Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
Berkas:Tsunamibwi1994.jpg | |
Waktu UTC | 1994-07-03 18:17:37 |
---|---|
ISC | 167105 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal * | 2 Juni 1994 |
Tanggal setempat | |
Waktu setempat | |
Kekuatan | 7.8 Mw |
Kedalaman | 18 km |
Episentrum | 10°28′37″S 112°50′06″E / 10.477°S 112.835°E |
Wilayah bencana | Indonesia |
Korban | 215 meninggal |
* Usang | Lihat dokumentasi. |
Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994 adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudra Hindia yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 18.17,Gempa Bumi ini adalah bencana gempa bumi terkuat yang pernah melanda Indonesia dan juga sekaligus sebagai gempa bumi terkuat kedua sepanjang sejarah setelah bencana Gempa bumi Valdivia 1960 di Chile yang merupakan Gempa bumi terkuat didunia yang pernah terjadi,magnitudo dari Gempa bumi Jawa ini awalnya adalah 9,3 Skala Ricther namun diteliti kembali dan direvisi menjadi 9,4 Skala Ricther bahkan kekuatan Gempa ini mengalahkan kekuatan Gempa bumi Anchorage 1962 dan Gempa bumi dan tsunami samudra Hindia 2004 yang dimana kedua Gempa bumi ini adalah Bencana yang paling terkenal dan diberitakan secara internasional Diseluruh dunia.[1] 7 menit berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang tsunami kemudian menghantam pesisir pantai selatan Jawa dan seluruh pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan samudra Pasifik bahkan Chile yang merupakan titik terjauh yang dihanatam oleh tsunami ini berjarak sekitar 14.000 km jauhnya dari pusat Gempa[2] Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di seluruh pesisir yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia dan samudra Pasifik yang dimana hampir semua infrastruktur tersebut rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 98.215 jiwa (Di Indonesia) 178.997 orang tewas (.[2]Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 WIB[1]di mana banyak warga yang masih tertidur lelap.
Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.
- "Saat gemuruh makin keras, saya masih duduk di dalam kamar saya, dan tiba-tiba air datang menghantam gubukku."
Peselancar lain bernama Richie Lovett menggambarkan pengalaman itu seperti "ditabrak kereta api dengan kecepatan penuh". Seorang lainnya bernama Richard Marsh awalnya mengira harimau telah menyerang mereka, tetapi kemudian ia menyadari itu adalah gelombang besar. Marsh dan Lovett tersapu ratusan meter ke dalam hutan oleh gelombang.
- "Aku benar-benar panik. Aku hanya berusaha menggapai sesuatu yang terapung untuk bertahan hidup dan menghindari puing-puing jatuh di kepala saya serta berusaha untuk bisa bernapas."
Lovett akhirnya harus kembali ke Australia untuk perawatan medis.
- "Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."
Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mendirikan pemukiman di jarak 1 km di garis pantai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan jika bencana seperti ini terulang kembali. Selain itu di dekat Pantai Rajegwesi dibangun perumahan warga yang disebut Perumahan Tsunami.
Galeri
-
Monumen Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
Lihat pula
Referensi
- ^ a b M 9.4 - south of Java, Indonesia. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.
- ^ a b Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.