24 September 2010
- KL Sandefjord - Selesai dibuat tanggal 7 Januari 2011
- KL Brisfjord - Selesai dibuat tanggal 13 Januari 2011
- KL Brofjord - Selesai dibuat tanggal 5 April 2011
- KL Saltfjord - Selesai dibuat tanggal 14 April 2011
- KL Barentsfjord - Selesai dibuat tanggal 28 Juni 2011
Pada tanggal 30 September 2007, Shuichiro Maeda, presiden K-Line, menyatakan bahwa perusahaannya akan membuat 10 kapal kargo yang akan diawaki sepenuhnya oleh warga negara Filipina. Kapal ini diharapkan selesai pada tahun 2010. K-Line bertekad mempekerjakan hampir 7.000 warga negara Filipina dalam empat tahun ke depan (3.330 staf dan 3.600 kru). K-Line juga akan membangun Akademi Kelautan K-Line di Filipina yang ditargetkan dapat mulai beroperasi pada bulan Februari 2008 dan diharapkan dapat melatih setidaknya 10.000 awak kapal tiap tahun.[5]
2017
Pada tahun 2017, K Line, Nippon Yusen (NYK), dan Mitsui O.S.K. Lines (MOL) mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dan mengoperasikan jasa pengapalan peti kemas globalnya bersama-sama dengan nama Ocean Network Express (ONE), agar dapat lebih bersaing dengan perusahaan pengapalan peti kemas global lain. ONE akan menjadi tempat penggabungan jasa pengapalan peti kemas milik ketiga perusahaan tersebut, serta anak usaha dari ketiganya yang mengoperasikan terminal di berbagai pelabuhan di dunia, kecuali di Jepang, namun jasa pengapalan yang lain tetap dikelola oleh masing-masing perusahaan. ONE mulai beroperasi pada tanggal 1 April 2018.[6][7] ONE memiliki kantor pusat global di Singapura serta kantor regional di London, Britania Raya; Richmond, Virginia, dan São Paulo, Brazil.
2018
Pada tanggal 23 Juli, kapal pengangkut mobil milik KESS, Makassar Highway[8] menabrak daratan dengan kecepatan penuh di Kepulauan Tjust dekat Loftahammar, Swedia, sehingga menyebabkan kebocoran minyak.[9][10] Hal ini terjadi karena nahkoda kapal tersebut ingin sedekat mungkin ke daratan, agar dapat menjangkau sinyal seluler. Sistem komunikasi satelit kapal dan kotak hitam di kapal tersebut tidak dapat dioperasikan sejak berangkat dari Cuxhaven ke Södertälje, dan sistem alarm pun telah dimatikan.[11] Penjaga Pantai Swedia hanya berhasil mengevakuasi sekitar 7.000 liter (1.500 imp gal; 1.800 US gal) minyak hingga tanggal 30 Juli,[12] sedangkan ribuan liter sisanya hanyut ke laut lepas.[13] Diperkirakan ada sekitar 14.000 liter (3.100 imp gal; 3.700 US gal) minyak yang bocor dari dalam kapal.[10][14] Kapal tersebut lalu ditarik ke Oskarshamn, di mana muatannya yang berupa 1.325 unit kendaraan diturunkan. Mualim I dari kapal tersebut pun ditahan dan didenda karena mabuk dan lalai di laut.[15][16] Kandungan alkohol di dalam darahnya pada saat terjadinya insiden tersebut diperkirakan mencapai 1,15 permil, berdasarkan sampel yang diambil setelah insiden tersebut terjadi.[17] Kebocoran minyak ini juga diselidiki atas dugaan kejahatan lingkungan.[14]
2019
Pada tanggal 15 Juni 2019, pengangkut mobil Diamond Highway terbakar saat sedang berlayar dari Singapura ke Batangas.[18]
Penjaga pantai Filipina pun segera diberi tahu, dan evakuasi terhadap seluruh awak kapal tersebut dilakukan oleh pengangkut mobil lain yang sedang berlayar di dekatnya.[19]
Setelah kebakaran mereda, kapal tersebut lalu ditarik ke dok kering.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui, namun diduga terkait dengan kargo yang dibawanya.
Lainnya
- "K" Line Air Service, Ltd. mengubah namanya menjadi "K" Line Logistics, Ltd.
- "K" Line Travel, Ltd.
- KESS - "K" Line European Sea Highway Services
Referensi
- ^ "History" (PDF). Kline.co.jp.
- ^ "History". Global.kawasaki.com.
- ^ "K Line cuts chartered fleet". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-02.
- ^ "News". Cmport.com.
- ^ "Japan firm builds 10 ships to be manned by Filipinos". GMA News Online.
- ^ Lopzez, Edwin (May 31, 2017). "Japanese shippers K Line, MOL, NYK to merge as ONE". Supply Chain Dive.
- ^ MI News Network (April 2, 2018). "ONE – Integration Of K-Line, MOL & NYK Commences Shipping Services". MarineInsight.
- ^ "Vessel details for: MAKASSAR HIGHWAY (Vehicles Carrier)". MarineTraffic. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ Chambers, Sam (24 July 2018). "K Line car carrier hard aground in southern Sweden". Splash 247. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ a b "Swedish coast guard works to clean up 14,000-litre oil spill". The Local. 30 July 2018. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ "Nya uppgifter: Fartyget hade trasigt kommunikationssystem" [New details: The ship's communication system was broken]. Swedish Television (dalam bahasa Swedish). 1 August 2018. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ Jiang, Jason (30 July 2018). "Oil spill detected as K Line car carrier refloats". Splash 247. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ Jiang, Jason (1 August 2018). "Leaking K Line car carrier under tow". Splash 247. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ a b ""En fullständigt vansinnig kurs"" ["A completely insane course"]. Barometern (dalam bahasa Swedish). 2 August 2018. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ "Tidslinje för Operation Makassar Highway" [Timeline for Operation Makassar Highway]. Swedish Coast Guard (dalam bahasa Swedish). August 2, 2018. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ "Skandalen Makassar Highway – dag för dag" [The scandal of Makassar Highway – day by day]. Dagens Nyheter (dalam bahasa Swedish). 2 August 2018. Diakses tanggal 2 August 2018.
- ^ Karanikas, Mikael; Zachau, Jörgen (9 July 2019). Slutrapport RS2019:04 [Final Report RS2019:04] (PDF) (Laporan) (dalam bahasa Swedish). Swedish Accident Investigation Authority. Diakses tanggal 9 July 2019.
- ^ Williams2019-06-19T12:58:00+01:00, Marcus. "Fire on K-Line car carrier forces crew to abandon ship". Automotive Logistics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19.
- ^ "Abandoned car carrier adrift UPDATE Jun 17". FleetMon.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19.