Lompat ke isi

Stasiun Madiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Madiun

Tampak depan Stasiun Madiun, 2020
Lokasi
Ketinggian+63 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi di bagian tengahnya, agak tinggi di ujung timurnya, dan tinggi di ujung baratnya; satu peron pulau yang agak tinggi; serta satu peron pulau yang cukup tinggi di bagian tengahnya dan agak tinggi di bagian ujungnya)
Jumlah jalur8 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananArgo Wilis, Gajayana (reguler & tambahan), Bima, Brawijaya, Turangga, Singasari, Gaya Baru Malam Selatan, Brantas, Ranggajati, Wijayakusuma, Malabar, Bangunkarta, Mutiara Selatan, Kertanegara, Malioboro Ekspres, Sancaka, Mutiara Timur, Logawa, Majapahit, Jayakarta, Matarmaja, Kahuripan, Pasundan, Sri Tanjung, Parcel ONS (Tengah dan Selatan), serta KA ketel/angkutan BBM
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Indische Empire
  • Modern
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1 Juli 1882
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Layanan pelanggan Cetak tiket mandiri Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalan
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (s.d. 2007)
  • Elektrik tipe modular interlocking system dengan tiang sinyal dari Len (2007-2019)[3]
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2019-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Madiun (MN) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun. Stasiun yang terletak pada ketinggian +63 m ini adalah stasiun utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VII Madiun.

Stasiun ini melayani perjalanan kereta api, baik jalur utara, selatan, maupun timur Pulau Jawa, ke berbagai kota tujuan, seperti Surabaya, Banyuwangi, Malang, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Purwokerto, Cilacap, Cirebon, dan Jakarta dengan kereta kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif. Semua kereta api yang melintasi jalur kereta api Solo–Kertosono pasti berhenti di stasiun ini.

Dahulu ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Magetan, terdapat Perhentian Semawur yang telah dinonaktifkan.[4] Tidak diketahui kapan perhentian tersebut ditutup.

Sejarah

Stasiun Madiun sekitar tahun 1930. Tampak tandon air yang masih berdiri sampai sekarang serta arsitektur stasiun yang masih bergaya Indische Empire.

Setelah berakhirnya Perang Diponegoro pada awal dasawarsa 1830-an, Kota Madiun dikuasai oleh Hindia Belanda serta dijadikan wilayah berstatus keresidenan. Orang Belanda dan Eropa, terutama yang bekerja di bidang perkebunan dan perindustrian, kemudian menjadikan Kota Madiun sebagai tempat tinggal karena terdapat pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau, dan lain-lain.[5]

Untuk mendukung distribusi hasil bumi tersebut, diperlukan sistem transportasi terpadu, terutama pada sektor perkeretaapian. Pada 1873, Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan konsesi izin pembangunan jalur kereta api lintas SurabayaSolo dan Madiun–Ponorogo—seperti yang disebutkan dalam buku Spoorwegen op Java (1873).[6] Jalur kereta api Surabaya–Madiun selesai dibangun pada 1 Juli 1882, kemudian dilanjutkan menuju Paron hingga selesai pada 2 Juli 1883.[7]

Lokomotif SS 714/C5009 diputar di atas meja putar Stasiun Madiun, sekitar tahun 1916–1919

Stasiun Madiun merupakan stasiun besar yang dilengkapi depo lokomotif dan balai yasa di sisi utara yang dikhususkan untuk penyimpanan dan perawatan lokomotif uap, serta merupakan stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Sebagian besar bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplasemen, telah mengalami renovasi setelah mengalami kerusakan saat Peristiwa Madiun sehingga ciri khas bangunan lama tidak terlihat.[8]

Pada 1979, hampir semua lokomotif uap tidak beroperasi setelah PJKA mendatangkan lokomotif diesel hidraulis. Balai Yasa Lokomotif Uap ini kemudian dialihfungsikan menjadi PT Industri Kereta Api (INKA) pada 18 Mei 1981.[9]

Bangunan dan tata letak

Emplasemen Stasiun Madiun dari sisi barat (atas) dan sisi timur (bawah)

Stasiun Madiun memiliki delapan jalur kereta api. Pada awalnya, hanya jalur 2 yang dijadikan sebagai sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas BabadanGeneng dioperasikan mulai 16 Oktober 2019,[10] terdapat perubahan pada tata letak jalur sehingga jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Kertosono dan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Solo.

Jalur 1–3 digunakan untuk pelayanan kereta api penumpang—ketiganya sedikit berbelok di dekat pos jaga perlintasan sebidang Jalan Yos Sudarso. Jalur 4–7 digunakan untuk menyimpan kereta api barang maupun kereta api yang keluar dari PT INKA, dan jalur 8 merupakan jalur khusus untuk melakukan pengisian bahan bakar kereta api serta memiliki percabangan jalur menuju depo lokomotif dan pemutar rel.

Di sebelah barat stasiun ini, dekat perlintasan tersebut, terdapat depo lokomotif dan percabangan rel menuju depot milik Pertamina, di sebelah utara terdapat PT INKA, dan di sebelah timur terdapat kantor pengawas urusan kereta yang dahulu merupakan depo kereta. Selain itu, terdapat percabangan jalur kereta api menuju PonorogoSlahung yang telah dinonaktifkan sejak 1984.

Sejak 2007, dilakukan perubahan sistem persinyalan dari mekanik menjadi elektrik dengan tipe MIS (Modular Interlocking System) produksi Siemens serta tiang-sinyal lampu/cahaya menggunakan lampu diode pancaran cahaya (light emitting diode, LED) buatan PT Len Industri.[3] Sejak jalur ganda beroperasi, dilakukan pergantian perangkat interlocking sepenuhnya dengan perangkat sinyal terbaru produksi PT Len Industri.

Kini, stasiun ini telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk nomor jalur disertai jarak tempuh menuju kota-kota tertentu, dan layar informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara waktu nyata (realtime).

Pada sumbu tengah stasiun ini terdapat sebuah prasasti yang dibuat untuk mengenang seorang masinis, Mustofa, yang tewas dalam peristiwa kecelakaan kereta api Sancaka 2018.[11]

Ciri khas

Ciri khas stasiun ini yaitu adanya pemutaran lagu "Pecel Madiun" setiap kedatangan kereta api penumpang.

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas Eksekutif

Kelas Campuran

Kelas Ekonomi Premium

Jayakarta, tujuan Jakarta dan tujuan Surabaya

Kelas Ekonomi Plus

Majapahit, tujuan Jakarta via Semarang dan tujuan Malang

Kelas Ekonomi

Barang

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Madiun per 1 April 2021 (revisi Gapeka 2021).

  • KA reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
171F Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi Plus 00.03 00.10
110 Brantas Blitar (BL) Eksekutif & Ekonomi 00.07 00.12
74 Brawijaya Malang Kotabaru (ML) Eksekutif 01.06 01.11
76 Bima Surabaya Gubeng (SGU) 02.22 02.27
120 Malabar Malang Kotabaru (ML) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi 02.37 02.42
80 Turangga Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif 02.56 03.01
182/179 Mutiara Timur Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi Premium 03.03 03.11
72 Gajayana Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Luxury 03.27 03.32
254 Jayakarta Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi Premium 04.08 04.13
102 Singasari Blitar (BL) Eksekutif & Ekonomi Plus 04.41 04.49
132 Mutiara Selatan Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi Premium 06.00 06.08
121 Bangunkarta Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Plus 06.33 06.40
252 Majapahit Malang Kotabaru (ML) Ekonomi Plus 06.35 06.43
285 Pasundan Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi 08.35 08.40
178F Sancaka Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi Premium 08.39 08.43
5 Argo Wilis Bandung Hall (BD) Eksekutif 09.02 09.07
288/289 Sri Tanjung Surabaya Kota (SB) bersambung Banyuwangi Ketapang (KTG) Ekonomi 09.37 09.45
284 Kahuripan Blitar (BL) 10.04 10.09
172F Malioboro Ekspres Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Plus 10.37 10.47
175 Sancaka Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi Premium 10.59 11.04
248/249 Logawa Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jember (JR) Bisnis & Ekonomi 11.14 11.22
114/111 Ranggajati Cirebon Kejaksan (CN) Eksekutif & Bisnis 11.35 11.43
169 Kertanegara Purwokerto (PWT) Eksekutif & Ekonomi Plus/Premium 12.27 12.37
112/113 Ranggajati Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jember (JR) Eksekutif & Bisnis 13.29 13.37
250/247 Logawa Purwokerto (PWT) Bisnis & Ekonomi 13.40 13.48
281 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Ekonomi 14.06 14.16
103 Gaya Baru Malam Selatan Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Plus 14.34 14.42
109 Brantas Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Eksekutif & Ekonomi 15.03 15.13
6 Argo Wilis Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif 16.39 16.44
253 Jayakarta Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi Premium 16.48 16.53
290/287 Sri Tanjung Yogyakarta Lempuyangan (LPN) Ekonomi 17.07 17.12
71 Gajayana Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif & Luxury 18.12 18.17
283 Kahuripan Bandung Kiaracondong (KAC) Ekonomi 18.47 18.53
101 Singasari Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif & Ekonomi Plus 19.02 19.07
176 Sancaka Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi Premium 19.07 19.11
75 Bima Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif 19.18 19.23
73 Brawijaya Jakarta Gambir (GMR) via Semarang Tawang (SMT) 19.47 19.52
177F Sancaka Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi Premium 20.04 20.09
118/115 Wijayakusuma Cilacap (CP) 20.32 20.36
116/117 Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Banyuwangi Ketapang (KTG) 20.33 20.38
79 Turangga Bandung Hall (BD) Eksekutif 20.47 20.52
119 Malabar Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi 21.09 21.17
286 Pasundan Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi 21.15 21.26
282 Matarmaja Malang Kotabaru (ML) 21.41 21.49
104 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng (SGU) Eksekutif & Ekonomi Plus 21.55 22.03
131 Mutiara Selatan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 22.00 22.08
122 Bangunkarta Jombang (JG) Eksekutif & Ekonomi Plus 22.09 22.14
180/181 Mutiara Timur Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Banyuwangi Ketapang (KTG) Eksekutif & Ekonomi Premium 22.26 22.34
251 Majapahit Jakarta Pasar Senen (PSE) via Semarang Tawang (SMT) Ekonomi Plus 22.30 22.40
170 Kertanegara Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Plus/Premium 22.55 23.03
  • KA tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
7006A Gajayana Tambahan Malang Kotabaru (ML) Eksekutif 09.56 10.02
7005B Jakarta Gambir (GMR) 21.37 21.45

Insiden

Pada 13 Desember 2019, hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Madiun yang menyebabkan kanopi halaman parkir Stasiun Madiun roboh. Kejadian ini tidak menimpa sepeda motor yang berada di bawah kanopi tersebut karena memiliki penyangga.[12][13]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 204. 
  5. ^ P., Tjondronegoro, Sediono M.; Gunawan., Wiradi,; Indonesia., Yayasan Obor (2008). Dua abad penguasaan tanah : pola penguasaan tanah pertanian di Jawa dari masa ke masa (edisi ke-Ed. rev). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 9794616850. OCLC 271789216. 
  6. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  7. ^ Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  8. ^ Raap, Olivier Johannes (2017). Seoper Oeap di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: KPG. hlm. 60. ISBN 978-602-424-369-2. 
  9. ^ Indonesia. Kemenristek RI, National Research Council (U.S.). Board on Science and Technology for International Development (3–5 Oktober 1981). Potential Collaboration in Science and Technology: Proceedings of a Symposium on Indonesia, Washington, D.C., Oct. 3-5, 1983 (Laporan). 
  10. ^ Stevani, Louis Eka (2019-10-16). "Ditjen Perkeretaapian operasikan jalur ganda Babadan-Geneng Madiun". AntaraNews. Diakses tanggal 2020-05-14. 
  11. ^ POJOKPITU.COM. "Masinis Mustofa Diabadikan Dalam Prasasti di Stasiun Madiun". pojokpitu.com. Diakses tanggal 2020-02-17. 
  12. ^ Media, Suharsih-Solopos Digital. "Hujan Es dan Angin Kencang, Kanopi Parkiran Stasiun Madiun Ambruk". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2019-12-14. 
  13. ^ "Hujan Deras dan Angin Kencang juga akibatkan Kanopi di Areal Parkir Motor Stasiun Madiun Ambruk". Surya. Diakses tanggal 2019-12-14. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Magetan
(d.h. Barat)
Solo Balapan–Kertosono Babadan
menuju Kertosono
Terminus Madiun–Ponorogo Madiun Pasar
menuju Ponorogo